Anda di halaman 1dari 1

Pengembangan Model Pembelajaran Bilingual Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Di Daerah Istimewa Yogyakarta : Laporan Penelitian Pengarang Institusi

Tahun Terbit Kode Panggil Kode Panggil Lain Desc Fisik Subyek Sari

Margana ; Sudartini, Siti ; Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta


2009 420 10/0529 31 hal., lamp. English lanuage - Study and teaching (Secondary) - Yogyakarta;English language - Study and teaching (Secondary) - Bilingual method - Yogyakarta Penelitian ini berjudul deskripsi pelaksanaan model pembelajaran bilingual di SMK Rintisan Sekolah Berstandar Intemasional (RSBI). Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran bilingual di SMK. (2) mengidentifikasi permasalahan-pennasalahan yang terjadi di lapangan, dan (3) mendeskripsikan persepsi guru, peserta didik, dan orang tua siswa terhadap pelaksanaan program bilingual. Penelitian ini dilaksanakan di SMK RSBI di Daerah Istimewa Yogyakarta. Seting penelitian adalah SMKN 1 Depok, SMKN 2 Depok, SMK 1 Kalasan, SMKN 1 Bantul, SMKN 4 Yogyakarta, dan SMKN 1 Wates Kulon Progro. Responden penelitian terdiri dari 110 orang guru yang terlibat dalam SMK RSBI, 500 orang siswa SMK RSBI, dan 210 orang tua siswa SMK RSBI di Daerah Istimewa Yogyakarta. Instrumen penelitian berupa kuesioner, daftar pertanyaan untuk wawancara, dan rubrik pengamatan kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, teknik angket, dan pengamatan kelas. Daftar pertanyaan yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari 1 set kuesioner untuk guru yang berjumlah 50 butir soal, 1 set kuesioner untuk siswa yang berjumlah 48 butir, dan 1 set kuesioner untuk orang tua murid yang berjumlah 16 butir soal. Setelah dilakukan tes reliabilitas dan validitas, diperoleh 50 butir soal bagi guru valid, 46 butir soal bagi siswa valid, dan 15 butir soal bagi orang tua siswa valid. Tingkat reliabilitas instrumen untuk guru adalah 0,959, instrumen untuk siswa adalah 899. dan instrument untuk orang tua siswa adalah 809. Selanjutnya, peneliti juga menggunakan 5 pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan pembelajaran bilingual di SMK RSBI melalui wawancara. Data yang terkumpul dari lapangan dipilah dan dikodekan dan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptifkualitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan program bilingual di SMK belum spenuhnya terlaksana dengan baik karena model RSBI yang digunakan masih jauh dari teori yang ada, (2) baik guru bilingual dan peserta didik menghadapi permasalahan terutama penggunaan bahasa Inggris, dan (3) para guru yang terlibat dalam RSBI, peserta RSBI, dan orangtua peserta didik RSBI memiliki persepsi positif terhadap pelaksanaan pembelajaran bilingual. Merujuk pada hasil penelitian ini, pihakpihak yang terkait dengan pelaksanaan RSBI perlu mendapat sosialisasi secara komprehensif mengenai model pembelajaran bilingual. Para guru bilingual dan peserta didik perlu diberi pelatihan bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris baik lisan maupun tulis. PDII - lap

Lokasi

Anda mungkin juga menyukai