Pembatasan BBM Revisi 2012
Pembatasan BBM Revisi 2012
1. PEMBATASAN SUBSIDI BBM DAN KENAIKAN HARGA = MENUJU LIBERALISASI MIGAS SECARA KAAFAH (AKAR MASALAH MAHALNYA BBM)
LEMBAGA ASING
IMF, WORLD BANK, USAID
PERATURAN
UU MIGAS NO. 22/2001
REGULATOR
OPERATOR HULU-HILIR
HARGA
BP MIGAS
ORIENTASI PASAR
MEKANISME PASAR
PENCABUTAN SUBSIDI
(pada sektor migas, Pemerintah berkomitmen: mengganti UU yang ada dengan kerangka yang lebih modern, membiarkan harga domestik mencerminkan harga internasional). Memorandum of Economic and Financial Policies (LoI IMF, Jan. 2000):
Memorandum of Economic and Financial Policies (LoI IMF, July 2001)
..Pemerintah
[Indonesia] berkomitmen penuh untuk mereformasi sektor energi yang dicantumkan pada MEFP 2000. Menteri Pertambangan & Energi telah menyiapkan rencana jangka menengah untuk menghapus secara bertahap subsidi BBM dan mengubah tarifl listrik sesuai dengan tarif komersil. Indonesia Country Assistance Strategy (World Bank, 2001):
(Utang-utang untuk reformasi kebijakan memang merekomendasikan sejumlah langkah seperti privatisasi dan pengurangan subsidi yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi belanja publikBanyak subsidi khususnya pada BBM cenderung regresif dan merugikan orang miskin ketika subsidi tersebut jatuh ke tangan orang kaya).
Sumber: IMF
PENGAKUAN USAID
(Pada tahun 2001 USAID merencanakan untuk menyediakan US$
850 ribu [Rp 8.5 miliar] untuk mendukung sejumlah LSM dan Universitas dalam mengembangkan program yang dapat
PENGAKUAN PEMERINTAH
Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro:Liberalisasi sektor hilir migas membuka
kesempatan bagi pemain asing untuk berpartisipasi dalam bisnis eceran migas.... Namun, liberalisasi ini berdampak mendongkrak harga BBM yang disubsidi pemerintah. Sebab kalau harga BBM masih rendah karena disubsidi, pemain
Sumber: PERTAMINA
3.
Pembatasan BBM bersubsidi merugikan Rakyat dan menguntungkan SPBU Asing (Rakyat Miskin Mayoritas Yang menimati BBM dan Asing sudah
KENDARAAN DI INDONESIA
Didominasi oleh Motor
JUMLAH 278,750 767,173 2,857,466 6,385,329
JENIS KENDARAAN KENDARAAN KHUSUS MOBIL BUS MOBIL BEBAN* MOBlL PENUMPANG
PERSENTASE 0% 1% 5% 11%
MOTOR
TOTAL
48,065,877
58,354,595
82%
100%
* >80% Mobil Beban/barang berplat hitam sehingga kenaikan BBM membuat harga ikut naik akibat kenaikan biaya transportasi.
PENGGUNA BBM
TOTAL
100%
MEMANG SEMESTINYA DIANGGARKAN (Subsidi Bukan Beban APBN KARENA dinikmati oleh jutaan rakyat Indonesia Tapi Pembayaran utang dan bunga utang kepada segelintir orang yang menjadi Beban APBN )
Sumber: Depkeu
PROFESIONAL (Tidak efisien akibat adanya broker, korupsi dan unbundling Pertamina, sehingga hanya menguntungkan segelintir orang/pihak dan merugikan rakyat)
U N B U N D L I N G
HULU
Cost
Cost
Cost
Margin Pengecer
Kilang
Retail SPBU
MASYARAKAT
Sumber: SP Pertamina
POLA UNBUNDLING
PT Cost + Profit PT Cost + Profit
PT Cost + Profit
PT Cost + Profit
Harga Pasar ?
Kilang
Retail SPBU
MASYARAKAT
Pasal 10 Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang melakukan Kegiatan Usaha Hulu dilarang melakukan Kegiatan Usaha Hilir. Badan Usaha yang melakukan Kegiatan Usaha Hilir tidak dapat melakukan Kegiatan Usaha Hulu. Pasal 13 Kepada setiap Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap hanya diberikan 1 (satu) Wilayah Kerja. Dalam hal Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap mengusahakan beberapa Wilayah Kerja, harus dibentuk badan hukum yang terpisah untuk setiap Wilayah Kerja.
Sumber: SP Pertamina
MPR
DPR
Direktur Utama PERTAMINA (BUMN) bertanggung jawab langsung kepada Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan
BPK
INPRES NO.12/1975
DIREKTORAT MANAJEMEN PRODUCTION SHARING (d/h BADAN PEMBINAAN PENGUSAHAAN KONTRAKTOR ASING) HULU HILIR KEUANGAN PEMASARAN UMUM
PARTAI-PARTAI POLITIK
DPR RI
KEPALA NEGARA
KEPALA PEMERINTAHAN
PARA MENTERI
GUBERNUR BUPATI
KEU
ESDM
BUMN
NAKER
KUMDANG PERINDAG
DN
INPRES NO.12/1975
BPH MIGAS UU 19/2003 UUD 1945 UU 13/2003 UU 22/2001 UU 22/1999 UU 22/1999 UU 1/1995 UU 1/1995
PT PERTAMINA (PERSERO)
Sumber: SP Pertamina
383,2
APAPUN OPSI PEMERINTAH SELAMA MASIH ADA LIBERALISASI MIGAS MAKA : ASING UNTUNG RAKYAT BUNTUNG
BBM AKAN MEMBERI BANYAK MANFAAT BUAT RAKYAT JIKA DIKELOLA SECARA PROFESIONAL DAN SESUAI SYARIAH
CADANGAN TERBUKTI NO 1 2 3 4 NEGARA Miliar barrel Saudi Arabia Venezuela Iran Iraq Kuwait United Arab Emirates Russian Federation Libya Kazakhstan Nigeria Indonesia 264.6 172.3 137.6 115 101.5 97.8 74.2 44.3 39.8 37.2 4.4 % thd dunia 19.8% 12.9% 10.3% 8.6% 7.6% 7.3% 5.6% 3.3% 3.0% 2.8% 0.3%
PRODUKSI Ribu barrel/hari 9713 2437 4216 2482 2481 2599 10032 1652 1682 2061 1021 % thd dunia 12.0% 3.3% 5.3% 3.2% 3.2% 3.2% 12.9% 2.0% 2.0% 2.6% 1.3%
5
6 7 8 9 10 27
Sumber: Depkeu
HARGA INTERNASIONAL
Rp/Liter US$/bbl Rp/Liter US$/bbl Rp/Liter 589 90 47 57 50,0 1,5 0,8 1,0 3.005 90 47 57 90,0 1,5 0,8 1,0 5.303 90 47 57
0,00
13,30
20
804
0,0
53,3
20
3.220
0,0
93,3
20
5.517
Biaya rata-rata produksi minyak mentah Pertamina per barrel (bbl) tahun 2005. Kurs Rp 9,368/US$, 1 bbl setara 159 liter
Sumber: Realisasi Perhitungan Biaya Pokok BBM Sem. I 2005 Pertamina & Laporan Hasil Rapat Pimpinan Pertamina 2005, diolah
PANDANGAN ISLAM
Pembatasan/pencabutan subsidi merupakan bagian dari strategi asing yang didukung Pemerintah untuk menguasai SDA Indonesia. Kebijakan ini tidak hanya merugikan rakyat secara ekonomi namun yang paling mendasar bertentangan dengan syariat Islam; Minyak bumi dan gas merupakan sumber daya alam yang melimpah sehingga masuk dalam kategori barang milik publik (al milkiyyah al-ammah) yang pengelolaannya harus diserahkan kepada negara dan seluruh hasilnya dikembalikan kepada publik. Dengan demikian ia tidak boleh diserahkan/dikuasakan kepada swasta apalagi asing;
: - - :
Dari Abyadh bin Hammal: beliau menghadap kepada Nabi saw dan memohon diberikan bagian dari tambang garam yang menurut Ibnu Mutawakkil, berada di daerah Marib lalu beliau memberikannya. Namun tatkala orang tersebut berpaling, seseorang yang berada di majelis beliau berkata : Tahukah Anda bahwa yang Anda berikan adalah [seperti] air yang mengalir? Maka beliau pun membatalkannya. (HR. Baihaqy & Tirmidzy)
PENUTUP
Rusaknya pengelolaan migas yang liberal di negeri ini berpangkal dari sistem ekonomi kapitalisme yang menjadi pijakan pemerintah. Dalam sistem tersebut kebebabasan memiliki dan kebebasan berusaha dijamin oleh negara melalui undang-undang. Peran negara diminimalkan dalam kegiatan ekonomi dan hanya diposisikan sebagi regulator. Dengan demikian peluang swasta khususnya asing akan semakin besar dalam menguasai perekonomian negeri ini. Padahal Allah swt berfirman:
Dan
Allah tidak memberikan jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang beriman. (QS: An-Nisa: 141) Oleh karena itu, tidak ada cara lain untuk membebasakan rakyat dari sistem Kapitalisme yang terbukti menyengsarakan ini kecuali menerapkan sistem khilafah Islamiyyah, sebuah sistem yang bersumber dari Aqidah Islam dan mengatur seluruh urusan masyarakat dengan syariat Islam termasuk dalam pengelolaan sumber daya alam. Wallahu alam bisshawab