Oleh:
Pengontrolan Flux
Pengontrolan fluks ini dilakukan dengan cara membandingkan fluks aktual ( s) dengan fluks referensi ( ) ref . Kemudian hasil perbandingan ini dikonversikan dalam sinyal digital (dilambangkan S ). Perbandingan ini dapat dilihat pada Tabel
Pengontrolan Torsi
Untuk penjelasan detail dari metode DTC, akan lebih mudah untuk mengubah nama vektor tegangan bukannol dari inverter, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. Subskrip Angka Romawi mewakili perubahan keadaan inverter di mode operasi gelombang persegi
Rumus vektor tegangan ke-K(I,II,..,VI)
Dari gambar, terlihat langkah-langkah dalam mengontrol torsi dan fluks : 1. Pengukuran arus dan tegangan motor. 2. Transformasi arus dan tegangan tiga phasa (abc) ke dua phasa (d-q) 3. Penghitungan besar torsi, fluks dan sudut fluks stator 4. Penentuan keadaan ST , S dan S 5. Penentuan Jenis Switching
(DSC) metode, yang diusulkan oleh Depenbrock pada tahun 1985, dimaksudkan terutama untuk ASD daya tinggi. Biasanya switch nya lambat seperti GTO dan Bekerja pada frekuensi rendah. Dikatakan DSC karena menghasilkan gelombang persegi tanpa sinyal eksternal atau pembawa.
Line to line Dimana: F0 = Frekuensi output Vi = tegangan input dc * = referensi virtual fluks
line to netral
Sehingga dapat ditentukan nilai referensi virtual fluks dan rms virtual fluks sbb:
THD(total harmonic distorsion) Yaitu rasio antara nilai rms virtual fluks harmonic dan rms fundamental fluks.