Anda di halaman 1dari 18

Kebersamaan PSHT dan PSH Tunas Muda Winongo

By admin 27 Februari 2011Posted in: Kabar PSHT, Olah Rasa Kita cukup mengenal dengan perseteruan-persetueruan tak beralasan antara generasi muda Persaudaraan Setia Hati Terate dengan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo. Dalam acara yang cukup ramah dan simpatik inilah masing-masing ketua dari 2 Perguruan besar duduk bersama. Keihklasan untuk bisa saling menerima perbedaan adalah suatu hal yang mudah, bila kita mempunyai hati yang putih, suci dan niat bersih untuk perdamaian. Kenapa kita harus berkelahi bila harus mendapatkan pengakuan ?

2 Pemimpin Perguruan besar memberikan simbolisasi Persatuan dan Perdamaian dengan saling menggenggam kedua tangan mereka. Ternyata, masyarakat (anggota dari 2 perguruan besar) masih perlu simbolisasi dari pemimpin mereka untuk bisa berubah. Semoga saja Tuhan YME memberikan para anggota dan simpatisan suasana kedamaian di hatinya masingmasing. Amin.

Semakin makmur para masyarakat karena kebutuhan dasar sudah mencukupi, maka mereka akan semakin damai. Tetapi kenapa meski anggota dari 2 Perguruan besar itu sudah kenyang dengan makanan tetap saja berkelahi?. Semoga simbolisasi Tumpengan ini bisa memberi berkah bagi kedua Perguruan besar ini. Amin.

Loyalitas Warga Setia Hati Terate


By admin 24 Februari 2011Posted in: Olah Rasa Loyalitas organisasi, atau kesetiaan terhadap organisasi adalah faktor penting yang menentukan hidup matinya organisasi. Loyalitas organisasi dapat membuat sebuah organisasi tumbuh berkembang menjadi besar, atau justru mati perlahan-lahan. Loyalitas terhadap organisasilah yang membuat seorang karyawan bekerja setiap hari di perusahaan, simpatisan parpol menyumbang dana kampanye untuk calon pilihannya, atau seorang mahasiswa rela bekerja sebagi panitia acara kampus.Dengan kata lain, loyalitas terhadap organisasi adalah urat nadi sebuah organisasi, sesuatu yang membuat para anggotanya berperilaku, bertindak, atau berkorban demi kepentingan organisasi. Bagaimana di SH Terate? Loyalitas organisasi adalah sesuatu yang sangat vital di SH Terate. Vital karena SH Terate adalah organisasi non profit yang tujuannya bukan untuk mencari keuntungan. SH Terate juga tidak berafiliasi pada aliran politik manapun, pada agama tertentu, atau pada segolongan tertentu. Artinya eksistensi organisasi SH Terate semata-mata ditentukan oleh rasa memiliki anggota organisasi (Warga) terhadap SH Terate, yang dimana rasa memiliki itu dinaungi oleh rasa persaudaraan antara masing-masing anggota. Itulah SH Terate kita. Bagaimana loyalitas Warga SH Terate terhadap SH Terate, selama ini? Ada tiga jenis loyalitas Warga di SH Terate. Yaitu loyalitas material, loyalitas emosional, dan loyalitas spiritual. Berikut akan diterangkan satu persatu. Loyalitas material, yaitu loyalitas semata-mata karena imbalan materi yang didapatnya dari SH Terate. Dengan kata lain, Warga tersebut hanya eksis, aktif di SH Terate bila SH Terate memberikan imbalan kepadanya yang bersifat material. Material yang dimaksud disini bukan hanya uang, tetapi juga materi/benda lainnya seperti misalnya makanan, minuman, bingkisan hadiah, fasilitas dsb. Karena loyalitasnya semata-mata ditentukan materi, maka Warga tersebut hanya aktif bila ada imbalan materi. Demikian sebaliknya, apabila ada suatu hal di SH Terate yang membutuhkan pengorbanan materi dari anggotanya, biasanya warga tersebut enggan untuk memberikan. Karena itulah, loyalitas ini yang paling rendah tingkatannya. Loyalitas emosional, yaitu loyalitas semata-mata karena imbalan emosional yang didapatnya di SH Terate. Loyalitas emosional lebih tinggi tingkatannya daripada loyalitas material. Pada loyalitas emosional, warga tersebut aktif karena SH Terate memberikan pengalaman atau perasaan yang menyenangkan baginya. Keakraban, ikatan emosional antara warga, pengalaman mendebarkan saat bertanding atau berkelahi, perasaan superior (merasa kuat), pujian, penghargaan atau penghormatan dari orang-orang/warga lain, dsb semua itu adalah imbalan yang bersifat emosional yang diberikan oleh SH Terate. Artinya Warga tersebut hanya aktif selama SH Terate menyenangkan baginya. Demikian sebaliknya,

bila ia mendapat pengalaman tidak menyenangkan di SH Terate, ia akan marah/kecewa (mutung) kemudian berhenti aktif. Loyalitas yang paling tinggi tingkatannya adalah loyalitas spiritual. Loyalitas ini bersifat internal, muncul dari dalam diri seorang warga SH Terate sendiri. Keaktifannya di SH Terate tidak dipengaruhi oleh materi ataupun ikatan emosional. Keakatifannya di SH Terate sematamata karena saya adalah orang SH Terate, semata-mata karena rasa tanggung jawab menjadi seorang insan SH Terate. Pada tingkatan ini, seorang warga tidak memiliki alasan apapun untuk aktif, selain karena rasa tanggung jawabnya terhadap SH Terate. Mendapatkan imbalan materi atau penghormatan/pujian bukan hal yang penting baginya. Demikian juga sebaliknya, bila ada kesempatan ia rela mengorbankan materi, atau bila ia menemui kekecewaan atau pengalaman buruk di SH Terate, hal itu tidak membuatnya mundur untuk beraktivitas di SH Terate. Ketika loyalitas material dan emosional masih bersifat eksternal, dipengaruhi oleh sesuatu di luar diri seorang Warga, maka loyalitas spritual sudah bersifat internal, berasal dari dalam diri sendiri, digerakkan semata-mata oleh hati nurani (consience) yang mampu membedakan mana benar mana salah. Bahasa awamnya, loyalitas material adalah saya aktif di SH Terate karena saya mendapatkan sesuatu (barang/uang); loyalitas emosional adalah saya aktif di SH Terate karena merasa senang disitu, dan loyalitas spiritual adalah saya aktif di SH Terate karena saya orang SH Terate. Sebagian besar warga SH Terate masih terjebak di loyalitas material dan emosional. Belum banyak yang mampu melangkah ke loyalitas spiritual. Dan loyalitas ini tidak ditentukan oleh tingkatan, apakah tingkat I atau II, dan juga tidak ditentukan oleh lamanya seseorang menjadi warga SH Terate. Kadang ada warga yang sudah bertahun-tahun disahkan namun baru sampai di tingkat loyalitas material, tetapi ada juga warga yang baru disahkan langsung memiliki loyalitas emosional. Namun loyalitas macam apa yang dimiliki hanya bisa diketahui oleh diri masing-masing. Artinya hanya kita sendiri yang tahu loyalitas apa yang kita berikan pada SH Terate. Apakah masih bersifat material, emosional, atau sudah spiritual? Hanya kita sendiri yang tahu. Oleh: Kurkur

Mengupas Jati Diri


By admin 27 Februari 2011Posted in: Olah Rasa Percaya diri merupakan sikap yang bisa dipelajari, dilatih, dan dimanfaatkan oleh siapapun. Percaya pada diri sendiri adalah faktor penting dalam hidup yang membuat perbedaan besar antara sukses dan gagal, bahagia dan kecewa, puas dan frustasi. Sebagian orang memang beruntung ,secara alamiah pecaya pada diri sendiri. Tapi percaya pada diri sendiri bukan sifat yang sulit dipahami dan dimiliki. Berikut, 7 langkah yang bisa membantu mengembangkan rasa percaya diri yang dinamik. Mulai dengan prinsip Pada dasarnya, prinsip ini mengatakan, untuk mendapatkan sifat yang anda inginkan, mulai dengan berperilaku seakan anda sudah memilikinya. Jika anda ingin lebih berani, coba bertindak seakan anda mempunyai keberanian yang besar. Begitu juga halnya jika anda ingin lebih percaya kepada diri sendiri. Mulai dengan bertindak seakan anda adalah orang yang luar biasa percaya pada diri sendiri Terima tanggungjawab Satu unsur penting untuk mengembangkan rasa percaya diri yang dinamik adalah mempunyai kemampuan menerima tanggungjawab untuk hidup anda dan tindakan-tindakan anda. Menurut para konsultan bisnis, rasa tanggungjawab mempunyai hubungan kuat dengan rasa percaya pada diri sendiri yang bisa menciptakan sukses. Gerald Kushel, Ed. D., direktur The Institute of Effective Thinking mengatakan, bedasarkan observasinya dari tahun ke tahun terhadap beribu-ribu manager, ia menemukan, sifat paling penting yang dimiliki semua orang yang berprestasi tinggi adalah rasa tanggungjawab yang mendorong mereka untuk selalu unggul, tanpa peduli apa pun kekuatan luar yang mempengaruhi. Sebaliknya, jika manager buruk gagal mencapai kapabilitas maksimum mereka, mereka melemparkan kesalahan kepada apa saja, siapa saja: bos yang sulit, istri yang tidak mendukung, rekan sekerja yang tidak kooperatif dan lain sebagainya. Jangan membiarkan kata-kata anda melemahkan anda Lepas dari semua usaha dan niat-niat baik, sebagian orang meruntuhkan rasa percaya pada diri sendiri dengan cara mereka berbincang tentang diri mereka dan impian-impian mereka. Jalan menuju rasa percaya diri yang dinamik akan bergerak lebih cepat jika anda mengembangkan keyakinan positif dalam diri anda. Caranya, menurut ahli psikologi Robert Anthony, Ph. D., adalah dengan menghilangkan ungkapan-ungkapan mematikan dan menggantinya dengan ungkapan-ungkapan kreatif. Ia menganjurkan membuat transisi bahasa yang sederhana tapi efektif, dari pernyataan negatif menjadi positif. Daripada berkata. saya harus. ganti dengan, Saya ingin.. Hilangkan kata-kata Saya tak bisa dan katakan pada diri anda, Saya bisa. Tinggalkan kata sulit dan gunakan kata menantang. Bayangkan di dalam hati dari melihat masalah menjadi melihat peluang. Daripada berkata, Pada akhirnya saya harus, lebih baik buat komitmen kuat dengan berkata, Sekarang saya akan!

Terima tantangan Daripada menyerah pada rasa takut anda, coba ambil risiko yang masuk akal. Terima tantangan kendatipun menakutkan dan usahakan untuk tidak banyak minta bantuan dari orang lain. Melakukan hal ini memberi anda peluang yang tak ternilai harganya untuk mengatasi situasi, bertemu langsung dengan tantangan dan menaklukkannya. Menerima tantangan dalam hidup selalu merupakan pembangkit rasa percaya pada diri sendiri. Tolak saran negatif Coba cermati orang-orang di sekitar anda. Apakah mereka positif, supportive, dan membersarkan hati anda? Atau kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang berpikiran negatif, yang menghancurkan rasa percaya diri anda dengan mempertanyakan kemampuan, pengalaman dan aspirasi-aspirasi anda? Jika anda merasa teman-teman, rekan sekerja dan bahkan anggota keluarga anda terlalu pencela dan negatif, pertimbangkan untuk menjauhkan diri dari kenalan yang deskruktif secara emosional. Hindari tipe negatif dan tipe yang mengatakan tidak setuju Ikuti suara-suara positif Sambil menyisihkan pengaruh-pengaruh negatif, coba terbuka terhadap semua pengaruh poisitif di dalam hidup anda. Rasa percaya diri itu bersifat menular. Jika anda dikelilingi orang-orang yang positif, bersemangat, percaya pada diri sendiri, kepribadian anda cenderung melakukan sifat-sifat yang sama. Itu sebabnya, penulis terkemuka, Robert Schuller menganjurkan orang-orang untuk melakukan apa saja yang bisa mereka lakukan untuk memastikan, lingkungan mereka dipenuhi orang-orang yang menguatkan dan berpengalaman positif. Cari teman, kenalan, literatur, buku, acara tv dan film yang menghibur, lucu, membangkitkan semangat, memberikan inspirasi, mendidik, memotivasi dan menantang anda menjadi orang yang lebih baik dan lebih produktif, tulisnya dalam buku Tough Minded Faith for Tender Hearted People. Jadikan keresahan sebagai sekutu Mencari promosi, minta bos menaikkan gaji, atau tampail sebagai pembicara di depan umum, merupakan beberapa kejadian dalam hidup yang menciptakan krisis percaya diri sambil menaikkan tingkat keresahan sebenarnya adalah sekutu. Di dalam rasa cemas atau resah selalu ada alat untuk membentuk dan mengalahkannya. Misalnya: energi yang meningkat, kesadaran yang lebih tinggi, pikiran yang lebih tajam, pemikiran-pemikiran yang menyentak. Daripada menghabiskan dengan sia-sia energi panik tersebut dalam kecemasan, manfaatkan untuk menghadapi tantangan secara efektif dan secara tegas.

Kehidupan Kekal Dalam Ajaran di Persaudaraan Setia Hati Terate


By admin 6 Maret 2011Posted in: Olah Rasa Oleh : Andreas Eka Sakti J, SE Ketua dan Pembina Padepokan Wesi Aji Semarang Kita sebagai manusia hidup semuanya nanti akan dipanggil oleh Tuhan YME untuk menghadap-Nya. Ketahuilah bahwa hidup didunia ini merupakan perputaran masa yang tak menentu,berubah-ubah, karena itu kita harus menyadari bahwa semua dibawah kekuasaan Tuhan YME, dimana kita harus berjanji menepati niatnya untuk berbuat baik dan tak berbuat dusta sekalipun kedustaan itu menguntungkan diri sendiri. Didalam Agama apapun menyatakan bahwa Tuhan itu mengasihi orang yang Sabar atau luas hatinya yaitu kuat menghadapi segala cobaan hidup,tidak mudah putus asa ,rela berkorban. Apa tujuan hidup kita sebagai manusia? Sadar atau tidak pada umumnya setiap manusia hidup punya satu tujuan yaitu ingin kaya, kekuasaan, kenikmatan, pangkat, gelar dsb. Tetapi semuanya itu apakah itu tujuan hidup kita? Apakah sebenarnya yang kita cari? Sangatlah bijaksana apabila dalam mengisi hidup kita ini dengan hal-hal yang berguna dan hal-hal yang berharga, sebenarnya jawaban dari pertanyaan tersebut diatas adalah HAKIKAT dari hidup manusia itu sendiri yang ingin mengetahui Siapa dirinya dan Makna hidupnya .Dalam mencari jawaban pertanyaan diatas adalah sangat penting manusia menyadari Kefanaan dirinya dan ke Fanaan dunia ini,tidak sesuatu yang abadi atau kekal, apa yang hari ini dan besok akan sudah tiada suatu saat semuanya akan musnah .Kita membandingkan bahwa harihari manusia itu seperti rumput dan bunga di padang savana, apabila angin melintasinya maka tidak ada lagi. Dalam kefananaan telah diberitahukan kepada manusia oleh Tuhan YME memlalui agama menurut keyakinan kita masing masing mengenai ajal, batas umur dan mengetahui betapa fananya kita ini. Pada kenyataannya kini manusia tengah hidup di dalam dunia yang tidak bersahabat bahkan kejam lazimnya disebut zaman edan dimana kejahatan merajalela, pembunuhan dimanamana, bencana alam dsb. Walaupun manusia telah berusaha melindungi dirinya namun toh ada batasnya ,dan tak seorangpun dapat lari atau menghindar dari kenyataan bahwa cepat atau lambat maut pasti akan menghampirinya,manusia pasti akan mati dan menghadap tahta pengadilan Sang Pencipta. Jadi disini kita manusia hidup janganlah terbelenggu keegoisan kita terutama lebih mengutamakan harta tahta memang semua itu penting dan butuh tapi tidak selamanya itu yang utama. Disini manusia lupa akan realita kematian, pada maut yang mendekat mungkin baru sadar dan menyesali, tetapi seringkali hal itu datang terlambat. Tetapi dengan segala kegemilangannya tidak akan dapat bertahan ia boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan. Kematian Kekal sebagai bencana besar, sesungguhnya kematian bukanlah akhir segalanya ada hal lain yang lebih mengerikan yaitu Kebinasaan.Didalam hidup ini tak ada sesuatu pun

yang pantas disebut kemalangan kecuali yang menyebabkan kemalangan kekal itulah yang harus kita takuti ,inilah kematian yang sesungguhnya yang benar benar menakutkan diebutnya kematian kedua. Yang ada disini adalah keterpisahan dari ALLAH, rataapan, kegeraman, kengerian api neraka, siksaan selama lamanya. Kehidupan Kekal sebagai tujuan manusia hidup, Tuhan menciptakan manusia sangat mencintai ciptaan Nya karena Tuhan sendiri yang membentuknya dari debu tanah dan memberikan nafas hidup kepada manusia. Kita kepunyaan Tuhan milik kesayangan Tuhan begitu berharga dan mulia dalam pandangan-Nya .Inilah yang Tuhan kehendaki agar tujuan hidup manusia tidak binasa melainkan hidup yang kekal, hidup kekal bersama Tuhan Yang Maha Esa di Surga. Surga adalah Mahkota Kehidupan, kemuliaan yang tidak layu, inilah Tujuan Perjuangan Hidup Manusia . Kita menyadari bahwa tujuan mulia ini lebih mulia dan lebih besar dari pada tujuan hidup yang lain, maka kita hendaklah menintegrasikan atau meyatukan tujuan duniawi kedalam tujuan akhirat / surga.Dengan demikian maka akan lebih dekat dengan Tuhan lebih dekat dengan keselamatan dan kehidupan kekal. Bila orang beriman membuka diri kepada Allah dengan tinggal didalam Tuhan dan mengasihi Tuhan maka Allah akan datang dan bersemayam didalam hatinya, dan kuasa kehadiran Nya itu akan mengubah hatinya menjadi seperti didalam surga dimana yang ada hanyalah Cinta Kasih dan tidak ada tempat untuk dosa dan kejahatan. Maka bila hati nurani kita benar benar disucikan / dibersihkan barulah kita dapat merasakan kemanisan kemuliaan surga kekal. Meskipun masih di dunia fana ini, kita sudah boleh merasakan sedikit kemanisan surga. Dalam hidupnya yang sekarang ini jiwa yang telah bersatu dengan Tuhan akan dibawa masuk oleh Tuhan sendiri kedalam hidup-Nya yang Kekal. Jadi hidup yang kekal telah di anugerahkan kepada orang yang berkenan kepada Nya hanya setelah meninggalkan dunia fana ini walaupun belum sempurna. Tidak ada satupun ajaran yang mengajarkan rahasia kehidupan manusia selain di Persaudraan Setia Hati Terate yang kita cintai ini. Sekarang telah saatnya bangun tidur dari kegelapan, sebab terang telah datang dan berjuang untuk diperkenankan masuk kedalam hati kita. Adalah merupakan suatu kebodohan apabila kita menunda-menunda apalagi menyia-nyiakan, karena waktu sangat singkat sebagaiman hidup ini singkat. Inilah waktu keselamatan itu hendaknya kita mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar agar kita tidak menngalami kerugian besar dan penyesalan yang tidak berkesudahan. Sebagai penutup renungkanlah sikap yang diambil oleh kita sendiri dalam menghadapi panggilan hidup harapan saya saudara saudara Warga Persaudaraan Setia Hati Terate dimanapun berada dapat memahami serta menghayati Ilmu Kemanusiaan dan Ilmu Kehidupan yang benar benar sangat mulia ini. Sumber: http://www.wesi-aji.com/kehidupan-kekal-dalam-ajaran-di-persaudraan-setia-hatiterate/

MEMAYU HAYUNING BAWONO DIMULAI DARI KELUARGA


By wondo 27 April 2011Posted in: Olah Rasa Keluarga adalah bagian terkecil dari struktur organisasi di masyarakat. Keluarga merupakan stage awal kehidupan individu manusia berasal. Oleh karena itu, seseorang dikatakan berhasil dalam hidupnya karena juga didukung oleh keluarga yang berhasil mengantarkan dirinya menjadi berhasil, begitu juga seseorang yang dikatakan gagal dalam hidupnya karena didukung oleh kegagalan dalam keluarganya. Sebelum kita mendidik siswa kita, didiklah dahulu keluarga kita untuk mengetahui tentang Apa sebenarnya Setia Hati. Dengan demikian kita akan mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin kita lakukan ketika kita mendidik siswa tersebut. Selain itu kita memiliki pijakan untuk lebih mantap dan yakin akan apa yang telah kita berikan kepada siswa. Disamping itu, Keluarga merupakan cerminan dari kepribadian kita terhadap keluasan pengetahuan atau ilmu yang kita miliki untuk mengembangkan Ilmu Setia Hati. 1. Keluarga adalah cikal bakal semua Individu berasal. Semua manusia terlahir pastilah memiliki keluarga. Secara sederhana keluarga terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak. Kumpulan keluarga membentuk sebuah kelompok yang dinamakan masyarakat. Perkembangan dari keluarga, masyarakat, berkembang lagi menjadi bangsa dan negara. Dalam skala besar berkembang menjadi bangsa-bangsa atau negara-negara Dunia. 2. Keluarga adalah cerminan kehidupan manusia. Semakin tinggi kemampuan seseorang menguasai suatu pengetahuan atau ilmu, semakin baik pula dirinya mengatur kehidupan rumah tangganya. Sedangkan seseorang yang mengaku memiliki ilmu setinggi gunung tetapi jika kehidupan rumah tangganya berantakan berarti belum mampu untuk mempergunakan ilmunya untuk memayu hayuning bawono. 3. Keluarga adalah bukti ketinggian pengetahuan atau ilmu yang dimiliki seseorang. Seseorang yang memiliki pengetahuan atau ilmu; adalah ibarat tanaman padi yang semakin tua semakin berisi, yang semakin tua semakin merunduk, yang semakin tua semakin indah dilihat pandangan mata. Hal ini karena padi tersebut selalu dijaga, dirawat dan diberi pupuk, air dan dilindungi dari segala hal-hal yang bisa mengganggunya. Demikian juga dengan pengetahuan atau ilmu, jika selalu dijaga, diasah dan diamalkan akan menghasilkan suatu kemaslahatan bagi kehidupan manusia tersebut. Apalah artinya pengetahuan atau ilmu yang tinggi jika kehidupan keluarganya rusak, porakporanda, penuh dengan keributan, kekerasan dalam rumah tangga, dan lain-lainnya. Oleh karena itu, kehidupan rumah tangga adalah cerminan ketinggian pengetahuan atau ilmu seseorang. Semakin tinggi pengetahuan atau ilmu seseorang maka semakin tinggi juga

kemampuan untuk membentuk, mengatur dan membuat keluarganya lebih harmonis, mawaddah wa rahmah. Amin.. Dengan konsep-konsep tersebut diharapkan seluruh Warga SH Terate memandang perlu membentuk keluarga-keluarga yang baik, harmonis, dapat menjadi contoh kehidupan berkeluarga di lingkungannya dan dapat menjadikan keluarga sebagai tempat yang nyaman, aman, bahagia, tentram dalam lahir maupun bathin.

Saudaraku!!!
By dhodhie 15 Juni 2011Posted in: Olah Rasa Saudara, kita sering mendengar kata ini. Tiap hari, tiap jam, tiap menit, bahkan tiap detik kita mungkin bertemu dengan saudara kita. Baik saudara kandung yang satu rumah dengan kita ataupun saudara yang tidak satu rumah dengan kita, yang rumahnya jauh dengan kita. Disini kita akan melihat saudara yang dihimpun dalam wadah Persaudaraan Setia Hati TERATE. PSHT yang telah menjadikan kita semua sebagai satu saudara. Persaudaraan yang seperti saudara satu kandung bahkan bisa lebih. Kita yang tidak saling mengenal sebelumnya, sekarang bisa saling kenal bahkan bisa saling bersaudara. Kita yang mungkin hanya sebagai teman sebelumnya, sekarang pertemanan itu menjadi lebih dalam ikatan persaudaraan. Bahkan kita yang memang sudah bersaudara sebelumnya, sekarang persaudaraan itu menjadi lebih erat lagi dalam wadah PSHT. Saudara-saudara kita tersebut merupakan hadiah dari Yang Di Atas buat kita. Seperti hadiah, ada yang bungkusnya bagus/menarik dan ada pula yang bungkusnya kurang menarik. Yang bungkusnya bagus punya wajah yang rupawan dan yang bungkusnya kurang menarik punya wajah yang biasa saja. Tetapi kepribadian adalah sisi yang berbeda dari apa yang terlihat dari luar. Dua yang berbeda itu bisa saja memiliki kepribadian yang menarik atau kepribadian yang biasa saja, atau bahkan menjengkelkan bagi kita. Seperti hadiah pula, ada yang isinya bagus dan ada pula yang isinya jelek yang kurang kita sukai. Yang isinya bagus punya jiwa dan hati yang begitu indah sehingga kita terpukau. Ketika kita berbagi rasa dengannya, ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam untuk saling berbagi bersama, bercanda dan tertawa bersama, bercerita dan saling menghibur, menangis bersama, kita menyayangi dia, dan dia menyayangi kita. Yang isinya jelek/buruk punya jiwa dan hati yang terluka. Begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwa dan hatinya tidak mampu lagi mencintai dan menyayangi saudara-saudaranya yang lain. Hal ini justru karena ia tidak merasakan cinta dan kasih sayang dalam hidupnya. Kita sering menerima sebuah sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dan lain-lain dari dirinya. Sehingga membuat kita yang sebagai saudaranya tidak suka dengan jiwa dan hati yang semacam ini, kita pun mencoba menghindar dari mereka. Sayangnya kita tidak tahu bahwa semua itu bukanlah karena saudara-saudara kita tersebut pada dasarnya buruk. Tetapi ketidakmampuan jiwa dan hatinya memberikan cinta dan kasih sayang. Justru itu ia membutuhkan cinta dan kasih sayang kita sebagai saudaranya. Membutuhkan empati dari kita, kesabaran dan keberanian kita sebagai saudaranya untuk mendengarkan luka-luka terdalam yang memasung jiwa dan hatinya. Bagaimanapun juga, mereka semua adalah saudara-saudara kita yang merupakan hadiah buat kita. Entah bungkusnya bagus ataupun kurang menarik. Entah isinya bagus atau buruk. Mengapa kita harus tertipu oleh kemasan? Hanya ketika kita bertemu antara jiwa dengan jiwa, hati dengan hati, kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkan-Nya buat kita. Karena persaudaraan didalam PSHT tidak memandang siapa aku dan siapa kamu, apa latar belakangmu dan apa latar belakangku. Persaudaraan didalam PSHT adalah suatu persaudaraan yang berasal dari hati sanubari setiap anggota/Warganya masing-masing.

Berikanlah makna di dalam kehidupan kita bukan hanya untuk diri sendiri melainkan juga untuk membahagiakan saudara-saudara kita sesama anggota/Warga PSHT maupun sesama umat manusia lainnya di dalam lingkungan kehidupan kita. Berikanlah waktu kita dengan rasa cinta kasih dan kasih sayang. Tetapi ingatlah bahwa cinta kasih dan kasih sayang tersebut haruslah ada batasnya. Jangan terlalu berlebih-lebihan. Seorang saudara sama seperti satu permata yang tak ternilai harganya. Marilah kita lebih pererat lagi persaudaraan kita. Persaudaraan yang kekal dan abadi takkkan hilang terhapus oleh waktu walaupun jarak serta raga terpisahkan. Persaudaraan antara jiwa dengan jiwa, hati dengan hati. Saudara yang lebih tua menyayangi saudara yang lebih muda. Sebaliknya saudara yang lebih muda harus bisa menghormati saudara yang lebih tua. Tetapi saudara yang lebih tua jangan sampai semenamena dan bersifat diktator dengan penghormatan tersebut. Kita harus ikut senang dan gembira jika melihat saudara kita sedang senang dan gembira. Jangan iri jika melihat saudara kita sedang senang dan gembira. Kitapun juga harus bisa ikut merasakan kepedihan dan kesakitan saudara kita jika saudara kita tersebut sedang mengalami suatu masalah/kesulitan. Bila ada masalah diantara kita sesama saudara PSHT maupun dengan orang lain yang bukan Warga PSHT, marilah kita selesaikan secara bersama-sama dengan cara yang laksana dan bijaksana. Marilah kita jaga bersama hubungan persaudaraan ini. Semoga hubungan tali persaudaraan, hubungan tali silaturahmi diantara kita akan semakin erat dan tetap terjaga. Dan jayalah SH Terate untuk selama-lamanya.!!! Amin.

Pribadi SH
By Sulis Setia Markhamah 9 Juli 2011Posted in: Olah Rasa Pribadi orang SH, seperti apa itu? Sempat diungkap beberapa waktu lalu oleh sedulur kita di kolom olah rasa, menjadi orang SH adalah sebuah pilihan hidup. Kita semua tentu pernah mendengar adagium HIDUP ADALAH SEBUAH PILIHAN Sebagai manusia yang diberi akal budi,dan kehendak bebas,hidup yang kita jalani mestinya

memang menjadi sebuah pilihan. Setelah memilih, tentu ada sederet konsekuensi yang mengikuti. Salah satunya menyangkut pribadi. Pribadi orang SH memang sepatutnya mencerminkan pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran SH. Tidak perlu menggunakan bahasa yang sulit untuk menjelaskannya. Dimulai dari diri sendiri, dimana belajar menjadi pribadi yang mensyukuri nikmat, ndak ngoyo, tapi tetap berusaha memberikan yang terbaik dalam hidup. Mungkin usia saya terlalu muda untuk mengajari tentang hidup, tapi belajar dari pengalaman yang tak seberapa membawa saya menjadi pribadi yang terus berusaha menjiwai ajaran SH. Sehingga menjadi pribadi yang lebih mudah bersyukur dalam mensyukuri segala nikmatNya. Suatu kewajaran saat langkah terantuk hambatan, mungkin akan merasakan keputusasaan yang akhirnya melemahkan diri sendiri. Tapi, setelah merenungkan satu petuah dalam ajaran SH, bahwa Sepiro gedhene sengsoro yen tinompo amung dadi cobo, saya mulai merangkak untuk tetap bisa tegar dan berjuang di tengah langkah yang mungkin tak selalu mudah. Karena dari awal selalu membawa pikiran positif, inilah hidup. Gak ada hidup yang luruslurus saja, atau mulus-mulus saja. Mungkin ini baru satu dari sekian banyak petuah untuk menjadi pribadi SH, bagaimana menjadi pribadi yang kuat, tak pantang menyerah, dan terus berfikiran positif dalam menerima jalan hidup yang Tuhan berikan. Bukankah ditengah takdir, ada nasib yang masih bisa kita ubah? Dengan mencoba menjadi pribadi SH, saya belajar mengerti hidup yang sebenarnya. Seperti menjadi pribadi yang nerimo, bahwa apa yang datang, itu pasti akan pergi, bahwa apa yang pernah ada, suatu saat akan tiada. Bahwa apa yang dipunya, tak kekal sifatnya. Semoga bisa menjadi renungan bersama.

*Untuk saya yang pernah merasa kehilangan sesuatu yang dinilai berharga, mungkin itu adalah cara Tuhan untuk mengingatkan mahluknya dengan cara yang lebih dekat.

Wasiat Ketua Umum SH Terate untuk 1 Suro 1433 H


By admin 30 November 2011Posted in: Kabar PSHT, Olah Rasa

Assalamualaikum wr wb. Adik-adik Calon Warga Baru dan Warga SH Terate yang saya cintai Saudara Ketua Cabang SH Terate di seluruh pelosok tanah air dan saudara-saudaraku Keluarga Besar SH Terate yang saya sayangi. Alhamdulillah, malam hari ini kita bisa berkumpul di sini dalam jalinan persaudaraan yang dipenuhi rasa asah asih asuh. Persaudaraan yang tulus dengan didasari rasa saling sayang menyayangi, hormat menghormati dan bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak memandang siapa aku dan siapa kamu, tidak dilandasi hegemoni keduniawian, seperti drajat, pangkat dan martabat, juga bukan persaudaraan yang dibatasi suku, ras, agama dan antargolongan. Semua ini, semata-mata hanya karena berkah, rakhmat, hidayah dan ridlo Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, mari kita bersama-sama bermunajat, memanjatkan puji syukur. Sebab hanya karena ridlo-Nya itu pulalah, kita bisa menyelenggarakan acara Pengesahan Warga Baru SH Terate 1433 H ini, dalam kondisi sehat wal afiat, tak kurang suatu apa pun. Kedua, ucapan terimakasih selayaknya kita haturkan kepada perintis, pendiri dan tokoh SH Terate yang telah bersusah payah membimbing dan mengenalkan kita pada ajaran budi luhur tahu benar dan salah, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana tujuan ajaran SH Terate. Adik-adik Calon Warga Baru dan Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai. Mamasuki tahun baru 1433 Hijriah ini, alhamdulillah tugas kita mengemban dharma dan amanat budi luhur sepanjang tahun 1432 terselesaikan. Hasilnya, harus kita sadari masih jauh dari kesempurnaan. Sebab, nilai-nilai kesempurnaan itu mutlak milik Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Maknanya, masih banyak kekurangan yang harus dijadikan bahan evaluasi.

Sementara kelebihan yang terjadi selama kita berdharma sepanjang tahun 1432 H, wajib pula diyakini sebagai karunia Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Searah itu, mementum tutup tahun 1433 H ini kita jadikan wahana evaluasi diri. Bersamasama, mari kita akhiri hal-hal yang negatif dan kita tatap masa depan dengan penuh optimisme. Sebab, tugas kita mengemban amanat budi luhur terbentang di depan mata. Jika tahun 1433 H diibaratkan sebagai pelagan dharma atau perjuangan memperkokoh eksistensi kemanusiaan, yakinlah, tantangan itu terbentang di depan mata. Baik tantangan yang berwujud pergeseran nilai sebagai dampak era transformasi, maupun tantangan yang lahir dari diri kita sendiri sebagai titah sakwantah (makhluk universal). Namun demikian, saya perlu mengingatkan kepada saudara saudaraku, calon warga dan keluarga besar SH Terate, segala bentuk tantangan dan rintangan itu pada hakikatnya bukan berada di luar diri kita. Tapi ada di dalam diri kita sendiri. Sebab, musuh terbesar umat manusia adalah dirinya sendiri. Hawa nafsunya sendiri. Dalam priambole SH Terate dikatakan dalam pada itu SETIA HATI sadar dan yakin bahwa sebab utama dari segala rintangan dan malapetaka serta lawan kebenaran hidup yang sesungguhnya bulanlah insan, makhluk atau kekuatan yang di luar dirinya. Menyadari itu, saya menghimbau, mari kita jadikan momentum tahun baru Hijriyah ini sebagai kajian evaluasi diri (mesu budi), perbanyak tirakat dan berlomba membersihkan hati. Kemudian, dengan penuh kesadaran bersama-sama kembali pada nilai-nilai ajaran Setia Hati Terate. Istilah yang lebih populer, mari kita bersama-sama kembali ke laptop. Sebagai laku ikhtiar dalam proses menyelamatkan ajaran SH Terate itu pula, alhamdulillah sekarang kita sudah memiliki hak paten. Sejumlah aset SH Terate, yang telah mendapatkan hak paten, antara lain lambang/bagde, baju seragam, tulisan, senam, jurus pasangan, baju batik, logo dan Mars SH Terate. Sementara kekayaan inteltual dan produk budaya warisan leluhur SH Terate, saat ini masih dalam proses pengurusan hak paten. Konsekuensi logis dari hak paten itu, tugas kita adalah bersama-sama menjaga aset inteltual yang sudah kita patenkan itu dengan tetap mengedepankan persaudaraan dan nilai-nilai kearifan serta kesatriaan. Adik-adik Calon Warga Baru dan Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai. Dalam kesempatan yang berbahagia ini pula tidak bosan-bosannya saya katakan, bahwa tujuan SH Terate adalah membentuk manusia berbudi luhur tahu benar dan salah, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam jalinan persaudaraan kekal abadi, melalui pelajaran pencak silat. Persaudaraan yang diyakini dan dianut oleh SH Terate adalah persaudaraan yang tulus dengan didasari rasa saling sayang menyayangi, hormat menghormati dan bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak memandang siapa aku dan siapa kamu, tidak dilandasi hegemoni keduniawian, seperti drajat, pangkat dan martabat, juga bukan persaudaraan yang dibatasi suku, ras, agama dan antargolongan.

Maknanya, persaudaraan yang dianut SH Terate adalah sebuah jalinan persaudaran yang seutuhnya. Sebab SH Terate meyakini, bahwa semua manusia yang ada di muka bumi ini pada dasarnya sama. Titah sakwantah . Makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Di mata Allah, yang dinilai hanya kadar ketakwaannya. Menyadari hakikat persaudaraan sedemikian itu, maka tugas dan kewajiban kita yang utama adalah menjaga persaudaraan yang telah kita yakini ini demi terwujudnya kedamaian dan kelestarian dunia (Mamayu hayuhning bawono). Persaudaraan ini, akan tetap utuh kalau kita ini tidak merasa, aku sing paling kuat, aku sing paling pinter aku sing paling ngerti (Adigang, adigung, adiguna). Kita dididik penuh kesederhanaan. Status yang kita sandang saat ini hanya titipan sementara. Dan, itu tidak akan berpengaruh di dalam paseduluran (persaudaraan). Terakhir, Alhamdulillah, saat ini sampailah kita di awal tahun 1433 H. Tahun yang dimulai dengan bulan Muharram atau bulan Suro. Bulan penuh rakhmat, tantangan, barokah sekaligus mukzizat. Juga, bulan penuh kemenangan yang diberikan Tuhan kepada nabi panutan umat manusia. Sejarah mencatat, nabi-nabi besar panutan umat terlepas dari bala atau bencana yang bersumber atas tragedi kemanusiaan, di bulan Muharram atau bulan Suro. Merevitalisasi momen ini, pengesahan Calon Warga Baru SH Terate sengaja dilakukan pada bulan Suro. Harapannya, calon warga baru yang kita syahkan malam ini, akan mendapatkan ridlo dan karunia dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Dibersihkan jiwaraganya (tinata lahir bathine). Sehingga menjadi SH-wan atau orang yang berkepribadian Setia Hati. Yakni, seorang yang berbudi luhur tahu benar dan salah, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mampu menempatkan rasa keadilan dan arifan dalam pergaulan di tengah masyarakat, serta selalu terbuka untuk memberikan maaf terhadap sesama (gung samodra pangaksami). Kepada Keluarga Besar SH Terate saya tegaskan, mari kita bersama-sama berjuang untuk memegang teguh ajaran Setia Hati. Mari kita kembali ke jatidiri. SH Terate ini jangan di bawa kemana-mana. Tapi perjuangkan terus agar SH Terate ada di mana-mana. Bagi saudara saya, warga SH Terate yang secara kebetulan atau sengaja mempelajari ilmu (ngelmu) maupun laku, yang bersumber dari luar ajaran SH Terate, saya meminta, jadikan itu hanya sebagai bekal pengayaan keilmuan pribadi masing-masing. Jangan sekali-kali mencoba mencampur adukkan atau mengajarkan laku dan ilmu yang diperoleh dari luar kepada kadang SH Terate. Ini terkandung maksud agar kemurnian ajaran SH Teate tetap terjaga. Adik-adik Calon Warga Baru dan Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai. Pada bulan Muharram kali ini, saya mengajak saudaraku di manapun berada, mari kita jadikan tanggal 1 Suro atau 1 Muharram sebagai Hari Kelahiran SH Terate. Tujuannnya, agar Keluarga Besar SH Terate selalu ingat bahwa bulan Suro atau Muharam itu bulan tirakat, bulan mesu budi, kemudian, hari-harinya selalu disibukkan dengan berdoa, mesu budi dan mendekat kepada Allah, sehingga Allah, Tuhan Yang Maha Esa mengangkat derajat kita ke derajat tertinggi. Kedua, agar SH Terate ikut didoakan masyarakat banyak yang pada malam

1 Suro melakukan tirakatan, sehingga SH Terate akan tetap jaya, kekal abadi selamalamanya. Sebab, kita yakin, kekuatan dan kesaktian tertinggi manusia tidak ada lain kecuali doa. Kepada calon warga baru SH Terate yang malam ini akan disyahkan, saya berpesan, setelah saudara disyahkan, tolong jaga harkat dan martabat SH Terate. Jangan sekali-kali saudara menodai citra SH Terate. Akhirnya, kepada panitia Pengesahan Warga Baru SH Terate, dan semua yang ikut membantu terselenggaranya acara pengesahan ini, saya ucapkan terimakasih. Semoga Allah SWT menjadikan dharma saudara sebagai tanaman yang dikemudian hari berbuah kebajikan.. Kepada Adik-Adik Calon Warga Baru SH Terate, saya ucapkan selamat mengikuti acara pengesahan ini dengan hati yang bersih dan pikiran yang tenang. Kepada Bapak dan Ibu, saya minta ikut mendoakan. Harapan saya semoga setelah disyahkan, saudara bermanfaat bagi kemaslahatan umat. Akhirnya, sebelum mengakhiri sambutan saya, mari kita bersama-sama bersemboyan. SELAMA MATAHARI MASIH BERSINAR, SELAMA BUMI MASIH DIHUNI MANUSIA, SELAMA ITU PULA SH TERATE, TETAP JAYA, KEKAL ABADI, SELAMA-LAMANYA. Wassalamualaikum Wr Wb Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun H. TARMADJI BOEDI HARSONO,S.E Sumber : Lawu Pos November 26, 2011

TIRAKAT ORANG SH TERATE

Oleh: H. Tarmadji Boedi Harsono,SE Kunci keberhasilan hidup itu sebenarnya hanya satu. Kalau kita dikasihi Allah SWT, hidup kita akan bahagia. Hanya manusia itu kurang bersyukur. Kita kadang-kadang hanya ngersulo (mengeluh), larut dalam kekecewaan. Dan kikir dalam berterima kasih. Tidak pernah puas dengan dengan apa yang sudah di dapat. Selalu merasa kurang dan kurang. Di SH Terate tidak ada ajaran mengeluh. Tidak ada ajaran nggresulo. Kita dididik untuk menjadi orang yang pantang menyerah. Orang terate itu kalau bisa sing gedhe tirakate, harus banyak tirakat. Dalam hal apa saja. Gak kemrungsung (tenang). Tidak emosional, tidak gusar, tidak adigang adigung, adiguno (sombong). Hari-hari orang SH Terate itu dipenuhi tirakat. Rialat dan selalu bersyukur menerima suratan Allah. Bagaimana cara orang SH Terate tirakat? [Selengkapnya...] 2 komentar KI HADJAR HARJO OETOMO

Jiwa patriotisme yang tinggi ditunjukkan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo, salah seorang Saudara Tertua Setia Hati, dengan bantuan teman-temannya dari Pilang Bango, Madiun dengan berani menghadang kereta api yang lewat membawa tentara Belanda atau mengangkut perbekalan militer. Penghadangan, pelemparan, dan perusakkan yang terjadi berulang-ulang sampai akhirnya ia ditangkap PID Belanda dan mendapat hukuman kurungan di penjara Cipinang dan dipindahkan ke Padang, Sumatera Barat. Setelah dibebaskan, Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang telah mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club yang kemudian mengaktifkan kembali perguruannya sampai akhirnya berkembang dengan nama Persaudaraan Setia Hati Terate. [Selengkapnya...] 0 komentar

Anda mungkin juga menyukai