Anda di halaman 1dari 20

Saran-Saran Menghadapi Wawancara Bagi anda yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya anda memperhatikan beberapa

saran di bawah ini. Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara. Disarankan beberapa hari sebelum wawancara, anda sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihat tempatnya. Jika tidak diberitahu terlebih dulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi. Baca kembali surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara tersebut. Jangan lupa untuk membawa surat-surat atau dokumendokumen tersebut serta peralatan tulis saat wawancara. Mempersiapkan diri menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan pewawancara.Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan. Anda dapat menggunakan "daftar/contoh pertanyaan umum" untuk berlatih menjawabnya bersama rekan anda. Sebelum berangkat ke tempat wawancara, berdoalah terlebih dulu sesuai keyakinan anda. Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara). Namun usahakan jangan terlambat, karena banyak perusahaan yang langsung menganggap anda gagal bila terlambat. Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah.

Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi. Ucapkan salam (selamat pagi/siang/sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat-tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas). Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang. Persiapkan surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara. Ingat dengan baik nama pewawancara. Lakukan kontak mata dengan pewawancara. Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara. Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan. Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut. Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih. Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi, namun jangan berkesan sombong atau takabur. Banyak yang gagal hanya lantaran berkesan sombong, takabur, atau sok tahu. Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda. Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara.

Ajukan beberapa pertanyaan bermutu di seputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum. Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara. Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya. Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda. Sumber: gilland-ganesha.com, hanyawanita.com Persiapan Menghadapi Wawancara Wawancara adalah bagian dari proses penerimaan karyawan mempunyai berbagai tujuan. Ada yang dimaksudkan untuk lebih mengetahui keterampilan teknis yang dimiliki pelamar, mengetahui kepribadian pelamar, atau mengetahui kemampuan pelamar menangani berbagai hal. Wawancara biasanya dilakukan untuk melengkapi hasil tes tertulis. Hal-hal yang tidak mungkin diperoleh dari tes tertulis akan digali melalui proses wawancara. Dalam hal ini, anda dituntut untuk berusaha menguasai diri anda sendiri (khususnya kelebihan dan kelemahan anda). Juga berusaha menguasai bidang pekerjaan yang anda lamar. Cari Informasi Sebanyak Mungkin dan Berlatihlah Jika anda telah sampai pada tahap wawancara, sebenarnya secara kualitas, anda telah memenuhi persyaratan untuk diterima di perusahaan tersebut. Namun anda dapat gagal hanya karena kurang mengetahui tentang perusahaan tempat anda melamar. Untuk itu, sebaiknya anda juga

berusaha mengetahuinya, dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kebiasaan di perusahaan tersebut. Tidak ada salahnya anda bertanya kepada resepsionis, satpam, atau tukang parkir sekalipun untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan di tempat tersebut. Pewawancara mana pun kurang menyukai orang yang terlalu tertutup. Usahakan memberikan informasi sejelas-jelasnya mengenai apa yang ditanyakan oleh pewawancara. Jangan pasif, sebaiknya usahakan aktif memberi informasi. Jangan mengesankan anda menyembunyikan sesuatu, namun anda juga jangan terlalu berlebihan dan menyampaikan hal-hal yang tidak relevan. Tetaplah tenang dan mengatakan yang sebenarnya. Uahakan jawaban anda selalu mengindikasikan karakter yang kuat, ulet, dan bersemangat, karena perusahaan mana pun selalu menyukai orang demikian. Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan. Anda dapat menggunakan "daftar/contoh pertanyaan umum" (silakan klik) pada situs ini untuk berlatih menjawabnya bersama rekan anda. Berbagai Kondisi Ada kalanya wawancara juga dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan anda menghadapi dan menangani berbagai situasi. Untuk yang jenis ini, anda mungkin menghadapi pewawancara yang akan mendiamkan anda begitu saja selama 5-10 menit sebelum memulai percakapan. Mungkin juga ia akan berpura-pura tidak peduli dan membaca koran ketika anda masuk, atau ia akan mengajukan bantahan-bantahan yang tidak masuk akal terhadap setiap jawaban anda, atau mengajukan pertanyaanpertanyaan konyol tentang keluarga anda, dan banyak trik lain.

Menghadapi kondisi begini, prinsip utama yang harus anda pegang adalah anda benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut, sehingga apa pun yang terjadi anda akan menghadapinya dengan baik. Jika anda dicuekin, tetaplah bersikap sopan. Katakan "Saya tertarik dengan pekerjaan ini dan bermaksud menjelaskan kepada Bapak/Ibu mengapa anda harus mempertimbangkan saya untuk posisi ini." Jangan sampai terpengaruh dengan sikap pewawancara yang mungkin tampak aneh. Usahakan tetap tenang dan berpikir positif. Tanamkan dalam benak anda bahwa hal ini hanyalah bagian dari proses yang wajar sehingga anda tidak perlu merasa sakit hati atau kecewa. Sumber: gilland-ganesha.com, GloriaNet Pengaruh Kontak Mata dan Suara dalam Wawancara Dalam wawancara, faktor diluar "isi" seringkali dapat mempengaruhi keberhasilan suatu wawancara. Mulai dari penampilan, sampai cara berbicara. Seorang pewawancara yang berpengalaman akan merasakan sebagian karakter yang diwawancara dari sinar matanya. Tidak perlu dengan memelototi, atau dengan sinar mata syahdu, melainkan tataplah secara wajar kepada pewawancara. Intinya, bahwa melalui tatapan anda selama wawancara haruslah menandakan : 1. Apakah anda cukup percaya diri; 2. Apakah anda berpikir positif terhadap proses komunikasi dalam wawancara tersebut; 3. Apakah anda jujur dengan isi komunikasi anda; 4. Apakah anda tampil "jujur" sesuai dengan kepribadian anda yang sebenarnya, tidak dibuat-buat.

Intonasi akan memperlihatkan apakah anda seorang yang percaya diri atau tidak. Tidak perlu dengan cara mengatur suara seperti seorang pemain sinetron, tetapi cukuplah bahwa anda dapat menggunakan intonasi yang menarik minat lawan bicara untuk terus berkomunikasi. Usahakan tidak memberi nada agresif, atau nada "menutup" diri. Gunakanlah intonasi yang mewakili dengan isi pesan anda. Volume, warna, dan irama memang harus diatur dengan baik, tetapi bukan harus menjadi orang yang tampil bukan sebagai dirinya sendiri.

Panggilan untuk wawancara yang ditunggu-tunggu telah datang. Wajar bila Anda begitu bersemangat untuk menghadapinya. Hati-hati, jangan sampai semangat Anda malah merusak kesempatan itu. Misalnya, dengan memberikan jawaban yang kurang bijaksana. Apa saja hal-hal yang bisa bikin nilai pasaran Anda turun di mata pewawancara? 1. Anda mengatakan, Inilah pekerjaan impian saya. Walaupun Anda bersungguh-sungguh mengatakannya, 70 persen pewawancara tidak akan terlalu tertarik. Sebab mereka telah mendengar hal yang sama dari pelamar-pelamar lainnya. Akan lebih baik jika Anda memikirkan jawaban yang out of the box, atau mengatakan bahwa Anda adalah team playeryang baik. Setelah itu jelaskan mengapa Anda hebat dalam hal itu. 2. Anda menjelek-jelekkan bos lama Anda. Meskipun Anda terlihatsmart saat wawancara, ada baiknya tidak menganggap lemah ataupun menjelek-jelekkan mantan atasan karena menganggap kepimpinannya yang kurang baik. Anda akan dinilai tidak respek pada atasan. 3. Menanyakan jatah cuti, padahal belum diterima. Anda boleh saja punya harapan tentang jatah cuti. Namun jangan bicarakan di awal wawancara, terlebih wawancara pertama. Anda juga tak perlu mengemukakan tentang liburan panjang yang selalu Anda lakukan bersama keluarga setiap tahun. Sebab pewawancara ingin mendengar sebesar apa kontribusi yang akan Anda lakukan pada perusahaan saat diterima nanti. 4. Minum air mineral atau kopi? Sebaiknya hindari minuman berkafein sebelum wawancara, karena bisa menciptakan bau mulut. Selain itu efek kafein bisa merusak konsentrasi saat wawancara, membuat Anda cepat haus, dan ingin buang air terus.

5. Anda berdandan sangat seksi dan menantang. Hm Anda bukan datang untuk peragaan busana, kan? Jangan berdandan berlebihan yang membuat Anda dinilai lebih mementingkan penampilan ketimbang otak Anda. Pakaian sebaiknya tidak menggunakan detail yang terlalu ramai, semisal gelang yang bergemericing ataupun atasan dengan belahan dada yang rendah. Terlebih jika Anda mengenakan pakaian transparan yang menyiarkan warna pakaian dalam Anda. 6. Membicarakan gaji terlalu dini. Semua pewawancara tahu, kalau Anda pindah kerja untuk mencari penghasilan yang lebih baik. Namun jangan pernah menanyakan soal gaji jika mereka tidak memulainya, termasuk untuk negosiasi gaji. Hal-hal itu akan diungkapkan pada waktunya nanti. 7. Sok akrab. Memang menciptakan suasana santai dan ramah pada pewawancara sangat penting untuk menjalin komunikasi yang baik. Namun jangan terlalu berlebihan. Misalnya membuat banyolan yang membuat mereka merasa Anda punya kepribadian yang aneh. 8. Memakai jeans. Meskipun kantor yang akan Anda datangi memiliki aturan yang sangat longgar soal berbusana, bukan berarti Anda bebas menggunakan jeans saat interview. Gunakan saja celana panjang hitam dengan jaket yang chic. 9. Tidak mematikan ponsel. Anda tidak mau terganggu dengan telepon masuk saat Anda berada di tengah-tengah wawancara, kan? Hal itu bukan saja dianggap tidak sopan, Anda juga akan dianggap tidak serius. 10. Datang terlambat. Sudah pasti dalam benak pewawancara, Anda bukan orang yang disiplin, tidak menghargai waktu, tidak bisa memperhitungkan waktu, dan terlalu cuek.

Misalnya, calon mengaku berpendidikan s2, maka pertanyaan yang diajukan sesuai dengan tingkat pendidikan itu. Bila jawabannya kurang Tes ini bertujuan mencari orang yang cocok dan pas, baik dari tingkat kecerdasan, serta sifat dan kepribadian. Dasar pemikiran lain kenapa perlu diadakan seleksi, yaitu adanya perbedaan potensi yang dimilki setiap individu. perbedaan itu akan menentukan pula perbedaan dalam pola pikir, tingkah laku, minat, serta pandangannya terhadap sesuatu. kondisi itu juga akan berpengaruh terhadap hasil kerja. Ada beberapa tujuan spesifik dari wawancara psikologi. observasi untuk mengamati dan menilai. Mulai dari penampilan, sikap, cara menjawab pertanyaan. Penilaian juga menyangkut bobot jawaban dan kelancaran dalam menjawab. Demikian pula perilaku dan sikap-sikap yang akan muncul secara spontan bila berada dalam situasi yang baru dan mungkin menegangkan. Misalnya, mata berkedip-kedip atau memutar jari-jemari yang dilakukan tanpa sadar. Dalam hal bobot jawaban, misalnya si calon bisa dinilai apakah ia memberikan jawaban yang dangkal atau tidak, atau malah berbelit-belit. Sedangkan kelancaran dalam menjawab biasanya dinilai dari berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh seorang calon karyawan untuk menjawab pertanyaan. Dalam wawancara psikologi yang diperlukan sebenarnya jawaban yang spontan dan tidak mengada-ada. Misalnya, apabila ditanya alamat, sebut saja alamat kita. Tidak usah ditambah-tambahi atau malah berlagak sok pintar. Tujuan berikutnya dalam tes wawancara adalah menggali data yang tidak didapatkan dari tes tertulis. Yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi penilaian adalah kecocokan data. Benarkah data yang ditulis oleh sang calon? Atas dasar itu seorang Psikolog sering melontarkan pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman dan intelegensi yang kurang si calon. Pakaian pria umumnya kemeja lengan panjang bila perlu berdasi. berpakaian rapi dan bersih, tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa Anda menghargai wawancara ini. Berpakaian yang baik bukan berarti bagus, namun disesuaikan dengan kondisi dan kebiasaan perusahaan. Ada kalanya sebuah perusahaan menghendaki penampilan full formal, namun ada juga perusahaan yang membebaskan penampilan. Hal ini tergantung jenis perusahaan dan kultur budayanya. Kondisi ini penting, agar Anda tidak dilihat sebagai orang aneh disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Secara umum standar pakaian yang perlu diperhatikan sebagai berikut: Sering juga terjadi hasil tes tulis bagus, tapi hasil wawancaranya kurang meyakinkan. Hal ini bisa terjadi karena mungkin ia telah beberapa kali mengikuti psikotes atau pernah mengikuti bimbingan psikotes. Tes ulang dapat menjadi alat untuk mengatasi keraguan itu. Manfaat lain wawancara adalah melengkapi data yang terlupakan atau tidak tertulis secara lengkap. Misalnya, sudah pernah mengalami psikotes atau belum. kalau sudah, berapa kali? Untuk apa? Lulus atau tidak? Mungkin juga minat ataupun gaji yang diinginkan. Yang terakhir, manfaat wawancara, dibuatlah kesimpulan, apakah calon ini memenuhi syarat seperti job description yang diberikan oleh perusahaan atau tidak. Penampilan dan Sikap bermutu, dapat saja diambil kesimpulan bahwa calon memilki intelegensi yang kurang atau dianggap tidak serius selama menjalani proses pendidikan.

Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu mencolok (mis. mengkilap, ngejreng). Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat. Berpakaian dengan desain yang simpel (tidak terlalu banyak pernikpernik, toh ini bukan acara pesta). Tidak berlebihan dalam menggunakan wewangian dan perhiasan.

Tiga tahun lagi apa harapanmu? Saya berharap mendapatkan promosi ke posisi yang lebih baik, saya berharap tetap bekerja disini dan mendapatkan lebih banyak tanggung jawab. Mengapa Anda keluar dari pekerjaan lama? Saya memerlukannya untuk memperoleh tanggung jawab yang lebih besar. Banyak ide saya yang tidak diterima karena sistem kerja yang kaku pekerjaan lamaku tidak memungkinkan untuk promosi. Bagaimana Anda menyampaikan ide-ide cemerlang? Saya mempersiapkan tabel dan data berisi perbandingan apa yang akan saya lakukan sekarang dengan ideku, yang mana menunujukkan lebih menguntungkan, saya menunjukkan ini kepada atasanku sehingga membuat dia senang. Beberapa kemudian, ideku mulai dijalankan.

Pertanyaan dan jawaban Apakah kelebihan yang kamu miliki? Jawaban : Saya mampu bekerja dalam tekanan dan mengejar target-target perusahaan. Saya mampu memunculkan ide-ide cemerlang dalam kondisi sulit dan kebuntuan saya mudah beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi saya bisa memotivasi diri sendiri dan orang lain. Saya orang yang selalu bersemangat dan kratif Jika Anda memilki deadline yang singkat padahal masih banyak Saya bisa mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat Apakah Kelemahanmu? Jawaban : Saya agak kurang perhatian terhadap diri sendiri sehingga bekerja lupa waktu makan dan istirahat. pekerjaan yang tersisa, apa yang akan anda lakukan? Saya berusaha membagi beberapa tugas kepada rekan-rekan saya, dan bekerja lembur sampai pekerjaan yang ditugaskan selesai pada waktunya.

Di bawah ini diberikan daftar pertanyaan umum yang dapat menggali 12 aspek seperti berikut ini. 1. Motivasi Pertanyaan yang dapat menggali aspek motivasi antara lain : 1. Mengapa anda memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan ini ? 2. Apa yang membuat anda menjadi tertarik dengan perusahaan ini ? 3. Tanggung jawab apa yang anda anggap penting dalam pekerjaan ? 4. Tantangan apa yang anda cari dalam pekerjaan ? 5. Sebutkan dua hal yang memotivasi anda dalam bekerja. 6. Apa yang dapat memotivasi anda dalam kehidupan pribadi anda ? 7. Apa yang dapat memotivasi anda dalam menyelesaikan tugas yang sulit ? 8. Apa yang dapat memotivasi anda agar menjadi sukses dalam pekerjaan ? 9. Apa alasan anda keluar dari perusahaan sebelumnya ? 10. Apa yang membuat anda keluar dari perusahaan sebelumnya ? 11. Selama perjalanan karir anda, posisi mana yang paling anda sukai ? 12. Mengapa anda ingin mengubah karir ? (bila yang bersangkutan berpindah profesi/karir) 13. Apa arti bekerja bagi anda ? Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" Anna T. Yuniarti, S.Psi. 2. Ketahanan Terhadap Tekanan (Stres) Pertanyaan yang dapat menggali aspek ketahanan terhadap tekanan/stres antara lain : 1. Apakah anda dapat bekerja di bawah tekanan ? 2. Pernahkan anda bekerja di bawah tekanan ? Ceritakan bagaimana anda menyikapinya? 3. Dalam lingkungan kerja seperti apa anda merasa nyaman ? (Terstruktur atau tidak ?)

4. 5. 6. 7. 8.

9.

Seandainya ada konsumen yang marah karena hal yang bukan dilakukan anda, bagaimana anda menyikapinya ? Bagaimana anda menyikapi kritik yang diberikan kepada anda ? Seandainya anda mendapatkan pekerjaan yang tidak anda harapkan, apa yang akan anda lakukan ? Apa yang anda anggap sebagai hal yang berat untuk dilakukan dalam pekerjaan ? Seandainya anda dihadapkan dengan dua tugas yang harus diselesaikan pada saat yang bersamaan, apa yang akan anda lakukan ? Masalah terbesar apa yang pernah anda hadapi ? Bagaimana anda mengatasinya ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" Anna T. Yuniarti, S.Psi. 3. Inisiatif Pertanyaan yang dapat menggali aspek inisiatif antara lain : 1. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini ? Dan darimana serta bagaimana anda mengetahuinya ? 2. Kriteria apa yang anda gunakan untuk mengevaluasi perusahaan yang anda harapkan menjadi tempat kerja anda ? 3. Ceritakan mengenai pendidikan dan pelatihan yang pernah anda ikuti. 4. Bagaimana anda mendapatkan pekerjaan selama ini ? (Apakah melalui iklan, referensi, dsb) untuk yang sudah pernah bekerja. Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" Anna T. Yuniarti, S.Psi. 4. Sikap kerja Pertanyaan yang dapat menggali aspek sikap kerja antara lain : 1. Seandainya anda ditempatkan di cabang perusahaan yang jauh dari lokasi anda, bagaimana anda menyikapinya ? 2. Seandainya ada pengalihan tanggung jawab pada pekerjaan yang anda pegang, bagaimana anda menyikapinya ?

3. 4.

Ceritakan mengenai pengalaman kerja anda. (untuk yang sudah bekerja) Apa tanggung jawab anda pada posisi tersebut ? (untuk yang sudah bekerja)

4. 5. 6. 7. 8.

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" Anna T. Yuniarti, S.Psi. 5. Kepercayaan Diri Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepercayaan diri antara lain : 1. Menurut anda, apa definisi/arti kesuksesan ? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi anda ? 2. Menurut anda, apa definisi/arti kegagalan ? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi anda ? 3. Jelaskan ukuran/standar kesuksesan bagi anda. 4. Pekerjaan apa yang telah anda selesaikan dengan sukses ? 5. Apa peran anda dalam kesuksesan tersebut ? 6. Bagaimana anda memandang diri sendiri saat ini ? Apakah sudah sukses ? Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" Anna T. Yuniarti, S.Psi. 6. Kemampuan Berpikir Analitis Termasuk di dalam kemampuan berpikir analitis adalah "Kemampuan Memecahkan Masalah" (problem solving) dan "Kemampuan Membuat Keputusan" (decision making). Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan berpikir analitisantara lain : 1. Masalah tersulit apa yang pernah anda alami ? Apa yang anda lakukan ? Bagaimana penyelesaiannya ? 2. Hambatan atau kendala apa yang ditemukan selama kuliah atau belajar ? Bagaimana cara mengatasinya ? 3. Ceritakan mengenai persoalan yang pernah anda pecahkan.

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Ceritakan situasi dimana anda pernah memiliki masalah dengan pengambilan keputusan. Ceritakan dimana anda harus membuat suatu keputusan. Ceritakan bagaimana anda pernah memecahkan masalah yang sulit. Ceritakan mengenai permasalahan yang paling sering anda hadapi dalam pekerjaan. Apakah anda pernah menyelesaikan suatu permasalahan bersamasama rekan ? Apa peran anda dalam menyelesaikan masalah tersebut ? Apakah anda pernah diminta untuk menyelesaikan beberapa tugas dalam suatu waktu ? Apa yang anda lakukan ? Bagaimana anda menyelesaikan suatu permasalahan yang muncul tiba-tiba ? Bagaimana anda mengidentifikasikan kedatangan suatu masalah ? Bagaimana anda membuat suatu keputusan penting ? Bagaimana anda memecahkan masalah ? Dalam situasi atau kondisi seperti apa, anda memiliki kemungkinan paling besar untuk berbuat kesalahan ? Keputusan apa yang terasa sulit bagi anda ? Berikan Contohnya ! Menurut anda, faktor apa yang paling menentukan suksesnya seseorang ? Apa yang anda lakukan saat dihadapkan dengan pengambilan keputusan yang penting ? Apa yang anda lakukan saat kesulitan atau tidak dapat memecahkan persoalan yang anda hadapi ? Keputusan tersulit apa yang telah anda buat selama tiga tahun terakhir ? Kapan anda memutuskan untuk berhenti berusaha memecahkan suatu persoalan yang sulit ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" Anna T. Yuniarti, S.Psi.

7. Kemampuan Pencapaian Keberhasilan (Achievement) Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan pencapaian keberhasilan antara lain : 1. Apakah anda senang mengerjakan pekerjaan/proyek yang sulit ? 2. Apakah anda mempunyai prestasi yang dibanggakan ? Ceritakan ! 3. Apakah anda memiliki inisiatif ? Bagaimana anda menunjukkan hal tersebut ? Ceritakan satu contoh inisiatif yang telah anda ambil. 4. Apakah anda pernah menyelesaikan persoalan yang sulit ? Atau yang sebelumnya anda pikir tidak dapat anda selesaikan ? 5. Bagaimana anda menunjukkan keinginan (willingness) untuk bekerja ? 6. Sebutkan prestasi yang pernah anda capai dalam pekerjaan atau masa kuliah/sekolah ! 7. Sebutkan lima pencapaian terbesar dalam hidup anda ! 8. Apa kegagalan terbesar yang pernah anda alami ? Kekecewaan apa yang anda alami ? 9. Bagaimana anda mengatasi perasaan tersebut ? Dan mengatasi kegagalan tersebut ? 10. Hal atau lingkungan seperti apa yang paling mendorong anda dalam bekerja ? 11. Menurut anda, apa tantangan terbesar dalam pekerjaan ? 12. Sebutkan bagian dari pekerjaan yang paling menantang dan yang paling tidak menantang. 13. Apakah anda termasuk orang yang berani dalam mengambil risiko ? 14. Berdasarkan pengalaman anda, ceritakan secara rinci dalam hal apa anda mengambil risiko untuk menyelesaikan suatu tugas ? 15. Mengapa anda mengambil risiko tersebut ? 16. Risiko apa yang anda hadapi saat mengajukan suatu usulan ? 17. Prestasi apa yang pernah anda dapatkan di sekolah yang tidak dapat anda lupakan ?

18. Prestasi apa yang pernah anda capai dalam bekerja yang mendapatkan penghargaan dari pimpinan atau perusahaan ? (baik penghargaan lisan ataupun penghargaan tertulis atau materi). Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" Anna T. Yuniarti, S.Psi. 8. Aspirasi Diri Pertanyaan yang dapat menggali aspek aspirasi diri antara lain : 1. Mata kuliah (mata pelajaran) apa yang paling anda senangi ? Mata kuliah (mata pelajaran) apa yang paling anda tidak senangi ? Kenapa ? 2. Apa cita-cita anda ketika lulus sekolah ? Ketika lulus kuliah ? 3. Apakah anda berniat melanjutkan sekolah ? Berniat melanjutkan kuliah ? 4. Menurut anda, apakah nilai anda merupakan indikasi terbaik untuk hasil akademik anda ? 5. Kenapa kami harus memilih anda ? 6. Bisakah anda menyebutkan lima kelebihan dan lima kekurangan anda ? 7. Bagaimana pendapat anda mengenai perusahaan ini ? Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" Anna T. Yuniarti, S.Psi. 9. Kelemahan Diri Pertanyaan yang dapat menggali aspek kelemahan diri antara lain : 1. Apakah anda telah mencapai semua target yang telah anda tetapkan ? Bila tidak, mengapa ? 2. Bagaimana anda mengatasi kegagalan dalam pencapaian target tersebut ? 3. Kelemahan apa yang muncul saat anda dihadapkan pada tugas yang sulit ? Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" Anna T. Yuniarti, S.Psi.

10. Sosialisasi Pertanyaan yang dapat menggali aspek sosialisasi antara lain : 1. Ceritakan kegiatan anda di waktu senggang. 2. Kegiatan apa yang anda ikuti di lingkungan anda ? 3. Seandainya anda menjadi anggota suatu organisasi, maka kegiatan apa dan peran apa yang akan anda lakukan dalam organisasi tersebut ? 4. Selain belajar, kegiatan apa saja yang anda ikuti saat masih kuliah atau sekolah ? Posisi apa yang anda pegang ? Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" Anna T. Yuniarti, S.Psi. 11. Kemandirian Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemandirian antara lain : 1. Ceritakan keputusan-keputusan penting dalam hidup anda, yang anda anggap sebagai keputusan anda sendiri. Juga ceritakan keputusan penting yang anda anggap bukan keputusan anda sendiri. 2. Mengapa anda memilih jurusan . ? 3. Dalam pengambilan suatu keputusan, siapa yang berpengaruh dalam diri anda ? 4. Dalam hal-hal apa saja orang-orang tersebut anda sertakan ? Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" Anna T. Yuniarti, S.Psi. 12. Kepemimpinan Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepemimpinan antara lain : 1. Sebutkan kepribadian yang anda miliki yang mencerminkan kemampuan memimpin. 2. Menurut anda, kualitas apa yang dibutuhkan seorang pemimpin ? 3. Apa yang paling menjadi tantangan bagi seorang pemimpin ? 4. Bagaimana cara anda mendelegasikan suatu tanggung jawab ? 5. Apakah anda membutuhka pengawas dalam bekerja ?

6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Bagaimana cara anda membuat suatu rencana kerja ? Bagaimana cara anda memberikan teguran atau mendisiplinkan bawahan anda ? Seandainya ada bawahan anda yang melanggar aturan perusahaan, bagaimana anda menghadapinya ? Atasan seperti apa yang anda harapkan ? Seandainya anda kelebihan beban kerja, apa yang akan anda lakukan ? Bagaimana cara anda untuk memotivasi sesorang ? Atasan seperti apa yang menurut anda sulit untuk diajak kerja sama ? Bawahan seperti apa yang menurut anda sulit untuk diajak kerja sama ? Atasan seperti apa yang menurut anda tidak adil ? Seandainya anda membuat suatu kebijakan, kemudian bawahan anda banyak yang menentangnya, bagaimana anda mengatasinya ?

Bagi anda yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya anda memperhatikan beberapa saran di bawah ini. Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara. Disarankan beberapa hari sebelum wawancara, anda sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihat tempatnya. Jika tidak diberitahu terlebih dulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi. Baca kembali surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara tersebut. Jangan lupa untuk membawa surat-surat atau dokumen-dokumen tersebut serta peralatan tulis saat wawancara. Mempersiapkan diri menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan pewawancara. Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan. Anda dapat menggunakan "daftar/contoh pertanyaan umum" (silakan klik) pada situs ini untuk berlatih menjawabnya bersama rekan anda. Sebelum berangkat ke tempat wawancara, berdoalah terlebih dulu sesuai keyakinan anda. Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara). Namun usahakan jangan terlambat, karena banyak perusahaan yang langsung menganggap anda gagal bila terlambat. Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah. Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi. Ucapkan salam (selamat pagi/siang/sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat-tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).

Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang. Persiapkan surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara. Ingat dengan baik nama pewawancara. Lakukan kontak mata dengan pewawancara. Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara. Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan. Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut. Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih. Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi, namun jangan berkesan sombong atau takabur. Banyak yang gagal hanya lantaran berkesan sombong, takabur, atau sok tahu. Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda. Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara. Ajukan beberapa pertanyaan bermutu di seputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum. Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara. Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya. Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda.

Umumnya, saat wawancara kerja, perusahaanlah yang bertanya kepada si pelamar. Namun, di akhir wawancara kerja, biasanya pelamar diberikan kesempatan untuk bertanya. Semua artikel tentang pekerjaan menyarankan untuk memanfaatkan kesempatan untuk bertanya. Namun, apa yang sebaiknya kita tanyakan di saat krusial seperti itu? 1. Profil perusahaan Ada kalanya, pewawancara memberikan presentasi singkat mengenai profil perusahaan (sangat disarankan Anda sudah terlebih dahulu mempelajarinya sebelum menghadiri wawancara). Bila pewawancaranya tidak melakukan hal ini, maka Anda bisa bertanya lebih jauh. Misal, tanyakan kapan perusahaan tersebut didirikan, target market-nya siapa, atau pesaingnya siapa. Tanyakan juga profil pemilik perusahaan tersebut; apakah perusahaan keluarga atau suatu kelompok usaha. 2. Peraturan umum perusahaan Pertanyaan tentang jam kerja perusahaan atau ketentuan lembur bisa Anda tanyakan dalam kesempatan ini. 3. Struktur organisasi Anda boleh mengajukan pertanyaan mengenai struktur organisasi di perusahaan tersebut, khususnya menyangkut kepada siapa Anda akan bertanggung jawab, hubungan dengan rekan yang berada di jenjang/departemen yang sama atau di departemen terkait. Bila posisi yang ditawarkan adalah supervisor ke atas, Anda juga bisa bertanya tentang jumlah anak buah Anda. 4. Paket remunerasi Hati-hati dengan topik sensitif ini. Jangan mendahului pewawancara. Ajukan pertanyaan hanya bila pewawancara sudah membuka topik ini. Umumnya ada sesi pembicaraan mengenai gaji dan biasanya ini terjadi pada tahap-tahap akhir. Bila pewawancara sudah membuka pembicaraan

dengan topik ini, Anda bisa mengajukan pertanyaan, bukan hanya tentang gaji, tetapi juga kompensasi lainnya. Misalnya tentang kesempatan mengikuti seminar/pelatihan, komisi, tunjangan kesehatan, dan lainnya. 5. Karakter pekerjaan/posisi itu sendiri Hal terakhir ini sangat penting. Biasanya pertanyaan-pertanyaan ini lebih tepat bila Anda ajukan langsung kepada user atau calon atasan Anda. Tanyakan tentang deskripsi pekerjaan yang akan ditugaskan kepada Anda, target yang akan dibebankan, apakah ada penugasan ke luar kota, bagaimana prestasi Anda akan diukur dan lain-lain.

Berikut adalah intisari dari hal-hal yang perlu disiapkan untuk menghadapai wawancara (pekerjaan/beasiswa) berdasarkan dari pengalaman saya selama ini (diwawancarai dan mewawancarai). Jika ada teman-teman yang punya masukan lain, dipersilahkan menambahkannya. Ada beberapa cara wawancara yang biasa dilakukan: 1. Tatap muka 2. Jarak jauh (telepon). Interview via telepon umum dilakukan bila sang pelamar tinggal jauh dari institusi yang dilamar. Kebanyakan interview untuk beasiswa doktoral di luar negeri dilakukan via telepon, bahkan juga untuk sebagian interview kerja. Persiapan Umum - Persiapkan waktu dan tempat dengan baik. Cari tahu lokasi interviewnya, bagaimana mencapainya (kendaraan pribadi, bus, taksi), dll. - Persiapkan diri anda dengan baik. Usahakan tidur dengan cukup malam sebelumnya, jaga mood anda hari itu agar selalu dalam kondisi yang baik. Jika anda sakit atau kurang fit, minta agar waktu interviewnya bisa dialihkan ke lain hari. Pakai pakaian yang sesuai, jangan over-dressed. - Pelajari CV anda dengan baik, dan siapkan data-data pendukungnya. Misalnya penelitian-penelitian yang pernah anda lakukan sewaktu mahasiswa, pengalaman anda bekerja selama ini, dll. - Pelajari dan dalami perusahaan/institusi tempat anda melamar pekerjaan atau beasiswa - Cari tahu siapa yang akan menginterview anda, dan apa backgroundnya (Human Resource, Profesor in Statistic dll.). Hal ini berguna untuk membayangkan jenis pertanyaan apa yang akan dimunculkannya.

- Bayangkan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin ditanyakan, dan siapkan jawabannya dalam garis besar. Contoh pertanyaan yang biasa ditanyakan adalah seperti:

- Can you please go through your backgrounds and experiences first before moving towards other questions? - Why do you think you can do the specified job? - How do your backgrounds and experiences support you in this job? - How would your other activity supports your professional work? - How much do you currently earn and how much would you expect for next salary? - dll. Saat wawancara: - Jangan lupa matikan telepon genggam anda. - Menit-menit awal pertemuan/interview adalah momen terpenting. Kesan awal akan menetapkan pandangan sang interviewer selama proses interview tersebut. Ucapkan salam, jabat tangan semua interviewerdengan mantap, jangan duduk dulu sebelum diminta atau sebelum sang interviewer duduk. - Sapa semua nama dengan sebutan formalnya dulu (misal: Professor Smith, Doctor Green). Jika mereka minta anda memanggil mereka dengan nama kecil, lakukanlah. - Be calm. Take your time before answering any question. Tarik napas yang dalam, pikir yang baik dulu sebelum menjawab. - Be confident (but not over confident). Jangan merasa minder apabila diinterview seorang Direktur atau Profesor. Mereka juga pernah dalam

posisi seperti kita, dan kita harus yakin suatu ketika kita bisa menggantikan posisi mereka! Namun demikian, jangan sampai anda terkesan pongah dan sombong. Pikirkan semua kata-kata anda sebelum menjawab. - Maintain eye contact. Jika sulit melakukannya, lihat fokuskan pandangan anda pada titik diantara kedua mata pewawancara. Dengan eye contact ini anda akan terlihat percaya diri dan optimis. - Keep your posture (bahasa tubuh). Jika anda duduk, jangan terlalu sering mengganti posisi. Jangan menyilangkan tangan dan kaki anda kecuali anda harus melakukannya (misal rok pendek). Jangan menggaruk-garuk tangan atau kaki anda. Jika anda berdiri (presentasi), jangan membelakangi pewawancara, jangan berjalan-jalan terlalu banyak, berdiri tegak dan yakin. - Know what you want. Anda harus punya gambaran apa yang anda realistically lakukan 5-10 tahun ke depan. What you want to be in the future. - Do not say things that you are not sure about. Sekali lagi, pikirkan dulu apa yang akan anda katakan. - Tanyakan kembali jika ada pertanyaan yang tidak anda mengerti. - Jawab semua pertanyaan dengan JUJUR. Orang akan lebih menghargai orang yang tidak bisa tapi Jujur daripada sebaliknya. - Jawablah pertanyaan secara straightforward, jangan berputar-putar dan berpanjang-panjang. - Saat sudah selesai, ucapkan terima kasih atas kesempatan wawancara tersebut. Khusus untuk wawancara telepon - Biasanya pihak penginterviewlah yang akan menelepon, dan mereka akan melakukan interview secara bersama-sama (conference call).

- Sediakan tempat khusus untuk menerima telepon ini (idealnya di dalam kamar, dan kunci pintunya). - Kalau ada gunakan speaker phone sehingga kita bisa lebih konsentrasi pada interview. - Kalau perlu, rekam jalannya wawancara agar kita dapat belajar dari pengalaman tersebut. - Siapkan alat tulis untuk mencatat nama, pertanyaan dan kemungkinan jawabannya. Beberapa institusi atau interviewer akan meminta anda menyiapkan sebuah presentasi mini terhadap sebuah masalah yang dikemukakan terlebih dahulu sebelumnya (via korespondensi/email). Siapkan dengan baik presentasinya dengan baik, dan sesuaikan waktunya dengan alokasi waktu yang tersedia. Kalau waktunya tidak dispesifikasikan, buatlah presentasi tersebut untuk durasi kira-kira 10 menit saja. Jika anda melamar sekolah doktoral, kemungkinan besar anda diminta untuk menyiapkan sebuah proposal pendek (1-2 halaman) yang menjelaskan rencana penelitian anda. Biasanya proposal ini tidak perlu memuat referensi yang dalam, cukup 1-2 saja, yang penting background analysis, tujuan, metode, data collection, dan analysisnya baik, dan jangka waktunya sesuai dengan timeframe studinya (1-3 tahun).

Bahasa Tubuh Saat Menjalani Wawancara Kerja - Jangan bosan membaca berbagai tips apa saja yang harus dipersiapkan saat menghadapi panggilan wawancara kerja. Selain surat kelulusan dan berbagai pengalaman yang

Anda miliki, ada banyak pertimbangan lain yang diperhatikan oleh pewawancara untuk meloloskan Anda sebagai pegawai mereka. Salah satu yang menjadi bahan pertimbangan penting adalah bahasa tubuh Anda. Yup, bahasa tubuh menjadi salah satu kunci sukses Anda. Gugup dan cemas, bagi sebagian orang adalah hal yang wajar pada saat wawancara berlangsung. Tetapi melampiaskan rasa gugup dan cemas tersebut dalam bentuk menggaruk-garuk kepala akan menurunkan kesempatan Anda untuk lolos. Terlebih lagi bahasa tubuh yang membuat Anda tampil minus, misalnya menggoyangkan kaki atau menghentak kaki dengan suara kencang. Kemungkinan besar surat lamaran Anda akan berakhir di mesin penghancur kertas. Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan, para pewawancara sering mengajukan permintaan untuk menceritakan diri calon pegawainya selama 10 menit. Dalam waktu tersebut, sebenarnya pewawancara tidak terlalu mendengarkan apa yang Anda ceritakan, karena 85% yang mereka perhatikan adalah bahasa tubuh Anda. Mereka akan menilai tekanan suara Anda, cara Anda duduk, di mana Anda meletakkan tangan, dan ekspresi wajah Anda. Dengan demikian, bahasa tubuh menjadi hal yang harus Anda perhatikan, sama besarnya bahkan lebih dibandingkan pakaian yang Anda kenakan atau bagaimana menata rambut Anda. Greg Hartley, seorang ahli bahasa tubuh dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dan berkali-kali menjadi tim interogasi untuk pasukan tentara Amerika Serikat membagikan tips bahasa tubuh yang baik untuk Anda. Ini dia! 1. Tunjukkan Keramahan Dan Senyum Anda

Ketika Anda bertemu dengan tim yang akan mewawancarai Anda, berikan senyum terbaik yang bisa Anda berikan, jabat tangan mereka dengan yakin (tidak lemah, tidak juga terlalu kuat). Sekalipun Anda gugup, senyum akan membuat Anda lebih santai. Beri sapaan pada mereka, misalnya "Senang bertemu dengan Anda semua," untuk menunjukkan bahwa Anda tahu sopan santun dan antusias dengan wawancara tersebut. Ingat, senyum! Bukan tertawa atau 'terkikik' padahal tidak ada yang lucu (sekalipun memang lucu, tahan tawa menggelegar Anda). 2. Jaga Kontak Mata Dengan rasa gugup yang datang, bukan berarti pandangan Anda boleh terus menerus menatap ujung sepatu Anda selama wawancara. Kontak mata menjadi penilaian sebanyak 60%. Jangan tergoda untuk melirik dekorasi ruangan atau apapun yang bisa mengalihkan kontak mata Anda. Fokus pada segitiga wajah (alis, hidung, bibir) orang yang mewawancarai Anda. Sangat tidak baik jika Anda menjawab pertanyaan mereka tetapi bola mata Anda berjalan-jalan menatap apa yang terjadi di luar jendela. 3. Hindari Menyentuh Wajah Para pewawancara juga akan menilai bagaimana Anda beradaptasi selama wawancara. Akan lebih baik jika awalnya Anda gugup, tetapi lamakelamaan menjadi lebih rileks dan menjawab berbagai pertanyaan dengan mantap. Kalaupun Anda masih gugup selama wawancara, hindari untuk menyentuh wajah Anda, baik itu hidung, mulut atau leher. Mengapa? Karena pewawancara akan menganggap Anda sedang menyembunyikan sebuah kebenaran (berbohong). Sekalipun tidak selalu begitu, hindari menyentuh wajah Anda selama wawancara. 4. Jari Dan Tangan Mengatakan Siapa Anda

Tidak hanya wajah dan bibir Anda yang akan diperhatikan pewawancara, posisi jari dan tangan Anda mengatakan siapa diri Anda lebih dari yang Anda bayangkan. Kedua jari tangan yang saling tergenggam menunjukkan Anda orang yang tertutup. Jempol bertumpu pada jempol yang lain menunjukkan Anda harus selalu diyakinkan sebelum melakukan sesuatu. Posisi yang paling baik adalah meletakkan tangan Anda di atas meja dengan terbuka. Anda akan menyiratkan sisi percaya diri dan terbuka. Sekalipun Anda memang percaya diri dan tidak gugup, jangan pernah menyilangkan kedua tangan Anda di depan pewawancara! Sikap itu akan membuat Anda tampak arogan, bosan dan tidak tertarik dengan wawancara tersebut.

mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan. Anda dapat menggunakan "daftar/contoh pertanyaan umum" (silakan klik) pada situs ini untuk berlatih menjawabnya bersama rekan anda. Sebelum berangkat ke tempat wawancara, berdoalah terlebih dulu sesuai keyakinan anda. Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara). Namun usahakan jangan terlambat, karena banyak perusahaan yang langsung menganggap anda gagal bila terlambat.

Saran-Saran Menghadapi Wawancara

Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah. Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi.

Bagi anda yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya anda memperhatikan beberapa saran di bawah ini. Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara. Disarankan beberapa hari sebelum wawancara, anda sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihat tempatnya. Jika tidak diberitahu terlebih dulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi. Baca kembali surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara tersebut. Jangan lupa untuk membawa surat-surat atau dokumendokumen tersebut serta peralatan tulis saat wawancara. Mempersiapkan diri menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan pewawancara. Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk

Ucapkan salam (selamat pagi/siang/sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat-tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas). Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang. Persiapkan surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara. Ingat dengan baik nama pewawancara. Lakukan kontak mata dengan pewawancara. Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara.

Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan. Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut. Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih. Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi, namun jangan berkesan sombong atau takabur. Banyak yang gagal hanya lantaran berkesan sombong, takabur, atau sok tahu. Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda. Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara. Ajukan beberapa pertanyaan bermutu di seputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum. Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara. Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya. Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda. Sumber : gilland-ganesha.com, hanyawanita.com Persiapan Menghadapi Wawancara

keterampilan teknis yang dimiliki pelamar, mengetahui kepribadian pelamar, atau mengetahui kemampuan pelamar menangani berbagai hal.

Wawancara biasanya dilakukan untuk melengkapi hasil tes tertulis. Hal-hal yang tidak mungkin diperoleh dari tes tertulis akan digali melalui proses wawancara. Dalam hal ini, anda dituntut untuk berusaha menguasai diri anda sendiri (khususnya kelebihan dan kelemahan anda). Juga berusaha menguasai bidang pekerjaan yang anda lamar.

Cari Informasi Sebanyak Mungkin dan Berlatihlah

Jika anda telah sampai pada tahap wawancara, sebenarnya secara kualitas, anda telah memenuhi persyaratan untuk diterima di perusahaan tersebut. Namun anda dapat gagal hanya karena kurang mengetahui tentang perusahaan tempat anda melamar. Untuk itu, sebaiknya anda juga berusaha mengetahuinya, dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kebiasaan di perusahaan tersebut. Tidak ada salahnya anda bertanya kepada resepsionis, satpam, atau tukang parkir sekalipun untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan di tempat tersebut.

Wawancara adalah bagian dari proses penerimaan karyawan mempunyai berbagai tujuan. Ada yang dimaksudkan untuk lebih mengetahui

Pewawancara mana pun kurang menyukai orang yang terlalu tertutup. Usahakan memberikan informasi sejelas-jelasnya mengenai apa yang ditanyakan oleh pewawancara. Jangan pasif, sebaiknya usahakan aktif memberi informasi. Jangan mengesankan anda menyembunyikan sesuatu, namun anda juga jangan terlalu berlebihan dan menyampaikan hal-hal yang tidak relevan. Tetaplah tenang dan mengatakan yang sebenarnya.

Uahakan jawaban anda selalu mengindikasikan karakter yang kuat, ulet, dan bersemangat, karena perusahaan mana pun selalu menyukai orang demikian.

Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan. Anda dapat menggunakan "daftar/contoh pertanyaan umum" (silakan klik) pada situs ini untuk berlatih menjawabnya bersama rekan anda.

Jangan sampai terpengaruh dengan sikap pewawancara yang mungkin tampak aneh. Usahakan tetap tenang dan berpikir positif. Tanamkan dalam benak anda bahwa hal ini hanyalah bagian dari proses yang wajar sehingga anda tidak perlu merasa sakit hati atau kecewa.

Sumber : gilland-ganesha.com, GloriaNet Cara Berpakaian Yang Baik Dalam Wawancara

Berbagai Kondisi

Ada kalanya wawancara juga dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan anda menghadapi dan menangani berbagai situasi. Untuk yang jenis ini, anda mungkin menghadapi pewawancara yang akan mendiamkan anda begitu saja selama 5-10 menit sebelum memulai percakapan. Mungkin juga ia akan berpura-pura tidak peduli dan membaca koran ketika anda masuk, atau ia akan mengajukan bantahan-bantahan yang tidak masuk akal terhadap setiap jawaban anda, atau mengajukan pertanyaanpertanyaan konyol tentang keluarga anda, dan banyak trik lain.

Berpakaian yang "baik" dalam wawancara memang tidak dapat digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki kebiasaankebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda. Namun, ada beberapa tips yang dapat diingat, antara lain:

Menghadapi kondisi begini, prinsip utama yang harus anda pegang adalah anda benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut, sehingga apa pun yang terjadi anda akan menghadapinya dengan baik. Jika anda dicuekin, tetaplah bersikap sopan. Katakan "Saya tertarik dengan pekerjaan ini dan bermaksud menjelaskan kepada Bapak/Ibu mengapa anda harus mempertimbangkan saya untuk posisi ini."

Cari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang akan mewawancarai anda. Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau "kebiasaan" berpakaian secara formal, tetapi ada juga yang semi formal, atau bahkan ada yang bebas. Hal ini penting, agar anda tidak dilihat sebagai "orang aneh', disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Bagi pelamar pria disarankan menggunakan kemeja lengan panjang dan berdasi, tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapi dan bersih, tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa anda menghargai wawancara ini.

Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (misalkan mengkilap, ngejreng).

Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rok bawah, kancing baju atasan). Berpakaian dengan desain yang simpel (tidak telalu banyak pernik-pernik, toh ini bukan acara pesta). Tidak berlebihan dalam menggunakan wewangian dan perhiasan. Sumber : Kompas Cyber Media Pengaruh Kontak Mata dan Suara dalam Wawancara

4. Apakah anda tampil "jujur" sesuai dengan kepribadian anda yang sebenarnya, tidak dibuat-buat.

Intonasi akan memperlihatkan apakah anda seorang yang percaya diri atau tidak. Tidak perlu dengan cara mengatur suara seperti seorang pemain sinetron, tetapi cukuplah bahwa anda dapat menggunakan intonasi yang menarik minat lawan bicara untuk terus berkomunikasi.

Dalam wawancara, faktor diluar "isi" seringkali dapat mempengaruhi keberhasilan suatu wawancara. Mulai dari penampilan, sampai cara berbicara.

Usahakan tidak memberi nada agresif, atau nada "menutup" diri. Gunakanlah intonasi yang mewakili dengan isi pesan anda. Volume, warna, dan irama memang harus diatur dengan baik, tetapi bukan harus menjadi orang yang tampil bukan sebagai dirinya sendiri. Sumber : gilland-ganesha.com, Kompas Cyber Media

Seorang pewawancara yang berpengalaman akan merasakan sebagian karakter yang diwawancara dari sinar matanya. Tidak perlu dengan memelototi, atau dengan sinar mata syahdu, melainkan tataplah secara wajar kepada pewawancara.

Sopankah Menanyakan Hasil Wawancara ?

Intinya, bahwa melalui tatapan anda selama wawancara haruslah menandakan : 1. Apakah anda cukup percaya diri; 2. Apakah anda berpikir positif terhadap proses komunikasi dalam wawancara tersebut; 3. Apakah anda jujur dengan isi komunikasi anda;

Panggilan wawancara kerja merupakan saat yang paling menyenangkan bagi pencari kerja. Karena panggilan tersebut merupakan langkah awal untuk meniti pekerjaan yang diidamkan. Tak heran jika test wawancara atau test interview menimbulkan banyak harapan di dalam diri pencari kerja. Bayangan mendapatkan pekerjaan yang bagus, gaji yang cukup dan teman-teman kerja yang menyenangkan seakan sudah di pelupuk mata.

Tetapi seringkali terjadi harapan tinggallah harapan, panggilan selanjutnya ternyata hanya tinggal penantian dan impian. Dering telepon atau surat panggilan selanjutnya, tak kunjung tiba. Anda pun jadi penasaran dan diliputi berbagai pertanyaan, apakah akan ada panggilan lagi atau memang

hasil wawancara Anda tidak diproses. Tak jarang harapan yang tadinya berkobar mendadak padam.

Memang, pada beberapa perusahaan memerlukan waktu yang agak lama bahkan ada yang membutuhkan waktu sampai satu bulan untuk memproses kelanjutan test wawancara. Nah, kalau Anda menghadapi situasi demikian, agar tidak penasaran, Anda dapat menanyakan kepastian kepada perusahaan tersebut melalui telepon. Anda dapat bertanya setelah melewati waktu dua minggu dari waktu wawancara. Tanyakan langsung pada divisi HRD atau orang yang mewawancarai Anda.

Sebaliknya kalau jawaban perusahaan memberi kepastian, misalnya,"Anda memang memenuhi kualifikasi kami dan dengan pertanyaan Anda, kami sekaligus memanggil Anda pada tanggal...", berarti kemungkinan besar Anda akan diterima. Mungkin saat itu pihak perusahaan belum sempat menghubungi Anda lebih lanjut dikarenakan adanya kepentingan lain.

Hidup ini memang penuh dengan kemungkinan. Untuk itu Anda jangan berhenti berusaha untuk mendapatkan kemungkinan yang terbaik. Sehingga kemungkinan itu akan menjelma menjadi suatu 'kepastian' yang menggembirakan.

Jangan merasa ragu dan takut untuk menanyakan hal ini, karena bertanya merupakan hak Anda. Lagi pula, menanyakan kepastian kabar dan kelanjutan proses lamaran Anda dalam waktu dua minggu atau lebih setelah wawancara adalah hal yang etis dan cukup sopan. Perusahaan pun pasti maklum atas pertanyaan Anda. Untuk itu usai wawancara, ada baiknya Anda menanyakan siapa dan nomor telepon yang dapat dihubungi untuk menanyakan hasil wawancara Anda.

Jika pihak perusahaan menjawab bahwa hasil test Anda tersimpan dalam database dan sewaktu-waktu diperlukan Anda akan dipanggil lagi, berarti jawaban sesungguhnya lamaran Anda tidak diproses lebih lanjut. Jawaban seperti itu biasanya merupakan penolakan secara halus setidaknya untuk saat itu. Bisa jadi, suatu saat jika ada kualifikasi yang cocok, Anda akan dipanggil lagi. Namun dengan jawaban seperti itu Anda jangan lantas terus menanti tanpa berusaha lagi. Buatlah lamaran lain sebanyak-banyaknya.

Anda mungkin juga menyukai