Pemrakarsa sebagai bahan pertimbangan a. Investasi - Merencanakan investasi - Merevisi investasi - Membatalkan investasi b. Tolak ukur kegiatan/investasi c. Merupakan bagian dari Company Profile
2. 3.
STUDI KELAYAKAN
Terdiri atas: 1. Latar Belakang -Proyek dan pemrakarsanya -Baru atau perluasan -Produk yang dihasilkan -Bantuan Pemerintah/Insentip khusus 2. Pemasaran -Trend -Permintaan yang lalu -Perkiraan permintaan yang ada -Pesaing -Pola Distribusi
3.
4.
5.
Produksi -Kapasitas Produksi -Sumber bahan baku & pembantu -Proses produksi Teknologi -Lokasi -Jenis Teknologi, Padat modal, Tenaga Kerja, Perekayasaan. -Jenis dan jumlah barang modal yang diperlukan SDM -Jumlah dan Kualifikasi SDM -Sumber pengadaan tenaga kerja -Program training yang diperlukan
6.
7.
8.
Keuangan dan Ekonomi -Manfaat sosial dan ekonomi -Kebutuhan dana modal awal dan modal kerja -Struktur dan pembiayaan modal sendiri dan kerjasama. -Kemampuan untuk pengembalian Lingkungan Hidup -Perlu adanya Andal atau tidak -Perlunya proses daur ulang atau tidak. Kesimpulan -Penilaian awal layak atau tidak
Dalam perencanaan profit analisa break even merupakan Profit Planning Approach yang didasarkan pada hubungan biaya (Cost) dan penghasilan penjualan (Revenue). Penghasilan penjualan dikurangi biaya variable merupakan bagian penghasilan penjualan yang menutup biaya tetap disebut: Contribution Margin, jadi bila contribution margin (CM) lebih besar dari pada Fixed Cost (FC), berarti Revenue lebih besar dari pada Total Cost, jasi perusahaan untung.
Aliran Kas Anggaran aliran kas adalah rencana, realisasi, dan evaluasi terhadap uang masuk dan uang keluar. Baik uang masuk berupa pinjaman maupun uang keluar berupa pengembalian pinjaman. Laba/rugi Keuntungan (laba) atau rugi suatu usaha akan diketahui setelah penerimaan hasil penjualan produk dikurangi dengan harg pokok, biaya pemasaran, dan biaya umum. Laba ini masih disebut laba kotor. Laba bersih baru didapat setelah ditambah pendapatan di luar usaha (misalnya penjualan limbah) dikurangi biaya di luar usaha (misalnya sumbangan ke Pemda) dan pajak (PPh 25 dan 39). Laba/rugi=(jumlah produk x harga produk)-total biaya produksi
Return cost ratio (R/C) R/C adalah perbandingan antara penerimaan penjualan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi hingga menghasilkan produk. Usaha peternakan akan menguntungkan apabila nilai R/C > 1. Semakin besar nilai R/C semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari usaha tersebut. R/C= Total penerimaan penjualan produk Total Biaya Benefit cost ratio B/C adalah perbandingan antara tingkat keuntungan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha dikatakan layak dan memberikan manfaat apabila nilai B/C>0. semakin besar nilai B/C semakin besar pula manfaat yang akan diperoleh dari usaha tersebut. B/C = Tingkat Keuntungan Total biaya
Break event point BEP merupakan titik impas usaha. Dari nilai BEP dapat diketahui pada tingkat produksi dan harga berapa suatu usaha peternakan tidak memberikan keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian. BEP produksi = BEP harga = Total biaya Harga Penjualan Total Biaya Total produksi
FC = VC 1 S
Keterangan : FC VC P = Fixed Cost (Biaya Tetap) = Variable Cost (Biaya Variabel) = Price (Harga Jual per unit) = Sale
12
6/22/2012
6/22/2012
Modal usaha=biaya investasi + biaya total =Rp.20.000.000+Rp.189.250.000 =Rp.209.250.000 Produksi susu 10 liter x 10 ekor x 365 x 5 tahun = 182.500liter BEP PRODUKSI Total biaya = 189.250.000 Harga penjualan 5.000 = 37.850 liter BEP HARGA Total Biaya = 189.250.000 Total produksi 182.500 = Rp. 1.036,-
Berikut ini disajikan beberapa contoh perhitungan biaya, pendapatan, dan analisis usaha peternakan. Mengenai sumber data diambil dari beberapa sentra produksi sekitar pertengahan tahun 2001. ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis usaha penggemukan sapi adalah sebagai berikut. Penggemukan per unit kandang berisi 96 ekor sapi dengan pemanenan 12 ekor/minggu. Masa penggemukan 100 hari(1 periode). Berat awal sapi 250 kg/ekor. Berat badan satu ekor sapi akan naik 1,1 kg/hari atau 110 kg selama satu periode. Harga jual sapi hasil penggemukan Rp. 12.300,00/kg atau rp. 4.478.000,00/ekor. Umur ekonomis kandang dan peralatan selama 20 tahun.
BIAYA INVESTASI
Uraian Jumlah (Rp)
Jumlah
Keterangan : Penyusutan kandang = Total biaya pembangunan kandang Per periode Umur ekonomis kandang = Rp. 150.000.000,00 x 100 hari (20 tahun/365 hari)
PENERIMAAN
Produksi (ekor) 96 Harga (Rp/ekor) Jumlah (Rp)
4.478.000,00 429.888.000
ANALISIS USAHA a) Laba/Rugi Laba/Rugi = Rp 429.888.000,00-Rp 379.457.000,00 = Rp 50.431.000,00 Usaha penggemukan sapi untuk 96 ekor sapi menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 50.431.000,00 per periode produksi (100 hari) atau Rp.552.300,00 per ekor sapi. b) Return cost ratio (R/C) R/C = Rp.429.888.000,00 = 1,13 Rp.379.457.000,00
diusahakan dan menguntungkan karena nilai R/C sebesar 1,13>1. nilai R/C
1,13 artinya bahwa setiap Rp. 1.000,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp. 1.130,00. c.) Benefit cost ratio(B/C) B/C = Rp.50.431.000,00 = 0,13 Rp.379.457.000,00 Dari analisis B/C diperoleh nilai 0,13, artinya bahwa setiap Rp.1.000,00 biaya yang dikeluarkan, usaha penggemukan sapi akan menghasilkan manfaat atau keuntungan sebesar Rp.130,00. d.) Break event point BEP Produksi = Rp.379.457.000,00 = 84,7(dibulatkan 85ekor) Rp.4.478.000,00
= 3.952.677,10
Usaha penggemukan sapi tidak mengalami kerugian dan tidak memberikan keuntungan jika jumlah sapi yang diusahakan sebanyak 85 ekor atau harga sapi hanya Rp. 3.952.677,10 per ekor.
ASPEK FINANSIAL
A.
ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN KAMBING DOMBA Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis usaha penggemukan kambing domba adalah sebagai berikut 1. penggemukan per unit kandang berisi 100 ekor 2. masa penggemukan 100 hari (1 periode) 3. berat awal rata rata 25kg/ekor 4. berat akhir pemeliharaan rata rata 35kg/ekor dengan persentase karkas 45%, harga karkas Rp.40.000,-, sedangkan harga jual hasil penggemukan Rp. 500.000,-/ekor 5. harga bibit/bakalan Rp. 250.000/ekor 6. umur ekonomis kandang dan peralatan selama 20 periode penggemukan 7. harga kotoran (pupuk) bernilai Rp. 1.000.000/periode pemeliharaan.
B. BIAYA INVESTASI
NO 1. 2. 3.
2.
Rp.300.000
Rp.1.050.000
3.
4.
Rp.1.750.000
Rp.500.000
5.
6. 7. 8.
Rp.3.000.000
Rp.200.000 Rp.300.000 Rp.500.000 Rp.35.250.000