Oleh : ADAM IMSANESIA subtitle style Click to edit Master HIDAYATULLAH Nim : 09.521
6/27/12
BAB I PENDAHULUAN
Penggunaan kosmetika sudah dipergunakan manusia sejak jaman dahulu dan bahkan semakin pesat penggunaanya. Kebutuhan akan kosmetik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi hampir seluruh manusia, baik wanita, laki-laki, dan anak-anak. Bila 6/27/12 dilihat dari penggunaanya di
Kosmetik paling tua yang dikenal dan sering digunakan manusia adalah sabun. Sabun pertama kali ditemukan oleh orang Mesir kuno beberapa ribu tahun yang lalu. Sabun yang digunakan untuk membersihkan kulit dikenal dengan nama sabun mandi. Selain digunakan untuk membersihkan kulit, pengarum kulit, mencegah infeksi ringan dan mengontrol bau badan, di zaman modern sabun juga berfungsi melindungi kulit dari sinar ultra violet. Sehingga dalam sabun mandi terdapat pula beberapa jenis komposisi bahan untuk menambah fungsi dan nilai sabun mandi itu sendiri. Selain itu fungsi sabun yang lain adalah agar dapat menghambat pertumbuhan bakteri, 6/27/12 terutama bakteri Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0m. Staphylococcus aureus tumbuh dengan optimum pada suhu 37C dengan waktu pembelahan 0,47 jam. Bentuknya yang coccus bergerombol menyerupai setangkai buah anggur, Staphylococcus aureus juga dapat menyebabkan bermacam-macarn infeksi seperti jerawat, bisul, meningitis, osteomielitis, pneumonia dan mastitis.
6/27/12
Dari latar belakang tersebut peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh daya hambat terhadap bakteri staphylococcus aureus pada tiga jenis sabun .
6/27/12
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah, yaitu : Berapakah luas daya hambat sabun merk X1, X2, X3 terhadap bakteri Staphylcoccus aureus? Apakah ada perbedaan luas daya hambat tiga jenis sabun tersebut terhadap bakteri Staphylococcus aureus?
6/27/12
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui berapa luas daya hambat tiga jenis sabun tersebut.
Untuk mengetahui perbedaan luas daya hambat tiga jenis sabun tersebut terhadap bakteri Staphylococcus aureus. 6/27/12
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada : Peneliti, tentang pengaruh daya hambat tiga jenis sabun dengan merk berbeda tersebut terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Konsumen, agar dapat mengetahui
1.
1. 6/27/12
Ruang lingkup penelitian ini pada pemeriksaan dari perbedaan uji daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada ke tiga merk sabun yang berbeda yang diambil secara acak dari salah satu toko di Kecamatan Ponorogo sebanyak 3 buah sampel, dan selanjutnya di analisa dengan metode difusi agar. Penelitian 6/27/12 dilakukan di laboratorium Akafarma
Kosmetika
Definisi Kosmetika
Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti "berhias". Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No. HK. 00.05.42.1018 tanggal 25 Februari 2008 yang menyatakan bahwa: 6/27/12
Penggolongan Kosmetika
Menurut Jellinek (1959.) dalam Formulation and Function of Cosmetics membuat penggolongan kosmetika menjadi 8 yaitu: Preparat pembersih Preparat deodorant dan anti perspirasi Preparat protektif
1. 2.
3. 6/27/12
Preparat untuk bayi Preparat untuk mandi Preparat untuk mata Preparat wangi-wangian Preparat untuk rambut Preparat untuk kebersihan mulut Preparat untuk kebersihan badan Preparat untuk rias (make up)
6/27/12
Sub Bagian Kosmetika Medik Bagian/SMF ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI / RSUDN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, membagi kosmetika atas:
Kosmetika pemeliharaan dan peralatan, meliputi:
v
Kosmetika pembersih (cleansing) Kosmetika pelembab (moisturizing) Kosmetika pelindung (protecting) Kosmetika penipis (thinning)
Kosmetika rias kulit terutama wajah Kosmetika rias rambut Kosmetika rias kuku Kosmetika rias bibir Kosmetika rias mata
6/27/12
Bahan Baku Kosmetika Dalam suatu kosmetika terdapat beberapa macam bahan baku, tetapi ada 5 macam bahan baku yang penting terdapat pada kosmetik, yaitu:
1) 2) 3) 4) 5)
6/27/12
6/27/12
Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam sediaan kosmetik dengan tujuan utama untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme
6/27/12
3. Antioksidan
Antioksidan bertujuan untuk mencegah suatu sediaan kosmetika terjadi pemecahan bahan yang terkandung di dalamnya yang akan mengubah warna dan bentuk kosmetika yang teroksidasi oleh udara
6/27/12
4. Pewarna
Pewarna yang digunakan dalam kosmetika umumnya terdiri atas 2 jenis yaitu :
Pewarna yang dapat larut dalam cairan, air, alkohol. Minyak Pewarna yang tidak dapat larut dalam cairan
6/27/12
5. Parfum
Parfum termasuk jenis kosmetika paling tua yang dikenal manusia. Sejarah penggunaannya parfum telah. dimulai sejak jaman Mesir Kuno dalam bentuk sari bunga sebagai pewangi tubuh atau ruangan.
6/27/12
Efek Samping pada Kulit Dermatitis kontak alergik atau iritan dengan bahan kosmetika yang bersifat alergik atau iritan Akne kosmetika, akibat kontak kulit dengan bahan kosmetika yang bersifat alergik atau iritan
6/27/12
Efek sampingnya berupa kerontokan rambut. kerusakan kuku, dan rambut, dan perubahan warna kuku atau rambut
6/27/12
Efek sampingnya berupa rasa tersengat dan rasa terbakar, alergik, dan infeksi mata ringan sampai berat
6/27/12
Keluhan pada saluran nafas dapat terjadi pada pemakaian kosmetika terutama dalam bentuk aerosol
6/27/12
Efek Toksik Jangka Panjang Penggunaan kosmetika mungkin menimbulkan efek jangka panjang pada berbagai organ tubuh, misal: hati. ginjal, limfa, paru-paru, embiro, alat endoktrin, dan kelenjar limfe. Kelainan ini dapat terjadi pada pemakaian kosmetik dalam jangka waktu lama dan pemakaian yang luas.
6/27/12
Ringan, bila keluhan yang terjadi tidak menganggu kegiatan seharihari dengan gejala iritasi nomor sehingga tidak memerlukan terapi khusus Sedang, bila keluhan yang terjadi sudah mengganggu penderita. Penderita sudah memerlukan bantuan pengobatan dari dokter Berat, bila keluhan yang terjadi
6/27/12
Sejarah Sabun
Sabun pertama kali ditemukan oleh Orang Mesir Kuno beberapa ribu tahun yang lalu. Pembuatan sabun oleh suku bangsa Jerman dilaporkan oleh Julius Caesar. Teknik pembuatan sabun dilupakan orang dalam zaman kegelapan (Dark Ages), namun ditemukan kembali selama Renaissance. Penggunaan sabun mulai 6/27/12
sabun dibuat praktis sama dengan teknik yang digunakan pada zaman lampau. Lelehan lemak sapi atau lemak lain dipanaskan dengan lindi (NaOH) dan karenanya terhidrolisis menjadi gliserol dan garam natrium dari asam lemak. Dulu digunakan abu kayu (mengandung basa Kalium Karbonat) sebagai ganti lindi (lye = larutan alkali).
6/27/12
Definisi Sabun
Sabun adalah hasil reaksi antara basa natrium atau basa kaum dengan asam lemak atau lemak yang digunakan sebagai bahan pencuci. Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan. Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah reaksi tristearin dengan 6/27/12 alkali (NaOH atau KOH) yang
Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud. sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium hidroksida atau soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan KOH. 6/27/12
Macam-Macam Sabun
Sabun kesehatan Sabun transparan Sabun deodoran Sabun kosmetik Sabun alam Acne soap Superfiined soap
6/27/12
Komposisi Sabun
Surfaktan Pelumas Antioksidan dan Sequestering Agents Deodorant Warna Parfum Pengontrol pH
6/27/12
Definisi Kulit
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa sekitar 1,5 m dengan berat kira-kira 15% berat badan. Kulit merupakan organ esensil dan vital serta merupakan cermin 6/27/12 kesehatan dan kehidupan.
Ciri-ciri kulit:
Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh lingkungan Alat tubuh yang terberat yaitu 15% dari berat badan Luas 1,50-1,75 m Tebal rata-rata 1,22 cm Daerah yang paling tebal (66 mm), pada telapak tangan dan telapak kaki 6/27/12
Anatomi Kulit
6/27/12
FUNGSI KULIT
Fungsi proteksi Fungsi Absorpsi Fungsi Ekskresi Fungsi Pengindra Fungsi Pengaturan Suhu tubuh Fungsi Pembentukan Pigmen (Melanogenesis) Fungsi Keratinisasi 6/27/12
Klasifikasi bakteri Klasifikasi Staphylococcus aureus menurut Bergey dalam Capuccino (1998): Kingdom: Monera Divisio: Firmicutes Class : Bacilli Ordo : Bacillales
6/27/12
6/27/12