Anda di halaman 1dari 46

TOLAK PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI & KENAIKAN BBM Jalan Tol Menuju Liberalisasi Migas

Hizbut Tahrir Indonesia

MENGAPA HARUS DITOLAK?

1. PEMBATASAN SUBSIDI BBM DAN KENAIKAN HARGA = MENUJU LIBERALISASI MIGAS SECARA KAAFAH (AKAR MASALAH MAHALNYA BBM)

STRATEGI ASING MENGUASAI MIGAS MELALUI LIBERALISASI MIGAS


KORPORASI MIGAS
EXON, CHEVRON, TOTAL, DLL

LEMBAGA ASING
IMF, WORLD BANK, USAID

PERATURAN
UU MIGAS NO. 22/2001

REGULATOR

OPERATOR HULU-HILIR

HARGA

BP MIGAS
ORIENTASI PASAR

PERTAMINA & SWASTA/ASING


KOMPETISI PASAR

MEKANISME PASAR
PENCABUTAN SUBSIDI

PENGAKUAN IMF & WORLD BANK

(pada sektor migas, Pemerintah berkomitmen: mengganti UU yang ada dengan kerangka yang lebih modern, membiarkan harga domestik mencerminkan harga internasional). Memorandum of Economic and Financial Policies (LoI IMF, Jan. 2000):
Memorandum of Economic and Financial Policies (LoI IMF, July 2001)
..Pemerintah

[Indonesia] berkomitmen penuh untuk mereformasi sektor energi yang dicantumkan pada MEFP 2000. Menteri Pertambangan & Energi telah menyiapkan rencana jangka menengah untuk menghapus secara bertahap subsidi BBM dan mengubah tarifl listrik sesuai dengan tarif komersil. Indonesia Country Assistance Strategy (World Bank, 2001):

(Utang-utang untuk reformasi kebijakan memang merekomendasikan sejumlah langkah seperti privatisasi dan pengurangan subsidi yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi belanja publikBanyak subsidi khususnya pada BBM cenderung regresif dan merugikan orang miskin ketika subsidi tersebut jatuh ke tangan orang kaya).
Sumber: IMF

PENGAKUAN USAID
(Pada tahun 2001 USAID merencanakan untuk menyediakan US$
850 ribu [Rp 8.5 miliar] untuk mendukung sejumlah LSM dan Universitas dalam mengembangkan program yang dapat

meningkatkan kesadaran dan mendukung keterlibatan pemerintah


lokal dan publik pada isu-isu sektor energi termasuk menghilangkan subsidi energi dan menghapus secara bertahap bensin bertimbal)

(Pada tahun 2001 USAID bermaksud memberikan bantuan senilai


US$4juta [Rp 40 miliar] untuk memperkuat pengelolaan sektor energi dan membantu menciptakan sektor energi yang lebih efisien

dan transparan. Para penasehat USAID memainkan peran penting


dalam membantu pemerintah Indonesia mengembangkan dan menerapkan kebijakan kunci, perubahan UU dan peraturan);
Sumber: USAID

PENGAKUAN PEMERINTAH
Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro:Liberalisasi sektor hilir migas membuka
kesempatan bagi pemain asing untuk berpartisipasi dalam bisnis eceran migas.... Namun, liberalisasi ini berdampak mendongkrak harga BBM yang disubsidi pemerintah. Sebab kalau harga BBM masih rendah karena disubsidi, pemain

asing enggan masuk.'' (Kompas, 14 Mei 2003).


Dirjen Migas Dept. ESDM, Iin Arifin Takhyan: Saat ini terdapat 105 perusahaan yang sudah mendapat izin untuk bermain di sektor hilir migas, termasuk membuka stasiun pengisian BBM untuk umum (SPBU) (Trust, edisi 11/2004). Diantaranya adalah perusahaan migas raksasa seperti British Petrolium (Amerika-Inggris), Shell (Belanda), Petro China (RRC), Petronas (Malaysia), dan Chevron-Texaco (Amerika).

REGULASI LIBERALISASI MIGAS


UU Migas No. 22 tahun 2001: menjamin efektivitas pelaksanaan dan pengendalian usaha Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan, dan Niaga secara akuntabel yang diselenggarakan melalui mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat, dan transparan(Pasal 2). Kegiatan Usaha Hulu dan Kegiatan Usaha Hilir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 angka 1 dan angka 2 dapat dilaksanakan oleh: badan usaha milik negara; badan usaha milik daerah; koperasi; usaha kecil; badan usaha swasta (Pasal 9). PP No. 31/2003 tentang Pengalihan Bentuk Pertamina Menjadi Persero. Tujuan utama persero adalah mendapatkan keuntungan (Pasal 2) dan keputusan tertinggi ada pada RUPS. (Tahun 2011 anak Perusahaan Pertamina PT Pertamina Hulu Energy direncanakan akan melakukan Initial Public Offering [IPO] di bursa saham) Perpres No. 5 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional Pasal 3c: Penetapan kebijakan harga energi ke arah harga keekonomian, dengan tetap mempertimbangkan bantuan bagi rumah tangga miskin dalam jangka waktu tertentu. Blue Print Pengembangan Energi Nasional 2006-2025 Kementerian ESDM: Program utama (1) Rasionalisasi harga BBM (dengan alternatif) melakukan penyesuaian harga BBM dengan harga internasional Road Map Pengurangan Subsidi BBM Kementerian ESDM: Konversi minyak ke gas dan pembatasan subsidi BBM

MENGAPA HARUS DITOLAK?


2. Karena membebani rakyat. Harga Pertamax
bisa melambung tinggi sesuai harga

internasional. Kenaikan ini akan


mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa.

PERKEMBANGAN HARGA PERTAMAX


Juni 2011 Juli 2011 Des 2011 Feb 2012
JENIS PERTAMAX

Pertamax Plus Pertamax /Bio Pertamax Pertamax Dex

8.800 8.300 9.250

8.600 8.100 9.200

8.750 8.350 8.750

9.150 8.700 9.700

Sumber: PERTAMINA

MENYEBABKAN INFLASI NAIKNYA HARGA BARANG DAN JASA

MENGAPA HARUS DITOLAK?

3.

Pembatasan BBM bersubsidi merugikan Rakyat dan menguntungkan SPBU Asing (Rakyat Miskin Mayoritas Yang menimati BBM dan Asing sudah

menguasai sektor hulu, juga ingin menguasai hilir)

KENDARAAN DI INDONESIA
Didominasi oleh Motor
JUMLAH 278,750 767,173 2,857,466 6,385,329

JENIS KENDARAAN KENDARAAN KHUSUS MOBIL BUS MOBIL BEBAN* MOBlL PENUMPANG

PERSENTASE 0% 1% 5% 11%

MOTOR
TOTAL

48,065,877
58,354,595

82%
100%

* >80% Mobil Beban/barang berplat hitam sehingga kenaikan BBM membuat harga ikut naik akibat kenaikan biaya transportasi.

Sumber: Dirlantas Polri, 2010

Berdasarkan Kelompok Masyarat


KELOMPOK MASYARAKAT MENENGAH BAWAH DAN MISKIN MENENGAH MENENGAH KE ATAS KAYA TOTAL PERSENTASE 65% 27% 6% 2% 100%

PENGGUNA BBM

Sumber: SUSENAS, 2010

KONSUSMSI PREMIUM Berdasarkan Jenis Kendaraan


JENIS KENDARAAN SEPEDA MOTOR KENDARAAN PLAT HITAM ANGKUTAN UMUM PERSENTASE 40 % 53 % 7%

TOTAL

100%

Sumber: BPH MIGAS, 2011

PENGHASIL MINYAK UTAMA INDONESIA


DIDOMINASI OLEH ASING

Sumber: Dirjen Migas 2009

ASING JUGA INGIN MENGUASAI HILIR (PEMASARAN BBM)

MENGAPA HARUS DITOLAK?


4. SUBSIDI ADALAH HAK RAKYAT YANG

MEMANG SEMESTINYA DIANGGARKAN (Subsidi Bukan Beban APBN KARENA dinikmati oleh jutaan rakyat Indonesia Tapi Pembayaran utang dan bunga utang kepada segelintir orang yang menjadi Beban APBN )

UTANG MEMBEBANI APBN, BUKAN SUBSIDI

Sumber: Depkeu

MENGAPA HARUS DITOLAK?


5. PENGELOLAAN BBM TIDAK

PROFESIONAL (Tidak efisien akibat adanya broker, korupsi dan unbundling Pertamina, sehingga hanya menguntungkan segelintir orang/pihak dan merugikan rakyat)

PEMECAHAN (UNBUNDLING) PERTAMINA


AMANAT UU 22/2001
2002
PT PERTAMINA EP (PEP) PT PERTAMINA HULU ENERGI (PHE)

U N B U N D L I N G

HULU

PT PERTAMINA GAS (PERTAGAS)


PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY PGE PT PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA PT E P T C PT PERTAMINA TRADING LIMITED PETRAL

HILIR PT PERTAMINA NIAGA PATRA NIAGA


Sumber: SP Pertamina

BIAYA POKOK BBM PERTAMINA LEBIH MURAH

POLA INTEGRATED SYSTEM

UU No.8/1971 PERTAMINA/ Integrated System

Cost

Cost

Cost

Margin Pengecer

Biaya Pokok BBM

Biaya Pokok BBM << Harga Pasar BBM

Eksplorasi & Eksploitasi

Kilang

Storage/ Whole Seller

Transportasi & Distribusi

Retail SPBU

MASYARAKAT

Sumber: SP Pertamina

BIAYA POKOK BBM PERTAMINA LEBIH MAHAL


Interntl Price
UU Migas No.22/2001 Unbundling System With transaction Costs + Taxes

POLA UNBUNDLING
PT Cost + Profit PT Cost + Profit

PT Cost + Profit

PT Cost + Profit

Harga Pasar ?

Eksplorasi & Eksploitasi

Kilang

Storage/ Whole Seller

Transportasi & Distribusi

Retail SPBU

MASYARAKAT

Pasal 10 Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang melakukan Kegiatan Usaha Hulu dilarang melakukan Kegiatan Usaha Hilir. Badan Usaha yang melakukan Kegiatan Usaha Hilir tidak dapat melakukan Kegiatan Usaha Hulu. Pasal 13 Kepada setiap Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap hanya diberikan 1 (satu) Wilayah Kerja. Dalam hal Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap mengusahakan beberapa Wilayah Kerja, harus dibentuk badan hukum yang terpisah untuk setiap Wilayah Kerja.
Sumber: SP Pertamina

PERTANGGUNG JAWABAN PERTAMINA (BUMN), SESUAI UU NO. 8/1971


RAKYAT

MPR

DPR
Direktur Utama PERTAMINA (BUMN) bertanggung jawab langsung kepada Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan

PRESIDEN KEPALA NEGARA / KEPALA PEMERINTAHAN


MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI MENTERI KEUANGAN

BPK

DIREKTUR UTAMA PERTAMINA

INPRES NO.12/1975

DIREKTORAT MANAJEMEN PRODUCTION SHARING (d/h BADAN PEMBINAAN PENGUSAHAAN KONTRAKTOR ASING) HULU HILIR KEUANGAN PEMASARAN UMUM

Kontraktor/ Investor/ KPS &


Sumber: SP Pertamina

PERTANGGUNG JAWABAN PT PERTAMINA (PERSERO), SESUAI UU NO.22/2001


PEMERINTAH NKRI
PRESIDEN WAKIL PRESIDEN KETUA PARTAI POLITIK KETUA PARTAI POLITIK

PARTAI-PARTAI POLITIK

DPR RI

KEPALA NEGARA

KEPALA PEMERINTAHAN

KOMISI KOMISI DPR RI

PARA MENTERI

GUBERNUR BUPATI

KEU

ESDM

BUMN

NAKER

KUMDANG PERINDAG

DN

INPRES NO.12/1975

BPMIGAS UU 22/2001 UU 22/2001

BPH MIGAS UU 19/2003 UUD 1945 UU 13/2003 UU 22/2001 UU 22/1999 UU 22/1999 UU 1/1995 UU 1/1995

INVESTOR/ KPS/ KONTRAKTOR

PT PERTAMINA (PERSERO)

Sumber: SP Pertamina

ARUS MINYAK TAHUN 2006


Juta Barrel MM PERTAMINA Ke Kilang Ekspor 46.9 45.5 1.4 IMPOR NON BBM 6,8 M.M INDONESIA DALAM NEGERI KILANG BBM. GAS & PETROKIMIA 361,8 MM Pertamina MM KPS Ke Kilang Ekspor Hak KPS Ke Kilang IP/BOB Ptm Ekspor 336,3 MM KPS Gas Impor MM Hak Pemerintah 221,1 179,6 42,5 114,2 10,4 3,3 100,3 45,5 193,5 8,4 114,4 BBM = 259,4 41,2 JUTA KL UP I-V, Cepu 224,2 UP VI, VII Petkim & Gas 34 1,2 BBM D. NEGERI 382,9 (60,9 JT KL)* VAR. STOK 1,7 (0,3 JT KL) IMPOR MM. 114.4 BBM IMPOR 127,3 MM EKSPOR PERTAMINA * Sejumlah 41,6 juta KL dijual kepada Masyarakat dengan harga bersubsidi Ket.: MM (Minyak Mentah), KPS (Kontraktor Production Sharing) 1,4 Sumber: Pertamina 20,2 JT KL NON BBM 85,8 NON BBM 34,2 BBK 20,7 OFFTAKE NBBM 21,6 EKSPOR NON BBM 16,1

383,2

APAPUN OPSI PEMERINTAH SELAMA MASIH ADA LIBERALISASI MIGAS MAKA : ASING UNTUNG RAKYAT BUNTUNG

OPSI 1 : PEMBATASAN PREMIUM ?

ASING UNTUNG !!!!

OPSI 2 : KENAIKAN BBM ?

COBA CARI BENDERA INDONESIA ??

PENGHASIL MINYAK UTAMA INDONESIA


DIDOMINASI OLEH ASING

Sumber: Dirjen Migas 2009

OPSI 3 : KONVERSI MINYAK KE GAS ?

BBM AKAN MEMBERI BANYAK MANFAAT BUAT RAKYAT JIKA DIKELOLA SECARA PROFESIONAL DAN SESUAI SYARIAH

INDONESIA MEMILIKI CADANGAN MIGAS SANGAT BESAR


Cadangan minyak bumi sebesar 4,4 miliar barel Cadangan gas sebesar lebih dari 300 triliun kaki kubik Juga barang tambang lain yang melimpah Indonesia Indonesia adalah sumber sekaligus pasar yang sangat menggiurkan Tapi tidak banyak memberikan manfaat kepada rakyat, karena sebagian besar dikuasai oleh perusahaan asing. Usaha menguasai migas Indonesia sudah lama dilakukan Ini harus dihentikan, dengan pengelolaan yang profesional dan sesuai dengan syariah

CADANGAN MINYAK TERBESAR DI DUNIA


DIDOMINASI NEGERI-NEGERI ISLAM

CADANGAN TERBUKTI NO 1 2 3 4 NEGARA Miliar barrel Saudi Arabia Venezuela Iran Iraq Kuwait United Arab Emirates Russian Federation Libya Kazakhstan Nigeria Indonesia 264.6 172.3 137.6 115 101.5 97.8 74.2 44.3 39.8 37.2 4.4 % thd dunia 19.8% 12.9% 10.3% 8.6% 7.6% 7.3% 5.6% 3.3% 3.0% 2.8% 0.3%

PRODUKSI Ribu barrel/hari 9713 2437 4216 2482 2481 2599 10032 1652 1682 2061 1021 % thd dunia 12.0% 3.3% 5.3% 3.2% 3.2% 3.2% 12.9% 2.0% 2.0% 2.6% 1.3%

5
6 7 8 9 10 27

Sumber: BP Statistical Reviws of World Energy, 2010

POTENSI ENERGI INDONESIA

PENERIMAAN NEGARA DARI MIGAS

KENAIKAN HARGA MINYAK MENGUNTUNGKAN PEMERINTAH


Triliun Rp 180 160 140 120 93.6 100 80 60 40 20 0 2006 2007 2008 2009 2010 2011 64 45 Subsidi BBM 83.8 125.1 139.1 90.1 88.9 92.8 112.5 104.7 169 Pendapatan Minyak Bumi

MINYAK BUMI PADA APBN

Sumber: Depkeu

BIAYA PRODUKSI BBM PERLITER

KOMPONEN BIAYA Minyak Mentah Pengolahan Angkutan Laut Distribusi

HARGA PRODUKSI US$/bbl 10,00* 1,53 0,80 0,97

HARGA INTERNASIONAL

Rp/Liter US$/bbl Rp/Liter US$/bbl Rp/Liter 589 90 47 57 50,0 1,5 0,8 1,0 3.005 90 47 57 90,0 1,5 0,8 1,0 5.303 90 47 57

Bunga, Biaya Kantor Pusat & Penyusutan


JUMLAH BIAYA POKOK BBM

0,00
13,30

20
804

0,0
53,3

20
3.220

0,0
93,3

20
5.517

Biaya rata-rata produksi minyak mentah Pertamina per barrel (bbl) tahun 2005. Kurs Rp 9,368/US$, 1 bbl setara 159 liter

Sumber: Realisasi Perhitungan Biaya Pokok BBM Sem. I 2005 Pertamina & Laporan Hasil Rapat Pimpinan Pertamina 2005, diolah

PANDANGAN ISLAM
Pembatasan/pencabutan subsidi merupakan bagian dari strategi asing yang didukung Pemerintah untuk menguasai SDA Indonesia. Kebijakan ini tidak hanya merugikan rakyat secara ekonomi namun yang paling mendasar bertentangan dengan syariat Islam; Minyak bumi dan gas merupakan sumber daya alam yang melimpah sehingga masuk dalam kategori barang milik publik (al milkiyyah al-ammah) yang pengelolaannya harus diserahkan kepada negara dan seluruh hasilnya dikembalikan kepada publik. Dengan demikian ia tidak boleh diserahkan/dikuasakan kepada swasta apalagi asing;

: - - :
Dari Abyadh bin Hammal: beliau menghadap kepada Nabi saw dan memohon diberikan bagian dari tambang garam yang menurut Ibnu Mutawakkil, berada di daerah Marib lalu beliau memberikannya. Namun tatkala orang tersebut berpaling, seseorang yang berada di majelis beliau berkata : Tahukah Anda bahwa yang Anda berikan adalah [seperti] air yang mengalir? Maka beliau pun membatalkannya. (HR. Baihaqy & Tirmidzy)

PENUTUP
Rusaknya pengelolaan migas yang liberal di negeri ini berpangkal dari sistem ekonomi kapitalisme yang menjadi pijakan pemerintah. Dalam sistem tersebut kebebabasan memiliki dan kebebasan berusaha dijamin oleh negara melalui undang-undang. Peran negara diminimalkan dalam kegiatan ekonomi dan hanya diposisikan sebagi regulator. Dengan demikian peluang swasta khususnya asing akan semakin besar dalam menguasai perekonomian negeri ini. Padahal Allah swt berfirman:

Dan

Allah tidak memberikan jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang beriman. (QS: An-Nisa: 141) Oleh karena itu, tidak ada cara lain untuk membebasakan rakyat dari sistem Kapitalisme yang terbukti menyengsarakan ini kecuali menerapkan sistem khilafah Islamiyyah, sebuah sistem yang bersumber dari Aqidah Islam dan mengatur seluruh urusan masyarakat dengan syariat Islam termasuk dalam pengelolaan sumber daya alam. Wallahu alam bisshawab

Anda mungkin juga menyukai