Anda di halaman 1dari 29

DIAN PURNAMA SARI EKTA FRANSISKA FERA YUNITA FITRI HELYANI HARIANTO AGUSMAN HELLEN DWI ANGGRAINI JULIANA

ULIANA MARINA N.

NPM : 115080046 NPM : 115080047 NPM : 115080048 NPM : 115080049 NPM : 115080050 NPM : 115080051 NPM : 115080053

PERGURUAN TINGGI MITRA LAMPUNG STIE AKUNTANSI (KP 2)

Pengertian Kepemimpinan

Seperti manajemen, kepemimpinan (leadership) pun telah didefiniskan dengan berbagai cara yang berbeda oleh orang yang berbeda pula. Menurut Stoner kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan. Ada 3 implikasi penting dari definisi tersebut: Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lainbawahan atau pengikut. Kesediaan bawahan atau pengikut untuk menerima pengarahan dari pemimpin membanttu menentukan status/kedudukan pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan.

Kedua, kepemimpinan menyangkut pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok,ini berarti seorang pemimpin berwenang mengarahkan berbagai kegiatan anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara langsung. Ketiga, selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau pengikut, pemimpin dapat juga menggunakan pengaruh. Artinya para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi dapat juga mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sebagai contoh seorang bawahan mempengaruhi bawahan dalam menentukan cara bagaimana tugas itu dilaksanakan dengan tepat.

Kepemimpinan merupakan bagian dari manajemen tatapi tidak sama dengan manajemen, Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga dapat bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi-fungsi lain seperti Perencanaan, Pengorganisasian, dan Pengawasan.
Pemimpin adalah inti dari manajemen yang berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.

PRINSIP-PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN


1. Seorang yang belajar seumur hidup Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya : belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar. 2. Berorientasi pada pelayanan Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.

3. Membawa energi yang positif Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja sama. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti: a. Percaya pada orang lain Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.

b. Keseimbangan dalam kehidupan Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan atau keseimbangan diri antara kerja dan istirahat.

c. Melihat kehidupan sebagai tantangan Seorang memiliki tantangan yang berarti kemampuan untuk menikmati hidup dengan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari diri sendiri. d. Latihan mengembangkan diri sendiri Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses dalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan: Memperluas materi melalui belajar dan pengalaman, Menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi, Pemahaman materi,

Unsur-Unsur yang mendasari Kepemimpinan : Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan) Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok. Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

TUGAS DAN PERAN PEMIMPIN


Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah : Pemimpin bekerja dengan orang lain Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi.

Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas, menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai tujuan.

Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugastugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif dan menyelesaikan masalah secara efektif.

Manajer adalah seorang mediator Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah). Yang artinya seorang pemimpin tidak memihak siapapun dan harus bersikap adil.

Pemimpin membuat keputusan yang sulit Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.

Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah : Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang di contoh, pembangun tim, pelatih, direktur. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi.

KRITERIA SEORANG PEMIMPIN


Pemimpin memenuhi beberapa kriteria, yaitu : Pengaruh Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang yang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pemimpin. Pengaruh ini menjadikan sang pemimpin diikuti dan membuat orang lain mengikuti apa yang dikatakan pemimpin.

Kekuasaan Seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena dia memiliki kekuasaan yang membuat orang lain menghargai keberadaannya. Tanpa kekusaan atau kekuatan yang dimiliki sang pemimpin ini mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Wewenang Wewenang disini dapat diartikan sebagai hak kepada pemimpin untuk menetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu hal/kebijakan. Wewenang disini juga dapat dialihkan kepada bawahan oleh pemimpin apabila sang pemimpin percaya bahwa bawahan tersebut mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik, sehingga diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugas tanpa perlu campur tangan dari pemimpin. Pengikut Seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaan dan wewenang tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak memiliki pengikut yang berada dibelakangnya yang memberi dukungan dan mengikuti apa yang dikatakan pemimpin.

Seorang pemimpin haruslah mempunyai sifat : 1. SIDDIQ artinya jujur, benar, berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan. 2. FATHONAH artinya cerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan professional. 3. AMANAH artinya dapat dipercaya 4. TABLIGH artinya senantiasa menyampaikan risalah kebenaran, tidak pernah menyembunyikan apa yang wajib disampaikan dan komunikatif.

Empat Kriteria Pemimpin Sejati yaitu : Visioner Mempunyai tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa para pengikutnya serta memiliki visi dan arah yang jelas kemungkinan berhasil/sukses lebih besar daripada mereka yang hanya menjalankan sebuah kepemimpinan.
Sukses

Bersama Membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses bersamanya. Pemimpin sejati bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya bagi dirinya sendiri, namun ia tidak takut serta malah terbuka untuk mendorong orang-orang yang dipimpin bersama-sama dirinya meraih kesusesan bersama.

Mau Terus Menerus Belajar dan Di ajar Banyak hal yang harus dipelajari oleh seorang pemimpin jika ia mau terus survive sebagai pemimpin dan dihargai oleh para pengikutnya. Mempelajari dengan bukubuku yang bermutu dan bacaan yang positif. Pemimpin sejati bukanlah orang yang hanya menikmati dan melaksanakan kepemimpinannya seorang diri bagi generasi atau saat dia memipin saja tetapi dia mempersiapkan pimpinan berikutnya untuk generasi di masa depan.

PENDEKATAN PERILAKU KEPEMIMPINAN

Menurut stoner kepemimpinan adalah sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas. Ada tiga implikasi penting, pertama, kepemimpinan melibatkan orang lain ( bawahan atau pengikut ), kwalitas seorang pemimpin ditentukan oleh bawahan dalam menerima pengarahan dari pemimpin. Kedua, kepemimpinan merupakan pembagian yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan beberapa dari kegiatan anggota kelompok dan sebaliknya anggota kelompok atau bawahan secara tidak langsung mengarahkan kegiatan

Ketiga kepemimpinan disamping dapat mempengaruhi bawahan juga mempunyai pengaruh. Dengan kata lain seorang pimpinan tidak dapat mengatakan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan tapi juga mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintah pemimpin.

Untuk mempelajari kepemimpinan menggunakan tiga pendekatan. Pendekatan pertama bahwa kepemimpinan itu tumbuh dari bakat, kedua kepemimpinan tumbuh dari perilaku. Kedua pendekatan diatas berasumsi bahwa seseorang yang memiliki bakat yang cocok atau memperlihatkan perilaku yang sesuai akan muncul sebagai pemimpin dalam situasi kelompok ( organisasi ) apapun yang ia masuki. Pendekatan yang ketiga bersandar pada pandangan situasi ( situasionar perspective ) pandangan ini berasumsi bahwa kondisi yang menentukan efektifitas pemimpin.

Efektifitas pemimpin bervareasi menurut situasi tugas yang harus diselesaikan, keterampilan dan pengharapan bawahan lingkungan organisasi dan pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan. Dalam situasi yang berbeda prestasi seorang pemimpin berbeda pula, mungkin lebih baik atau lebih buruk. Pendekatan ini memunculkan pendekatan kontingensi yang menentukan efektifitas situasi gaya pemimpin.

kepemimpinan dapat dikenali. Maka organisasi akan jauh lebih canggih dalam memilih pemimpin. Hanya orang-orang yang memiliki ciri-ciri kepemimpinan sajalah yang akan menjadi manajer, pejabat dan kedudukan lainnya yang tinggi. Ukuran dalam pencarian ciri kepemimpinan menggunakan dua pendekatan: 1. Membandingkan bawahan dengan pemimpin. 2. Membandingkan ciri pemimpin yang efektif dengan yang tidak efektif.

Pendekatan Sifat-Sifat Kepemimpinan

Kelompok pertama yang bermaksud menjelaskan tentang aspek kepemimpinan yaitu para teoritis kesifatan. Bahwa pemimpin mempunyai sifat dan ciri tertentu. Untuk mengenali karakteristik atau ciri pribadi dari para pemimpin, para psikolog mengadakan penelitian. Mereka berpandangan bahwa pemimpin ini dilahirkan bukan dibuat. Secara alamiah bahwa orang yang mempunyai sifat kepemimpinan adalah orang yang lebih agresif. Lebih tegas, dan lebih pandai berbicara dengan orang lain serta lebih mampu dan cepat mengambil keputusan yang akurat. Pandangan ini mempunyai implikasi bahwa jika ciri

kepemimpinan dapat dikenali. Maka organisasi akan jauh lebih canggih dalam memilih pemimpin. Hanya orang-orang yang memiliki ciri-ciri kepemimpinan sajalah yang akan menjadi manajer, pejabat dan kedudukan lainnya yang tinggi. Ukuran dalam pencarian ciri kepemimpinan menggunakan dua pendekatan : 1) membandingkan bawahan dengan pemimpin 2) membandingkan ciri pemimpin yang efektif dengan yang tidak efektif.

Perilaku Pemimpin
1. Fungsi-fungsi Kepemimpinan Perilaku pemimpin mempunyai dua aspek yaitu fungsi kepemimpinan (style leadership). Aspek yang pertama yaitu fungsi-fungsi kepemimpinan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya. Agar berjalan efektif, seseorang harus melakukan dua fungsi utama yaitu : 1) fungsi yang berkaitan dengan pemecahan masalah dan 2) fungsi-fungsi pemeliharaan (pemecahan masalah sosial). Pada fungsi yang pertama meliputi pemberian saran pemesahan dan menawarkan informasi dan pendapat. Sedangkan pada fungsi pemeliharaan kelompok meliputi menyetujui atau memuji orang lain

2. Gaya-gaya Kepemimpinan Pada pendekatan yang kedua memusatkan perhatian pada gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan meliputi 1) Gaya dengan orientasi tugas dan 1) Gaya berorientasi dengan karyawan. Pada gaya yang pertama pemimpin mengarahkan dan mengawasi melalui tugas-tugas yang diberikan kepada bawahannya secara tertutup, pada gaya ini lebih memperhatikan pelaksanaan pekerjaan daripada pengembangan dan pertumbuhan karyawan. Sedangkan gaya yang berorientasi pada karyawan lebih memperhatikan motivasi daripada mengawasi, disini karyawan diajak untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan melalui

Teori X Dan Teori Y Dari McGregor

Douglas McGrogor mengemukakan strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan konsep manajemen partisipasi. Konsep ini terkenal karena menggunakan asumsi-asumsi sifat dasar manusia. Pemimpin yang menyukai teori X cenderung menyukai bergaya kepemimpinan otoriter dan sebaiknya seorang pemimpin yang menyukai teori Y lebih cenderung menyukai gaya kepemimpinan demokratik.

Penelitian Di Universitas Ohio State Dan Michigan

Di universitas Ohio State, para peneliti mencoba mempelajari efektifitas dari perilaku kepemimpinan untuk menentukan mana yang paling efektif dari kedua

Pendekatan Situasional Contingency

Pendekatan ini menggambarkan tentang gaya kepemimpian yang tergantung pada faktor situasi, karyawan, tugas, organisasi dan variabel lingkungan lainnya. Mary Parker Follectt mengatakan bahwa ada tiga faktor utama yang mempengaruhi kepemimpinan yaitu 1) pemimpin, 2) bawahan 3) Situasi juga pemimpin harus berorientasi pada kelompok.

Pentingnya Fleksibilitas

Dalam organisasi, seperti juga dalam kehidupan lainnya, dibutuhkan fleksibilitas hal ini membantu untuk menanggapi terhadap orang-orang dan situasi- situasi secara tepat dan membuat dan membuat penyesuaian bila terjadi penyimpangan, Fleksibilitas adalah kemampuan untuk merespon (menyesuaikan diri) pada situasi yang baru, ataupun berubah untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan. Dan yang patut diingat, semua itu dilakukan tanpa meninggalkan karakter kita. Di satu sisi kita mempertahankan karakter, dan pada sisi yang lain hidup kita menjadi fleksibel.

TERIMA KASIH WASSALAMUALAIKUM WR. WB By : Kelompok 2

Anda mungkin juga menyukai