Anda di halaman 1dari 1

Enterprise Architecture Planning suatu metode pendekatan perencanaan kualitas data yang berorientasi pada kebutuhan bisnis serta

bagaimana cara implementasi dari arsitektur tersebut dilakukan sedemikian rupa dalam usaha untuk men-dukung perputaran roda bisnis dan penca-paian isi sistem informasi dan organisasi. perbedaan perancangan sistem informasi tradisional dan EAP : 1. Arsitektur dapat ditemukan dalam model bisnis fungsional. 2. EAP mendefinisikan data sebelum aplikasi. 3. EAP menggunakan keterkaitan data untuk membatasi rencana implementasi. 4. EAP mempertimbangkan baik operasional jangka pendek dan focus strategi jangka panjang. Zachman mengidentifikasikan sebuah framework dengan enam tingkatan arsitekur yang dimulai dengan tingkat konseptual hingga detail rancangan dan konstruksi sebuah system. 1. Perspektif Perencana (Objective/ Scope): menetapkan konteks, latar belakang, dan tujuan. 2. Perspektif Pemilik (Business Model/ Owners View): menetapkan model kon-septual dar enterprise. 3. Perspektif Perancang (System Model/ Designers View): menetapkan model sistem informasi sekaligus menjembatani hal yang diinginkan pemilik dan hal yang dapat direalisasikan secara teknis dan fisik. 4. Perspektif pembangun (Technology Model/ Builders View): menetapkan digunakan dalam mengawasi implementasi teknis dan fisik. 5. Perspektif subkontraktor (Detailed Rep-resenttsions/ Out of Context View): menetapkan peran dan rujukan bagi pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan pembangunan system infor-masi. 6. Perspektif fungsional (Functioning Enterprise / Functioning System): merepresentasikan perspektif pengguna dan wujud nyata hasil implementasi Inisiasi Perencanaan Inisiasi perencanaan dilakukan agar proyek dapat diproses secara cepat dalam arahan yang benar semenjak awal. Langkah-langkah yang dilakukan pada fase inisiasi perencanaan adalah : 1. Penentuan ruang lingkup dan sasaran EAP Tujuan, adalah hal yang harus ditentukan dari awal karena tujuanlah yang akan menjadi penuntun arah, dan agar manajemen serta semua unsur yang akan terlibat mengerti persis apa peran dan kontribusi yang harus dilakukan 2. Pembuatan visi (pertemuan dengan manajemen) Tahap ini adalah tahapan dimana lingkungan organisasi dianalisis, sehingga kita dapat mengetahui visi organisasi dari fihak menajemen. 3. Penyesuaian metodologi. EAP adalah sebuah metodologi, dengan demikian maka pada tahap ini semua yang akan direncanakan harus berpedoman kepada tahapan pengerjaan yang EAP sarankan. 4. Penataan sumber daya komputer

Pada tahap ini, EAP meminta agar organisasi mampu merekondisikan semua sumber daya komputer dan data/informasi yang terlibat sedemikian rupa agar siap pakai 5. Pembentukan tim perencanaan Menyusun kerangka tim yang baik bisa jadi merupakan hal yang paling penting pada fase Inisiasi perencanaan ini, karena akan sangat berpengaruh pada kualitas hasil dari EAP nantinya 6. Persiapan perencanaan kerja EAP Perencanaan kerja sangat penting karena akan menjadi acuan bagi semua aktifitas team. 7. Pengkonfirmasian komitmen manajemen dan pembiayaan Langkah terakhir ini diperlukan agar semua unsur organisasi termasuk manajemen, dapatmengerti sasaran dan tujuan yang akan dicapai. Kunci analisis value chain adalah memahami aktivitas di dalam institusi yang menciptakan manfaat kompetitif serta pengaturan aktivitas tersebut lebih baik dari institusi lain pada industri. Porter (1985) mengemukakan bahwa aktivitas bisnis dapat dikelompokan menjadi dua : 1. Primary activities, yang secara langsung berkaitan dengan produksi dan pengiriman produk atau layanan; serta 2. Support activities, yang mendukung primary activities, tidak terlibat langsung dalam produksi, namun memiliki potensi meningkatkan efisiensi dan efektivitas. 1.PK Kondisi konflik : merupakan pengambilan keputusan yang berkaitan karena adanya banyakalternatifkonflik karena ada perbedaan kepentingan Contoh : Memutuskan investasi di 3 alternatif. 2.Jelaskan a. Model Probabilitas : model keputusan dgn konsep probabilitas/kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa terntentu b. Model Pohon keputusan : model yang menunjukkan suatu proses untuk masalah-masalah yang dihadapinya ke dalam komponen2 kemudian dibuatkan alternatif2 c. Konsep nilai harapan : pengambilan keputusan berdasarkan value 3. Karakteristik keputusan dg Pohon Keputusan : Mempunyai banyak alternative keputusan Alternatif2nya saling berkaitan Cabang2 yang diperinci mempunyai peluang yg berbeda 4. Jelaskan Kriteria Laplace : probabilitas peristiwa tak diketahui sehingga semua peristiwa mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi Contoh : akan memilih investasi saham tabungan beli tanah Kriteria maximin : hasil terkecil untuk setiap resiko dari beberapa alternatif dibandingkan dan alternatif yang menghasilkan nilai maksimum dari hasil-hasil yang minimum dipilih. Contoh : Memilih alternative saham yang resikonya plg kecil Kriteria maximax : pengambil keputusan memilih alternatif yang merupakan nilai maksimum dari pay off yang maksimum. Contoh : pengambilan keputusan saham, obligasi, emas. Keputusan yang diambil pada payoff terbesar pada kondisi cerah.

Kriteria regret : bahwa pengambil keputusan mengalami kerugian jika suatu peristiwa terjadi, menyebabkan alternatif yang terpilih kurang dari pay off maksimum. Jumlah opportunity loss ditentukan dengan mengurangkan pay off alternatif itu dari pay off maksimum. Contoh : memilih nilai minimum dari regret (opportunity loss) yang maksimum. 5.Dynamic Programming : metode pemecahan masalah dg menguraikan solusi mjd sekumpulan langkah atau tahapan sedemikian rupa sehingga solusi dari persoalan dapat dipandang dari serangkaian keputusan yang saling terkait. Karakteristik : Persoalan dapat dibagi mjd beberapa tahap, yg stiap tahap hanya diambil 1 keputusan Cost pada ssatu tahap meningkat secara teratur dgn bertambahnya jml tahapana Cost pada 1 tahap bergantung pada tahap yang sudah berjalan dgn cost pd tahap tsb Hasil dari keputusan yg diambil pd stiap tahap ditransformasikan dari status yg bersangkutan le status berikutnya pd tahap berikutnya. Tahapan : Memecahkan permasalahan asli menjadi permasalahan yang juga disebut sebagai tahapan dengan keputusan di tiap tahapan Memecahkan tahapan terakhir dari permasalahan dengan semua kondisi yang memungkinkan Bekerja mundur / maju dari tahapan terakhir / memecahkan tiap tahap sampai tahap akhir Solusi optimal dari permasalahan dipecahkan

Anda mungkin juga menyukai