Anda di halaman 1dari 1

Ribuan jarum yang menusuk tak akan terasa sakit ketika jiwa kita tenggelam dalam kekhusyuan puja

puji cinta pada-Nya, bahkan sedahsyat gelombangpun tak akan mampu menggoyahkan kaki yang tengah berdiri saat terlarut munajat kepada-Nya. Allah Mengapa setiap hari selalu saja diri ini dihantui kegelisahan, dibuntuti keraguan, selalu saja dibayang-bayangi takut kehilangan. Padahal aku tahu bahwa semua yang aku miliki hanyalah titipan dari MU, padahal aku telah faham bahwa ketika kau memberi sesuatu aku harus rela untuk kehilangannya. Tetapi kerap kali kegalauan ini timbul, baik saat senyap atau ramai, baik dalam sunyi atau bersama kawan, meski aku tak pernah mengeluh tentang kegalauan ini namun tetap kerapuhan itu terasa menghimpit jiwaku. Dunia ini begitu luas namun hati tetap saja sempit ketika kegalauan ini menghimpit. Senyum dan tawa bahagia disekitarku tak lagi menjadi hiburan yang menyenangkan akan tetapi seperti air diatas keladi, tertawa sejenak dan kembali terpekur dalam kegalauan yang sama, masih dalam perasaan semula, kegalauan yang melanda. Rabbi Mungkin aku bersyukur dengan keadaanku saat ini Mungkin aku kurang bersedekah Mungkin aku tak lagi istiqamah Mungkin aku tak lagi disiplin dalam tilawah Mungkin aku terlelap dalam senyum semu Dan mungkin aku terlena dengan nilkmat sesaat Allah Aku hanya ingin jatuh dalam peluk Mu Menikmati indah kasih Mu Menyulam rindu dalam sajadah indah Mu Merangkai cerita bahagia bersama Mu Berteduh dalam pancaran damai Mu Membersihkan kekeruhan hati dan jiwaku di telaga agung Mu Allah Aku hanya ingin bersama Mu Dan tetap bersama Mu Meski apapun yang terjadi Izinkanlah aku tetap bersama Mu Hingga nafas terakhir ini Engkau tarik Terbang menuju singgasana cinta Mu Dan terakhir, Biar kegalauanku menyendiri di ruang sempit.

Anda mungkin juga menyukai