Anda di halaman 1dari 9

QUANTUM DESIGN

Running Head: Quantum Design

Tugas Ujian Akhir Semester Teori Desain II Ilhamsyah

Institut Teknologi Bandung 27111018

QUANTUM DESIGN Quantum Design

It is important study to read the major philosophical that changes the influence of the process and inspiration in creating art and design. Because we can understand how design capture the patterns of changes in society, that in the end we can determine the direction of the work creation, so that it can give an authentic sense of social life. Quantum physics technology, produces a variety product of technology that nowadays enjoyed by the wider community, and the newest are computer and internet. This condition is also made impact in creating design, it means that creating design seems to be inappropriate without these technologies. Understanding of the philosophy in quantum theory would be very useful, if we can connect it to the process creating and meaning of design. Today the acceleration (dromology) that is a contemporary society demand, should be captured by designers wisely. Keyword: Quantum Physics, Internet, Dromology, and Design.

QUANTUM DESIGN Quantum Design Latar Belakang

Membaca ulang apa yang telah terungkap pada tulisan sebelumnya, Desain : Sebuah Random yang Terarah, terungkap proses berkarya desain merupakan cerminan dari filsafat mutakhir yaitu teori Fisika Quantum. Richard Feynman dalam eksperimennya berhasil memadukan dua pertentangan besar pemikir fisika modern, Heisenberg (ketidakpastian) dan Einstein (relativitas) menjadi sebuah teori Elektrodinamika Quantum. Teori tersebut berhasil mengembangkan berbagai teknologi mutakhir seperti TV, Laser, microchip, bom atom, dan lain-lain (Mustofa, 2011:205). Agus Mustofa seorang ahli tasawuf berlatar belakang ahli nuklir mengungkapkan bahwa sesuatu yang acak bukan berarti tidak dapat dikendalikan. Terbukti dalam pengembangan teknologi mutakhir seperti rekayasa genetika yang berbasis mutasi random yang dulu dianggap sesuatu yang mustahil sekarang seolah-olah manjadi mainan para ahli untuk dikendalikan dan dimanfaatkan. Genome sudah bisa dipetakan dan di utak-atik untuk menghasilkan mutasi yang terarah dan menghasilkan teknologi transgenik pada tanaman dan hewan. Beliau meyakini bahwa alam semesta memiliki kecerdasan dalam menjalankan seluruh evolusinya, atau dapat diasumsikan oleh penulis dengan menyebutnya random yang terarah. Pada perjalanannya desain merupakan perpaduan proses tersebut yaitu random yang terarah. Hal ini bisa ditunjukan bagaimana proses penggalian ide dalam menghasilkan sebuah karya desain dilakukan tanpa dibatasi serta membuka kemungkinan-kemungkinan lain (random) namun tetap diarahkan pada batasan-batasan yang telah ditetapkan, seperti teknologinya, pemakainya, medianya, dan lain sebagainya.

Dalam sebuah buku Teori Quantum Untuk Mengkaji Fenomena Seni (2004) karya Dwi Marianto, ternyata pergerakan pemikiran seni tidak terlepas dari filsafat besar yang dominan dimasa ketika karya tersebut dibuat. Seperti yang dilakukan penganut aliran seni kubisme yang sangat terpengaruh oleh paham relativismenya Einstein. Mereka mempresentasi simultaneitas dengan menyajikan cara pelukisan yang tidak representasional seperti biasanya, melainkan dengan melukiskan suatu realitas dari berbagai sudut pandang. Pelukis menganalisis objek pelukisan dengan mengintarinya agar dapat didapat sudut-sudut

QUANTUM DESIGN

pandang yang jauh lebih menarik. Surrealisme pun memiliki latar paham filsafat besar yaitu psikoanalisis yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, yang pada awalnya dipergunakan untuk terapi para penderita sakit jiwa dan neorosis (Yosep. 2012: h.7). Para pelukis muda penggagas Surrealisme ingin menghadirkan sesuatu yang dipandang lebih nyata daripada realitas itu sendiri. Begitu pula dengan fisika quantum yang dicetuskan pada awal abad 20 yang menghasilkan teori quantum, dipandang oleh Marianto dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan atau membaca karya seni yang diproduksi saat ini. Beliau memandang karya seni memiliki dualitas sebagai aspek partikel (material lukisan) maupun gelombang (makna)(Marianto, 2004: h.2-4).

Teori Quantum Fisika quantum dengan eksperimen fisika inti berhasil meruntuhkan berbagai bentuk-bentuk kebenaran yang dibangun oleh fisika klasik, yaitu ternyata inti dari suatu mahluk (being) bukanlah atom (partikel yang bersifat tunggal), akan tetapi merupakan dualitas dari partikel atau gelombang (Marianto, 2004: h.4). Sekelompok fisikawan yang berkumpul di Hotel Metropole, Brussel, menyatakan bahwa inti sebuah mahluk (being) pada dasarnya tidak terukur, tidak dapat diprediksi (dipastikan), dan membingungkan. Jadi yang bisa dilakukan hanya menentukan kemungkinan-kemungkinannya (probabilitas). Namun teori ini dapat menjelaskan berbagai gejala fisika seperti: kerja laser dan microchip, DNA serta penembusan partikel alfa ke inti atom (2004: h.11). Uniknya perilaku elektron ini berubah-ubah dari berbentuk materi atau gelombang dalam ukuran jarak dan waktu yang tidak diprediksi. Disinilah letak pertentangan antara Heisenberg dan Einstein yang terjadi di tahun 1927-an, karena sifatnya yang selalu berubah-ubah sulit untuk diukur jarak dan kecepatannya secara bersamaan, jadi yang bisa ditentukan hanyalah probabilitasnya saja. Namun tulisan ini tidak akan membahas tentang pertentangan tersebut, penulis tertarik pada sifat dasar partikel sub-atomik dalam memahami cara kerja konsep maupun produk dari desain.

QUANTUM DESIGN

Determinisme Newtonian sangat mempengaruhi cara kerja maupun cara pandang yang kita beberapa tahun yang lalu, karena begitu banyak teknologi yang merupakan hasil dari paham yang didasari bahwa manusia, alam dan masyarakat sebagai metafora dari sebuah mesin. Determinisme Newtonian merupakan cara pandang yang menganggap apabila kita mengetahui keadaan gerak pada suatu titik, maka akan bisa ditentukan gerak diseberang titik di masa depan, bahkan dimasa lalu (2004: h.15). Dasar pemikiran inilah yang menghasilkan berbagi bentuk teknologi yang sangat mekanik (mesin, sistem ekonomi, sistem pemerintahan, dll). Yang pada akhirnya mempengaruhi cara pandang desainer dalam memproduksi sebuah karya desain: produk yang sangat mekanik, iklan yang sangat industrialis, fashion yang diproduksi massal, arsitek atau interior yang sangat mengagungkan kemegahan (monumental). Begitu pula saat ini dimana berbagai bidang kehidupan manusia dikelilingi teknologi hasil pengembangan teori kuantum seperti: komputer, tablet, mobile phone, internet, sosial media, dan lain sebagainya, turut pula mengubah cara pandang dan pemikiran manusia. Perubahan adalah sifat dasar yang dibawa oleh partikel terkecil manusia, elektron yang berubah-ubah baik sebagai partikel atau gelombang. Dan yang paling menarik Richard Schlegel dalam tulisannya bahwa partikel-partikel tersebut membentuk sebuah organisasi yang terdiri dari superposisi dari keadaan-keadaan (state) dinamis yang berbeda-beda (2004: h.18). Kondisi ini mematahkan paham dari newtonian bahwa manusia merupakan objek yang secara fisikal dianggap tunggal, namun menurut teori quantum secara sub-atomik hal tersebut tidak berlaku. Secara kasat mata kita dapat mengasosiasikan dengan perkembangan sosial masyarakat (manusia) yang terkoneksi dengan internet. Bagaimana mereka saling terhubung, terkoneksi satu sama lain, dengan sifat-sifat dasar individu yang berbeda membentuk komunitas-komunitas, membentuk negara-negara baru yang dipimpin oleh sebuah kekuatan kolektifitas. Pada akhirnya perilaku manusia sangat terpengaruh oleh teknologi informasi yang hadir saat ini, lalu perilaku manusia dipandang sebagai cerminan umum yang ditangkap oleh desainer, lalu diterjemahkan menjadi karya desain yang membuat kegiatan manusia menjadi lebih menyenangkan. Persis seperti perilaku partikel di tingkat sub-atomik yang selalu berubah-ubah dari partikel menjadi gelombang atau sebaliknya, yang tidak dapat dipisahkan dan saling melengkapi. Kertekaitan serta sifat sub-atomik yang saling mempengaruhi muncul juga pada perilaku remaja yang

QUANTUM DESIGN

terhubung secara online. Terungkap pada jurnal ilmiah Teenagers and their Virtual Possessions: Design Opportunities and Issues bahwa remaja yang hadir secara online dalam jejaring sosial, seolah memiliki ikatan yang kuat pada tempat dia berlabuh, seperti ikatan dia dengan kamar tidur waktu kecil disaat telah dewasa (Odom. 2012: h.2).

Deepak Chopra memandang teori quantum memungkinkan alam menjadi cukup fleksibel yang dapat menghadirkan pemahaman kemungkinan transformasi dari non materi (nonmatter) menjadi materi (matter), atau dari materi menjadi non-materi, dari waktu menjadi ruang, dan massa menjadi energi, atau sebaliknya (Matianto. 2004: h.20). Penulis memandang cara kerja otak manusia pun bergerak pada tatanan teori quantum, bagaimana sebuah karya desain (benda materi), misalnya kursi, dipandang sebagai informasi visual (gelombang) dan masuk melalui mata dialirkan informasi tersebut ke otak yang diubah menjadi molekul-molekul yang bersifat kimia (partikel). Pada proses selanjutnya dipahami menjadi sebuah makna (gelombang) dikarenakan bentuk, warna serta ukuran dari kursi tersebut. Dari eksperimen lanjutan ditemukan sifat quantum yang signifikan dan mendasar, yaitu apabila sebuah foton didekati oleh detektor partikel ia akan bertingkah laku seperti partikel. Dan begitu pula sebaliknya apabila diamati dengan detektor gelombang, tingkah lakunya pula menyerupai sifat gelombang. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa pengamat dan yang diamati menghasilkan sebuah dialog yang aktif dan kreatif dalam menghasilkan sebuah realitas. Hal ini menunjukan dalam teori quantum tindakan serta cara yang dilakukan dalam pengamatan benar-benar memainkan peran yang penting dalam menghasilkan sebuah makna realitas. Danah Zohar memandang kenyataan ini sebagai realitas itu terjadi, tergantung dari bagaimana kita memandangnya. Marianto mengutip apa yang dikatakan oleh Ilya Prigogine pemenang Nobel sastra Apapun yang kita sebut sebagai realitas, ternyatakan kepada kita hanya melalui suatu konstruksi aktif dimana kita berpartisipasi (2004: 21-22).

Berkaitan dengan hal ini tampak pada pengamatan yang dilakukan oleh Dr.Naomi Haswanto dalam pemaparan tesisnya yang berjudul Tipografi Vernakular Sebagai Sumber Inspirasi Pembuatan Type Font

QUANTUM DESIGN

Baru. Bagaimana pengamatan beliau terhadap bentuk font atau karya visual (materi) yang pada awalnya memandang tulisan sebagai sebuah hasil karya untuk mengkomunikasikan produk dagangan, menjadi sebuah pemahaman tentang realitas sosial yang hadir dalam bentuk font dikarenakan tujuan (peran aktif) pengamat terhadap obyek tersebut. Dalam kajiannya tampak tidak adanya tujuan mendesain (berkarya seni tinggi) dari seorang Abah Garut dalam memproduksi huruf dalam gerobak dagangan pesanan orang lain. Huruf akan menjadi obyek yang berbeda tergantung dari pengamat atau yang memproduksinya, dan akan sangat berbeda hasil yang diproduksi oleh seniman jalanan dengan seorang desainer profesional. Tipografi Vernakular PKL dipandang oleh Ibu Naomi sangat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu lingkungan, budaya, dan sejarah. Dari beberapa contoh tampak bagaimana budaya populer turut mempengaruhi beberapa karya huruf vernakular yang dihasilkan oleh seniman jalanan, seperti logo RCTI oke berubah menjadi RT01 oke, Huruf khas A-mild ditempel pada tulisan A-seng, dan lain-lain. Di akhir pemaparan menunjukan bagaimana masyarakat sektor informal sebagai pengamat terhadap sebuah realitas, menghasilkan ekspresi yang berbeda terhadap objek yang sama yaitu tipografi.

Sebuah kesimpulan yang diungkapkan oleh Prof. Imam Bukhori dalam menanggapi pemaparan teknologi perkeretaapian, beliau mengatakan tanda dari sebuah kemajuan adalah percepatan. Dalam penjelasan lain dapat digambarkan sebuah perubahan yang menunjukan sebuah kemajuan suatu bangsa adalah begaimana sebuah proses (sistem) dapat mengefesiensikan waktu yang dipergunakan. Sebuah moda transportasi dikatakan jauh lebih baik apabila bisa memangkas waktu tempuh dengan jarak yang sama. Pemikiran ini dapat dijelaskan dengan sub-keilmuan dalam semiotika yaitu dromologi. Paul Virilio dalam buku Speed & Politic menyebutkan dromologi adalah ilmu yang mepelajari percepatan pertumbuhan yang diakibatkan perkebangan dan pertumbuhan ilmu pengetahuan (teknologi). Pergerakan dimasa lalu dikaitkan dengan jarak dan waktu, sedangkan saat ini mengejar waktu adalah urusan vektor dalam komputer. Dalam penjelasannya dromologi banyak dikaitkan dengan implikasi-implikasi positif maupun negatif dari berkembanganya teknologi terutama internet. Seperti image sintetis yang dihasilkan oleh

QUANTUM DESIGN

fibre-optic (misalnya pada komputer), yang memungkinkan strategi penglihatan global, menyebabkan strategi penglihatan langsung tidak diperlukan lagi (Piliang, 2010:83-85).

Pada proses selanjutnya percepatan diakibatkan kemajuan teknologi informasi dimanfaatkan perilaku pemasar untuk berfikir bagaimana memanfaatkan fenomena ini dalam menjual produknya. Salah satunya adalah kehadiran keilmuan baru yaitu Neuromarketing. Neuromarketing adalah sebuah perkawinan menarik antara ilmu pemasaran dan neuroscience, yang menggali pikiran bawah sadar, perasaan, dan keinginan terutama dalam proses keputusan konsumen terhadap produk atau layanan (Lindstorm, 2011:xv). Para marketer mencoba membuat sebuah percepatan dengan memanfaatkan perilaku quantum pada otak manusia sehingga dapat ditangkap sebuah realitas yang dianggap mendekati kebenaran (atau memang sebuah kebenaran). Banyak fakta-fakta yang hadir dari penelitian keilmuan neuromarketing, salah satunya bagian otak yang bernama limbic, yang bertanggung jawab terhadap kehidupan emosional dan psikolog, menunjukan kesibukan rangsangan terhadap sesuatu yang membuat kita senang. Karena emosi adalah cara kerja otak kita dalam menerjemahkan nilai-nilai dan merek. Dalam beberapa percobaan terhadap aktivitas otak, Lindstorm memperlihatkan dalam pengambilan keputusan pembelian aktivitas otak yang bergerak pada pikiran emosional naik mengalahkan bagian otak yang bergerak pada pikiran rasional (Lindstorm, 2011, h. 22-23). Dalam memahami konsumen untuk membangun sebuah komunikasi periklanan, desainer harus dapat menangkap gelombang yang terpancar dari calon target audiensi. Gelombang tersebut berupa insight atau pikiran terdalam yang terkadang tidak disadari oleh konsumen (Kasilo. 2011:35). Handoko praktisi periklanan senior mengungkapkan dalam bukunya Brand Garderner, Insight, insight, dan insight adalah kuncinya. Bagaimana kita membaca yang tidak terlihat, tapi sebenarnya ada dan kita bisa rasakan (Handoko. 2012:150).

Desain memberikan peran yang penting dalam proses percepatan ini, yaitu bagaimana menghadirkan percepatan dalam pemahaman terhadap sebuah pesan dalam bentuk visual, sehingga dapat menghadirkan kesan yang sangat emosional. Seperti bagaimana warna putih pada earphone iPod memberi dampak

QUANTUM DESIGN

meningkatnya kegairahan secara psikologis, dalam analisa neuromarketing neuron-neuron cermin pada otak memicu keinginan untuk memiliki earphone yang sama (2011, h.57). Lalu mengirimkan sinyal ke sistem limbik yang memicu rasa emosional kita untuk mengambil keputusan pembelian. Proses ini semua memberi gambaran yang jelas bagaimana faham teori quantum sangat mendasari perilaku manusia dalam memproduksi dan menikmati sebuah karya desain, yaitu perilaku perubahan partikel menjadi gelombang maupun sebaliknya. Dan proses tersebut tidak dapat dipisahkan, merupakan sebuah paket yang didalamnya terdiri pula sekelompok partikel sub-atomik yang membentuk sifat dan karakter tertentu.

Daftar Pustaka: Hendroyono, H. 2012. Brand Garderner. Tangerang: Literati. Kasilo, Djito. 2008. Komunikasi Cinta: Menembus G-spot Konsumen Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Lindstrom, M. 2011. Buy-Ology Rahasia di Balik Keputusan Membeli. Jakarta: Elex Media Komputindo. Marianto, M. Dwi. 2004. Teori Quantum: Untuk Mengkaji Fenomena Seni. Yogyakarta: Lembaga Penelitian ISI. Piliang, Amir Yasraf. 2010. Dunia Yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan. Bandung: Matahari. Daftar Jurnal: Odom, W., Zimmerman, J., Forlizzi, J. 2011. Teenagers and their Virtual Possessions: Design Opportunities and Issues. Available from < http://www.willodom.com/publications/inpress_odom_ CHI2011.pdf > (accesed 16 Mei 2012). Yosep, I. 2012. Hand Out Perkuliahan Psikologi: Konsep Kepribadian, Kesadaran, Konsep Emosi, Konsep Stress dan Adaptasi, Depresi, Pengukuran dan Uji Perilaku. Available from < http://www. scribd.com/doc/53163069/19/Teori-kesadaran-Sigmund-Freud-1-Alam-Sadar-conciousness> (accesed 17 Mei 2012).

Anda mungkin juga menyukai