Anda di halaman 1dari 10

Makalah Agama Islam

SYARIKAT DAN PERBANKAN

Disusun Oleh:

NAMA Andika Putra Restrivianto Ariani Della Astuti Febriani Rahmadhany Galih Muji Agung Hafiz Alifiarga Muhammad Badrudin Niki Subagja Nuzulul Fitriani Alifta Rahmadita Ulva

NIS 091010266 091010315 091010088 091010142 091010280 091010326 091010199 091010112 091010249 091010342

SMA N 1 Kota Tangerang Selatan 2010-2011

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan mengucapkan puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNya maka makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada akhirnya penyusun menyadari bahwa makalah yang penyusun buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat penyusun harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. Mudah-mudahan percikan tinta yang dibuat dalam makalah ini, andai menjadi kebaikan mengalir pula pahalanya pada siapapun yang membimbing kami belajar. Hanya Allah yang bisa membalas segala-galanya. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Oktober 2010

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................ Daftar Isi ................................................................................................... Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1.2 Maksud dan Tujuan .................................................................. Bab II Pembahasan 2.1 Pengertian Syarikat .................................................................. 2.2 Macam-macam Syarikat ........................................................... 2.3 Pengertian Perbankan ............................................................... 2.4 Prinsip Perbankan Syariah ....................................................... 2.5 Produk Perbankan Syariah ....................................................... Bab III Penutup 3.1 Kesimpulan ............................................................................... 3.2 Saran ......................................................................................... Daftar Pustaka .......................................................................................... ii iii

1 1

2 2 4 4 5

6 6 7

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Syarikat merupakan salah satu bentuk kerja sama ekonomi yang dianjurkan dalam Islam. Anjuran itu diberikan Allah swt. dalam Al-Quran Surah al-Midah Ayat 2 berikut ini.

... ... :
Artinya: Dan tolongmenolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan (Q.S. al-Midah/5:2) Eksistensi perbankan dan lembaga keuangan syariah yang terbebas dari negative spread pada saat terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia ternyata menarik perhatian pengamat dan praktisi lembaga keuangan konvensional, baik level nasional maupun level internasional. Perkembangan perbankan dan lembaga keuangan syariah juga menunjukkan adanya realitas yang cukup mengejutkan pada level internasional. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui / memahami tentang syarikat dan perbankan dalam Islam dan sekaligus untuk memenuhi tugas mata pelajaran Agama Islam.

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Syarikat Syarikat atau syirkah menurut bahasa berarti percampuran. Sedangkan menurut istilah syirkah berarti kerja sama antara dua orang atau lebih dalam berusaha yang keuntungan dan kerugiannya ditanggung bersama. Landasan hukum syirkah terdapat dalam Al Quran surat 38 ayat 34 yang artinya adalah Sesungguhnya kebanyakan orang-orang yang berserikat itu sebagian dari mereka itu berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, dan amat sedikitlah mereka ini. Dan dalam sabda Rasulullah yang artinya Aku ini ketiga dari dua orang yang berserikat, selama salah seorang mereka tidak mengkhianati temannya. Apabila salah seorang telah berkhianat terhadap temannya, aku keluar dari antara mereka. 2.2 Macam-macam Syarikat Syarikat terdiri dari dua macam, yaitu syarikat harta dan syarikat kerja. a. Syarikat Harta Syarikat harta berarti akad dari dua orang atau lebih untuk bekerja sama di bidang permodalan yang bertujuan bisnis dengan cara membagi untung dan rugi sesuai perjanjian. Syarikat harta memiliki tiga rukun berikut ini. Sigat, kalimat yang mengandung arti izin untuk menjalankan barang persyarikatan. Orang yang bersyarikat, akil (berakal), balig (dewasa), merdeka (bukan hamba sahaya) dan tidak dipaksa. Modal Berupa uang atau barang yang dapat diukur atau ditakar; Berupa uang atau barang dan bukan piutang; dan Besar kecilnya modal akan menentukan besar kecilnya keuntungan yang diterima atau kerugian yang harus ditanggung. Syarikat harta dapat berbentuk PT, CV atau Firma dengan syarat harus mempunyai AD (Anggaran Dasar) dan ART (Anggaran Rumah Tangga) serta mempunyai akta notaris.

b. Syarikat Kerja Syarikat kerja adalah kerja sama antara dua orang atau lebih untuk melakukan usaha yang hasilnya dibagi menurut perjanjian. Syarikat kerja memiliki beberapa bentuk, yaitu mudarabah atau qirad, musaqah, muzaraah dan mukhabarah. 1) Mudarabah atau Qirad Mudarabah adalah pemberian modal oleh seseorang kepada orang lain untuk diperdagangkan, sedangkan keuntungan dan kerugian dibagi bersama sesuai dengan perjanjian ketika akad. Rukun mudarabah adalah sebagai berikut. Modal, harus berupa uang tunai yang diketahui jumlahnya. Pekerjaan, hal-hal mengenai pekerjaan tidak dibatasi. Keuntungan, ditentukan cara pembagiannya. Pemilik dan Penerima Modal, balig, berakal dan merdeka. Bagi penerima modal ada dua syarat lain, yaitu tidak boleh menggunakan harta mudarabah untuk kepentingan pribadi serta tidak boleh menjalankan modal untuk usaha yang memiliki resiko tinggi tanpa izin dari pemilik modal. 2) Musaqah Musaqah adalah bentuk kerja sama antara pemilik kebun dan penggarap kebun dengan perjanjian bagi hasil (production sharing). Jumlahnya ditentukan sesuai dengan kesepakatan pada waktu berlangsungnya akad. Adapun rukun musaqah adalah sebagai berikut. Masa perjanjian, ditentukan menurut waktu kegiatan panen. Hasil, ditentukan saat terjadinya akad. Pihak yang Berakad, balig, berakal dan merdeka. 3) Muzaraah dan Mukhabarah Muzaraah adalah kerja sama antara pemilik tanah (sawah atau lading) dan penggarap tanah dengan cara bagi hasil menurut kesepakatan, sedangkan benih berasal dari penggarap tanah. Jika benihnya berasal dari pemilik tanah, kerja sama itu disebut mukhabarah. Beberapa syarat muzaraah dan mukhabarah adalah sebagai berikut. Pemilik kebun dan penggarap harus orang yang balig dan berakal. Benih yang akan ditanam harus jelas dan menghasilkan. Lahan merupakan lahan yang menghasilkan, jelas batasbatasnya dan diserahkan sepenuhnya kepada penggarap.

Pembagian hasil untuk masing-masing harus jelas penentuannya. Jangka waktunya harus jelas menurut kebiasaan.

2.3 Pengertian Perbankan Perbankan syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usahausaha yang dikategorikan haram (misal: usaha yang berkaitan dengan produksi makanan/minuman haram, usaha media yang tidak islami dll), dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh sistem perbankan konvensional. 2.4 Prinsip Perbankan Syariah Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariah. Berikut prinsipprinsip perbankan syariah, antara lain prinsip dasar usaha, pihak-pihak dalam system bagi hasil, syarat bagi hasil, tujuan system bagi hasil dan fungsi bank atau lembaga keuangan. a. Prinsip Dasar Usaha, sistem bagi hasil atau mudarabah atau trust financing. b. Pihak-Pihak dalam Sistem Bagi Hasil, penyedia dana (rabbul-ml) dan pengelola dana (mudarrib). c. Syarat Bagi Hasil 1) Penyedia dana akan membiayai proyek usaha yang disetujui sepenuhnya atau 100%. 2) Proyek usaha akan dikelola sepenuhnya oleh pengelola dana selaku pemegang amanah tanpa campur tangan penyedia dana. 3) Penyedia dana dan pengelola dana sam-sama menghitung pembagian laba untuk masing-masing sebelum dilaksanakan proyek usaha melalui negosiasi. 4) Apabila terdapat rugi, penyedia dana menanggung kerugian dana, sedangkan pengelola dana menanggung kerugian tenaga dan pikiran. d. Tujuan Sistem Bagi Hasil, menjembatani penyedia dana yang tidak mengetahui seluk-beluk dana dengan pengelola dan yang memang ahli di bidang usaha. e. Fungsi Bank atau Lembaga Keuangan, sebagai pengumpul dana, pengelola dana dan penyedia dana.

2.5 Produk Perbankan Syariah Beberapa produk jasa yang disediakan oleh bank berbasis syariah antara lain: 1. Jasa untuk peminjam dana
Mudhorobah,

adalah perjanjian antara penyedia modal dengan pengusaha. Setiap keuntungan yang diraih akan dibagi menurut rasio tertentu yang disepakati. Resiko kerugian ditanggung penuh oleh pihak Bank kecuali kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian dan penyimpangan pihak nasabah seperti penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan. Musyarokah (Joint Venture), konsep ini diterapkan pada model partnership atau joint venture. Keuntungan yang diraih akan dibagi dalam rasio yang disepakati sementara kerugian akan dibagi berdasarkan rasio ekuitas yang dimiliki masing-masing pihak. Perbedaan mendasar dengan mudharabah ialah dalam konsep ini ada campur tangan pengelolaan manajemennya sedangkan mudharabah tidak ada campur tangan Murobahah, yakni penyaluran dana dalam bentuk jual beli. Bank akan membelikan barang yang dibutuhkan pengguna jasa kemudian menjualnya kembali ke pengguna jasa dengan harga yang dinaikkan sesuai margin keuntungan yang ditetapkan bank, dan pengguna jasa dapat mengangsur barang tersebut. Besarnya angsuran flat sesuai akad diawal dan besarnya angsuran=harga pokok ditambah margin yang disepakati. Contoh: harga rumah, 500 juta, margin bank/keuntungan bank 100 jt, maka yang dibayar nasabah peminjam ialah 600 juta dan diangsur selama waktu yang disepakati diawal antara Bank dan Nasabah. (asuransi islam) 2. Jasa untuk penyimpan dana
Wadi'ah

(jasa penitipan), adalah jasa penitipan dana dimana penitip dapat mengambil dana tersebut sewaktu-waktu. Dengan sistem wadiah Bank tidak berkewajiban, namun diperbolehkan, untuk memberikan bonus kepada nasabah. Bank Muamalat Indonesia-Shahibul Maal. Deposito Mudhorobah, nasabah menyimpan dana di Bank dalam kurun waktu yang tertentu. Keuntungan dari investasi terhadap dana nasabah yang dilakukan bank akan dibagikan antara bank dan nasabah dengan nisbah bagi hasil tertentu.

BAB III PENUTUPAN


3.1 Kesimpulan Kerja sama dalam bidang ekonomi disebut juga syarikat atau syirkah, yaitu perjanjian dua orang atau lebih untuk menjalakan usaha denan tujuan membagi keuntungan. Syarikat dibagi menjadi dua, yaitu syarikat harta dan syarikat kerja. Perbankan Syariah dapat diartikan sebagai suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usahausaha yang dikategorikan haram. 3.2 Saran Adapun saran-saran yang dapat penyusun sampaikan pada kesempatan ini adalah: 1. Syarikat dan perbankan memudahkan kita dalam berkerja sama ekonomi, oleh karena itu jangan kita salah menerapkannya karena akan dapat merugikan pihak lain. 2. Perbanyak kembali pengetahuan kita tentang kerja sama ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA
Haludhi, Khuslan dkk. 2008. Integrasi Budi Pekerti dalam Pendidikan Agama Islam 2 untuk Kelas XI SMA. Malang: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. www.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai