Anda di halaman 1dari 6

KESEHA TAN LINGKUNGAN : Suatu keseimbangan ekologi yg hrs ada antara mns & lingk-nya agar dapat menjamin

keadaan sehat dari manusia (WHO) a.Lingkungan Fisik (tanah, air, dan udara serta interaksi antara faktor tsb.) b.Lingkungan Biologi (semua orgnnisme: binntang, tumbuhan, mikroorganisme kecuali manusia) c.Lingkungan Sosial (social, ekonomi, kebudayaan, psiko-sosial). RUANG LINGKUP KES-LING 1. Penyediaan air minum 2. Pengolhan air buangan dan pengendalian pencemaran air. 3. Pengelolaan sampah padat, 4. Pengendolian vektor. 5. Pencegahan dn pengendalian pencemaran air tanah oleh tinja manusia. 6. Higiene makanan, 7. Pengendalian pencemaran udara. 8. Pengendalian radiasi. 9. Kesehatan kerja. 10. Perumahan dan pemukiman....dll. Masalah Kesehatan Lingkungan di Indonesia Penyediaan sarana& pengawasan kualitas air bersih;; Penyediaan sarana pembuangan kotoran Mns (tinja);; Penyediaan sarana & pengawasan pembuangan sampah;; Penyediaan sarara & pengawasan pengelolaan air limbah;; Pencemaran lingk;; Berbagai dampak negatif dr keg pembang Sampah (Refuse) adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi yang bukan biologic (human waste) dan umumnya bersifat padat (tidak termasuk air bekas). Sumber sampah : Rumah Tangga;; daerah pemukiman;; Daerah perdagangan;; Daerah Industri;; Daerah peternakan;; Daerah pertanian;; Daerah Pertnmbangan;; Dari jalan, dll Macarn jumlah dan komposisi sampah tergantung dari kebiasaan hidup masyarakat, musim/waktu, standar hidup, macam masyarakat, cara pengelolaan sampah. Jenis Jenis Sampah Berdasarkan zat pembentuk sampah dibagi: 1. Sampah organik. 2. Sampah anorganik. Berdasarkan sifat sampah: mudah membusuk, tidak mudah membusuk. mudah terbakar, tidak Dalam kesehatan l.ingkurgan pembagian sampah yang lazim: Garbage: sisa pengelolaan/makanan yang mudah busul Rubbish: bahan/sisna pengelolaan yang tidak mudah membusuk Mudah terbakar, Tidak mudah terbakar. Ashes: segala jenis abu hasil pembakaran: kayu batubara dirumah dan industri Dead animal: bangkai binatang besar Street Sweeping: kotoran yg berserakan dijalan Industrial waste: benda padat sisa hasil industri Pengelolaan Sampah 1.Penyimpanan sampah (Refuse storage): tempat sampah sementara di rumah, kantor sebelum dikumpulkan, diangkut, dibuang. 2.Pengumpulan sampah (Refuse collection) 3. Pembuangan sampah (Refuse dispossal) tmsk pengangkutnn sampah dan pemusnahan sampah. Pembuangan Sampah Hog Feeding: jenis sampah garbage untuk ternak babi Inceneraion: Sampah dibakar dengnn alat yang dirancang khusus. Sanitary Landfill: Sampah ditimbun dg tanah scr berlapis, t.u meninggikan dataran rendah, rawa, dll. Composting: Sampah diolah menjndi pupuk. Discharge to Sewers: Sampah diolah mjd partikel kecil shg dapat dibuang melalui saluran air bekas. Dumping: sampah diletakkkan ditanah;; Dumping in water: sampah dibuang ke Iaut/sungai. Landfill: Sampah ditimbun di dataran rendah/rawa;; Indivudual inceneration; Sampah dibakar sendirl. Reclycling: Sampah diolah untuk dibuat bahan-bahan yang berguna. Salvaging: Pemanfaatan kembali beberapa macam sampah yang masih dapat dipakai. Komposisi Sampah Padat: Besi/logam, Kertas, Plastik, Karet , Kain, Beling , kayu , "Garbage" , Bahan-bahan

dari batu, tanah, abu, dll) Faktor yg mempengaruhi komposisi sampah Sumber sampah,Aktivitas penduduk, Sistem pengumpulan sampah. Adanya sampah yang dibuang sendiri, Geografi, Musimiklim, sosial ekonomi, Kebiasaan masyarakat, Teknologi. Pengaruh pengelolaann sampah terhadap masyarakat & lingkungan Pengaruh baik: Untuk menimbun tanah yang kurang baik (rawa), menjadi pemukiman lapangan, dll Pupuk, makanan ternak, Untuk dimanfaatkan kernbali, mengurangi tempat kembang biak serangga dll Pengaruh negatif pengelolaan sampah Terhadap kesehatan: vektor penyakit meningkat insiden meningkat:a. Penyakit sal. Cema: diare. kolera, typhus. b. Penyakit demam berdarah. c. jamur. d. Penyakit yang ditularkan oleh binatang seperti: taenia (cacing pita), pes, leptospirosis, dll. e. Potongan besi, paku dapat melukai orang lain. Terhadap lingkungan : Estetika lingkungan tidak baik. Menimbulkan bau busuk, debu-debu beterbangan, asap hasil pcmbakaran dapat menimbulkan penyakit. Pencemaran udara akibat gas, debu, asap. Saluran air tersumbat. Menimbulkan banjir. Pencemaran terhadap air permukaan. sehingga dapat dibuang melalui saluran air bekas. Peranan Air dalam Penularan. Ada 4 cara air dalam menularkan penyakit: 1.Water Borne. Kuman patogen dalam air terminum oleh manusia/hewan. Misalnya: Kolera, thypus, 2.Water washed.Peny yg tmbul krn pemakaian air utk mbrshkn alat2 dapur t.u di bdg higiene&sanitasi. 3. Water Based. Penyakit yang dalam siklusnya memerlukan pejamu (host) sebagai perantara. Pejamu sementara ini hidup dalam air. Misalnya Schistosomiasis. Larva hidup dalam keong air 4.Vektor2 yg berhub dg air. Misalnya: malaria, demam berdarah, SUMBER AIR: air hujan, pemukiman, tanah Air hujan merupakan penyubliman awan/uap air menjadi air murni yang ketika turun dan melalui udara akan melarutkan bendn-benda yang terdapat di udara. Air pemukiman Merupakan sumber air yg plng tercemar, sekaligus merup sumber air yg paling sering dimanfaatkan.Yg tmsk air permukaan adlh: sungai, selokan, bendungan, rawa, parit, danau, laut Air tanah Sebagian air hujan yg sampai di tanah akan terserap ke dlm tanah & mjd air tanah. Sblum mcapai tmpat air lap tanah, air hujan akan mnembus bbrp lapisan air tanah smbil berubah sifatnya. 1. Lap tanah atas (Topsoil). Pd lap ini tjd keg bakteria yg cukup banyak sambil melepaskan C02 yg banyak. C02 yg banyak ini akan breaksi dg air hujan dan menambah konsentrasi H2C03. Bila dalam lapisan tanah terdapat batu kapur (CaC03) maka akan tjd reaksi:CaC03 + H2SO4 --) Ca (HC03)2 Kalsium bikarbonat yang terbentuk ini akan larut dalam air. 2. Lapisan tanah bawah (Subsoil). Kegiatan bakteri berkurang dan reaksi seperti di atas berkurang 3. Lapisan batu kapur (Limestone). Pada lapisan ini terdapat batu-batuan, di antaranya batu kapur (CaC03). Air hujan yang bersifat asam krn mengandung H2C03 akan bereaksi dg batuan tersebut. CaC03 + H2S03 4 Ca (HC03)2. MgC03 + H2C03 -> Mg (HC03)2. Ion Ca" akan menjadikan air tanah menjadi sadah. Ion lain yg ikut membuat air mjd sadah yaitu:Mg++, Sr++, Fe++, Mg++ yg semuanya merup kation logam bivalen. Sabun sulit berbusa dalam air sadah. Air sadah bila dipanaskan kerak. Macam-macam Sumur: 1. Sumur dangkal. 2. Sumur dalam. A. Sumur dangkal. - Merupakan pemanfaatan air tanah yang paling banyak dilakukan. - Untuk menghindari pencemaran, sumur dangkal dibuat di hulu aliran air tanah dan sedikitnya berjarak 10-15 meter dari sumber pencemaran. binding sumur yang tidak tembus air sedikitnya dibuat setinggi 3-5 meter dari permukaan tanah. Bila airnya dangkal, cukup sampai mencapai air. MUTU AIR Standar mutu air minum di Indonesia yang ditetapkan oleh Dep.Kes RI adalah: 1. Standar fisik: suhu dibawah 28,50C, warna bening, tdk bau, tdk rasa tdk keruh 2. Standar biologik: bebas dr kuman parasit, bakteri patogen seperi E. Colipencemaran tinja. 3. Standar Kimiawi: keasaman (pH) 7,2-7,4, jumlah zat padat (total dissolved Solids) dan bahan kimia lain tdk bpleh ada 4. standar radioaktif: tdk boleh ada benda2 radioaktif yg mungkin terkandung dlm air

PEMERIKSAAN AIR MINUM: FISIK: Tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jernih, suhu dibawah suhu udara. BAKTERIOLOGIS: Pemeriksaan dengan prosedur Membrane Filter Technique --> 90% contoh air yang diperiksa selama 1 bulan harus bebas E. coli. Bila ads yang positif E. coli, jumlahnya harus <3 per 50 cc air atau <4 per 100 cc atau <7 per 200 cc atau <13 per 500 cc air. Pengolahan Air Minum Pengolahan air permukaan (sungai, danau) pd dsrnya meliputi proses2sbb: 1. Pemisahan benda-benda terapung, melayang dan mengendap. 2. Pengendapan lumpur: tanpa bantuan koagulan dan dengan bantuan koagulan. 3. Penyaringan dengan saringan pasir cepat. 4. Disinfeksi chlorinasi. 5.penyimpanan. 6 distribusi.. Indikator kumia air minum: -Kadar Chlor dalam air. - Diukur dengan alat comperatordengan zat orthotoluinine sebagai indikator. - Ambil air 100 cc pada 2 tabung terpisah, salah satu tabung diberi 3-4 tetes orthotoluinine lalu didiamkan. Tabung lain sebagai kontrol tanpa diberi apa-apa. Lalu bandingkan perubahan warna tabung pertama dan ke 2, sesuaikan perubahan warna tsb pd warna standar yg ada pd comperator. Bila perubahan warna sesuai dengan warns standar yang .menuryukkan-angka 0 2 maka air tersebut mengandung clor sebanyak 0,2 mg/L Pemeriksaan keasaman air. - Caranya sama dengan pemeriksaan kadar chlor, hanya saja indikator yang dipakai adalah zat methyl merah atau methyl biru. Sesuaikan perubahan warna yang terjadi dengan warna standar. Angka yang tertera pada warns yang sama adalah derajat keasaman air tersebut. Pemeriksaan Kadar chlor dan pH adalah 2 cara yang paling dilakukan untuk pemeriksaan kimiawi air. Pengolahan air dg menambahkan Chtor (Chlorination) adalah cara yg umum dilakukan sbg upaya disinfeksi air minum. Jumlah chlor yg dibutuhkan tergantung dr kualitas air. Kadar chlor untuk air minum yg sesuai dg kesehatan: 0,1 - 0,2 ppm. Dlm air chlor akan bereaksi dg air dan tbentuk 3 jenis chlor yg berguna sebagai disinfektan yaitu asam hypochloride, Ion hypochloride dan molekul chlor. AIR LIMBAH Sekitar 80% air yang digunakan akan dibuang 4 air buangan, Sebagian besar air yg akan dibuang hrs diolah terlebih dahulu. Air kotor yg dibuang tanpa diolah dapat menimbulkan: kontaminasi air permukaan, mengganggu kehidupan biota air, bau sbg hasil dekomposisi anaerobik dari zat organik, pendangkalan sungai akibat proses dekomposisi aerobik dan anaerobik yg menghasiikan lumpur. Air limbah: adalah yang tidak bersih dan mengandung pelbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia/hewan dan lazimnya karena perbuatan manusia. Sumber: 1. Rumah tangga (Domestic sewage). 2. Perusahaan (Commercial waste): hotel, restoran, kolam renang. 3. Industri {Industri waste). 4. sumber air hujan, comberan Pencemaran air: Oleh: Limbah padat, cair, gas ;; Oleh: Benda-benda oraganik dan anorganik. Pengukuran derajat pencemaran air: 1. Mengukur adanya E. Coli dalam air. 2. Mengukur suspended solid (ppm) 3. Mengukur zat-zat yang mengendap dalam air limbah (ppm). 4. Mengukur kadar oksigen terlarut (ppm). Penting dalam menilai kwalitas air apakah dapat digunakan oleh manusia, hewan, tumbuhan. Cara mengukur kadar O2 dalam air I. Chemical Oxygen Demand (COD) adlh jumlah oksigen yg dibutuhkan o/ bakteri u/ mengoksidasi bahan2 organik yg tdpt di dlm air scr sempurna mgunakan zat oksidator (K2CrO7). 10 menit. 2. Biochemical Oxygen Demand (BOD): juml O2 yg dbutuhkan o/ bakteri utk mengoksidasi bahan2 organik yg tdp dlm air scr sempurna dlm waktu & suhu tertentu (biasanya 5 hari pada suhu 20) PENGOLAHAN AIR LIMBAH 1. Dilution (Pengenceran). Air limbah diencerkan sampai 20-40 kali. 2. Preliminary treatment. Pengolahan tahap pertama dimana limbah padat dan cair dipisahkan.

3. Sedimentation of sewage. Air limbah diendapkan di dalam septik tank sehingga terbentuk sedimen. 4. Filtration. Penyaringan air limbah dengan saringan pasir atau batu koral. 5. Activated sludge. Mengalirkan udara ke dlm air limbah sehingga tjd proses biologis o/bakteri aerob. 6. Stabilization pond. Air limbah ditempatkan pd lubang galian yg luas/danau proses biologis aerob. 7. Disinfection. Pemberian zat disinfektan pd air limbah sebagai tahap lanjutan pengolahan air limbah. Badan air adalah tempat dan wadah di atas permukaan daratan yang terisi dan atau menghasilkan air, yaitu rawa, danau, sungai, wadah dan saluran air. Dibagi 3 golongan sesuai dg kegunaannya. 1. Badan air kelas A: Badan air yang airnya digunakan untuk air baku. 2. Badan air kelas B: airnya digunakan u/ pemandian alam dan pertanian yang hasilnya dimakan tanpa dimasak lebih dulu. 3. Badan air kelas C: airnya digunakan utk perikanan darat, OR, renang, ski air, pesiar, keindahan. Beberapa parameter yang digunakan untuk mengukur kualitas air buangan: A. Kandungan zat padat (Total solids, suspended solids, dissolved solids). B. Kandungan zat organik (Mengukur BOD). C. Kandungan zat organik Nitrogen dalam senyawaan Nitrat, Phospor dalam total phospor dan H20 dalam zat beracun dan logam berat seperti Hg, Cd, Pb. D. D. Gas 4 Adanya gas N2, 02 dan C02 dr udara, gas H25, NH3 n CH4 dr proses dekomposisi air buangan. Oksigen dlm air dpt diket dg mukur DO (Dissolved Oxygen). Mkn rndh DO mkin tnggi kandungan zat organiknya E. kandungan bakteri. Diukur dg jumlah bakteri E.coli pada 100 ml air F. pH, pengukuran pH berkaitan dg proses polahan biologis krn pH kecil akan lebih menyulitkan t.u dibuang ke tempat terbuka G. suhu; air buangan biasanya tdk berbeda dg suhu udara tp lebih tinggi dr suhu air minum Tinja atau faeces adalah kotoran manusia hasil dari proses pemisahan dan pembuangan zat padat di dalam saluran pencernaan yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh;; Kuantitas faeces dipengaruhi oleh keadaan fisiologis, kebudayaan dan kepercayaan. Orang asia: 200-400 g/hari (Berat basah) Eropa-amerika : 100150 gram/hari;; Menurut MacDonald untuk daerah tropis volume normal 280-530 gram/hari;; Urin : 600- 1130 gram/hari tergantung kelembaban dan suhu udara. T.d sebagian besar air, zat-zat organik dan zat anorganik seperti nitrogen, asam phosfor, sulfur, dll. Proses penguraian tinja: a. Anaerobik: terjadi bila terdapat bakteri bakteri yang bersifat anaerobik dan fakultatif anaerobik. Proses larva (minggu-bulan). Zat-zat karbon, asam organik, methane, protein dan nitrogen terurai menjadi amoniak, asamasam amino, amides, indole dan skatol. Zat-zat yang mengandung Sulfur akan terurai menjadi hidrogen sulfida (H2S) dan mercaptam Indole, skatol, H2S dan mercaptant berbau tak sedap dan merupakan pertanda khas kotoran manusia. b. Proses aerobic: Terjadi jika terdapat bakteri bersifat aerob dan fakultatif aerob. Terbentuk nitrat dan sulfat yang berguna bagi tanaman. Proses berjalan cepat (beberapa jam). Bila udara tidak cukup / habis terjadi kembali proses anaerobik bau Berapa jarak yang aman antara lubang kakus dengan sumber air minum. 1. HidrogeologiKdlmn air tanah,porositas n permeabilitas tanah (pasir,krikil, batu kapur, t.liat (tbaik). 2.Topografi kemiringan tanah. 3. Meteorologi curah hujan tinggi/rendah. 4. Kebudayaan kebiasaan membuat sumur tanpa bibir dan membuang tinja. 5. Frekuensi pemompaan makin sering pergerakan air makin cepat. Syarat pembuangan tinja: 1Tidak mengkontaminasi permukaan tanah, 2Tidak mengkontaminasi sumber air tanah. 3Tidak mengkontaminasi air permukaan. 4. Tidak dapat dicapai oleh lalat, dan binatang (Tikes, kecoa, dll.). 5. Tidak berbau dan pandangan yang tak sedap. 6. Penerapan teknologi tepat guna yaitu mudah digunakan, konstruksi murah, pemeliharaan mudah serta mggunakan bahan2 yg ada di dae setempat. Cara-cara Pembuangan Tinja 1. Di atas permukaan tanah.Tidak dianjurkan sebab tidak sesuai dengan prinsip kesehatan. 2. Kakus lubang gali (pit privy=tempat tinja di dalam lubangbawah injakan 3. Kakus cair (Aqua Privy) penampung tinja dibuat kedap air dan berisi air terletak di bawah injakan.

4. Kakus empang. Dibangun di atas empang, sungai atau rawa. 5. Kakus kimia. Biasahya dibangun di tempat rekreasi, alat transportasi: disinfeksi. sementara 6. Septic Tank. Cara terbaik pembuangan tinja dan air buangan rumah tangga. Sanitasi: usaha pengawasan thd faktor2 lingk yg dpt merup mata rantai penularan peny Ambien: adl buangan yg sudah masuk dlm udara Food infection: gejala penyakit yg timbul krn mikroorganisme masuk dan berkembang biak dlm tubuh lewat bhn makanan Food Intoxication: gejala sakit yg timbul krn makan racun yg tdpt dlm bahan makanan Pasteurisasi: proses sanitasi susu dg pemanasan pd suhu 161oF selama 15 detik, menginaktifkan bakteri yg tumbuh cepat dlm susu, yi: salmonella, listeria, yersinia, campylobacter, staphylococcus aureus, escericia coli. Epidemiologi: ilmu yg mpelajari peny n determinan ato f yg mnentukan tjadinya suatu peny pd pend KLB = Kejadian Luar Biasa = Timbulnya atau mningkatnya kjadian ksakitan atau kematian yg bmakna scr epidemiologis pd suatu daerah dlm kurun waktu tertentu, n merup keadaan yg dpt mjurus pd terjadinya wabah. Dsamping peny mnular, peny yg juga dpt mnimbulkan KLB adlh penyakit tdk mnular n keracunan. Keadaan ttt yg rentan tjadinya KLB adlh bencana dan keadaan darurat. Kriteria: timbulnya peny menular yg sebelumnya tdk ada atau tdk dikenal, peningkatan kesakitan 2x atau lebih, peningkatan kejadian terus menerus dlm 3 kurun waktu berturut turutt, CFR>50% Wabah : Berjangkitnya suatu penyakit menular dlm masyarakat yg jumlah penderitanya mningkat secara nyata melebihi dr pd keadaan yg lazim pd waktu n dae ttt serta dpt mnimbulkan malapetaka. Menteri menetapkan n mcabut daerah ttt dlm wilayah indonesia yg terjangkit wabah sbg dae wabah. Epidemi = Epidemic : Timbulnya kasus penyakit atau suatu kejadian di dalam suatu populasi atau wilayah yang melebihi keadaan yang biasa dianggap normal. Sifatsifat penyakit, wilayah, dan musim harus diperhitungkan. Untuk menentukan ada tidaknya jumlah kasus yang melebihi normal perlu diketahui insidens kejadian sebelumnya pada daerah yang sama. Endemi = Endemic : Kberadaan peny atau agen infeksi scr trs mnerus pd populasi ttt atau wil ttt. Jg dipakai utk mnyatakan insidens kasus baru peny yg slalu ada dlm keadaan mantap di suatu wilayah. Pandemi = Pandemic : Wabah yang meliputi wilayah yang sangat luas Imunisasi: Suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dg penyakit tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut. Imunisasi dasar : Pberian imunisasi awal utk mcapai kadar kekebalan diatas ambang perlindungan. Insidens : Jumlah kasus baru, kejadian, atau kunjungan ke pusat pelayanan kesehatan pada populasi tertentu dalam masa tertentu secara periodik. Prevalens = Prevalence: Jumlah kasus, kejadian, atau keadaan pada populasi tertentu pada satu titik waktu tertentu. Prevalence Rate= Angka Prevalens : Jumlah semua kasus, kejadian, atau keadaan pada titik waktu tertentu dibagi dengan jumlah total populasi yg terkena risiko pd titik waktu yg sama. Angka prevalens pling sring dgunakan utk penyakit atau kejadian yg berlangsung lama. Crude Birth Rate = CBR : Jumlah kelahiran selama 1 tahun tiap 1000 penduduk. Infant Mortality Rate = IMR : Bnyaknya kmatian bayi bumur dbwh 1th/1000 klahiran hidup dlm 1 th Angka fertilitas total =Total Fertility Rate : Taksiran jumlah total anak yang dilahirkan oleh 1000 wanita bila para wanita tersebut secara terus menerus hamil pada saat mereka berada dalam tingkat fertilitas menurut usia mereka pada saat sekarang. Angka ini dapat menjawab pertanyaan: Berapa rata-rata jumlah anak yang dapat dilahirkan seorang wanita selama masa hidupnya. CFR = Case-fatality Rate : Persentase org yg mninggal di antara org yg malami suatu penyakit. Angka pengukuran ini umum digunakan pada penyakit menular. Jumlah kematian Akibat penyakit dalam periode waktu tertentu/Jumlah penyakit yang terdiagnosa dlm periode waktu yg sama X 100 % Attack Rate = angka serangan : Jumlah kejadian/kasus baru yang terjadi pada Kejadian Luar Biasa (KLB) yg mgambarkan masalah di lokasi KLB. Penyebutan ini hanya diberlakukan pada saat KLB. SKDN : Data Balita pada kegiatan penimbangan di Posyandu yang artinya: S = jumlah seluruh Balita yang ada di wilayah kerja Posyandu K = jumlah Balita yang memiliki KMS pada bulan yang bersangkutan

D = jumlah Balita yang datang ke Posyandu dan ditimbang N = jumlah Balita yang datang ke Posyandu dan naik berat badannya Pojok Oralit (Pojok URO)didirikan sebagai upaya terobosan untuk meningkatkan PSP masy/ ibu RT, kader n petugas kes dlm tatalaksana penderita diare Pojok Oralit jg merup sarana rujukan pnderita diare, baik yg brasal dr kader maupun masy mel pojok URO dhrpkan dpt mningkatkan kepercayaan masyarakat dan petugas terhadap tatalaksana penderita diare khususnya dg upaya rehidrasi oral. Pojok Oralit : bagian dr suatu ruangan di puskes (sudut ruangan tunggu pasien) dg 1-2 meja kecil seorang petugas puskesemas dapat mempromosikan URO kepada ibu-ibu yang sdang menunggu giliran utk suatu pemeriksaan bila ssorg pnderita mmerlukan URO, maka pndrita tersebut dapat duduk di kursi dibantu o/ ibu/ keluarganya utk melarutkan dan meminum oralit selama waktu observasi 3 jam Strategi imunisasi: ? Memberikan akses (pelayanan) kepada swasta dan masyarakat. ? Membangun kemitraan dan jejaring kerja. ? Ketersediaan dan kecukupan vaksin, peralatan rantai vaksin dan alat suntik. ? Menerapkan sistem Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) untuk menentukan prioritas kegiatan serta tindakan perbaikan. ? Pelayanan imunisasi dilaksanakan oleh tenaga profesional/terlatih. ? Pelaksanaan sesuai dengan standar. ? Memanfaat perkembangan metoda dan teknologi. ? Meningkatkan advokasi, fasilitasi dan pembinaan. Rantai vaksin adalah pengelolaan vaksin sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin tersimpan pada suhu dan kondisi yang telah ditetapkan. Oralit: nacl 0,52 gr, KCl 0,3 gr, Trisodium sitrat anhidrat 0,58, glukosa anhidrat 2,7 gr urveilance: keadaan pengamatan dan pengawasan scr terus menerus thd distribusi penyebaran penyakit menular serta faktor2 yg mempengaruhi dlm ketepatan dan kelengkapan yg cukup utk tindakan penanggulangan yg efektif

Anda mungkin juga menyukai