Anda di halaman 1dari 2

1. Perbedaan saldo Investasi Jangka Panjang dan Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 2.

Metode penilaian untuk Investasi Jangka Panjang pada LKPP 2010 Berdasarkan informasi yang terdapat pada Catatan atas Laporan Keuangan, metode penilaian yang digunakan dapat dirinci sebagai berikut : a. Dana bergulir menggunakan metode nilai bersih yang dapat direalisasikan. Nilai yang disajikan tersebut berdasarkan hasil inventarisasi pihak independen atas perkembangan nilai dana bergulir sesuai dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan yaitu jumlah yang terdapat dalam rekening perguliran dan piutang yang diperkirakan dapat tertagih. Hal ini sesuai dengan PMK Nomor 99/PMK.05/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Bergulir pada Kementerian Negara/Lembaga, bahwa seluruh dana bergulir harus diinventarisasi dan disajikan berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). b. PMN pada BUMN menggunakan metode ekuitas, yaitu dihitung dari penjumlahan total ekuitas masing-masing BUMN setelah dikalikan dengan persentase kepemilikan Pemerintah pada BUMN yang bersangkutan. c. PMN pada perusahaan minoritas (non-BUMN) merupakan penyertaan pemerintah pada perusahaan dengan prosentase kepemilikan kurang dari 51%. Nilai penyertaan pada perusahaan minoritas dengan kepemilikan 20% sampai dengan 50% disajikan dengan menggunakan metode ekuitas (equity method), sedangkan kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya (cost method). d. Investasi Permanen Lainnya merupakan nilai PMN pada pada badan-badan lainnya menggunakan metode ekuitas. Penilaian investasi jangka panjang diprioritaskan menggunakan metode ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan diperoleh kembali atau terdapat bukti bahwa investasi hendak dilepas, maka digunakan metode nilai bersih yang direalisasikan. Investasi dalam bentuk pemberian pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga dan non earning asset atau hanya sebagai bentuk partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan pada lembaga-lembaga keuangan internasional menggunakan metode biaya. 3. Komponen Investasi Jangka Panjang dan kaitan antara LRA, Neraca, dan LAK Pada LKPP 2010 (Audited), Investasi Jangka Panjang terdiri dari komponen-komponen berikut. a. Investasi Nonpermanen i. Rekening Dana Investasi/ Rekening Pembangunan Daerah, merupakan jumlah pinjaman pokok jangka panjang kepada Pemda, BUMD, dan BUMN yang akan jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca. RDI/RPD ini merupakan perjanjian pinjaman/penerusan pinjaman yang ditandatangani sebelum tahun 2009, terdiri dari RDI/RPD pada : 1. BUMN 2. BUMD 3. Pemda 4. Lainnya

ii. Dana Bergulir, merupakan dana pemerintah yang disalurkan dalam bentuk pinjaman bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi , anggota kelompok swadaya masyarakat, dan lain-lain yang dikelola oleh K/L. iii. Investasi Nonpermanen Lainnya, yaitu investasi yang berada di K/L dan BUN b. Investasi Permanen i. Investasi Permanen BMN, merupakan penyertaan modal negara pada : 1. BUMN 2. BHMN 3. Non-BUMN 4. Lembaga Internasional 5. Badan Usaha Lainnya

ii. Investasi Permanen BLU merupakan penyertaan modal oleh BLU PPK Gelora Bung
Karno (Sekretariat Negara) pada PT Senayan Trikarya Sempana (PT STS) dengan porsi kepemilikan sebesar 10%. iii. Investasi Permanen Lainnya, yaitu investasi yang terdapat pada badan-badan lainnya seperti : 1. Bank Indonesia 2. Otorita Batani 3. LPS 4. Taman Mini Indonesia Indah 5. Otorita Asahan 6. BP Gedung Manggala Wanabakti 7. Yayasan Gedung Veteran Kaitan antara LRA, Neraca, dan LAK Jika pemerintah melakukan investasi jangka panjang baik itu, permanen maupun nonpermanen, maka pada neraca LKPP akan terdapat kenaikan saldo di bagian investasi jangka panjang tergantung dari pos-pos yang terkait (misalnya: rekening dana investasi, penyertaan modal negara, dll). Pada laporan arus kas, kenaikan saldo investasi jangka panjang tersebut akan mempengaruhi arus kas dari aktivitas pembiayaan di bagian pengeluaran pembiayaan dalam negeri. Pada laporan realisasi anggaran, kenaikan saldo investasi jangka panjang akan mengakibatkan peningkatan pada bagian pembiayaan dalam negeri sesuai pos yang terkait (misalnya: rekening pemerintah, privatisasi dan penjualan aset program restrukturisasi, penyertaan modal negara, dll).

Anda mungkin juga menyukai