Anda di halaman 1dari 25

rafly (09510005) Ferry bagus a.

s (09510038)

Malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta ketentuan Allah SWT. Malaikat berasal dari kata malak bahasa arab yang artinya kekuatan. Dalam ajaran agama islam terdapat 10 malaikat yang wajib kita ketahui dari banyak malaikat yang ada di dunia dan akherat yang tidak kita ketahui yaitu antara lain :

Sifat-Sifat Dasar Malaikat Allah SWT : Pasti selalu patuh pada segala perintah Allah dan selalu tidak melaksanakan apa yang dilarang Allah SWT. Tidak sombong, tidak memiliki nafsu dan selalu bertasbih. Dapat berubah wujud dan menjelma menjadi yang dia kehendaki. Memohon ampunan bagi orang-orang yang beriman. Ikut bahagia ketika seseorang mendapatkan Lailatul Qadar.

Iman Kepada Malaikat Allah Iman kepada Malaikat adalah yakin dan membenarkan bahwa Malaikat itu ada, diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya / nur. Fungsi iman kepada Malaikat Allah : Selalu melakukan perbuatan baik dan merasa najis serta anti melakukan perbuatan buruk karena dirinya selalu diawasi oleh malaikat. Berupaya masuk ke dalam surga yang dijaga oleh malaikat Ridwan dengan bertakwa dan beriman kepada Allah SWT serta berlombalomba mendapatkan Lailatul Qodar. Meningkatkan keikhlasan, keimanan dan kedisiplinan kita untuk mengikuti / meniru sifat dan perbuatan malaikat. Selalu berfikir dan berhati-hati dalam melaksanakan setiap perbuatan karena tiap perbuatan baik yang baik maupun yang buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.

Kepercayaan kepada makhluk-makhluk ghaib merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tidak hanya masyarakat nomad dan primitif yang mempercayainya, tetapi juga masyarakat modern. Masyarakat Arab nomaden yang hampir tidak memperdulikan kepercayaan kepada tuhan-tuhan, meyakini sepenuhnya makhluk ghaib semisal jin.

Kepercayaan kepada makhluk-makhluk ghaib dan perannya dalam kehidupan manusia, terutama bagi kaum muslim, tak dapat dilepaskan dari al-Quran sebagai kitab petunjuk mereka. Al-Quran dalam pembicaannya memang menyebut-nyebut makhluk ghaib dengan beberapa nama seperti malaikat, ruh, ruh al-amin, jin, iblis, dan syaitan.

Alam

Ghaib dan Makhluknya Secara garis besar, al-Quran membagi alam menjadi dua alam yang berbeda, yakni alam syahadah dan alam ghaib (16: 8; 33: 63; 39: 46). Alam yang disebut pertama adalah alam yang berada dalam kurungan wilayah pengalaman empiris dan inderawi, sedang yang kedua adalah alam yang berada di luar jangkauan inderawi. Tetapi, sesungguhnya perbedaan kedua alam ini, seperti yang ditulis Toshihiko Izutsu, hanya akan memiliki makna dalam kaitannya dengan kemampuan epistimologis dasar pikiran manusia.

Hakikat Makhluk-Makhluk Ghaib Dari beberapa pembicaraan al-Quran tentang makhluk-makhluk ghaib ini, kita dapat mengelompokkan mereka dalam beberapa katagori, yakni yang berbentuk person, fungsi/kekuatan objektif, dan simbol.

Person

Person adalah materi yang mengambil bentuk diri pribadi atau jisim yang hidup, bersifat eksistensial dan mutlak, bukan hanya kondisi-kondisi. Ia adalah entitas yang khusus dan terorganisasi. Fungsi/Kekuatan Objektif Fungsi atau kekuatan objektif adalah sifat. Ia bukan materi yang berbentuk jisim atau melibat entitas yang terorganisir. Ia bukan sesuatu yang mutlak tetapi relatif. Ia tidak bisa ada karena dirinya sendiri, tetapi realitasnya berkaitan dengan sesuatu yang lain, dengan serangkaian syarat, baik itu materi maupun sifat lainya.

Simbol

Simbol adalah wadah dari sebuah penampakan ide-ide atau karakter-karakater tertentu. Simbol memeliki arti penting karena dalam bentuknya yang sederhana ia dapat mewakili berbagai karakter dari sebuah pribadi, bahkan sebuah bangsa. Tak dapat dipungkiri hampir manusia yang berada dalam satu komunitas, mulai dari komunitas yang diikat oleh geografis sampai komunitas yang diikat oleh idiologi.

Fungsi

Iman Kepada Malaikat Beriman kepada malaikat adalah bagian dari rukun iman yang wajib diyakini. Iman kepada malaikat adalah meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah SWT. telah menciptakan malaikat sebagai pesuruh untuk melaksanakan perintah-Nya.

Malaikat adalah mahkluk Allah SWT. yang ghaib dan harus diyakini keberadaannya, sesuai dengan firman Allah SWT.: Artinya: Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat,dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka. (AlBaqarah/2:2-3)

Iman kepada malaikat menjadikan manusia berhati-hati dalam tindak-tanduknya karena mereka yakin ada dan akan diminta pertanggung jawabannya di akhirat kelak. Iman kepada malaikat mempunyai pengaruh positif dan manfaat yang besar bagi kehidupan seseorang, antara lain sebagai berikut: Semakin meyakini kebesaran, kekuatan dan kemahakuasaan Allah SWT. Bersyukur kepada-Nya, karena telah menciptakan para malaikat untuk membantu kehidupan dan kepentingan manusia dan jin. Menumbuhkan cinta kepada amal shalih, karena mengetahui ibadah para malaikat Merasa takut bermaksiat karena meyakini berbagai tugas malaikat seperti mencatat perbuatannya, mencabut nyawa dan menyiksa di naar. Cinta kepada malaikat karena kedekatan ibadahnya kepada Allah SWT, dan karena mereka selalu membantu dan mendoakan kita.

Jumlah malaikat yang diciptakan oleh Allah SWT sangatlah banyak, hal ini dijelaskan Rasulullah SAW dalam 2 buah hadits berikut: 1. Bersabda Nabi SAW: Sesungguhnya aku mendengar langit berkeriut Dan bergemeretak, Dan tidaklah Ada satu tempat sebesar sejengkal kecuali Ada seorang malaikat meletakkan dahinya sedang bersujud atau berdiri shalat. 2. Bersabda Nabi SAW: Masuk ke dalam baitul Mamur pada setiap harinya 70.000 malaikat Dan tidak pernah keluar lagi sampai Hari Kiamat.

Kedudukan

Manusia dan Malaikat 1. Kedudukan Manusia dan Malaikat di Sisi Allah Manusia adalah mahkluk sebaik-baik kejadian dibanding mahkluk lain. Karena itu, Allah mengangkat manusia sebagai khalifah, sebagaimana firman-Nya: Artinya:Dia-lah yang menjadikan kamu khalifahkhalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.

2.perbedaan manusia dan malaikat Perbedaan manusia dan malaikat dapat di lihat dari berbagai segi. a. Berbeda dalam asal kejadiannya Di dalam Al Quran diterangkan dengan jelas asal terjadinya manusia, yaitu dari tanah liat, sebagaimana disebutkan dalam surah Al Hijr ayat 26: Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (Al Hijr/15:26)

b.

Berbeda dalam sifat-sifatnya Ada beberapa hal yang membedakan sifat-sifat manusia dan malaikat. 1) Manusia mempunyai akal, nafsu, dan perasaan sedangkan malaikat tidak. 2) Manusia merupakan mahkluk kasar (nyata) yang perlu makan dan minum, berlainan jenis, serta melakukan perkawinan, sedangkan malaikat merupakan mahkluk halus (ghaib) yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Malaikat itu bukan laki-laki dan bkan perempuan. Malaikat tidak makan dan tidak minum.

3) Manusia ada yang taat dan ada yang durhaka kepada Allah SWT. sedangkan malaikat tidak berbuat maksiat (durhaka) kepada Allah SWT. dan selalu taat melaksanakan segala perintah-Nya. Firman Allah SWT. : (Lihat Al-Quran onlines di Google) Artinya: Dan mereka berkata: Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak, Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hambahamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahuluiNya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. (Al Anbiya/21:26-27)

4) Manusia tidak dapat berubah wujud, sedangkan

malaikat dapat berubah wujud dan menjelma sebagai manusia atas qudrat dan iradat Allah SWT. misalnya, malaikat Jibril pernah menampakkan diri kepada nabi Saw. Sebagai Dihyah (seorang pemuda yang tampan). Nabi Saw. Bersabda, yang artinya : Kadang-kadang malaikat (Jibril) itu menjelma di hadapanku sebagai seorang lakilaki, kemudian berbicara kepadaku, sedangkan aku juga paham (mengerti) apaapa yang ia katakan. (Riwayat Bukhari)

Sifat-sifat Malaikat Kita telah paham bahwa pengetahuan kita tentang malaikat hanyalah berdasar pada dalil wahyu. Maka, wahyu juga yang menjelaskan kepada kita dari apa malaikat diciptakan dan seperti apa tabiat mereka. Allah swt. telah menciptakan malaikat dari cahaya berbeda dengan Adam diciptakan dari tanah, dan jin diciptakan dari api.

Simak beberapa firman Allah swt. berikut ini:

Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka). (An-Nahl: 50) Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintahperintahNya. (Al-Anbiya: 27) Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At-Tahriim: 6)

Keberadaan makhluk halus di sekitar kita, disadari ataupun tidak, seringkali kita bisa merasakannya. Biasanya kejadian tersebut kita abaikan, karena cerita tentang mahluk halus sudah menjadi budaya kita seharihari. Kita menganggap itu adalah kejadian biasa saja.. Berbagai fenomena interaksi manusia dengan mahluk halus hanya menjadi buah bibir dalam percakapan seharihari. Namun ada juga yang menjadikannya objek komersial.

Beberapa cara interaksi mahluk halus dengan manusia antara lain sbb : 1. Merinding (takut), sesak di dada atau tekanan di kepala. Merinding. Ini terjadi bila kita melewati atau berada di suatu tempat yang berpenghuni mahluk halus. Ini adalah bentuk pertemuan sukma kita dengan energi si mahluk halus. Biasanya si mahluk halus bermaksud memberitahu bahwa kita melewati atau berada di tempat keberadaannya, tujuannya supaya kita berhati-hati dan berlaku sopan.

2.aroma Makhluk halus kerap pula menggunakan aroma (bau-bauan) untuk menunjukkan keberadaannya kepada kita. Aroma ini biasanya merupakan jatidiri si mahluk halus tersebut. Bentuk aromanya antara lain adalah aroma harum bunga, bau rokok kemenyan (biasanya jin atau roh leluhur), bau pandan, bau minyak arab, bau dupa, dsb. 3. Rabaan dan sentuhan Bisa juga bentuk interaksi mahluk halus kita rasakan seperti seolah-olah kita merasakan ada seseorang yang menyentuh tangan atau leher kita, padahal tidak ada orang di sekitar kita. Bisa juga seperti hembusan angin di sebelah kita atau di kaki kita.

4.Suara dan kejadian-kejadian aneh. Suara juga lazim menjadi alat bagi makhluk halus untuk menunjukkan keberadaannya. Jangan kaget, misalnya, ketika sedang sendiri tiba-tiba kita mendengar gemericik air dari dalam kamar mandi, seperti ada yang sedang mengambil air wudhu. 5. Penampakan Dalam bentuk ini, makhluk halus menampakan diri kepada kita secara terang-terangan atau juga secara samar-samar saja. Yang sering terjadi, kita hanya melihat sekelebatan bayangan atau sinar saja. 6.Mimpi Interaksi lewat mimpi adalah cara interaksi mahluk halus yang sering dilakukan kepada manusia. Namun seringkali manusia lupa akan mimpinya, atau hanya menganggap mimpinya hanyalah bunga tidur semata.

Anda mungkin juga menyukai