Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS INVESTASI DAN KEUANGAN

ANALISA KEUANGAN ATAS DASAR LAPORAN LABA RUGI DAN NERACA

Oleh : Yosephine Novita K. D 4A D4 / 24

PROGRAM DIV MARKETING MANAGEMENT BUSSNINESS ADMINISTRATION STATE POLYTECHNIC OF MALANG 2012

1.

Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi merupakan laporan atau ringkasan kegiatan operasi perusahaan selama satu periode, umumnya adalah satu tahun dan berakhir 31 Desember xx. Untuk kepentingan terbatas, misalnya pada perusahaan yang telah go public, perusahaan dapat mengeluarkan laporan untuk 3 bulan, 6 bulan atau 9 bulan agar para investor dan pihak pihak yang membutuhkan transparansi dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan.

Laporan Laba Rugi PT. BUMI Untuk periode berakhir 31 Desember 2012

Pendapatan: Penjualan Harga pokok penjualan: Persediaan awal Pembelian Tersedia untuk dijual Persediaan akhir Harga pokok penjualan Laba kotor Biaya operasional: Biaya komisi Biaya transportasi Biaya listrik, telpon, air Biaya gaji pegawai Biaya penyusutan bangunan Biaya penyusutan inventaris Total Laba operasi Biaya bunga Laba sebelum pajak Biaya pajak Laba/(rugi) bersih

10,000,000 2,000,000 7,000,000 9,000,000 3,000,000 6,000,000 4,000,000 500,000 100,000 600,000 1,200,000 300,000 200,000 2,900,000 1,100,000 100,000 1,000,000 200,000 800,000

2. Neraca Neraca merupakan ringkasan posisi kekayaan perusahaan pada saat tertentu. Neraca berisi asset atau kekayaan yang dimiliki perusahaan dan sumber dana untuk membiayai asset tersebut, yang berasal dari pihak di luar perusahaan (disebut kewajiban atau liabilities) dan dari pemegang saham perusahaan (disebut modal atau equity). Aset terdiri dari current assets dan fixed assets.

Neraca PT. BUMI Per 31 Desember 2011


Aktiva Aktiva lancar: Kas Efek Piutang usaha Uang muka pembelian Persediaan barang Total aktiva lancar Aktiva tetap: Tanah Bangunan Akumulasi penyusutan-bangunan Inventaris kantor Akumulasi penyusutan-inventaris Total aktiva tetap Total aktiva Hutang Hutang lancar: Hutang dagang Hutang gaji Biaya yang masih harus dibayar Total hutang lancar Hutang jangka panjang: Hutang bank Total hutang jangka panjang Total hutang Modal Modal disetor Laba ditahan Total modal Total hutang dan modal

1,000,000 1,000,000 5,000,000 500,000 3,000,000 9,500,000 50,000,000 20,000,000 (5,000,000) 2,000,000 (500,000) 15,000,000 1,500,000 66,500,000 76,000,000

2,000,000 500,000 1,000,000 3,500,000 20,000,000 20,000,000 23,500,000 40,000,000 12,500,000 52,500,000 76,000,000

3.

Analisis Rasio Finansial Untuk melihat kinerja perusahaan, maka harus dilakukan pengolahan lebih lanjut atas laporan keuangan perusahaan. Analisa Rasio (Ratio Analysis) adalah salah satu cara untuk menghitung dan menginterpretasikan rasio keuangan untuk menganalisa dan melihat kinerja perusahaan. Analisa rasio dapat dilakukan secara cross section (Cross-Sectional Analysis), time series (Time-Series Analysis), ataupun Combined Analysis (menggabungkan analisa cross section dan analisa time series). Dengan Cross-Sectional Analysis berarti kita membandingkan rasio keuangan perusahaan berbeda untuk waktu yang sama, misalnya membandingkan perusahaan dengan pesaing utama ataupun dengan industri (cara ini disebut dengan benchmarking). Dengan Time-Series Analysis, berarti kita melakukan evaluasi atas perkembangan kinerja perusahaan melalui rasio keuangan. Rasio keuangan dapat dikelompokkan kedalam 5 (lima) kategori dasar, yaitu 1) Likuiditas 2) Aktivitas 3) Hutang 4) Profitabilitas 5) Pasar

ANALISIS RATIO-RATIO FINANSIIL PT. BUMI Per 31 Desember 2011

Ratio 1. Ratio Likuiditas a. Current ratio =

Metode Perhitungan Aktiva Lancar Hutang Lancar

Interpretasi Dari perhitungan tersebut dapat diinterpretasikan bahwa kemampuan untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar, setiap Rp 1,hutang lancar dapat dibayar dan dijamin oleh Rp 27,Kemampuan untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan, diinterpretasikan bahwa setiap hutang lancar sebesar Rp 1,- dapat dijamin oleh kas dan efek sebesar Rp 0,57.-

= 2,70:1

= 270%

b. Cash Ratio (Ratio of immediate Solvency)

Kas+Efek Hutang lancar

= 0,57 :1 atau 57%

c. Quick Acid Ratio

Kas+Efek+Piutang Hutang lancar

= 2 :1 atau 200%

Kemampuan untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancer yang lebih likwid (quick assets) atau mudah dicairkan, diinterpretasikan bahwa setiap hutang lancar sebesar Rp 1,dapat dijamin oleh quick assets sebesar Rp 2,-

d. Working capital to Total Assets Ratio

Aktiva Lancar - Hutang Lancar Jumlah Aktiva

Likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (neto)

= 0,078 :1 atau 7,8%

ANALISIS RATIO-RATIO LEVERAGE PT. BUMI Per 31 Desember 2011

Ratio 2. Ratio Leverage a. Total debt to Equity Ratio

Metode Perhitungan Hutang lancar +Hutang jangka panjang Jumlah modal sendiri

Interpretasi Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruha hutang. Rp 0,67 dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan hutang

= 0,67 :1 atau 67%

b. Total debt to total capital assets

Hutang lancar +Hutang jangka panjang Jumlah modal /Aktiva

= 0,49 :1 atau 49%

Beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan hutang atau Rp 0,49 daru setiap rupiah digunakan untuk menjamin hutang.

c. Tangible assets debt coverage

Jumlah aktiva-Intangibles-Hutang lancar Besarnya aktiva tetap Hutang jangka panjang tangible yang digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang setiap rupiahnya. Setiap rupiah hutang jangka panjang = 3,38 : 1 atau 338% dijamin oleh aktiva tangible sebesar Rp 3,38,-

d. Times interest earned ratio

EBIT Bunga Hutang Jangka Panjang

= 11

Besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga hutang jangka panjang . Setiap rupiah bunga hutang jangka panjang dijamin oleh keuntungan Rp 11,-

Anda mungkin juga menyukai