Anda di halaman 1dari 15

MASALAH KURANG GIZI dan LANSIA

1. Anisa Fitri 2. Desi Susanti 3. Etika Arifatuz Zuhro 4. Hidayati Robiul A 5. Kus Endang Nawati 6. Lutvia Anggraeni 7. Nur Baita Hasyim 8. Nur Khamidah 9. Nurul Zahro Oktaviani 10. Rizky Novita Sari 11. Sofiyah Umami 12. Sylviana 13. Yulia Agustine

Balita Kurang Gizi


Pengertian Balita Kurang Gizi

Tanda-tanda balita kurang gizi


Berat badan anak tidak naik selama 3 bulan. Posisi hasil penimbangan di bawah garis merah atau BGM.

Balita kurang gizi di bagi menjadi 3, yaitu:


1. Marasmus ( kurang kalori ) 2. Kwashiorkor ( kurang protein ) 3. Marasmus Kwashiorkor ( kurang kalori protein )

a) Tanda-tanda anak marasmus (kurang kalori)


Anak tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit, dan pantat keriput. Wajah seperti orang tua (monkey face). Kulit keriput, kering, dan kusam. Rambut tipis, kemerahan, dan mudah dicabut. Anak cengeng dan rewel.

b) Tanda-tanda anak kwashiorkor (kurang protein)


Bengkak (oedema) hampir di seluruh tubuh, terutama punggung dan kaki. Muka bulat dan sembap (moon face). Mata kuyu dan sayu. Rambut tipis, jarang, dan mudah dicabut. Terdapat bercak merah-hitam pada kulit, kadang terkelupas. Cengeng, rewel, dan apatis

Penanggulangan
a. Bunda harus lebih bijak dalam memberikan aneka ragam makanan dalam porsi kecil dan sering kepada anak sesuai kebutuhan dan petunjuk cara pemberian makanan dari rumah sakit/dokter/puskesmas. b. Bila balita dirawat, perhatikan makanan yang diberikan. Lalu, teruskan di rumah. c. Berikan hanya ASI, bila bayi berumur kurang dari 6 bulan. d. Usahakan disapih setelah berumur 2 tahun e. Berikan makanan pendamping ASI (bubur, buah-buahan, biskuit, dsb.) bagi bayi di atas 6 bulan dan berikan bertahap sesuai umur.

Untuk pencegahan :
a. Timbang balita tiap bulan ke posyandu untuk memantau BB balita b. Lapor ke petugas kesehatan tentang perkembangan kesehatan anak maupun berat badan anak. Tanyakan/minta saran tentang menanggulangi gizi buruk

Skema Penyebab Kurang Gizi


Kurang Gizi
Makanan Tidak Seimbang infeksi

Dampak
Penyebab Langsung Penyebab Tidak Langsung

Tidak cukup persediaan pangan

Pola asuh Anak Tidak Memadai

Sanitasi dan air bersih /pelayanan kesehatan dasar tidak memadai

Kurang Pendidikan,Pengetahuan dan Kemampuan

Kurangnya Pemberdayaan wanita dan keluarga, kurang pemerataan sumberdaya masyarakat

Pokok Masalah di Masyarakat

Pengangguran, Inflasim, Kurang Pangan dan Kemiskinan Krisis Ekonomi, Politik dan Sosial

Akar Masalah

LANSIA

Pengertian Lansia
Lansia adalah tahap akhir siklus hidup manusia, merupakan bagian dari proses kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan di alami oleh setiapindividu. Pada tahap ini individu mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental, khususnya kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya.

Lanjut usia (Lansia) adalah sebagai usia yang rentan terhadap bermacam masalah kesehatan (fisik dan psikis) Menurut oraganisasi kesehatan dunia (WHO), lanjut usia meliputi: a. Usia pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun. b. Lanjut usia (elderly) antara 60 74 tahun c. Lanjut usia tua (old) antara 75 90 tahun d. Usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun

Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah memasuki masa lanjut usia mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perubahan : a. Perubahan penampilan pada bagian wajah, tangan, dan kulit, b. Perubahan bagian dalam tubuh seperti sistem saraf : otak, isi perut : limpa, hati, c. Perubahan panca indra : penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan d. Perubahan motorik antara lain berkurangnya kekuatan, kecepatan dan belajar keterampilan baru.

Kandungan Gizi Yang Diperlukan Lansia


Karbohidrat adalah penyedia energi Protein sebagai zat pembangun dari sel tubuh Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K, juga berfungsi sebagai cadangan energi Vitamin untuk mempercepat metbolisme, mempertahankan fungsi jaringan tubuh dan mempengaruhi pertumbuhan dan pembentukan jaringan Mineral dan Air yaitu pembentukan jaringan tubuh dan memelihara keseimbangan asam basa Serat untuk mencegah sembelit, wasir, kanker usus, penyakit jantung dan kegemukan bila kekurangan serat

Beberapa penyakit yang sering diderita lansia adalah sebagai berikut :

Beser Sulit BAB Gangguan panca indra Depresi Kurang gizi Gangguan tidur Daya tahan tubuh menurun Hipertensi

POSYANDU USILA
sebagai wadah atau tempat kegiatan pelayanan kesehatan dasar bagi usila atau lansia yang bertujuan untuk membantu mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi lansia yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam hal ini pihak PKK desa dengan dibantu pihak kesehatan

kegiatan Posyandu Usila :


Meja I : Pendaftaran Meja II : pengukuran dan penimbangan berat badan Meja III : Melakukan pencatatan tentang pengukuran tinggi badan dan berat badan. Indeks massa tubuh (IMT). mengisi KMS Meja IV : Kegiatan Penyuluhan, konseling dan pelayanan pojok gizi serta pemberian PMT Meja V : Pemeriksaan Kesehatan dan pengobatan, mengisi datadata hasil pemeriksaan kesehatan pada KMS.

KESIMPULAN
SOLUSI BALITA KURANG GIZI Pada kegiatan Posyandu daerah setempat disediakan makanan dan minuman yang menunjang pertumbuhan balita seperti kacang hijau, susu, dan biskuit. Selain itu, memberikan himbauan kepada ibu-ibu yang memiliki balita untuk mengikuti posyandu secara rutin sehingga dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita. SOLUSI LANSIA Memberikan himbauan kepada ibu-ibu lansia untuk mengikuti posyandu lansia secara rutin sehingga dapat mencegah dan mengetahui secara dini penyakit yang menyerang ibu lansia.

Anda mungkin juga menyukai