Anda di halaman 1dari 26

TOURISM SATELIT ACCOUNT SOUTH AFRICA 2010

Ruang Lingkup Kegiatan


Struktur dasar TSA adalah berdasarkan hubungan general yang terjadi antara kegiatan ekonomi permintaan (demand) barang dan jasa yang

diminta oleh wisatawan di satu sisi dengan permintaan (supply) dengan demikian akan tersedia kerangka analisis kebijakan masalah-masalah terkait pariwisata ekonomi serta untuk pemodelan, analisis pertumbuhan pariwisata dan ukuran produktivitas.

Manfaat dan Tujuan


1. Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya pariwisata dan hubungannya terhadap aktivitas ekonomi di negara ybs. 2. Menyediakan neraca pariwisata yang koheren dan kredibel yang bisa dibandingkan dengan negara lain secara internasional. 3. Membangun estimasi kuantitatif dari nilai tambah pariwisata dan analisis kepentingan pariwisata dalam perekonomian. 4. Menyediakan instrument untuk mendesain kebijakan yang lebih efisien dan aspek terhadap tenaga kerja. 5. Mengidentifikasi generasi tenaga kerja di industry pariwisata dan aturan dalam memainkan peran sebagai pencipta lapangan pekerjaan untuk jenis pekerja yang berbeda. 6. Memberikan kesadaran dari sisi kepentingan ekonomi semua pihak yang tergabung dalam aktivitas pariwisata baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. 7. Meningkatkan peran pariwisata dalam semua industry termasuk dalam hal produksi barang dan jasa yang diminta oleh pengunjung.

10 Tabel TSA Menurut UNWTO

Sumber Data
1. Supply and Use Tables (SUT) SUT adalah sumber utama untuk kompilasi data. Prinsip penilaian yang direkomendasikan sama dengan konsep SNA, yakni bahwa produksi harus dinilai atas dasar harga dasar dan konsumsi & pemakaian pada harga jual. 2. Stats SA Merupakan pengambilan penyedia statistik di resmi Afrika yang digunakan dalam ini kebijakan Selatan. Statistics

dikumpulkan dari berbagai sumber dari survey rumah tangga tahunan, survey industry triwulanan dan bulanan, dan data dari sumber dari luar seperti dari South African Reserve Bank (SARB) dan SAT.

Konsep Dan Definisi


Pariwisata didefinisikan sebagai kegiatan perjalanan ke suatu tempat dan tinggal di tempat-tempat di luar lingkungan biasa selama tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk liburan, bisnis dan tujuan lain yang tidak terkait dengan pelaksanaan suatu pekerjaan yang dibayar/digaji di tempat yang dikunjungi. Untuk Afrika Selatan, pengertian dari di luar lingkungan biasa adalah orang tersebut melakukan perjalanan lebih dari 40 kilometer dari tempatnya tinggal (satu arah) DAN tempat itu TIDAK dikunjungi lebih dari sekali seminggu. Ini termasuk tempat kerja dan tempat belajar. Waktu luang dan perjalanan rekreasi terlepas dari frekuensi tersebut. Konsep berikutnya yang paling penting untuk TSA Afrika Selatan adalah mengenai pengeluaran dan konsumsi pariwisata. TSA Afrika Selatan juga mengambil definisi pengeluaran pariwisata dari UNWTO yaitu sebagai perolehan barang dan jasa oleh pengunjung atau oleh orang lain untuk keuntungan mereka melalui transaksi moneter untuk kepuasan langsung dari keinginan dan kebutuhan mereka untuk dan selama mereka tinggal di tempat tujuan. Konsumsi Pariwisata adalah pengeluaran konsumsi total yang dikeluarkan oleh pengunjung atau atas nama pengunjung untuk dan selama perjalanannya dan tinggal di tempat tujuan, Konsumsi wisata untuk setiap produk dibagi dengan total penawaran untuk menghitung rasio produk wisata (yang diukur dari prorporsi output produk yang digunakan oleh wisatawan/turis). TSA mendefinisikan 3 kategori produk wisata : 1. Karakteristik Wisata : produk yang minimal 25 % outputnya dibeli oleh wisatawan (turis). Produk ini akan lenyap dalam jumlah yang bermakna ketika tidak ada wisatawan. 2. 3. Produk Terkait Wisata : produk yang outputnya dibeli antara 0%-25% oleh wisatawan. Non-produk Terkait Wisata : adalah selain produk diatas.

Nilai Tambah Bruto (GVA) adalah nilai output dikurang nilai konsumsi antara. Nilai tambah netto (NVA) adalah nilai output dikurangi dengan nilai konsumsi antara (GVA) dikurang konsumsi modal tetap. Rekomendasi UNWTO mengadopsi pengukuran bruto dari nilai tambah. Dua pandangan alternatif dari nilai tambah bruto yang berkaitan dengan pariwisata dapat identifikasi sebagai berikut: GDVATI yang dapat diperkirakan sebagai jumlah dari GVA dari setiap industri pariwisata (Tabel 5 dari TSA), dan TDGVA yang merupakan jumlah dari semua bagian dari nilai tambah yang dihasilkan oleh industri (industri pariwisata dan industri lainnya) sebagai respon mereka terhadap konsumsi pariwisata (Tabel 6 dari TSA). GDVATI merangkum GVA total seluruh perusahaan milik industri pariwisata, terlepas dari apakah semua output mereka disediakan untuk pengunjung dan derajat spesialisasi proses produksi mereka. TDGVA adalah bagian dari GVA yang dihasilkan oleh industri pariwisata dan industri lainnya dari ekonomi, sebagai respon langsung terhadap konsumsi pariwisata internal. TDGDP adalah TDGVA ditambah jumlah pajak neto dari produk dan impor termasuk di dalamnya nilai pengeluaran ini pada harga pembeli.

Analisis 10 Tabel TSA Afrika Selatan Tahun 2010


a. Tabel 1

Tabel 1 fokus pada pengeluaran wisata masuk berdasarkan produk dan jenis pengunjung. Data diperoleh dari BoP dari SARB dan SAT survey keberangkatan.

b. Tabel 2

c. Tabel 3

d. Tabel 4

e. Tabel 5

Tabel 2 fokus pada pengeluaran wisata domestic berdasarkan produk, jenis pengunjung dan tipe perjalanan. Sumber data utama dari tabel 2 adalah SUT, survei domestic SAT dan modul wisata dalam GHS. Tabel C menunjukan pengeluaran wisata domestic berdasarkan produk, kelas pengunjung dan jenis perjalanan untuk tahun 2010. Tabel 3 menunjukkan pengeluaran wisata keluar dai penduduk Afrika Selatan berdasarkan produk dan kelas pengunjung. Data terkini sangat terbatas terutama data pengeluaran dari penduduk Afrika Selatan ke daerah abu-abu dari negara. Tabel D menunjukkan pengeluaran wisata keluar berdasarkan produk dan kelas pengunjung tahun 2010. Tabel 4 mengkombinasikan pengeluaran wisata internal (tabel 1) dan pengeluaran wisata domestic (tabel 2) dengan komponen lain dari konsusmi wisatawan. Ada empat kategori yang termasuk sebagai kategori lain dari komponen konsumsi wisata yaitu : a. Jasa asosiasi ke akomodasi liburan dan neracanya : mencakup semua diperhitungkan service akomodasi terkait akomodasi unit kepemilikan dan berbagai jenis liburan ataupun kepemilikan rumah sendiri. b. Wisata jenis sosial transfer : mencakupniali individual jasa non-pasar yang disediakan oleh pemerintah dan institusi/lembaga non pofit yang melayani rumah tangga. c. Konsumsi lain yang diperhitungkan : semua yang tidak termasuk bagian sebelumnya d. Tujuan tunggal wisata yang dibeli tahan lama di luar konteks perjalanan atau untuk perjalanan. Tabel 5 blok 1 mendisagregasi output menjadi dua tipe produk (barang dan jasa) yang dinilai pada harga dasar dan blok kedua berisi tentang konsumsi antara atau input yang diagregasi kedalam kategori klasifikasi CPC dan nilai atas dasar harga pembeli.

. Tabel 6 Tabel 6 adalah inti dari TSA (Tourism Satellite Account) dan berfokus pada total supply domestik dan konsumsi pariwisata internal (harga pembeli). Ini adalah tabel tempat konfrontasi dan rekonsiliasi antara penawaran dan permintaan (termasuk konsumsi pariwisata internal). Tabel ini berasal dari tabel Supply and Use di dalam SNA 1993 dan dari tabel ini TDGVA (Tourism Direct Gross Value Added) dan TDGDP (Tourism Direct Gross Domestic Product) dapat diturunkan. Bagian dari agregat TDGVA dapat dihasilkan dari industri pariwisata dan juga industri lain.

Pada tahun 2010 diperoleh bahwa TDGVA (Tourism Direct Gross Value Added) Afrika Selatan sebesar 74772 juta (atau 3,1% dari jumlah yang dihasilkan Gross Value Added) sedangkan TDGDP Afrika Selatan pada tahun 2010 sebesar 80249 juta (atau 3,0% dati total GDP). Hal ini terlihat pada tabel di bawah ini :

Dari grafik dapat disimpulkan bahwa sektor yang paling banyak memberikan share terhadap GVA (Gross Value Added) Afrika Selatan pada tahun 2010 adalah sektor akomodasi untuk pengunjung yaitu sebesar 28,7% setelah itu disusul oleh oleh industri non-

pariwisata lainnya sebesar 23,4%. Sedangkan sektor yang memiliki share terkecil yaitu transportasi air untuk penumpang serta industri kebudayaan.

g. Tabel 7 Tourism Employment adalah ukuran dari jumlah pekerjaan dalam industri pariwisata dan non pariwisata. Pekerjaan pariwisata adalah pekerjaan yang berhubungan erat dengan barang dan jasa (tourism connected dan non tourism connected) yang diperoleh dari pengunjung dan diproduksi baik oleh industri pariwisata maupun industri lain yang tidak dapat secara langsung diobservasi. Afrika Selatan dalam hal ini tidak memiliki ukuran langsung dalam pekerjaan pariwisata. Oleh karena itu, pekerjaan dalam industri pariwisata termasuk pekerjaan yang secara langsung dan/tidak langsung terkait dengan barang dan jasa diperoleh dari wisatawan dan non wisatawan. Tabel 16 menunjukkan pekerjaan di industri pariwisata dengan kelompok penduduk untuk tahun 2010. Terdapat 567.378 orang (atau 4,3% dari total lapangan kerja) secara langsung terlibat dalam produksi barang dan jasa yang dibeli oleh wisatawan pada tahun 2010. Rasio industri pariwisata telah digunakan untuk mengalokasikan jumlah pekerjaan (industri) untuk pariwisata. Rasio indusri pariwisata terbesar terdapat pada agen perjalanan dan industri pelayanan reservasi lainnya dengan rasio sebesar 0,98. Selanjutnya, dari total 567.378 orang yang bekerja di industri pariwisata terdapat sebanyak 170.503 yang bekerja pada transportasi jalan untuk penumpang, dimana jumlah ini merupakan jumlah pekerja terbanyak dibandingkan sektor lain di dalam industri pariwisata Afrika Selatan.

h. Tabel 8 Tabel 8 TSA menyajikan pembentukan modal tetap bruto dari industri pariwisata. Akan tetapi dalam hal ini Afrika Selatan belum mampu membuat Tabel 8 TSA sesuai rekomendasi UNWTO.

i. Tabel 9 Tabel 9 TSA memperlihatkan struktur pengeluaran pemerintah (pusat dan daerah) dan dunia usaha dalam promosi dan pembinaan sektor pariwisata, dirinci menurut jenis aktivitas yang dilakukan. Sama halnya seperti pada tabel 8, untuk tabel 9 TSA ini Afrika Selatan juga belum mampu menyajikan data struktur pengeluaran pemerintah (pusat dan daerah) dan dunia usaha dalam promosi dan pembinaan sektor pariwisata sesuai rekomendasi UNWTO.

j. Tabel 10 Tabel 10 dari TSA menyajikan kuantitatif beberapa indikator non moneter yang penting untuk interpretasi dari informasi moneter yang disajikan. SNA 1993 secara eksplisit menyatakan bahwa indikator fisik adalah komponen penting dari neraca satelit dan karenanya harus dilihat sebagai bagian sekunder dari TSA. UNWTO menyatakan bahwa pekerjaan lebih lanjut akan dibutuhkan untuk memperbaiki hubungan antara daftar sementara indikator non-moneter dan tabel moneter.

Anda mungkin juga menyukai