Anda di halaman 1dari 2

Pembuatan Katalis LaCrO3 berpendukung Zeolit dengan metode Freeze drying untuk konversi propana Research Report from

LAPTUNILAPP / 2006-10-03 09:24:21 Oleh : Situmeang, Rudy TM, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Dibuat : 2006-10-03, dengan 1 file Keyword : Katalis LaCrO3, Zeolit, Freeze Drying Nomor Panggil (DDC) : 541.39 Ringkasan Penelitian pertama yang telah dilakukan dengan tujuan membuat katalis LaCrO3 pada Zeolit Alam yang telah dicuci dengan asam nitrat.Percobaan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu pembuatan katalis LaCrO3 dengan metode gel-sitrat. penghilangan ion-ion pengotor pada zeolit alam dengan menggunakan berbagai konsentrasi dan waktu kontak dari larutan HNO3 dan pemasukan prekursor LaCrO3 pada Zeolit alam hasil perlakuan dengan berbagai rasio (b/b)melalui metode freeze-drying. Pada tahap pertama, katalis LaCrO3 yang dipreparasi melalui metode gel-sitrat dianalisis dengan difraktometer sinar-X dan ternyata mengandung fasa kristalin dominan LaCrO3 dan sedikit fasa kristalin LaCrO4 dan Cr2O3 setelah melalui proses reduksi dengan hydrogen pada temperature 600derajat celcius. Struktur katalis LaCrO3 tersebut adalah orthorhombic (Perovskite sederhana) dengan harga parameter a=5,5 A, b=5,5 A dan c=7,7A. berdasarkan data spectra infra-merah, situs aktif yang ada pada katalis LaCrO3 adalah situs BronstedLowrey dan situs Lewis, yang terlihat pada masing-masing bilangan gelombang 1409,2 cm dan 1600 cm. Selanjutnya, data mikroskop electron menyatakan bahwa fasa kristalin LaCrO3 terdistribusi relative cukup homogen. Preparasi katalis LaCrO3 dikaji pula dengan menggunakan alat DT-TGA untuk mengetahui proses pembentukannya. Pada tahap kedua, zeolit alam dipersiapkan dengan cara mengeliminasi ion-ion pengotor dari logam alkali (Na dan K) dan alkali tanah (Mg2 dan Ca2) tanpa merusak kerangka dasar klimoptilolit dari zeolit alam tersebut. Hasil terbaik yang dianalisis dengan spektrofotometer serapan atom adalah 63,6 % Na2O, 21,5 % K2O, 8,2 % CaO dan 6,9 % MgO dengan menggunakan larutan HNO3 0,1 N selama 2 jam. Zeolit hasil pencucian dengan asam sitrat ternyata relatif sesuai dengan data JCPDS # 39-1383, yang berstruktur monoklinik dengan parameter a=17,67 A, b=17,91 A dan c=7,41 A. data strektroskopi infra-merah menunjukkan bahwa situs Bronsted Lowrey dan situs Lewis juga ditemukan masing-masing pada bilangan gelombang 1404,2 cm dan 1625,3 cm tanpa perlakuan dengan NH3. Selanjutnya, Keasaman tertinggi didapatkan sebesar 7,37 mmol/g pada zeolit hasil pencucian dengan HNO3 0,1N selama 2 jam. Pada tahap ketiga, tahap pemasukan precursor LaCrO3 pada zeolit dengan berbagai rasio (b/b) telah dilakukan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan perbandingan LaCrO3 terhadap zeolit (b/b) yang terbaik dalam menghasilkan katalis LaCrO3 zeolit. Pada tahap ini dilakukan dua percobaan, yaitu : pemasukkan precursor LaCrO3 dengan variasi perbandingan terhadap zeolit dengan metode gel-sitrat dan preparasi rasio terbaik LaCrO3 terhadap zeolit dengan metodefreeze-drying. Hasil percobaan pertama, berdasarkan informasi difraktogram sinar-X, menunjukkan bahwa rasio (b/b) terbaik dalam memberikan fasa kristalin LaCrO3 meskipun dalam jumlah relatif kecil, adalah 3,5 dan 7% LaCrO3 pada zeolit. Selanjutnya, data spektra

infra-merah menyatakan situs Lezis relatif lebih banyak daripada situs Bronsted-Lowrey. Sedangkan percobaan kedua untuk memasukkan precursor LaCrO3 pada zeolit dengan metode freeze-drying dalam proses berlangsung. Deskripsi Alternatif : Ringkasan Penelitian pertama yang telah dilakukan dengan tujuan membuat katalis LaCrO3 pada Zeolit Alam yang telah dicuci dengan asam nitrat.Percobaan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu pembuatan katalis LaCrO3 dengan metode gel-sitrat. penghilangan ion-ion pengotor pada zeolit alam dengan menggunakan berbagai konsentrasi dan waktu kontak dari larutan HNO3 dan pemasukan prekursor LaCrO3 pada Zeolit alam hasil perlakuan dengan berbagai rasio (b/b)melalui metode freeze-drying. Pada tahap pertama, katalis LaCrO3 yang dipreparasi melalui metode gel-sitrat dianalisis dengan difraktometer sinar-X dan ternyata mengandung fasa kristalin dominan LaCrO3 dan sedikit fasa kristalin LaCrO4 dan Cr2O3 setelah melalui proses reduksi dengan hydrogen pada temperature 600derajat celcius. Struktur katalis LaCrO3 tersebut adalah orthorhombic (Perovskite sederhana) dengan harga parameter a=5,5 A, b=5,5 A dan c=7,7A. berdasarkan data spectra infra-merah, situs aktif yang ada pada katalis LaCrO3 adalah situs BronstedLowrey dan situs Lewis, yang terlihat pada masing-masing bilangan gelombang 1409,2 cm dan 1600 cm. Selanjutnya, data mikroskop electron menyatakan bahwa fasa kristalin LaCrO3 terdistribusi relative cukup homogen. Preparasi katalis LaCrO3 dikaji pula dengan menggunakan alat DT-TGA untuk mengetahui proses pembentukannya. Pada tahap kedua, zeolit alam dipersiapkan dengan cara mengeliminasi ion-ion pengotor dari logam alkali (Na dan K) dan alkali tanah (Mg2 dan Ca2) tanpa merusak kerangka dasar klimoptilolit dari zeolit alam tersebut. Hasil terbaik yang dianalisis dengan spektrofotometer serapan atom adalah 63,6 % Na2O, 21,5 % K2O, 8,2 % CaO dan 6,9 % MgO dengan menggunakan larutan HNO3 0,1 N selama 2 jam. Zeolit hasil pencucian dengan asam sitrat ternyata relatif sesuai dengan data JCPDS # 39-1383, yang berstruktur monoklinik dengan parameter a=17,67 A, b=17,91 A dan c=7,41 A. data strektroskopi infra-merah menunjukkan bahwa situs Bronsted Lowrey dan situs Lewis juga ditemukan masing-masing pada bilangan gelombang 1404,2 cm dan 1625,3 cm tanpa perlakuan dengan NH3. Selanjutnya, Keasaman tertinggi didapatkan sebesar 7,37 mmol/g pada zeolit hasil pencucian dengan HNO3 0,1N selama 2 jam. Pada tahap ketiga, tahap pemasukan precursor LaCrO3 pada zeolit dengan berbagai rasio (b/b) telah dilakukan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan perbandingan LaCrO3 terhadap zeolit (b/b) yang terbaik dalam menghasilkan katalis LaCrO3 zeolit. Pada tahap ini dilakukan dua percobaan, yaitu : pemasukkan precursor LaCrO3 dengan variasi perbandingan terhadap zeolit dengan metode gel-sitrat dan preparasi rasio terbaik LaCrO3 terhadap zeolit dengan metodefreeze-drying. Hasil percobaan pertama, berdasarkan informasi difraktogram sinar-X, menunjukkan bahwa rasio (b/b) terbaik dalam memberikan fasa kristalin LaCrO3 meskipun dalam jumlah relatif kecil, adalah 3,5 dan 7% LaCrO3 pada zeolit. Selanjutnya, data spektra infra-merah menyatakan situs Lezis relatif lebih banyak daripada situs Bronsted-Lowrey. Sedangkan percobaan kedua untuk memasukkan precursor LaCrO3 pada zeolit dengan metode freeze-drying dalam proses berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai