Pemeriksaan kepala & leher secara menyeluruh Masukkan kateter elastik 6F ke dalam lubang hidung Minimalisasi kongesti dengan tidak melakukan pengujian berulang kali Pemeriksaan langsung ke kavum nasalis (bronkoskopi serat-optik fleksibel)
2
Sesi 9
Celah bibir langit-langit (CL/P) Tatalaksana: Pra-operasi: masalah pemberian asupan Dukung pemberian ASI Alat lain:Haberman Pantau peningkatan berat badan secara ketat (setiap minggu) Operatif: 3-5 bulan: penutupan celah bibir, hidung, alveolus 8-10 bulan: palatoplasti Pasca-operatif: pencegahan infeksi
4
Sesi 9
Hidrosefalus Meningomielokel
Hidrosefalus Insidensi 1 dari 1000 kelahiran hidup Terkait dengan: Aqueductal stenosis (33%) Malformasi mielomeningokel Arnold-Chiari (28%) Dandy-Walker (7%) PHH (post-hemorrhagic hydrocephalus)
6
Sesi 9
Makrosefal, lingkar kepala yang cepat, fontanel anterior dan posterior besar, sutura terbuka SSP: letargi, hipotonia, gangguan pengelihatan, asupan kurang. PF:LK, fontanela tegang, sutura terbuka
AS: pengukuran indeks resistif serial pada arteri serebral anterior (RI={sistolik-diastolik} dibagi dengan kecepatan aliran darah sistolik); normal:0,5
Coronal
Sagital
Sesi 9
Progresif: terapi (VP shunt) Stenosis akuaduktus Mielomeningokel dengan hidrosefalus terkait Congenital communicating hydrocephalus Dandy-Walker
Non-progresif (atropi otak): tidak ada terapi Malformasi otak: holoprosencephaly, lissencephaly Hydrancephaly Infeksi pascaatropi Leukomalasia periventrikular
9
Mielomeningokel
Insidensi: 3-10 per 10.000 kelahiran Menurun dengan suplemen asam folat sebelum konsepsi Sering ditemui Hidrosefalus sekunder
10
Sesi 9
Mielomeningokel (lanj.)
Malformasi Arnold-chiari tipe II Kemungkinan etiologi: Abnormalitas kromosom (trisomi 13,18) Gen mutan (Sindrom Meckel) Pemaparan teratogen (alkohol, valproate)
11
Meningokel: penonjolan meningens melalui kelainan tulang di kolumna vertebra Mielomeningokel: penonjolan meningens dan spinal cord melalui kelainan tulang di kolumna vertebralis Spina bifida okulta: kelainan vertebra karena tidak ada spinal cord atau herniasi meningen
12
Sesi 9
Merupakan kelainan: tertutup dermal Jika hidrosefalus ditemui: Makrosefali, sutura terbuka dan fontanela tegang Pemeriksaan neurologis:
Refleks: mungkin tidak ada: lutut, mata kaki, anal wink Sensoris: tidak ada atau berkurang pada area di bawah segmen yang terganggu Motorik: bervariasi (mulai dari fleksi panggul sampai ke jari kaki)
13
Posisi tengkurap Tutup cacat dengan pembalut steril basah Mulai antibiotik lewat IV (Ampicillin/Gentamycin) Segera pindahkan ke rumah sakit tersier Reparasi dini untuk mencegah infeksi
Kateterisasi berkala bersih Sarung tangan non lateks USG kepala: untuk menilai apakah perlu dilakukan VPshunt MRI: untuk menilai keparahan malformasi Arnold-Chiari Memonitor kejang Menilai keberadaan kelainan terkait lain 14
Sesi 9
Tengkurap sampai luka sembuh Ukur lingkar kepala setiap hari Pantau pertumbuhan dan status gizi Evaluasi ginjal Jika terjadi displasia, club feet: rujuk ke bagian ortopedik
Lakukan penapisan untuk kelainan sensorik terkait dengan malformasi Arnold-chiari: pendengaran dan pengelihatan Dukungan psikososial
15
16
Sesi 9
Fistula trakeoesofagus
17
Diagnosis: (1) insersi NG; (2) X-ray; (3) fluoroscopy; (4) bronchoscopy
18
Sesi 9
Kepala: jaga dalam posisi 450 Insersikan NGT & pengisap Hindari penggunaan bag-mask, intubasi jika perlu Cegah potensi aspirasi melalui fistula: minimalkan manipulasi abdomen
Periksa untuk mencari anomali Vertebra, Anal, Cardial, Tracheal, Esophageal, Renal dan Limb (ekstremitas) Kenali kondisi yang mengancam jiwa: penggembungan perut disertai dengan memburuknya tanda vital: dekompresi lambung (dengan jarum diameter besar)
19
20
10
Sesi 9
Hernia diafragmatik kongenital: 1: 2000-5000 Kiri : sering ditemui 70% (melalui foramen Bochdalek) Pengobatan awal: stabilisasi fungsi paru Perbaikan melalui pembedahan : setelah CR stabil Mortalitas ~40%
21
Hindari bag-mask & intubasi segera Masukkan NGT & suction Insersikan jalur arteri dan vena Nothing by Mouth (NPO) Rujuk ke pusat rujukan
22
11
Sesi 9
23
Gastroskisis
24
12
Sesi 9
Gastroskisis: Vena umbilikus 2 1 Dari posisi normal bergeser ke tengah Dari posisi normal bergeser ke kanan: mengalami regresi dan mungkin menimbulkan lokus minoris (usia kehamilan ~6 minggu) dan kelainan jika usus kembali ke rongga perut pada usia kehamilan ~10 minggu) Paparan teratogen Genetik Omfalokel: rangkaian usus gagal kembali ke rongga perut pada ~ 11 minggu Disebabkan perkembangan abnormal embrio sehingga mengakibatkan tingginya kelainan dan abnormalitas kromosom terkait
25
Karateristik
Lokasi Cover sac Penampilan Anomali lain: GI
Gastroskisis
R dari umbilikus Tidak ada Kusam, edematous 10-20% Atresia usus, midgut, volvulus, intestinal, stenosis Jarang Jarang Lambat Ada
Omfalokel
Di dalam ring
Sering ditemui (Jantung: 28%; GU: 20%; CDH: 12%) 50%, trisomi Normal sampai lambat
26
13
Sesi 9
Cegah hipotermia: tutup dengan plastik bening, hindari pemakaian kasa karena biasanya melekat pada usus) Insersikan NGT & penghisap lendir Mencegah iskemia usus: tempatkan bayi dalam posisi miring Cegah infeksi: mulai antibiotik IV: Ampicillin + Gentamycin
Omphalocele: periksa Cardiac (jantung), Renal (ginjal), Imperforate anus (anus imperforata), Chromosome (kromosom):Trisomi 13,18,21, Sindrom Beckwith-Wiedemann (lidah besar, gigantisme, hipoglikemia). Gastroskisis: cari kemungkinan atresia usus lain
27
BECKWITH WIEDEMANN
28
14
Sesi 9
Pembedahan segera: Penutupan primer vs. penutupan bertahap (silo): Reduksi silo : penyesuaian bertahap isi perut ke dalam rongga perut Untuk mendorong terjadinya epitelisasi: gunakan perak nitrat/silver sulfadiazine
29
Cari keberadaan fistula: Laki-laki: perineal atau rektouretral, rektovesika (jarang) : mekonium dalam urin Perempuan: perineal atau vestibular (posterior dari himen) atau kloaka (bukaan tunggal untuk rektum, vagina dan uretra)
50-60% mungkin mengalami anomali lain V-vertebrae A-anus imperforata C-cardiac (jantung) (12-22%) TE- fistula trakeoesofageal R-renal and GU anomalies (anomali ginjalgenitourinaria) L-radial limbs abnormalities (abnormalitas ekstremitas 30 radialis)
15
Sesi 9
Dilatasi untuk fistula perineal atau vestibular Semua fistula lain memerlukan kolostogram distal untuk menentukan anatomi Kolostomi untuk semua fistula lain Rekonstruksi definitif
31
32
16
Sesi 9
Diagnosis?
Ekstrofi kandung kemih Kegagalan penyatuan garis tengah termasuk struktur dalam seperti simfisis pubis dan dinding kandung kemih Pembedahan: Ortopedik Ahli urologi Ahli nefrologi dan psikolog
33
17
Sesi 9
35
18