Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Apa itu Forex? Forex(Foreign Exchange) adalah perdagangan mata uang asing atau disebut dengan Valas (Valuta Asing) Apa yang diperdagangkan? Pasangan (Pairs) mata uang yang umum diperdagangkan (misalnya EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, USD/CHF). Jadi Forex berarti membeli atau menjual suatu mata uang terhadap mata uang lainnya, tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Dari mana keuntungan bisa diperoleh? Keuntungan diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli mata uang yang ditransaksikan.
Contoh: Dian membeli US dollar $100 dengan harga Rp. 9.000,- Satu bulan kemudian nilai tukar dollar menguat sehingga menjadi Rp. 9.500,- Dian menjual US dollar yang dia punya, sehingga dia mendapat keuntungan (9.500 - 9.000) x 100 = Rp 50.000 Apakah beda forex trading dengan money changer? Pada forex trading mata uang yang diperdagangkan pasangan mata uang asing dengan mata uang asing, pada money changer biasanya dengan rupiah. Money changer merupakan perdagangan mata uang secara fisik, penjual dan pembeli bertemu langsung dan nilai belinya pun 100% sesuai dengan hitungan fisik. Sedangkan pada forex trading, penjual dan pembeli tidak bertemu langsung secara fisik, juga dapat diperdagangkan dengan system margin atau jaminan. Sehingga untuk jual beli misalkan seniali USD $ 1000, kita tidak perlu menyediakan uang modal sebanyak 10 juta, cukup dengan nilai margin atau jaminan sebesar 1%. Mata Uang Yang Populer Diperdagangkan EUR = Euro (mata uang Eropa) GBP = Sterling atau Cable (mata uang Inggris) AUD = Aussie Dollar (mata uang Australia) NZD = Kiwi (mata uang New Zealand) JPY = Yen (mata uang Jepang) CHF = Swissy (mata uang Swiss) CAD = Dollar Canada (mata uang Canada) USD = US Dollar atau Buck (mata uang USA)
Golongan Pasangan Mata Uang (Pairs) Mata Uang Direct: (EUR/USD, GBP/USD dan mata uang lainnya, dimana USD biasa ditulis pada bagian belakang) Mata Uang Indirect: (USD/JPY, USD/CHF dan mata uang lainnya, dimana USD biasa ditulis pada bagian depan) Mata Uang Cross Rate: (GBP/JPY, EUR/CHF, yaitu mata uang yang diperbandingkan bukan dengan USD) Market Hours Pasar Forex bergerak dan buka 24 jam (Senin pk 4 pagi sampai sabtu pk. 4 pagi WIB) WIB = Waktu Indonesia Barat atau GMT +7 Time Zone: Asian Time (Tokyo) : 6 am 3 pm WIB Europe Time (London) : 2 pm 11 pm WIB USA Time (New York) : 7 pm 4 am WIB II. INSTALL TERMINAL Silahkan buka di http://www.belajartrading.netai.net/ III. MEMBACA TERMINAL Mengenal Platform Metatrader Ada berbagai platform online trading yang tersedia, salah satunya adalah plaformMetaTrader. Aplikasi metatrader ini memiliki banyak kelebihan dan sangat lengkap tools nya untuk trading forex. MetaTrader dikembangkan oleh MetaQuotes Software Corp., sebuah pengembang yang mengkhususkan diri di software pasar financial. Banyak broker yang menggunakan aplikasi ini, jadi bila Anda sudah menguasainya dan ingin pindah broker, anda tinggal cari broker lain yg menggunakan metatrader, dan tanpa perlu penyesuaian pemahaman aplikasi lagi. Menggunakan Metatrader Tampilan Utama Metatrader File : untuk membuat kustomisasi profil, print, dan menyimpan data. Atau membuat account baru(demo/real) Insert : untuk menambahkan garis(analisa teknikal) pada chart/grafik yg aktif. Window : untuk pengaturan window di metatrader Help : panduan menggunakan metatrader View : untuk memunculkan suatu window tertentu icon shortcut dan fungsi-fungsi tertentu: Mengubah jenis grafik, dan waktu periode, meng zoom/unzoom grafik Tools untuk menggambar pada grafik Shortcut untuk melakukan order layar market watch: Pergerakan pair mata uang saat ini, secara real. Anda bisa menampilkan pair-pair sesuai pilihan anda dengan cara mengklik kanan pada window market watch. (Klik kanan, symbols, show/hide).
Dari window market watch ini kita dapat melakukan beberapa operasi: - Menampilkan grafik : caranya klik kanan pada pair lalu pilih chart window. - Melakukan order : caranya double klik pada pasangan pair. layar navigator Didalamnya memuat beberapa informasi : Account : Daftar account kita Indicators : Daftar indikator-indikator(RSI, MACD, dsb) untuk analisa tehnikal. Expert Advisor(EA) : Sistem expert untuk analisa data(tingkat lanjutan) Custom Indicators : indikator yg kita tambahkan atau kustomisasi sendiri. layar grafik /chart Untuk mengetahui fungsi yang bisa dilakukan dari layar grafik ini silahkan anda klik kanan: Dari klik kanan ini anda bisa melakukan fungsi: Trading : untuk melakukan order jual/beli Indicator list : menampilkan, menambah, menghapus indikator Periodicity : untuk mengatur periode grafik. Zoom in/Zoom Out : fasilitas memperbesar/memperkecil tampilan Save as picture : menyimpan gambar grafik ke file. Print : untuk mencetak grafik. layar terminal Didalamnya memuat beberapa informasi : Journal : adalah untuk informasi history aktivitas yang telah dilakukan Mailbox : adalah fasilitas untuk membaca pesan-pesan penting dari administrator seperti informasi perubahan system, jam libur hari besar, data login demo anda, dan lain-lain yang harus anda baca bila ada hal-hal penting disana. Alerts : adalah fasilitas membunyikan alarm bila menyentuh posisi harga yang anda set sebelumnya News : adalah untuk berita-berita market (harus ada aktifkan dulu, ke menu Options lalu Server (Ctrl O)) Account : untuk melihat history order anda Trade : adalah untuk melihat posisi order saat ini Melakukan proses order pada metatrader : Untuk menampilkan layar order ada beberapa cara : Meng klik 2x pada market watch pada pair yg anda inginkan Klik kanan pada layar grafik dan pilih trading Atau tekan tombol F9 Layar/window untuk order adalah : Keterangan : Symbol : Pair mata uang yg akan diorder Volume : Berapa lot yg akan dibeli Stop Loss : Nilai batas kerugian Take Profit : Nilai batas profit/keuntungan. Maximum Deviation : Nilai batasan toleransi slippage(harga tiba-tiba melompat), maka jarak berapa dari harga yang melompat tersebut yang bisa anda toleransi untuk eksekusi order anda. (default: 0) Type : - Instant execution yaitu order akan dieksekusi secara langsung saat itu - Pending order, order akan dieksekusi saat mencapai nilai tertentu Buy Limit: Yaitu memasang order Buy dengan harga dibawah harga running sekarang, dengan harapan jika harga yang sedang turun tersebut dapat bergerak naik lagi dari titik posisi harga Pending Buy Limit tersebut untuk mendapatkan profit Buy Stop: Yaitu memasang order Buy
dengan harga diatas harga running sekarang, dengan harapan jika harga bergerak naik lagi dari titik posisi harga pending Buy Stop tersebut maka anda akan mendapatkan profit Sell Limit: Yaitu memasang order Sell dengan harga diatas harga running sekarang, dengan harapan jika harga yang sedang naik tersebut dapat bergerak turun lagi dari titik posisi harga Sell Stop: Yaitu memasang order Sell dengan harga dibawah harga running sekarang, dengan harapan jika harga bergerak turun lagi dari titik posisi harga pending Sell Stop tersebut maka anda akan mendapatkan profit Untuk Instant Execution : Setelah anda berhasil melakukan order, maka di layar Terminal anda , di bagian Trade akan muncul order yang barusan dieksekusi
Baris dibawahnya : Balance : jumlah dana/balance awal yang tidak akan berubah sampai terjadi kalkulasi final(saat close order) Equity : jumlah dana saat ini dikurang/ditambah profit. Bergantung pada posisi open saat ini. Free margin : jumlah dana yang masih bisa dipakai. Anda dapat melihat disitu, bahwa profit secara otomatis diupdate mengikuti gerakan pair currency. Apakah order yg sudah berjalan ini bisa diedit/dimodifikasi/dibatalkan ? Untuk nilai harga, volume tidak bisa dirubah, sedangkan nilai stop loss dan take profit bisa dirubah. Setelah order aktif tidak bisa dibatalkan. Order hanya bisa diclose/diakhiri. Caranya, klik kanan pada order lalu pilih menu 'modify or delete order' Setelah muncul layar order, rubah stop loss dan take profit sesuai selera anda. Setelah ini klik di modify(tombol warna merah) untuk mengakhiri.
Bagaimana menyelesaikan/close order ? Untuk membukukan keuntungan(untung/rugi) setiap posisi open harus di akhiri(bahasa forexnya di close/liquid). Untuk mengclose posisi caranya adalah sangat mudah : klik 2x pada order, akan muncul layar close, lalu klik di close(tombol warna kuning)
Untuk Pending Order : Setelah anda berhasil melakukan order, maka di layar Terminal anda , di bagian Trade akan muncul order yang barusan dieksekusi
Apakah order yg sudah berjalan ini bisa diedit/dimodifikasi/dibatalkan ? Selama order masih belum aktif, nilai harga, stop loss, dan take profit bisa dirubah. Bahkan bisa dibatalkan.
Caranya, klik kanan pada order lalu pilih menu 'modify or delete order' Setelah muncul layar order, rubah price/harga, stop loss, take profit sesuai selera anda. Setelah ini klik di modify(mengedit) atau delete untuk membatalkan.
Menyelesaikan Order/Close Order Selain dengan secara manual, order juga otomatis tertutup jika : Nilai pergerakan sudah mencapai take profit atau stop loss. Tentunya jika anda memasang atau meng set nilai stop loss dan take profit Nilai pergerakan pada posisi rugi(profit negatif), sehingga equity sudah hampir habis. Menambah indikator pada grafik Dalam metatrader sudah disertakan beberapa indikator standar(umum digunakan) yang dapat langsung kita gunakan. Untuk menambahkan ke grafik, caranya : 1. Klik pada layar grafik dimana anda ingin tambahkan indikator. 2. Pada layar navigator > klik di indicators ( tanda +) > pilih indikator. 3. Lalu klik kanan pada indikator > attach to chart 4. Akan muncul layar untuk konfigurasi parameter. Klik Ok
Jumlah indikator yg bisa ditambahkan tidak terbatas. Namun tentunya indikator yg terlalu banyak justru akan membuat tampilan grafik tidak optimal dan justru membingungkan untuk analisa. Itu terserah pilihan dan kenyamanan anda saja. Untuk mengedit parameter dan menghapus indikator pada layar grafik, caranya : 1. Klik kanan pada layar grafik > indikator list 2. Nampak layar daftar indikator. Pilih/klik pada indikator yang anda maksud Untuk mengedit parameter pilih EDIT, dan untuk menghapus pilih DELETE.
BELAJAR FOREX MINGGU II IV. MENGENAL FOREX CHART Chart atau Grafik. Dapat dikatakan bahwa grafik menceritakan sejarah pergerakan harga dari waktu ke waktu. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, seorang analis teknikal percaya bahwa sejarah pergerakan memiliki kecenderungan untuk berulang. Inilah yang banyak diteliti untuk memprediksi pergerakan yang akan terjadi. Ada 3 macam grafik yang biasanya digunakan, yaitu: 1. Line Chart 2. Bar Chart 3. Candle Stick LINE CHART Line Chart adalah jenis grafik yang paling sederhana. Garis dalam grafik menghubungkan harga penutupan setiap sesi perdagangan. Secara lebih jelas dapat dilihat melalui gambar berikut. Bar Chart BAR CHART Sebuah bar chart sedikit lebih kompleks. Ini menunjukkan harga pembukaan dan penutupan, serta tinggi dan rendah. Bagian bawah bar vertikal menunjukkan harga terendah yang diperdagangkan dalam suatu jangka waktu, sedangkan bagian atas bar menunjukkan harga tertinggi. Bar vertikal itu sendiri menunjukkan rentang perdagangan pasangan mata uang secara keseluruhan. Hash horizontal di sisi kiri bar adalah harga pembukaan, dan sisi kanan hash horizontal adalah harga penutupan. Berikut adalah contoh dari bar chart untuk EUR / USD: Satu bar menunjukkan satu segmen waktu, apakah itu satu hari, satu minggu, atau satu jam. grafik bar juga disebut chart OHLC, karena mereka menunjukkan pembukaan, Tinggi, Rendah, dan penutupan suatu mata uang tertentu. Berikut adalah contoh sebuah bar : Buka: Garis horizontal kecil di sebelah kiri adalah harga pembukaan Tinggi: Bagian atas garis vertikal mendefinisikan harga tertinggi pada periode waktu Rendah: Bagian bawah garis vertikal mendefinisikan harga terendah pada periode waktu Tutup: Garis horizontal kecil di sebelah kanan adalah harga penutupan
Grafik candlestick adalah grafik yg paling populer digunakan saat ini. Disarankan untuk menguasai dengan cukup baik tentang grafik ini. Kita mulai dengan mengenal, membaca, dan mengartikan grafik candlestick. Diharapkan setelah membaca artikel ini, Anda akan merasakan manfaat dan keuntungan dalam menggunakan grafik candlestick. Grafik candlestick = grafik lilin, lahir di Jepang. Kapan ? tidak ada yg tau persisnya, namun saat itu di jepang telah ada sekolah-sekolah lama yang mengajarkan analisa teknis untuk perdangan
beras. Hingga suatu saat seorang barat bernama 'Steve Nison' menemukan dan pertama kali mengenal rahasia teknik jepang ini dari kenalannya sesama broker Jepang. Sejak saat itu Steve menjadi terobsesi dengan teknik ini, dia mulai mempelajari, meneliti, menulis, dan perlahan mulai tumbuh populer di sekitar tahun 90 an. Singkat cerita, kita patut berterima kasih kepada Steve Nison(Mr Candlesticks) Dalam sebuah grafik candlestik/grafik lilin, mengandung informasi : harga pembukaan(Open), harga penutupan(Close), serta dinamika pergerakan harga(High/Tertinggi - Low/Terendah). Bagian bawah menunjukan harga terendah(lower shadow), sementara bagian atas adalah harga tertinggi(Upper shadow). Dalam grafik lilin bagian tengah terdapat sebuah kotak. Kotak ini akan diberi warna dimana akan menandakan bahwa harga naik atau turun. Bila kotak tidak berwana/putih, menandakan harga naik, sedangkan bila kotak berwana hitam menandakan harga turun.
Harga naik apabila harga penutupan > harga pembukaan. Dan harga turun apabila harga penutupan < harga pembukaan. Disini kita melihat pasti ada jeda waktu antara harga pembukaan dan penutupan, jeda ini sering disebut dengan Time Frame. Dan bisa diatur sesuai keinginan kita, seperti 5 menit, 10 menit, 15 menit, 1 jam, 1 hari, ataupun 1 bulan.
Penggunaan candlestick chart lebih mempermudah pengamatan harga bila dibandingkan dengan Bar Chart tentunya dan Trader dapat dengan mudah membedakan pergerakan naik atau turun dan juga dalam menentukan harga tertinggi dan terendah. Keuntungan penggunaan candlestick chart. Lebih mudah digunakan. Memiliki pola dengan nama-nama yang unik. Candlestick chart sangat bagus untuk mengenali pergantian trend dari trend naik ke trend turun atau sebaliknya. NB: Perlu dipahami, dalam 1 bar dalam bar chart ataupun candlestick chart merupakan kumpulan pergerakan harga berdasarkan TimeFrame tertentu. Sebagai contoh, pada time frame 5 menit, 1 bar mewakili pergerakan selama 5 menit tersebut. Demikian juga dengan TimeFrame yang lain. Mengenal Arti Grafik Candlestick Alasan utama orang menggunakan candlestick, adalah selain hanya menunjukkan harga, juga menyimpan informasi Analisa/pasar. Baik mari kita pelajari dari yg paling sederhana. Long body : menunjukkan adanya minat yang sangat kuat untuk membeli atau menjualatau bisa juga menunjukkan banyak sekali aktivitas transaksi. Semakin panjang ukuran body berarti minat semakin kuat. Short body: badan pendek menunjukkan sedikit aktivitas membeli atau menjual. Merupakan kebalikan dari Long body.
Apabila Long body berwarna putih, ini berarti terjadi banyak aktifitas pembelian dari para trader. Sedangkan jika berwarna hitam, berarti banyak aktifitas penjualan.
Dibagian atas dan bawah biasanya ada bayangan(shadow) memberikan petunjuk pergerakan harga selama periode tersebut. Sampai saat ini grafik candlestick telah dipetakan menjadi puluhan model konfigurasi, dimana masing-masing model/pola tersebut, memiliki maksud sendiri-sendiri pula. POLA DASAR GRAFIK CANDLESTIK 1. Spinning Tops pola ini memiliki panjang shadow yg sama antara atas dan bawah. Menunjukkan adanyaketidakpastian antara pembeli dan penjual.
2. Marubozu Pola ini hanya terdiri kotak/badan saja, tanpa memiliki shadow/bayangan. Bila berwarna putih, maka ini menunjukan tren naik(bulish) yang sangat kuat sekali. Bila berwarna hitam, maka ini menunjukan tren turun(bearish) yang sangat kuat sekali.
3. Doji Pola ini terjadi karena harga open/close sama atau hampir sama, sehingga pada grafik biasanya badan hanya akan berupa garis tipis. Pola ini memberikan petunjuk ketidakpastian antara pembeli dan penjual.
Biasanya jika muncul pola ini, trader akan melihat pola sebelumnya untuk dirangkaikan atau digunakan sebagai bahan referensi. Semisal jika Doji muncul setelah Marubazu putih, menunjukkan pada saat dimana Doji muncul selera pembeli telah jenuh. Atau di pasar jumlah pembeli telah mulai berkurang. Demikian pula apabila Doji muncul setelah Marubazu hitam, menunjukkan pada saat dimana Doji muncul selera penjual telah jenuh. Yang perlu dicermati adalah bahwa tanda Doji ini belumlah merupakan konfirmasi akhir bahwa pasar telah jenuh. Perhatikan beberapa saat pola baru yg muncul untuk memberikan kepastian.
4.Reversal Pattern / Pola pembalikan arah Agar memenuhi syarat sebagai pola reversal, maka kita harus melihat arah tren sebelumnya. Sedangkan tren dapat kita tentukan melalui analisa garis tren, moving average, analisa teknis lainnya(akan kita ulas dalam artikel selanjutnya). Baik, mari kita lihat bagaimana analisa grafik candlestick ini dapat memberikan sinyal suatu pola pembalikan
Hammer dan Hanging Man Pola ini terlihat dengan ciri body kecil serta garis bawah shadow yg panjang
Hammer menunjukan pola pembalikan dari sebelumnya turun ke arah naik(bullish). Sedang kebalikannya Hanging Man menunjukan pola pembalikan dari sebelumnya naik ke arah turun(bearish). Lihat gambar dibawah. Hammer dan hanging man, dapat dimaknai bahwa pada saat itu terjadi tarik-ulur yg sama-sama kuat antara pembeli dan penjual(ketidak pastian). Apabila sinyal ini muncul, tunggu sampai beberapa pola berikutnya untuk mengkonfirmasi bahwa memang betul sinyal ini adalah sinyal pembalikan arah. Tambahan sedikit, ada jenis pola yg bentuknya merupakan kebalikan dari Hammer dan hanging man, yaitu Inverted Hammer dan Shooting star. Memiliki arti/fungsi yg kurang lebih sama. Namun memiliki tampilan dimana body kecil dan bayangan atas yg panjang. Lihat gambar dibawah ini
POLA CANDLESTICK SINGLE Hammer dan Hanging Man Hammer dan Hanging Man tampak persis sama namun memiliki arti yang sama sekali berbeda tergantung pada aksi harga masa lalu. Keduanya memiliki tubuh kecil yang lucu (hitam atau putih), panjang bayangan lebih rendah, dan bayangan atas pendek atau tidak ada. Hammer adalah pola pembalikan bullish yang terbentuk waktu trend menurun. Hal ini bernama hammer / palu, karena pasar mempalu bagian bawah. Ketika harga jatuh, sinyal palu/hammer yang dekat dibawah harga akan mulai naik lagi. Panjang bayangan lebih rendah menunjukkan bahwa penjual mendorong harga yang lebih rendah, namun para pembeli mampu mengatasi tekanan jual dan menutup dekat denga harga open. Hanya karena Anda melihat bentuk palu dalam trend turun tidak berarti Anda secara otomatis menempatkan buy order, konfirmasi lebih bullish diperlukan sebelum itu untuk keamanan menarik pelatuk. Sebuah contoh yang baik dengan menunggu konfirmasi lilin putih untuk menutup di atas candle di sisi kiri hammer. Kriteria: Bayangan panjang sekitar dua atau tiga kali tubuh candle. Sedikit atau tidak ada bayangan atas. Tubuh sebenarnya adalah pada ujung atas dari rentang perdagangan. Warna tubuh candle tidak penting. Hangging Man / wong gantung adalah pola pembalikan bearish yang juga dapat menandai tingkat Resistance. Ketika harga naik, pembentukan hanging man menunjukkan bahwa penjual mulai melebihi jumlah pembeli. panjang bayangan lebih rendah Menunjukkan bahwa penjual mendorong harga lebih rendah selama sesi. Pembeli mampu mendorong harga kembali beberapa tetapi hanya di dekat harga
open. Hal ini memberitahu kita bahwa tidak ada pembeli yang tertinggal untuk memberikan momentum yang diperlukan untuk menaikkan harga. Kriteria: Panjang bayangan lebih rendah yaitu sekitar dua atau tiga kali tubuh candle. Sedikit atau tidak ada bayangan atas. Tubuh candle berada pada ujung atas dari rentang perdagangan. Warna tubuh tidak penting, meskipun tubuh hitam lebih bearish dari tubuh putih. Inverted Hammer dan Shooting Star Inverted Hammer dan Shooting Star juga terlihat sama. Satu-satunya perbedaan antara mereka adalah apakah Anda berada dalam kecenderungan untuk trend turun atau naik. Kedua candle memiliki tubuh kecil mungil (diisi atau kosong), bayangan atas yang panjang, dan bayangan bawah lebih kecil atau tidak ada. Inverted Hammer / Palu yang terbalik terjadi ketika harga telah jatuh ada kemungkinan pembalikan. bayangan panjang atas menunjukkan bahwa pembeli mencoba tawaran harga lebih tinggi. Namun, penjual melihat apa yang pembeli lakukan, mengatakan Oh, tidak!!! dan mencoba untuk mendorong harga kembali. Untungnya, pembeli cukup makan beras untuk sarapan dan masih berhasil menutup sesi dekat dengan harga open. Karena penjual tidak dapat menutup harga lebih rendah, ini merupakan indikasi yang baik bahwa semua orang yang ingin menjual telah terjual. Dan jika tidak ada penjual lagi, siapa yang tersisa? Pembeli. Shooting star / Bintang jatuh adalah pola pembalikan bearish yang terlihat identik dengan palu terbalik / inverted hammer, namun terjadi ketika harga telah naik tinggi. Bentuk yang menunjukkan bahwa harga dibuka rendah, rally naik, tapi ditarik kembali ke bawah. Ini berarti bahwa pembeli berusaha untuk mendorong harga, tapi penjual masuk dan menerkam mereka. Ini adalah tanda bearish pasti karena tidak ada pembeli yang tersisa karena mereka semua sudah dibunuh. POLA CANDLESTICK DOUBLE Engulfing Candle Pola bullish engulfing adalah pola dimana dua batang lilin yang memberi sinyal, mungkin harga akan bergerak ke atas dengan sangat kuat. Ini terjadi ketika sebuah lilin bearish segera diikuti oleh sebuah lilin bullish lebih besar. Candle (lilin) kedua menelan lilin bearish. Ini berarti pembeli meregangkan otot mereka dan kemungkinan akan bergerak sangat kuat setelah kecenderungan menurun atau periode konsolidasi. Di sisi lain, pola bearish engulfing adalah kebalikan dari pola bullish. Jenis pola terjadi ketika candle bullish segera diikuti oleh sebuah lilin bearish yang sepenuhnya menelan candle sebelumnya. Ini berarti bahwa penjual mengalahkan pembeli dankemungkinan gerakan kuat ke bawah bisa terjadi. Tweezer Top dan Bottom Tweezer adalah 2 candle pembalikan. Jenis pola candle biasanya dapat dilihat setelah tren yang diperpanjang, menunjukkan bahwa pembalikan segera akan terjadi. Perhatikan bagaimana formasi candlestick terlihat seperti sepasang pinset! Tweezer Candle yang paling efektif memiliki karakteristik sebagai berikut:
Lilin pertama adalah sama dengan tren secara keseluruhan. Jika harga yang bergerak naik, maka lilin pertama harus bullish. Lilin kedua adalah sebaliknya tren secara keseluruhan. Jika harga yang bergerak naik, maka lilin kedua harus bearish. Bayang-bayang lilin harus dengan panjang yang sama. Tweezer tops harus memiliki tinggi yang sama, sementara dasar Tweezer harus rendahnya sama. POLA CANDLESTICK TRIPLE Evening dan Morning Star Bintang pagi (morning star) dan bintang sore (evening star) adalah tiga pola candle yang biasanya Anda dapat menemukan pada akhir sebuah tren. Mereka adalah pola pembalikan yang bisa dikenali melalui tiga karakteristik: Batangan pertama adalah candle bullish, yang merupakan bagian dari uptrend baru-baru ini. Candle kedua memiliki tubuh yang kecil, menunjukkan bahwa mungkin ada beberapa kebingungan di pasar. lilin ini dapat berupa bullish atau bearish. Lilin ketiga bertindak sebagai konfirmasi bahwa pembalikan adalah sedang terjadi, dengan candle menutup di luar titik tengah dari lilin pertama.
Three White Soldier dan Black Crow Tiga tentara putih (three white soldier) adalah pola yang terbentuk ketika tiga lilin bullish panjang mengikuti kecenderungan untuk menurun, sinyal pembalikan telah terjadi. Jenis pola lilin dianggap sebagai salah satu sinyal kuat bullish, terutama ketika terjadi setelah kecenderungan trend yang diperpanjang dan konsolidasi jangka pendek. Yang pertama dari tiga tentara disebut lilin pembalikan. ini menggambarkan bahwa periode konsolidasi yang diikuti kecenderungan untuk menurun sudah berakhir. Untuk pola yang dianggap sah, lilin kedua harus lebih besar dari tubuh lilin sebelumnya. Selain itu, lilin kedua harus menutup dekat tinggi, meninggalkan sumbu atas kecil atau tidak ada. Untuk tiga tentara putih pola akan selesai, lilin terakhir harus setidaknya ukuran yang sama dengan lilin kedua dan memiliki bayangan yang kecil atau tidak sama sekali. Tiga burung gagak hitam (three black crow) adalah pola candlestick kebalikan dari tiga tentara putih (three white soldier). Hal ini terbentuk ketika tiga lilin bearish mengikuti uptrend yang kuat, yang menunjukkan bahwa pembalikan adalah sedang terjadi. Tubuh lilin kedua ini harus lebih besar daripada lilin pertama dan harus dekat atau sangat dekat dengan harga terendah rendah. Akhirnya, lilin ketiga harus dengan ukuran yang sama atau lebih besar dari tubuh lilin kedua dengan sangat pendek atau tidak ada bayangan sama sekali. Three Inside Up dan Three Inside Down Three inside up adalah sebuah pola pembalikan tren yang ditemukan di bagian bawah trend yang menurun. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan tersebut mungkin akan segera berakhir dan bahwa uptrend baru akan dimulai. Ciri-ciri Three inside up: Lilin pertama harus ditemukan di dasar sebuah trend menurun dan ditandai dengan bearish candlestick yang panjang. Lilin kedua setidaknya harus sampai dengan titik tengah dari lilin pertama. Lilin ketiga perlu tutup di atas lilin pertama yang sangat tinggi untuk mengkonfirmasi bahwa pembeli telah mengalahkan kekuatan trend turun. Sebaliknya, dalam formasi three inside down ditemukan di puncak uptrend. Ini berarti bahwa uptrend mungkin sudah selesai dan bahwa trend menurun baru akan dimulai. Three inside down memiliki karakteristik sebagai berikut: Lilin pertama harus berada di bagian atas uptrend dan ditandai oleh bullish candlestick yang
panjang. Lilin kedua harus mencapai titik tengah dari lilin pertama. Lilin ketiga harus ditutup di bawah lilin pertama untuk mengkonfirmasi bahwa penjual telah mengalahkan kekuatan uptrend. Versi lengkap forex chart dan gambar bsa diminta dengan cara kirim ke email ke mtaufiqurahman@yahoo.com, dengan subject Belajar forex minggu II
BELAJAR FOREX MINGGU III VI. ANALISA DALAM TRADING FOREX Setelah sepintas kita mengetahui apa itu forex, bagaimana menginstall MT4 terminal, mengenal tool bar yang ada pada terminal MT4 dan membaca chart. Saatnya kita mengetahui beberapa indicator yang ada dalam terminal MT4. Fungsi indcator dalam terminal MT4 sebenarnya adalah alat bantu untuk menganalisa perubahan market, sehingga kita bisa dengan pasti kapan masuk ke market dan mendapat keuntungan sesuai dengan target yang kita harapkan. Macam Analisa Tiga Jenis Analisis Pasar Untuk memulai, mari kita lihat tiga bagaimana Kita akan menganalisis dan mengembangkan ide untuk trading forex. Ada tiga jenis dasar analisis pasar: Analisa Teknikal Analisis Fundamental Analisis Sentimen Mana yang lebih baik, selalu perdebatan analisis yang lebih baik, tetapi untuk mengatakan kebenaran, kita harus mengetahui ketiganya. Ini seperti berdiri di bangku berkaki tiga jika salah satu kaki lemah, dengan berat badan Kita, Kita akan jatuh. Hal yang sama juga berlaku dalam perdagangan. Jika analisis Kita pada salah satu dari tiga jenis perdagangan lemah dan Kita mengabaikannya, ada kemungkinan bahwa hal itu akan menyebabkan Kita mengalami kerugian! 1. Analisa Teknikal Analisis teknis adalah kerangka di mana trader mempelajari pergerakan harga. Teorinya adalah bahwa seseorang dapat melihat pergerakan harga secara historis dan menentukan kondisi perdagangan saat ini dan pergerakan harga potensial yang akan datang. Bukti utama untuk menggunakan analisa teknis adalah bahwa, secara teoritis, semua informasi pasar saat ini tercermin dalam harga. Jika harga mencerminkan semua informasi yang ada di luar sana, maka gerakan harga adalah salah satu yang perlu diperhatikan sebelum melakukan transaksi. Sekarang, apakah pernah mendengar pepatah lama, Sejarah cenderung mengulangi dirinya sendiri? Nah, itulah dasarnya kita menggunakan analisa teknikal! Analisa teknis mencari pola-pola serupa yang telah terbentuk di masa lalu, dan akan memberikan ide bahwa harga akan bergerak dengan cara yang sama dengan sebelumnya.Dalam dunia perdagangan, ketika seseorang membicarakan analisa teknis, hal pertama yang terlintas dalam pikiran adalah grafik. Analisa Teknis menggunakan grafik karena itu adalah cara termudah untuk memvisualisasikan data historis! Kita dapat melihat data masa lalu untuk membantu melihat tren dan pola yang dapat membantu
menemukan beberapa peluang trading.Apa lagi dengan semua trader yang mengkitalkan analisis teknis, pola harga dan sinyal indikator cenderung benar dengan sendirinya.Kita harus tahu bahwa bahwa analisis teknis SANGAT SUBJEKTIF.Yang penting adalah bahwa Kita memahami konsep-konsep dalam analisis teknis sehingga Kita tidak akan mimisan tiap kali ada orang mulai berbicara tentang Fibonacci, Bollinger band, atau titik-titik pivot.
Prinsip Dasar Analisis Teknikal Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai asas dalam melakukan analisis teknikal, yaitu: 1. Market Price Discounts Everything Yaitu segala kejadian-kejadian yang dapat menyebabkan gejolak dalam bursa valas secara keseluruhan atau harga mata uang suatu negara seperti faktor ekonomi, politik fundamental dan termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksi sebelumnya seperti adanya peperangan, gempa bumi dan lain sebagainya akan tercermin pada harga pasaran. 2. Price Moves in Trend Yaitu harga mata uang asing akan tetap bergerak dalam satu trend. Harga mula bergerak ke satu arah, turun atau naik. Trend ini akan berterusan sehingga pergerakan harga melambat dan memberikan peringatan sebelum berbalik dan bergerak ke arah yang bertentangan. 3. History Repeats It Self Kerana analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologi para pelaku pasar, maka pergerakan berulang dapat dijadikan acuan untuk memprediksi pergerakan harga di masa yang akan datang. Pola berulang ini dapat dilihat dari waktu ke waktu di grafik. Pola-pola ini mempunyai makna yang dapat diinterprestasikan untuk memprediksi pergerakan harga. Para chartist (pihak yang melakukan analisa teknikal), percaya bahwa mereka dapat mengetahui pola-pola pergerakan harga kurs di masa mendatang dengan berdasarkan pada observasi pergerakan kurs di masa lalu. Singkatnya mereka memegang jargon ini: History always repeats it self. Filosofi ini tentu saja bertentangan dengan para fundamentalis dimana keputusan investasi atas nilai suatu mata uang didasarkan pada faktor fundamental ekonomi, politik dan moneter negara yang bersangkutan. Senjata utama para analis teknikal adalah grafik (chart itulah mengapa mereka disebut chartist). Melalui chart inilah mereka dapat melihat trend yang sedang berlangsung, rentang waktu trend, volume transaksi dan level-level psikologis yang ada. Jika Kita telah mampu mengetahui 4 hal tersebut, tentu saja keuntungan besar segera akan mengalir deras ke kocek Kita. Mari saya ulang: 1. Trend yang sedang berlangsung 2. Volume transaksi 3. Level-level psikologis (support dan resistance) 4. Periode waktu yang terjadi. Yup, itu saja. Memang tujuan para chartist adalah memprediksikan ke empat hal ini. Namun sekarang yang menjadi pertanyaan adalah seberapa akurat kemampuan kita memprediksi harga? Nah itulah yang memang harus terus menerus di asah tiap-tiap hari. Tidak ada satu pun metode yang sempurna baik fundamental maupun teknikal. Pengalaman dan diri sendiri memegang peranan sentral disini.
Analisa teknikal sendiri memiliki beberapa section atau dasar analisa yang berbeda. Secara garis besar analisa teknikal dibagi menjadi beberapa cabang besar yaitu: Apakah analisa teknikal memiliki kelemahan?? Tentu saja. Seperti saya katakan barusan, tidak ada yang sempurna. Mari saya sarikan kelemahan kedua analisa ini dalam bentuk tabel: Kelemahan pada Analisa Fundamental Kelemahan pada Analisa Teknikal Butuh waktu untuk memperoleh informasi. Memerlukan banyak data untuk menunjang akuratnya prediksi. Seringkali bersifat subyektif karena melibatkan banyak pendapat orang. Sangat bergantung pada kemampuan chartist. Tiap chartist memiliki metode yang berlainan dan masing-masing belum tentu cocok diterapkan satu sama lain. Lebih cocok diterapkan pada long term period trading. Sulit diterapkan pada pasar yang tidak efisien. Nah itu saja untuk perkenalan pada analisa teknikal. Pada bagian berikutnya kita langsung saja berkenalan dengan grafik. Pasti Kita tidak menginginkan terlalu banyak informasi yang akhirnya malah membuat Kita pusing bukan? Indikator Teknikal Dalam analisa teknikal kita mengenal beberapa perangkat yang digunakan untuk memprediksi trend pergerakan harga, mengetahui support dan ressistance serta overbought-oversold. Perangkat tersebut mendasarkan pada data historis yang terjadi dimasa lampau. Namanyaindikator. Indikator diciptakan oleh banyak analis teknikal dan masing-masing memiliki tujuan tertentu. Beberapa ahli menciptakannya untuk memprediksi trend yang sedang berlangsung. Lainnya menciptakan indikator teknikal untuk mengukur OB dan OS. Sementara ada juga yang menciptakannya untuk mengetahui batasan sup dan res. Nama indikator teknikal juga banyak yang sama dengan nama penemunya. Sebagai contoh indikator bernama Bollinger Bands, diciptakan oleh John Bollinger, seorang Analis Teknikal keturunan Yahudi. Namun kalau mau diselidiki sebenarnya indikator menerapkan prinsip ilmu statistik dalam perhitungannya. Ya, statistik. Namun jangan khawatir, kalau Kita tidak menyukai statistik (sama seperti saya), kabar baiknya, Kita tidak perlu melakukan perhitungan manual satu persatu dalam membuat indikator. Semua software penyedia grafik forex biasanya sudah menyediakan built in indicator didalamnya dan kita tinggal menggunakannya saja. Bahkan ada beberapa platform yang memungkinkan kita membuat indikator sendiri. Ya, tentu saja itu kalau Kita sudah advance. Saya sendiri tidak tertarik untuk membuat indikator sendiri. Bagi saya indikator yang ada sekarang sudah memadai. Ada terdapat lebih dari 300 indikator yang dapat Kita gunakan dalam melakukan analisa teknikal. Namun dalam penerapannya nanti Kita hanya membutuhkan 2 sampai maksimal 4 jenis indikator saja kok. Bukan berarti semakin banyak indikator akan semakin baik. Tidak. Yang ada adalah semakin membingungkan. Gunakan secukupnya saja dan mulailah terbiasa dengan beberapa indikator yang menurut Kita baik. Pada Netdania sendiri ada lebih dari 20 jenis indikator yang dapat Kita gunakan. Sementara pada GAIN Capital jumlahnya ada sekitar 15 buah namun memungkinkan Kita menambahkan
indikator sendiri dengan menggunakan API (Application Programming Interface) mereka.Di metatrader Kita dapat menambahkan indikator yang bernama Experts Advisor.
Gambar dibawah ini adalah tampilan pilihan indikator pada Metatrader. Perlu ditekankan disini bahwa mengetahui banyak indikator bukan berarti menjamin trading Kita profit. Esensi dari penggunaan indikator terletak pada bagaimana Kita memadukan satu indikator dengan indikator lainnya serta timing dan periode yang Kita gunakan. Jika diibaratkan sebuah kerajaan, maka indikator berperan sebagai penasehat bagi Kita dalam menentukan kebijakan untuk kerajaan Kita. Kitalah yang memutuskan apakah nasehat tersebut dituruti atau tidak. Semakin banyak penasehat maka semakin banyak suara yang diberikan. Kadang itu menjadi bukan saja membuat waktu tetapi menyesatkan dan seringkali menggerus emosi kita. 2. Analisa Fundamental Analisis fundamental adalah cara melihat pasar dengan menganalisis kekuatan ekonomi, sosial, dan politik yang mempengaruhi penawaran dan permintaan aset. Jika Kita berpikir tentang hal ini, Sama seperti di kelas 101 Ekonomi Kita, permintaan dan penawaranlah yang menentukan harga. Bagian yang sulit adalah menganalisis semua faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan. Dengan kata lain, Kita harus melihat faktor yang berbeda untuk menentukan ekonomi bagus dan ekonomi yang jelek. Kita harus memahami alasan bagaimana dan mengapa peristiwa-peristiwa seperti peningkatan pengangguran mempengaruhi perekonomian suatu negara, dan akhirnya, permintaan mata uangnya. Gagasan di balik jenis analisis ini adalah bahwa jika saat ini atau masa depan prospek ekonomi suatu negara yang baik, mata uang mereka kuat. Perekonomian suatu negara lebih baik maka makin banyak usaha asing dan investor yang akan berinvestasi di negara itu. Hal ini menyebabkan kebutuhan untuk membeli mata uang negara itu meningkat untuk memperoleh aset. Singkatnya, ini adalah gambaran analisa fundamental. Sebagai contoh, mari kita mengatakan bahwa dolar AS telah memperoleh kekuatan karena ekonomi AS membaik. Perekonomian membaik, suku bunga dinaikkan untuk mengendalikan pertumbuhan dan inflasi. suku bunga yang lebih tinggi membuat aset keuangan dalam mata uang dolar lebih menarik. Dalam rangka untuk mendapatkan aktiva tersebut, pedagang dan investor harus membeli beberapa Dollar. Akibatnya, nilai dolar akan meningkat. Nanti, Kita akan belajar data ekonomi apa yang menggerakkan harga mata uang, dan mengapa mereka melakukannya. Kita akan tahu siapa Ketua FED dan bagaimana data penjualan ritel mencerminkan perekonomian. Tapi itu pelajaran untuk lain waktu. Untuk saat ini, hanya tahu bahwa analisa fundamental adalah sebuah cara untuk menganalisis mata uang melalui kekuatan atau kelemahan ekonomi suatu negara. 3. Analisa Sentimen Sebelumnya, kami mengatakan harga yang secara teoritis akurat mencerminkan semua informasi pasar yang tersedia. Sayangnya bagi kami pedagang, tidak sesederhana itu. Pasar tidak hanya mencerminkan semua informasi di luar sana karena pedagang akan bertindak dengan cara yang sama. Tentu saja, itu bukan bagaimana segala sesuatu bekerja. Setiap trader memiliki pendapatnya sendiri atau penjelasan mengapa pasar bertindak. Pasar
hanya seperti Facebook itu jaringan kompleks yang terdiri dari individu-individu. pasar pada dasarnya mewakili semua pedagang Kita, Sastro, susi dari toko donat merasakan gerakan pasar. Setiap trader mempunyai pikiran dan pendapat yang dinyatakan melalui posisi yang mereka ambil, membantu membentuk keseluruhan sentimen pasar. Masalahnya adalah bahwa sebagai trader, tidak peduli seberapa kuat perasaan Kita, Kita tidak dapat menggerakkan pasar ke arah yang kita inginka (kecuali jika Kita salah satu GS ! George Soros atau Goldman Sachs). Bahkan jika Kita benar-benar percaya bahwa dolar akan naik, tetapi orang lain percaya akan turun, kita tidak bisa melakukan apa-apa. Sebagai trader, Semua hal ini harus menjadi pertimbangan kita. Terserah Kita untuk mengukur bagaimana perasaan pasar , apakah itu bullish atau bearish. Pada akhirnya, terserah kita untuk mengetahui bagaimana Kita ingin memasukkan sentimen pasar menjadi strategi trading Kita. Jika Kita memilih untuk mengabaikan sentimen pasar, itu pilihan Kita. Tapi, hei.., kami bilang sekarang, Kita akan rugi! Dengan mampu mengukur sentimen pasar dapat menjadi alat yang penting dalam kotak peralatan Kita. Kemudian di sekolah liteforex ini, kami akan mengajari kita bagaimana menganalisis sentimen pasar dan menggunakannya untuk keuntungan Kita. Analisa Terbaik Sepanjang perjalanan Kita sebagai calon trader forex Kita akan menemukan pendukung yang kuat untuk setiap jenis analisis. Jangan tertipu oleh ekstremis satu sisi! Salah satunya analisa adalah tidak lebih baik dari yang lain mereka adalah hanya cara yang berbeda untuk melihat pasar. Pada akhirnya, kita harus berusaha berdasarkan jenis analisis Kita yang paling nyaman dan menguntungkan bagi kita. Untuk catatan, analisa teknikal adalah studi tentang pergerakan harga di chart sementara analisa fundamental melihat bagaimana perekonomian suatu negara. Analisis sentimen pasar menentukan apakah pasar bullish atau bearish terhadap prospek fundamental saat ini atau masa depan. Faktor fundamental membentuk sentimen, sedangkan analisis teknikal membantu kita memvisualisasikan sentimen dan menerapkan kerangka kerja untuk perdagangan kita. Ketiga pekerjaan tersebut saling membantu untuk membantu Kita menentukan transaksi. Kami gambarkan sebagai sebuah Stool berkaki 3 untuk menekankan pentingnya ketiga jenis analisis tersebut. Ambil kaki salah satu atau dua stool tersebut dan pasti akan goyah! Untuk menjadi master sejati dalam dunia forex, Kita perlu tahu cara efektif menggunakan tiga jenis analisis tersebut. Mari kita memberikan contoh bagaimana berfokus pada hanya satu jenis analisis bisa berubah menjadi bencana. Katakanlah bahwa Kita melihat grafik Kita dan Kita menemukan peluang trading yang baik. Kita sangat bersemangat dan berpikir tentang uang yang akan kita dapatkan seperti hujan yang turun dari langit. Kita berkata kepada diri sendiri, Wah, aku melihat kesempatan trading yang sempurna di GBP / USD. Aku cinta chartku.. Mwah Sekarang tunjukkan Aku uang! Kita kemudian melanjutkan untuk membeli GBP / USD dengan senyum lebar besar di wajah Kita (sampai gigi Kita terlihat semua). Tapi tunggu! GBP/USD Tiba-tiba bergerak 100 pip ke ARAH LAIN! Sedikit yang Kita tahu, salah satu bank utama di London bangkrut! Tiba-tiba, semua orang sentimen terhadap pasar
perdagangan Inggris. Senyum lebar Kita berubah menjadi bubur dan Kita mulai marah pada chart Kita. Kita membanting mouse dan memukul komputer. Kita kehilangan banyak uang, dan sekarang komputer kita rusak berkeping-keping. Dan itu semua karena Kita mengabaikan analisis fundamental dan analisis sentimental. Ok, ok, jadi cerita itu di atas sedikit-didramatisasi, tetapi Kita mendapatkan intinya. Jangan hanya mengkitalkan hanya satu analisa. Sebaliknya, Kita harus belajar untuk menyeimbangkan penggunaan dari semua itu. dengan begitu Kita benar-benar bisa mendapatkan hasil maksimal dari trading kita. Beberapa alasan mengapa kita meletakkan analisis pasar sentimen dan fundamental bersamasama: - Pada saat Kita mencapai perguruan tinggi, Kita akan sangat kecanduan belajar lebih banyak tentang forex dan satu pelajaran tidak akan cukup. - Sulit untuk menarik garis antara analisis fundamental dan analisis pasar sentimen. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, faktor fundamental sebagian besar membentuk sentimen pasar. VII. INDICATOR TEKNIKAL Moving Average Moving average hanya merupakan cara untuk melihat kelancaran aksi harga dari waktu ke waktu. Dengan bergerak rata-rata, berarti bahwa Kita hanya mengambil harga penutupan ratarata pasangan mata uang untuk periode nomor yang terakhir X . Pada grafik, akan terlihat seperti ini: Seperti setiap indikator, indikator moving average digunakan untuk membantu kita meramalkan harga di masa mendatang. Dengan melihat kemiringan rata-rata gerakan, Kita dapat lebih menentukan potensi arah harga pasar. Seperti yang kami katakan, aksi harga dengan gerakan rata-rata yang diperhalus. Ada berbagai jenis moving average dan masing-masing memiliki tingkat kelancaran mereka sendiri. Umumnya, semakin mulus rata-rata gerakan, semakin lambat bereaksi terhadap pergerakan harga. Pada bagian ini, pertama kita perlu menjelaskan kepada Kita dua jenis utama moving average: Sederhana (simple moving average) Eksponensial (exponential moving average) Simple Moving Average Simple Moving Average adalah jenis yang paling sederhana moving average. Pada dasarnya, Simple Moving Average dihitung dengan menjumlahkan harga penutupan terakhir X periode dan kemudian membagi jumlah tersebut dengan X. Jika Kita merencanakan untuk jangka waktu 5 Simple Moving Average pada grafik 1-jam, Kita akan menambah harga penutupan selama 5 jam terakhir, dan kemudian membagi jumlahnya dengan 5. Kita memiliki harga penutupan rata-rata selama lima jam terakhir! String harga tersebut rata-rata sama dan Kita mendapatkan rata-rata yang bergerak! Jika Kita plot sederhana 5-Simple Moving Average pada grafik 10 menit, Kita akan menambah harga penutupan dari 50 menit terakhir dan kemudian bagi jumlahnya dengan 5. Jika Kita plot jangka waktu 5 Simple Moving Average pada grafik 30 menit, Kita akan menambah harga penutupan dari 150 menit terakhir dan kemudian bagi jumlahnya dengan 5.
paket charting Kebanyakan akan melakukan semua perhitungan untuk Kita.Alasan menjelaskan bagaimana cara menghitung Simple Moving Average adalah karena itu penting untuk dipahami sehingga Kita tahu cara mengedit dan tweak indikator tersebut. Memahami bagaimana indikator bekerja berarti Kita dapat mengatur dan menciptakan strategi yang berbeda. Sekarang, seperti hampir semua indikator lain di luar sana, Moving Average beroperasi dengan delay. Karena Kita mengambil harga rata-rata sejarah masa lalu, Kita benar-benar hanya melihat masa lalu dan masa depan harga jangka pendek. Berikut adalah contoh bagaimana Simple Moving Average memperlancar analisa harga. Pada grafik di atas, kami telah memasang tiga SMA berbeda pada chart 1 jam pada USD / CHF. Seperti yang Kita lihat, semakin besar period SMA, semakin tertinggal harganya. Perhatikan bagaimana 62 SMA berada jauh dari harga saat ini dari 30 dan 5 SMA. Hal ini karena 62 SMA menambahkan sampai harga penutupan 62 periode terakhir dan membaginya dengan 62. SMA dalam tabel ini menunjukkan Kita keseluruhan sentimen pasar pada titik waktu ini. Di sini, kita dapat melihat bahwa pasangan ini trennya naik. Alih-alih hanya melihat pada harga pasar saat ini, moving average memberi kita pandangan yang lebih luas, dan kita sekarang dapat mengukur secara umum arah harga masa depan. Dengan menggunakan SMA, kita bisa tahu apakah pasangan trenya naik, tren turun, atau hanya sideway. Ada satu masalah dengan simple moving average dan hal itu bahwa mereka rentan terhadap lonjakan. Ketika hal ini terjadi, hal ini dapat memberi kita sinyal palsu. Kita mungkin berpikir bahwa tren baru dapat berkembang, tetapi dalam kenyataannya, tidak ada yang berubah. Dalam pelajaran berikutnya, kami akan menunjukkan apa yang kita maksud, dan juga memperkenalkan Kita kepada jenis lain moving average untuk menghindari masalah ini. Exponential Moving Average Seperti yang kami katakan dalam pelajaran sebelumnya, simple moving average dapat terdistorsi oleh lonjakan harga. Kita akan mulai dengan contoh. Katakanlah kita plot SMA 5-periode pada daily chart EUR / USD. harga penutupan selama 5 hari terakhir adalah sebagai berikut: Hari 1: 1,3172 Hari 2: 1,3231 Hari 3: 1,3164 Hari 4: 1,3186 Hari 5: 1,3293 kalkulasinya sebagai berikut: (1.3172 + 1.3231 + 1.3164 + 1.3186 + 1.3293) / 5 = 1.3209 mudah kan? Bagaimana kalau hari kedua ada berita yang keluar yang mengakibatkan euro terjun bebas. hal ini mengakibatkan EUR/USD terjun ke harga 1.3000. mari kita lihat apa yang terjadi dengan SMA periode 5. Day 1: 1.3172 Day 2: 1.3000
Day 3: 1.3164 Day 4: 1.3186 Day 5: 1.3293 Moving Average akan dihitung seperti berikut : (1.3172 + 1.3000 + 1.3164 + 1.3186 + 1.3293) / 5 = 1.3194 Hasil dari perhitungan akan mengakibatkan perhitungan yang sangat rendah. padahalhal tersebt hanya terjadi karena adanya berita yang keluar. Ini disebut Exponential Moving Average ! Exponential Moving Average (EMA) memberikan berat untuk periode paling baru. Dalam contoh di atas, EMA akan menempatkan berat pada harga hari-hari paling baru, yang berarti hari 3, 4, dan 5. Ini akan berarti bahwa lonjakan pada Hari 2 akan menjadi nilai lebih rendah dan tidak akan besar pengaruhnya terhadap moving average. Mari kita lihat di grafik 4 jam pada USD / JPY untuk menyoroti bagaimana sebuah SMA dan EMA akan terlihat berdampingan pada grafik. Perhatikan bagaimana garis merah (30 EMA). Tampak harga lebih dekat dengan garis biru (30 SMA). Ini berarti bahwa lebih akurat menggunakan SMA. Kita mungkin bisa menebak mengapa hal ini terjadi. Itu karena EMA lebih menekankan pada apa yang telah terjadi belakangan ini. Ketika trading, jauh lebih penting untuk melihat apa yang terjadi SEKARANG bukan apa yangtelah terjadi minggu lalu atau bulan lalu. SMA vs EMA Sekarang, Kita mungkin bertanya pada diri sendiri, mana yang lebih baik? Yang sederhana atau eksponensial? Pertama, mari kita mulai dengan exponential moving average. Bila Kita ingin moving average yang akan merespon harga yang bergerak cepat, maka EMA adalah cara terbaik. Ini dapat membantu Kita menangkap tren sangat dini (lebih lanjut tentang ini nanti), yang akan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Bahkan, sebelumnya Kita menangkap tren, semakin lama Kita bisa menahan OP dan meraup keuntungan yang banyak. Kelemahan menggunakan Exponential moving average adalah bahwa Kita mungkin mendapatkan sinyal palsu selama periode konsolidasi (oh tidak!). Karena moving average begitu cepat merespon harga, Kita mungkin berpikir sebuah tren yang terbentuk ketika itu hanya spike harga. Dengan simple moving average, adalah sebaliknya. Bila Kita ingin moving average yang lebih halus dan lebih lambat untuk merespon aksi harga, maka SMA adalahpilihan yang terbaik. Hal ini akan bekerja dengan baik ketika melihat time frame yang lebih lama, karena bisa memberi Kita gambaran mengenai tren secara keseluruhan. Meskipun lambat untuk merespon tindakan harga, hal itu mungkin bisa menyelamatkan Kita dari sinyal palsu. kekuranganya adalah bahwa Kita mungkin menunda terlalu lama, dan Kita mungkin kehilangan harga entri yang baik. Sebuah analogi mudah diingat perbedaan antara keduanya adalah untuk memikirkan kelinci dan kura-kura. kura-kura yang lambat, seperti SMA, jadi Kita mungkin kehilangan untuk mendapatkan sinyal pada awal tren. Namun, ia memiliki cangkang keras untuk melindungi diri, dan sama,
menggunakan SMA akan membantu Kita terhindar dari jebakan. Di sisi lain, kelinci cepat, seperti EMA. Ini membantu Kita menangkap awal dari sebuah tren tetapi Kita munkin mendapatkan sinyal palsu. Di bawah ini adalah tabel untuk membantu Kita mengingat pro dan kontra masing-masing. SMA EMA Pro Menampilkan grafik halus yang menghilangkan sinyal palsu. Bergerak cepat dan baik untuk menunjukkan perubahan harga terbaru. Kont Bergerak lambat, yang dapat menyebabkan sinyal telat dalam pembelian dan penjualan Lebih rentan mendapatkan sinyal palsu Jadi mana yang lebih baik? Ini benar-benar terserah Kita untuk memutuskan. Ada sejumlah strategi trading yang dibangun dengan menggunakan moving average. Dalam pelajaran berikut, kita akan mengajarkan kepada Kita: Cara menggunakan moving average untuk menentukan tren Bagaimana menggabungkan moving average crossover ke sistem trading Kita Bagaimana moving average dapat digunakan sebagai support dan resistance yang dinamis Waktu untuk istirahat! Pergi mencari grafik dan mulai bermain dengan moving average! Cobalah berbagai jenis dan mencoba bereksperimen dengan periode yang berbeda. Pada waktunya, Kita akan menemukan moving average yang paling cocok untuk Kita. Menggunakan Moving Average Salah satu cara yang manis untuk menggunakan moving average adalah untuk membantu Kita menentukan tren. Cara termudah adalah dengan hanya plot moving average tunggal pada tabel. Ketika harga cenderung untuk tinggal di atas moving average, berarti trendnya naik. Jika harga cenderung tinggal di bawah moving average, maka menunjukkan bahwa trend menurun. Masalahnya dengan hal ini adalah bahwa itu terlalu sederhana. Mari kita katakan bahwa USD / JPY trendnya turun, tetapi laporan berita yang keluar menyebabkan spike yang tinggi. Kita melihat bahwa harga sekarang di atas rata-rata bergerak. Kita berpikir kepada diri sendiri: Jadi Kita melakukan hal itu. Kita membeli satu miliar unit menyebabkan Kita yakin bahwa USD / JPY akan naik. Ternyata, trader hanya bereaksi terhadap berita, tetapi trend tetap turun dan lebih rendah! Apa beberapa trader yang melakukan dan kami sarankan Kita jangan melakukan juga. Untuk mempermudah mendapatkan sinyal yang lebih jelas apakah pasangan ini tren naik atau turun tergantung pada urutan moving average. Mari kita jelaskan. Pada uptrend, yang lebih cepat moving average harus berada di atas lebih lambat rata-rata bergerak dan kecenderungan untuk menurun, sebaliknya.Sebagai contoh, katakanlah kita memiliki dua MA: 10-periode MA dan MA periode 20. Pada grafik Kita, akan terlihat seperti ini:
Di atas adalah daily chart USD / JPY. Sepanjang uptrend, 10 SMA di atas 20 SMA. Seperti yang Kita lihat, Kita dapat menggunakan moving average untuk membantu menunjukkan apakah pasangan adalah tren naik atau turun. Menggabungkan ini dengan pengetahuan Kita pada garis tren, ini dapat membantu Kita memutuskan apakah akan buy atau sell . Kita juga dapat mencoba menempatkan lebih dari dua moving average pada chart Kita. Moving Average Crossover Sekarang, Kita tahu bagaimana menentukan trend dengan memplot moving average pada grafik Kita. Kita juga harus tahu bahwa moving average dapat membantu Kita menentukan kapan tren berakhir dan sebaliknya. Yang harus Kita lakukan adalah plot beberapa moving average pada chart Kita, dan menunggu sebuah crossover (persilangan). Jika moving average menyilang satu sama lain, itu berarti sinyal bahwa tren akan segera berubah, sehingga memberikan kesempatan kepada Kita untuk mendapatkan entri yang lebih baik. Dengan memiliki entri yang lebih baik, Kita memiliki kesempatan mendapatkan profit yang banyak! Jika Allen Iverson mencari nafkah dengan memiliki langkah menyilang yang mematikan, mengapa Kita tidak? Mari kita melihat lagi bahwa daily chart USD / JPY menunjukkan moving average crossover. Dari sekitar April sampai Juli, pasangan berada dalam uptrend yang bagus. keluar sekitar 124,00, sebelum perlahan-lahan menuju ke bawah. Pada pertengahan Juli, kita melihat bahwa 10 SMA menyeberang di bawah 20 SMA. Dan apa yang terjadi selanjutnya? Sebuah trend menurun yang bagus! Jika Kita sell di crossover SMA, akan menghasilkan hampir seribu pips! Tentu saja, tidak setiap perdagangan akan menghasilkan seribu pip, seratus-pip, atau bahkan 10pip. Ini bisa menjadi sinyal yang palsu, yang berarti Kita harus mempertimbangkan hal-hal seperti di mana kita harus menempatkan stop loss atau kapan harus mengambil keuntungan. Kita tidak boleh melompat masuk pasar tanpa rencana! Satu hal yang perlu dicatat dengan sistem crossover adalah bahwa ketika mereka bekerja dalam pasar yang volatile, mereka tidak bekerja dengan baik ketika trend sideway. Support Resistance Dinamis Cara lain untuk menggunakan moving average adalah dengan menggunakan mereka sebagai support dan resistance dinamis. Kami ingin menyebutnya dinamis karena hal itu tidak seperti support resistance tradisional. Mereka akan terus berubah tergantung pada aksi harga terbaru. Ada banyak pedagang di luar sana yang melihat moving average ini sebagai support resistance utama. Trader akan melakukan beli jika harga menguji moving average atau sell jika harga naik dan menyentuh moving average. Berikut adalah chart 15-menit dari GBP / USD dan mengetest pada 50 EMA. Mari kita lihat support resistance dinamis.
Setiap kali harga mendekati 50 EMA dan diuji, itu bertindak sebagai perlawanan dan harga
memantul kembali. Satu hal yang harus diingat adalah bahwa hal ini hanya seperti support resistance garis normal. Ini berarti harga tidak akan selalu memantul sempurna dari movinga average. Kadang-kadang akan melewatinya sedikit sebelum kembali ke arah tren. Kita bisa menyebut daerah ini sebagai zona. Mari kita lihat lagi pada chart 15-menit dari GBP / USD, tapi kali ini mari kita menggunakan 10 dan 20 EMAS. Dari grafik di atas, Kita melihat harga melewati 10 EMA beberapa pips, tetapi mulai menurun setelah itu. Ada beberapa trader yang menggunakan strategi intraday seperti ini. Idenya adalah bahwa hanya seperti support resistance horisontal, moving average harus diperlakukan seperti zona. Daerah antara moving average bisa dipKitang sebagai zona support atau resistance. Menerobos Support Resistance Dinamis Sekarang Kita tahu bahwa moving average berpotensi dapat bertindak sebagai support dan resistance. Menggabungkan beberapa dari mereka, Kita dapat memiliki sendiri zona kecil yang menyenangkan. Tapi Kita juga harus tahu bahwa mereka dapat rusak, seperti setiap tingkat support dan resistance! Mari kita lihat lagi pada grafik GBP / 15-mnt s USD dengan 50 EMA. Dalam chart di atas, kita bisa melihat bahwa 50 EMA sebagai level support yang kuat untuk sementara pada GBP / USD karena berulang kali memantul. Namun, seperti yang kita telah ditKitai dengan kotak merah, harga akhirnya berhasil menembus dan terangkat naik. Harga kemudian kembali dan menguji EMA 50 lagi, yang terbukti menjadi tingkat dukungan yang kuat. Satu hal yang menyenangkan waktu menggunakan moving averages adalah bahwa mereka selalu berubah, yang berarti Kita hanya bisa meninggalkan tempat pada chart Kita dan tidak harus terus menerus mencari kembali potensi support dan resistance. Ringkasan Moving Average dari banyak jenis moving average. Dua jenis yang paling umum adalah simple moving average dan eksponensial moving average. simple moving average adalah bentuk paling sederhana moving average, tetapi mereka rentan terhadap lonjakan (spike) harga. eksponensial moving average bergerak menempatkan titik berat terhadap harga terbaru, yang berarti lebih menekankan pada apa yang para trader lakukan sekarang. Hal ini jauh lebih penting untuk mengetahui apa yang para trader lakukan sekarang daripada melihat apa yang mereka lakukan minggu lalu atau bulan lalu. moving average lebih halus daripada eksponensial moving average . Menggunakan eksponensial moving average dapat membantu Kita melihat tren lebih cepat, tetapi rentan terhadap sinyal palsu. Smooth moving average lebih lambat untuk merespon tindakan harga namun akan menyelamatkan Kita dari spike. Namun, karena reaksi lambat, mereka dapat menunda Kita dari mengambil kesempatan untuk memasuki pasar dan dapat menyebabkan Kita kehilangan beberapa peluang bagus. Kita dapat menggunakan moving average untuk membantu Kita menentukan tren, kapan harus masuk, dan ketika tren tersebut akan segera berakhir. Moving average dapat digunakan sebagai support dan resistance dinamis. Salah satu cara terbaik untuk menggunakan moving average adalah menggunakan beberapa moving average sehingga Kita bisa melihat kedua gerakan jangka panjang dan jangka pendek. Trend Line
Trend line mungkin merupakan bentuk paling umum dalam analisa teknis. Dan mungkin salah satu yang paling kurang dimanfaatkan juga. Jika digambar dengan benar, trend line dapat seakurat metode lainnya. Sayangnya, sebagian besar trader tidak menggambarnya dengan benar atau mencoba untuk membuat garis sesuai pasar, bukan sebaliknya. Dalam bentuk yang paling dasar, sebuah garis uptrend ditarik sepanjang bawah (lembah) area support yang mudah diidentifikasi . Dalam trend turun , garis tren digambar di bagian atas area resistensi yang mudah diidentifikasi (puncak). Bagaimana Kita menggambar garis tren? Untuk menggambar garis tren dengan benar, yang harus Kita lakukan adalah menemukan dua puncak atas atau bawah dan menghubungkan mereka. Berikut adalah contoh garis trend ! Lihatlah gelombang itu! Ada tiga jenis trend: Uptrend (higher lows) Downtrend (lower high) Tren menyamping (raging) Berikut adalah beberapa hal penting untuk diingat tentang garis tren: Dibutuhkan setidaknya dua puncak atau dasar untuk menarik garis tren yang valid tetapi membutuhkan TIGA untuk mengkonfirmasi garis tren. Semakin curam garis tren yang Kita gambar, semakin kurang dapat diKitalkan garis trend tersebut dan kemungkinan akan tembus. Seperti garis horisontal support dan resistance, garis tren akan menjadi lebih kuat jika mereka beberapa kali diuji. Yang paling penting, JANGAN PERNAH menggambar garis tren dengan memaksa mereka untuk menyesuaikan pasar. Jika tidak benar dalam menggambar garis trend, maka garis tren tersebut tidak valid! Support Resistance Support dan resistance adalah salah satu konsep yang paling banyak digunakan dalam trading. Anehnya, semua orang tampaknya punya ide mereka sendiri tentang bagaimana Kita harus mengukur support dan resistance. Mari kita lihat dasar-dasar pertama. Lihatlah diagram di atas. Seperti yang Kita lihat, pola zigzag memperlihatkantren naik (pasar bull). Ketika pasar bergerak naik dan kemudian kembali kembali, titik tertinggi yang dicapai sebelum kembali sekarang adalah resistance. Dengan pasar yang terus naik, titik terendah sebelum dimulai naik kembali sekarang adalah resistance. Support dan resistance secara terus menerus dibentuk selama pasar berosilasi naik turun dari waktu ke waktu. Dan juga sebaliknya untuk pasar turun (down trend). Menggambar Support dan Resistance Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa Support dan Resistance adalah bukan angka pasti. Sering kali Kita akan melihat Support dan Resistance yang tembus, tetapi segera setelah mengetahui bahwa pasar hanya mengujinya. Dengan grafik candle, tes Support dan Resistance biasanya diwakili oleh bayang-bayang candle. Perhatikan bagaimana bayangan candle menguji support 1,4700. Pada saat-saat itu sepertinya pasar menembus support. Tapi setelah itu, kita dapat melihat bahwa pasar hanyalah menguji level tersebut. Jadi bagaimana kita benar-benar tahu apakah Support dan Resistance tembus? Tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan ini. Beberapa berpendapat menyatakan Support
dan Resistance tembus jika pasar benar-benar bisa melampaui level tersebut. Namun, Kita akan menemukan bahwa hal ini tidak selalu terjadi. Mari kita ambil contoh yang sama kita dari contoh diatas dan melihat apa yang terjadi. Ketika harga benar-benar ditutup di support 1,4700. Dalam hal ini, harga telah ditutup di bawah tingkat support 1,4700 namun akhirnya naik kembali di atasnya. Jika Kita telah percaya bahwa sudah tembus dan sell pasangan ini, Kita pasti sudah salah besar! Melihat tabel sekarang, Kita secara visual dapat melihat dan sampai pada kesimpulan yang mendukung bahwa support belum ditembus, tetapi masih sangat berpengaruh dan sekarang lebih kuat. Untuk membantu Kita menyaring breakout palsu tersebut, Kita harus berpikir support dan resistance adalah sebagai zona daripada angka. Salah satu cara untuk membantu Kita menemukan zona ini adalah dengan menggambar support dan resistance pada line chart daripada candle chart. Alasannya adalah bahwa line chart hanya menampilkan harga penutupan sementara candle menambahkan harga tertinggi dan terendah. Naik turun ini dapat menyesatkan karena sering kali mereka hanya kotoran reaksi pasar. Ini seperti ketika seseorang melakukan sesuatu yang sangat aneh, tapi ketika ditanya tentang hal itu, dia hanya menjawab, Maaf, itu hanya gerakan refleks. Ketika menggambar support dan resistance, Kita tidak ingin refleks dari pasar. Kita hanya ingin menggambar gerakan yang disengaja. Melihat line chart, Kita menggambar garis support dan resistance disekitar sekitar daerah di mana Kita dapat melihat harga membentuk beberapa puncak atau lembah. Hal menarik lainnya tentang support dan resistance : - Bila harga melewati resistance, resistance tersebut berpotensi bisa menjadi support. -Semakin sering harga mengetest support / resistance tanpa melanggar, akan semakin kuat area support dan resistance. -Ketika tingkat support dan resistance dipecahkan, kekuatan gerakan tergantung pada seberapa kuat support atau resistance telah menahan. Dengan sedikit latihan, Kita akan dapat melihat potensi support dan resistance dengan mudah. Channel Jika kita mengambil teori trend line satu langkah lebih jauh dan menarik garis sejajar di sudut yang sama dengan uptrend atau downtrend, kita akan menghasilkan channel. Tidak, kami tidak berbicara tentang SCTV, RCTI, atau METRO TV. Channel hanya alat lain dalam analisis teknis yang dapat digunakan untuk menentukan tempat yang baik untuk membeli atau menjual. Baik atas dan bawah channel merupakan wilayah potensi support dan resistance. Untuk membuat channel (naik) keatas, cukup menarik garis paralel pada sudut yang sama seperti garis uptrend dan kemudian pindahkan ke posisi baris yang mana menyentuh puncak terbaru. Hal ini harus dilakukan pada saat yang sama saat Kita membuat garis tren. Untuk membuat channel (turun) kebawah, sederhana menarik garis paralel pada sudut yang sama seperti garis downtrend dan kemudian pindahkan ke posisi baris yang mana menyentuh lembah terbaru. Hal ini harus dilakukan pada saat yang sama Kita membuat garis tren. Ketika harga menyentuh garis tren bawah, ini dapat digunakan sebagai area buy. Ketika harga menyentuh garis tren atas, ini dapat digunakan sebagai area sell. Ada tiga jenis channel: Ascending channel (atas yang lebih tinggi dan bawah yang lebih tinggi)
Descending channel (atas yang lebih rendah dan bawah yang lebih rendah) Horizontal channel (sideway) Hal-hal yang penting untuk diingat mengenai garis tren: Ketika membuat channel, garis tren harus sejajar satu sama lain. Umumnya, bagian bawah channel dianggap sebagai zona beli sementara atas channel dianggap sebagai zona jual. Seperti dalam menggambar garis tren, JANGAN PERNAH memaksa harga di channel yang Kita gambar! Trading Dengan Garis Sekarang Kita tahu dasar-dasarnya, saatnya untuk menerapkan alat-alat teknis dasar yang sangat berguna untuk trading Kita. kami telah membagi tingkat trading support dan resistance menjadi dua ide yang sederhana: Bounce (mental) dan Break (tembus). Bounce Seperti namanya, metode bouncing pada support dan resistance . Banyak pedagang eceran membuat kesalahan trading pada level support dan resistance dan menunggu analisa mereka terwujud. Saat menggunakan tehnik bounce kita ingin mendapatkan peluang yang mendukung kita dan menemukan semacam konfirmasi support dan resistance. Bukan hanya buy atau sel tanpa berpikir panjang, sebaiknya menunggu sampai mental / bounce terlebih dahulu sebelum masuk pasar. Dengan melakukan, Kita terhindar dari harga yang bergerak cepat yang menembus level support dan resistance. Dari pengalaman, menangkap pisau jatuh akan sangat menyakitkan dan berdarah-darah Break Tidak cukup hanya dengan tehnik bounce. Kita juga harus tahu apa yang harus dilakukan jika level support dan resistance tembus! Ada dua cara untuk menggunkan tehnik break : cara agresif atau cara konservatif. Cara Agresif Cara paling mudah untuk trading trend line break adalah dengan buy atau sell pada waktu harga melewati zona support dan resistance. Cara Konservatif Bayangkan situasi seperti ini: Kita memutuskan untuk buy EUR / USD dan berharap harga akan naik setelah memantul dari level support. Segera setelah itu, harga menembus support dan Kita sekarang loss/rugi, dan saldo rekening Kita berkurang. Apa yang akan Kita lakukan? Menerima kerugian dan melikuidasi posisi Kita? ATAU Menahan transaksi Kita dan berharap harga naik lagi? Jika pilihan Kita adalah yang kedua, maka Kita akan mudah memahami jenis metode trading ini. Ingat, setiap kali Kita menutup posisi, Kita mengambil sisi berlawanan dari perdagangan. Penutupan buy EUR / USD di dekat titik impas (break even) berarti Kita harus short EUR / USD dengan jumlah yang sama. Nah, jika banyak orang yang menutup transaksi maka harga akan balik untuk sementara dan akan mulai jatuh lagi. Fenomena ini adalah alasan utama mengapa tingkat support yang ditembus akan menjadi resistance. Seperti yang sudah Kita duga, mengambil keuntungan dari fenomena ini adalah lebih baik daripada masuk tepat waktu break, Kita menunggu harga kembali dan masuk setelah harga
bouncing. Ringkasan Support Resistance Ketika pasar bergerak naik dan kemudian kembali, titik tertinggi dicapai sebelum kembali sekarang resistance. Ketika pasar bergerak turun, mencapai titik terendah sebelum naik kembali sekarang menjadi support. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa support dan resistance tidak mempunyai angka pastinya. Untuk membantu Kita menyaring signal palsu tersebut, Kita harus berpikir suppport dan resistance adalah sebagai zona daripada angka. Salah satu cara untuk membantu Kita menemukan zona ini adalah untuk menggambar support dan resistance pada sebuah line chart (grafik garis) dan bukan dengan bar chart atau candle chart. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa ketika harga melewati zona resistance, resistance tersebut berpotensi menjadi support. Hal yang sama juga bisa terjadi dengan support. Jika support ditembus, hal itu bisa berpotensi menjadi resistance. Trend Lines Dalam bentuk yang paling dasar, sebuah garis uptrend ditarik sepanjang bagian bawah area dukungan. Waktu trend menurun, garis tren digambar di bagian atas area resistensi. Ada tiga jenis Trend: Uptrend (rendah yang lebih tinggi) Downtrend (tinggi yang lebih rendah) Tren menyamping Channel Untuk membuat channel naik, cukup menarik garis paralel pada sudut yang sama sebagai garis uptrend dan kemudian bergerak ke posisi baris yang mana menyentuh puncak terbaru. Untuk membuat channel turun, sederhana dengan menarik garis paralel pada sudut yang sama sebagai garis downtrend dan kemudian bergerak ke posisi baris yang mana menyentuh lembah terbaru. Trading support dan resistance level dapat dibagi menjadi dua metode: bounce (mental) dan break (tembus). Ketika trading bounce kita ingin mendapatkan peluang dan menemukan semacam konfirmasi bahwa support atau resistance akan menahan harga. Bukan hanya membeli atau menjual secara langsung, kita tunggu sampai mental terlebih dahulu sebelum masuk. Dengan melakukan ini, Kita menghindari saat-saat dimana harga bergerak sangat cepat dan menembus level support dan resistance seperti pisau mengiris mentega hangat. Adapun trading break, ada cara yang agresif dan ada cara yang konservatif. Dengan cara yang agresif, Kita cukup membeli atau menjual kapan harga melewati zona support atau resistance dengan mudah. Dengan cara yang konservatif, Kita menunggu harga kembali keposisi support atau resistance yang yang telah ditembus. Fibonacci Kita akan menggunakan rasio Fibonacci dalam perdagangan kita sehingga Kita lebih baik belajar dan mencintainya seperti memasak di rumah ibumu. Fibonacci adalah subjek besar dan ada banyak studi yang berbeda tentang fibonacci, dengan nama yang terdengar aneh tapi kita akan tetap berpegang pada dua hal, yaitu: retracement dan ekstensi. Mari kita mulai dengan memperkenalkan Kita kepada orang fib sendiri Leonardo Fibonacci. Tidak, Leonardo Fibonacci adalah bukan koki terkenal. Sebenarnya, dia adalah seorang matematikawan Italia yang terkenal, juga dikenal sebagai super duper ultra uber geek. Dia memiliki Aha! saat ketika ia menemukan serangkaian sederhana dari rasio angka yang diciptakan menggambarkan proporsi alami hal-hal di alam semesta ini. Rasio timbul dari nomor seri berikut: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144
Rangkaian angka diperoleh dengan dimulai dengan 1 diikuti oleh 2 dan kemudian menambahkan 1 + 2 untuk mendapatkan 3, nomor ketiga. Kemudian, penambahan 2 + 3 untuk mendapatkan 5, nomor keempat, dan seterusnya. Setelah beberapa nomor pertama dalam urutan, jika Kita mengukur rasio jumlah apapun ke nomor yang lebih tinggi berikutnya, Kita mendapatkan 0,618. Sebagai contoh, 34 dibagi 55 sama dengan 0,618. Jika Kita mengukur rasio antara nomor alternatif Kita mendapatkan 0,382. Sebagai contoh, 34 dibagi dengan 89 = 0,382 dan itu sampai ke dalam penjelasan seperti yang kita akan bahas. Rasio ini disebut Golden Mean. Oke itu cukup omong kosong. Dengan semua angka-angka, Kita bisa membuat seekor gajah tertidur. intinya, ini adalah rasio yang Kita HARUS mengetahui: Tingkat Fibonacci Retracement 0,236, 0,382, 0,500, 0,618, 0,764 Tingkat Fibonacci Extension 0, 0,382, 0,618, 1,000, 1,382, 1,618 Kita tidak benar-benar perlu tahu bagaimana menghitung semua ini. software charting Kita akan melakukan semua pekerjaan untuk Kita. seperti beberapa indicator di MT4. Namun, bagus juga untuk menjadi akrab dengan teori dasar di balik indikator sehingga Kita akan memiliki pengetahuan untuk mengesankan pacar Kita. Pedagang menggunakan tingkat retracement fibonacci sebagai potensi dukungan (support) dan wilayah perlawanan (resistance). Karena banyak trader maka perhatikan tingkat-tingkat yang sama dan tempat membeli dan menjual mereka untuk memasuki atau menutup perdagangan, dan level support resistance cenderung menjadi ramalan yang terpenuhi. Trader menggunakan tingkat ekstensi Fibonacci untuk mengambil tingkat keuntungan . Sekali lagi, karena banyak trader yang sedang mengawasi tingkat ini, alat ini cenderung lebih sering digunakan. Kebanyakan software charting termasuk kedua tingkat retracement fibonacci dan alat-alat tingkat ekstensi. Dalam rangka menerapkan tingkat Fibonacci pada grafik Kita, Kita harus mengidentifikasi Swing High dan Swing Low poin. Swing Tinggi adalah candle dengan setidaknya dua tertinggi lebih rendah pada kedua sisi kiri dan kanan itu sendiri. Swing Rendah adalah candle dengan setidaknya dua terendah lebih tinggi pada kedua sisi kiri dan kanan itu sendiri. Kita punya semua itu? Jangan khawatir, kami akan menjelaskan retracements, ekstensi, dan yang paling penting, bagaimana meraih beberapa pips menggunakan alat fib di bagian berikut. Fibonacci retracement Hal pertama yang harus Kita ketahui tentang alat Fibonacci adalah bahwa ini bekerja lebih baik ketika pasar sedang dalam tren. Idenya adalah untuk buy long (atau membeli) pada retracement pada tingkat dukungan fibonacci ketika pasar sedang tren naik, dan untuk sell short (atau menjual) pada retracement pada tingkat resistensi fibonacci ketika pasar sedang tren turun. Dalam rangka untuk mencari tingkat retracement, Kita harus mencari level yang cukup penting dari Swings high dan Swing Lows. Kemudian, untuk downtrend, klik pada Swing High dan tarik kursor ke Swing low terbaru. Untuk uptrends, lakukan sebaliknya. Klik pada Swing Low dan tarik kursor ke Swing high
terbaru. Punya itu? Sekarang, mari kita lihat beberapa contoh tentang bagaimana menerapkan retracements fibonacci level di pasar. Uptrend Ini adalah daily chart AUD / USD. Di sini kita merencanakan Level retracement fibonacci dengan mengklik Swing low pada 0,6955 pada 20 April dan menyeret kursor ke Swing High pada 0,8264 pada tanggal 3 Juni. Tada! software ini ajaib bisa menunjukkan tingkat retracement!. Seperti yang dapat Kita lihat dari grafik, tingkat retracement adalah 0,7955 (23,6%), 0,7764 (38,2%), 0,7609 (50,0%), 0,7454 (61,8%), dan 0,7263 (76,4%). Sekarang, harapan kita adalah bahwa jika AUD / USD retraces dari titik tertinggi baru-baru ini, ia akan menemukan dukungan / support pada salah satu tingkat Fibonacci karena pedagang akan menempatkan buy order pada tingkat ini jika harga naik kembali. Sekarang, mari kita lihat apa yang terjadi setelah Swing High terjadi. Harga turun kembali menembus level 23,6% dan terus jatuh selama beberapa minggu. Bahkan menguji tingkat 38,2% namun tidak dapat menutup harga di bawahnya. Kemudian, sekitar tanggal 14 Juli pasar kembali bergerak ke atas dan akhirnya menerobos Swing high. Jelas, membeli pada tingkat fibonacci 38,2% akan menjadi perdagangan jangka panjang yang sangat menguntungkan! Downtrend Sekarang, mari kita lihat bagaimana kita akan menggunakan alat retracement fibonacci selama kecenderungan untuk menurun. Di bawah ini adalah bagan 4-jam EUR / USD. Seperti yang Kita lihat, kita menemukan Swing High di 1,4195 pada tanggal 26 dan Swing Low pada 1,3854 beberapa hari kemudian pada tanggal 2 Februari. Tingkat retracement adalah 1,3933 (23,6%), 1,3983 (38,2%), 1,4023 (50,0%), 1,4064 (61,8%) dan 1,4114 (76,4%). Harapannya adalah bahwa jika harga retraces dari harga rendah ini, maka akan menghadapi hambatan pada salah satu tingkat Fibonacci karena pedagang akan siap dengan order sell disana. Mari kita lihat apa yang terjadi selanjutnya. Pasar memang mencoba rally, terhenti di bawah tingkat 38,2% sedikit sebelum pengujian tingkat 50,0%. Jika Kita memiliki beberapa order baik di tingkat% 38,2% atau 50,0, Kita akan kaya raya!. Dalam dua contoh diatas, kita melihat bahwa harga menemukan beberapa support atau resistance sementara pada level retracement fibonacci. Karena kebanyakan orang menggunakan alat Fibonacci, level tersebut menjadi self-fulfilling. Satu hal yang harus diperhatikan adalah harga yang tidak akan selalu memantul dari tingkat ini. Mereka harus dipKitang sebagai Zona Minat atau sebagai KAWASAN PEMBUNUHAN. Untuk saat ini, ada sesuatu yang harus selalu diingat tentang menggunakan alat Fibonacci dan itu bahwa mereka tidak selalu mudah digunakan! Dalam pelajaran berikutnya, kami akan menunjukkan kepada Kita apa yang bisa terjadi ketika fibonacci level gagal. Ketika Level Fibonacci Gagal Kembali di kelas 1, kita mengatakan bahwa support dan resistance akhirnya tembus. Nah, melihat bagaimana tingkat Fibonacci digunakan untuk mencari level support dan resistance, hal ini juga berlaku untuk Fibonacci! Sekarang, mari kita melihat contoh ketika alat retracement fibonacci gagal. Di bawah ini adalah bagan 4-jam GBP / USD.
Di sini, Kita melihat bahwa pair telah di kecenderungan untuk menurun, sehingga Kita memutuskan untuk mengambil alat Fibonacci Kita untuk membantu Kita melihat titik masuk yang baik. Kita menggunakan Swing High di 1,5383, dengan ayunan rendah di 1,4799. Kita melihat bahwa pair telah tersangkut pada tingkat 50,0% selama beberapa candle. Kita berkata kepada diri sendiri, Wow, level 50,0% tingkat fib Ini! harga tertahan! Waktunya untuk sell short! Kita sell short di pasar dan Kita mulai bermimpi bahwa Kita akan mengendarai mobil baru BMW Z3 bersama bintang sinetron ke puncak.. Sekarang, jika Kita benar-benar menempatkan sell order pada tingkat itu, tidak hanya akan impian Kita naik dalam asap, namun account Kita akan menerima pukulan serius jika Kita tidak mengelola risiko Kita dengan benar! Lihatlah apa yang terjadi. Ternyata bahwa Swing Low merupakan bagian bawah downtrend dan pasar mulai reli di atas titik Tinggi Swing. Pelajaran apa dari hal ini? Sedangkan tingkat Fibonacci memberikan kemungkinan keberhasilan yang lebih tinggi, seperti alat-alat teknis lainnya, mereka tidak selalu benar. Kita tidak tahu apakah harga akan mundur ke level 38,2% sebelum melanjutkan tren. Kadang-kadang bisa mencapai level 50,0% atau 61,8% sebelum berbalik. Owh.., kadang-kadang harga hanya akan mengabaikan Mr Fibonacci dan melewati semua tingkatan seperti bagaimana LeBron James pengganggu jalan melalui jalur dengan penuh kekuatan. Ingat, pasar tidak akan selalu melanjutkan uptrend setelah menemukan support / resistance sementara, tetapi sebaliknya terus melewati Swing High atau Swing Low terakhir. Masalah lain yang umum dalam menggunakan alat Fibonacci adalah menentukan Swing Low dan High untuk digunakan. Orang-orang melihat grafik berbeda, melihat timeframe yang berbeda, dan memiliki bias yang berbeda pula. Kemungkinan bahwa saya dan Kita punya ide yang berbeda mengenai tempat dimana swing high dan swing low poin seharusnya. Intinya adalah bahwa tidak ada cara yang benar dan mutlak untuk melakukannya, terutama ketika tren pada chart tidak begitu jelas. Kadang-kadang menjadi permainan tebak-tebakan. Itu sebabnya Kita perlu mengasah keterampilan Kita dan menggabungkan alat fibonacci dengan alat-alat lain dalam kotak peralatan forex Kita untuk membantu memberikan kemungkinan keberhasilan yang lebih tinggi. Dalam pelajaran berikutnya, kami akan menunjukkan cara menggunakan alat fibonacci dalam kombinasi dengan bentuk lain dari tingkat support resistance dan candle. Fibs dengan Support Resistance Seperti yang kami katakan dalam bagian sebelumnya, menggunakan tingkat Fibonacci bisa sangat subjektif. Namun, ada cara-cara yang dapat membantu Kita untuk menemukan peluang dalam mendukung Kita. Sementara alat fibonacci sangat berguna, tidak harus digunakan sendirian. Rasanya seperti membandingkannya dengan superstar NBA Kobe Bryant. Kobe adalah salah satu pemain basket terbesar sepanjang masa, tetapi bahkan dia tidak bisa memenangkan gelar mereka sendiri. Dia perlu beberapa cadangan. Demikian pula, alat fibonacci harus digunakan dalam kombinasi dengan alat-alat lain. Pada bagian ini, mari kita apa yang telah Kita pelajari sejauh ini dan mencoba untuk menggabungkan mereka untuk membantu kita melihat satu perdagangan manis.
Salah satu cara terbaik untuk menggunakan alat Fibonacci adalah untuk melihat potensi tingkat support dan resistance dan melihat apakah mereka sejalan dengan level retracement fibonacci. Jika tingkat fib adalah tingkat support dan resistance level, dan Kita menggabungkan mereka, maka kemungkinan harga memantul dari daerah tersebut jauh lebih tinggi. Mari kita lihat sebuah contoh bagaimana Kita dapat menggabungkan level support dan resistance dengan tingkat fib. Di bawah ini adalah daily chart USD / CHF. Seperti yang Kita lihat, chart uptrend baru-baru ini. Lihat semua candle hijau! Kita memutuskan bahwa Kita ingin masuk kereta USD / CHF . Tetapi pertanyaannya adalah, Kapan Kita memasuki pasar? Kita menggunakan alat fibonacci, memasang swing low pada 1,0132 pada 11 Januari dan swing high harga 1,0899 pada 19 Februari. Sekarang tabel Kita terlihat cukup manis dengan semua level fibs tersebut. Sekarang kita memiliki kerangka kerja untuk meningkatkan probabilitas kita untuk menemukan entri yang solid, kita dapat menjawab pertanyaan Di mana harus memasuki pasar? Kita melihat ke belakang sedikit dan Kita melihat bahwa harga 1,0510 adalah tingkat support yang baik di masa lalu dan hanya terjadi untuk berbaris dengan tingkat Fib 50,0% retracement. Sekarang bahwa sudah tembus, bisa berubah menjadi support dan menjadi tempat yang baik untuk membeli. Jika Kita menempatkan order buy di sekitar tingkat Fib 50,0%, Kita pasti akan sangat bahagia! Akan ada beberapa saat yang cukup menegangkan, terutama pada tes kedua tingkat dukungan pada tanggal 1 April. Harga berusaha untuk menembus tingkat dukungan, tapi gagal menutup di bawahnya. Akhirnya, pair memecahkan Swing high terakhir dan kembali uptrend nya. Kita dapat melakukan setup yang sama pada kecenderungan untuk menurun juga. Intinya adalah Kita harus mencari tingkat harga yang tampaknya memiliki zona level yang penting di masa lalu. Jika Kita berpikir tentang hal ini, ada kemungkinan lebih tinggi bahwa harga akan memantul dari tingkat ini. Mengapa? Pertama, sebagaimana kita bahas di kelas 1, support dan resistance adalah tingkat daerah yang baik untuk membeli atau menjual karena trader lain juga akan mengamati tingkat ini seperti elang. Kedua, karena kita tahu bahwa banyak pedagang juga menggunakan alat Fibonacci, mereka mungkin mencari untuk melompat dengan level fib itu sendiri. Dengan trader melihat support yang sama dan tingkat resistensi, ada kesempatan baik bahwa ada satu ton pesanan pada satu zona harga. Meskipun tidak ada jaminan bahwa harga akan memantul dari level tersebut, setidaknya Kita dapat lebih percaya diri dengan transaksi Kita. Menggabungkan Fibs dengan Trend Line Alat lain yang baik untuk digabungkan dengan Fibonacci adalah garis trend (trend line). Lagipula, Fibonacci level bekerja dengan baik ketika pasar trending, jadi ini sangat masuk akal! Ingat bahwa setiap kali pair berada sedang mengalami trend naik, trader menggunakan tingkat Fibonacci retracement sebagai cara untuk masuk pasar. Jadi mengapa tidak mencari tingkat di mana tingkat Fib bersentuhan dengan trend? Berikut adalah chart AUD / JPY H1. Seperti yang Kita lihat, harga telah menghormati garis tren jangka pendek selama beberapa hari. Sebelum Kita melakukan hal itu, kenapa tidak mencoba menggunakan Fibonacci? Mari kita lihat apakah kita bisa mendapatkan harga entri yang lebih pasti.
Di sini kita merencanakan level retracement fibonacci dengan menggunakan Swing yang rendah pada 82,61 dan Swing Tinggi di 83,84. Perhatikan bagaimana level fibs 61,8% 50,0% yang berpotongan dengan garis trend. Bisakah tingkat ini berpotensi sebagai support? Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya! Lihatlah, Tingkat Fib 61,8% , harga memantul di sana sebelum kembali naik. Jika Kita telah melakukan order pada tingkat itu, Kita akan memiliki entri yang sempurna! Beberapa jam setelah menyentuh garis tren, harga yang diperbesar seperti Astroboy, meledak melewati swing high. Menggabungkan Fibs dengan Candlestick Jika Kita perhatikan, Kita akan tahu sekarang bahwa Kita dapat menggabungkan alat fibonacci dengan support dan resistance dan garis trend untuk menciptakan trading strategi super keren tapi sederhana. Tapi kita ini belum selesai! Dalam pelajaran ini, kita akan mengajarkan Kita bagaimana menggabungkan alat fibonacci dengan pengetahuan Kita tentang pola-pola candlestick Jepang yang Kita pelajari di kelas 2. Dalam menggabungkan alat fibonacci dengan pola candle, kita akan mencari candle yang lengkap yang dapat memberitahu kita ketika tekanan beli atau jual habis, dan dapat memberikan petunjuk tentang kapan harga akan terus mengikuti trend. Kita akan menyebutnya fibonacci Candlesticks, atau fib stick singkatnya. Cukup menarik, ya? Mari kita lihat sebuah contoh untuk membuat ini lebih jelas. Di bawah ini adalah chart 1-jam EUR / USD. Pasangan ini tampaknya telah dalam kecenderungan untuk menurun minggu lalu. Apakah akan ada kesempatan untuk masuk pada trend ini? Kita tahu apa artinya ini. Sudah waktunya untuk mengambil alat fibonacci dan mulai bekerja! Seperti yang dapat Kita lihat dari grafik, kita telah menetapkan Swing High di 1,3364 pada tanggal 5 Maret, dengan Swing Low pada 1,2523 pada 7 Maret. Karena ini hari Jumat, Kita memutuskan untuk hanya tenang, dan berhenti trading, dan memutuskan kapan Kita ingin masuk setelah Kita melihat grafik setelah akhir pekan.
Pada saat Kita membuka grafik, Kita melihat bahwa EUR / USD telah terangkat sedikit dari harga penutupan Jumat. Pada tingkat Fib 50,0%, pembeli akhirnya mengangkat harga menjadi lebih tinggi. Kita memutuskan untuk menunggu dan melihat apakah tingkat Fib 61,8% akan menahan. Setelah itu, candle terakhir cukup bullish! Siapa tahu, harga akan terus naik! Nah, akan Kita lihat itu? Sebuah doji berkaki panjang telah terbentuk dan kembali ke tingkat Fib 61,8%. Jika Kita perhatikan dikelas 2, Kita akan tahu bahwa ini adalah sebuah pembalikan. Apakah sudah waktunya sell? Kita tidak pernah dapat mengetahui dengan pasti (itulah sebabnya mengapa manajemen risiko sangat penting), tetapi kemungkinan pembalikan terlihat sangat mungkin !
Tepat setelah doji terbentuk, harga terhenti sebentar sebelum menuju lurus ke bawah. Lihatlah semua lilin merah itu! Tampaknya bahwa pembeli memang cukup lelah, yang memungkinkan penjual untuk melompat
masuk pasar dan mengambil kendali. Akhirnya, harga jatuh kembali ke Swing Rendah sekitar 500 pips! ! Hal lain yang menyenangkan tentang fib stick adalah bahwa Kita tidak perlu terbatas pada tingkat fib. Kita dapat menggunakan pengetahuan Kita tentang formasi candlestick. Kita bisa menunggu fib stick terbentuk tepat di bawah atau di atas tingkat fib untuk memberikan konfirmasi lebih lanjut tentang apakah Kita harus melakukan order. Ekstensi Fibonacci Penggunaan fibonacci berikutnya akan digunakan untuk menentukan target. Harus selalu diingat waktu kita trading Jika ragu, tahu kapan kita harus keluar! Mari kita mulai dengan contoh pada kondisi tren naik. Pada uptrend, idenya adalah mengambil keuntungan dengan BUY pada fibonacci harga perpanjangan / ekstensi. Kita menentukan tingkat ekstensi Fibonacci dengan menggunakan tiga klik mouse. Pertama, klik pada Swing Low yang signifikan, lalu tarik kursor Kita dan klik pada Swing High terbaru. Akhirnya, tarik kursor Kita kembali dan klik pada salah satu tingkat retracement. Ini akan menampilkan masing-masing dari Extension level Harga yang menunjukkan rasio yang baik dan tingkat harga yang sesuai. Cukup rapi, ya? Mari kita kembali ke contoh dengan grafik USD / CHF kita menunjukkan Kita dalam pelajaran sebelumnya. Tingkat Fib 50,0% ditahan kuat sebagai support dan, setelah tiga tes, pair mata uang akhirnya kembali melanjutkan uptrend nya. Pada tabel di atas, Kita bahkan dapat melihat kenaikan harga melewat Swing High sebelumnya. Mari kita menggunakan ekstensi Fibonacci untuk melihat mana akan menjadi tempat yang baik Take Profit / mengambil untung. Berikut ini rekap tentang apa yang terjadi setelah terjadi retracement Swing Low: Harga rally sampai ke tingkat 61,8%, yang bergerak di Swing High sebelumnya. Jatuh kembali ke tingkat 38,2%, di mana ia menemukan support Harga kemudian menemukan resistance pada tingkat 100%. Beberapa hari kemudian, harga rally lagi sebelum menemukan resistance pada tingkat 161,8%. Seperti yang dapat Kita lihat dari contoh itu, tingkat 61,8%, 100% dan 161,8% adalah tempat yang baik untuk mengambil keuntungan. Sekarang, mari kita lihat sebuah contoh menggunakan tingkat Fibonacci ekstensi dalam trend turun. Mari kita lihat lagi chart EUR / USD 1-jam yang telah kita tunjukkan dalam pelajaran Fib stick. Di sini, kami melihat doji terbentuk tepat di bawah tingkat Fib 61,8%. Harga kemudian membalik kembali ke Swing rendah. Mari kita memasang alat Extension fib untuk melihat dimana tempat yang baik untuk mengambil keuntungan. Inilah yang terjadi setelah harga balik dari tingkat retracement fibonacci: Harga menemukan support pada tingkat 38,2% Tingkat 50,0% sebagai support awal Tingkat 61,8% juga menjadi daerah support, sebelum harga jatuh untuk menguji Swing Low sebelumnya Jika Kita melihat ke depan, Kita akan menemukan bahwa tingkat ekstensi 100% juga bertindak
sebagai support Kita bisa mengambil keuntungan pada tingkat, 38,2% 50,0%, atau 61,8%. Semua level bertindak sebagai support, mungkin karena trader lain mengawasi tingkat ini untuk profit taking juga. Contoh menggambarkan harga yang menemukan setidaknya beberapa sementaradukungan atau hambatan di tingkat ekstensi Fibonacci tidak selalu, tapi sering cukup untuk benar menyesuaikan posisi Kita untuk mengambil keuntungan dan mengelola risiko Kita. Kita harus menggunakan kebijaksanaan Kita dalam menggunakan alat ekstensi fibonacci. Kita harus menilai berapa lama lagi tren akan terus berlanjut. Kemudian, kami akan mengajarkan Kita metode untuk membantu Kita menentukan kekuatan sebuah tren. Menentukan Stop Loss dengan Fibonacci Mungkin sama pentingnya dengan mengetahui tempat untuk memasuki pasar atau mengambil untung, mengetahui dimana untuk menempatkan stop loss juga penting. Kita tidak bisa hanya memasuki pasar berdasarkan level fib tanpa tahu di mana akan keluar. Account Kita akan habis Kita selamanya akan menyalahkan fibonacci jika trading tanpa stop loss, dan mengutuk namanya dalam bahasa Italia. Dalam pelajaran ini, Kita akan belajar beberapa teknik dimana Kita akan memasang stop loss . Metode pertama adalah dengan memasang stoploss pada level fibonacci berikutnya. Jika Kita berencana untuk masuk pasar pada tingkat Fib 38,2%, maka Kita akan menempatkan stop melebihi tingkat 50,0%. Jika Kita merasa tingkat 50,0% akan tembus, maka Kita harus memasang stop loss di tingkat 61,8% dan seterusnya. Sederhana, kan? Mari kita lihat lagi chart EUR 4 jam. Jika Kita memiliki order di 50,0%, Kita bisa memasang stop loss Kita pada tingkat Fib 61,8%. Alasannya adalah bahwa Kita percaya bahwa tingkat 50,0% akan berlaku sebagai titik resistensi. Oleh karena itu, jika harga naik melewati titik ini, berarti Kita salah. Harga mungkin melompat, dan menghentikan Kita, dan akhirnya pergi ke arah order Kita tadi. Jika hal ini terjai biasanya kami pergi ke sebuah sudut, dan mulai memukul kepala kami di dinding. Kami hanya memperingatkan bahwa hal ini mungkin terjadi, kadang-kadang beberapa kali berturut-turut, jadi pastikan Kita membatasi kerugian Kita dengan cepat dan biarkan order Kitasesuai dengan tren. Mungkin lebih baik jika Kita menggunakan jenis metode stop loss untuk jangka pendek. Sekarang, jika Kita ingin menjadi sedikit lebih aman, cara lain untuk mengatur stop loss Kita adalah pada Swing Tinggi atau Swing Low terbaru. Jenis penempatan stop loss akan memberikan usaha Kita lebih banyak ruang untuk bernafas dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi pasar untuk bergerak dalam mendukung perdagangan Kita. Jika harga pasar melampaui Swing High atau Swing Low,itu menunjukkan bahwa pembalikan tren sudah terjadi. Ini berarti bahwa perdagangan Kita atau setup sudah batal dan bahwa Kita sudah terlambat untuk melompat masuk Setting stop loss yang lebih besar mungkin akan menjadi hal yang terbaik yang digunakan untuk jangka panjang, swing trading, dan Kita juga dapat menggabungkan ini menjadi metode scaling in ,Tentu saja, stop loss yang lebih besar, Kita juga harus ingat untuk menyesuaikan ukuran posisi Kita sesuai. Jika Kita cenderung untuk berdagang ukuran posisi lot yang sama, Kita mungkin akan mengalami kerugian besar.
Jadi mana yang lebih baik? Yang benar adalah, seperti dalam menggabungkan alat fibonacci retracement dengan support dan resistance, garis trend, dan candle untuk menemukan entri yang lebih baik, akan lebih baik untuk menggunakan pengetahuan Kita tentang alat ini untuk menganalisis lingkungan saat ini untuk membantu Kita memilih titik stop loss yang baik. Sebisa mungkin, Kita tidak boleh hanya mengKitalkan tingkatan fib sebagai titik support dan resistance sebagai dasar untuk penempatan stop loss. Ingat, penempatan stop loss bukan hal yang pasti, tapi jika Kita dapat memiringkan peluang dalam mendukung Kita dengan menggabungkan beberapa alat, bisa membantu memberikan Kita sebuah titik keluar yang lebih baik, lebih banyak ruang untuk perdagangan Kita untuk bernapas, dan mungkin profit yang lebih baik dan resikonya kecil. MACD MACD adalah singkatan dari M oving A verage C onvergence D ivergence. Alat ini digunakan untuk mengidentifikasi gerakan rata-rata yang menunjukkan tren yang baru, entah itu bullish atau bearish. Setelah semua, prioritas utama kami dalam trading adalah mampu menemukan tren, karena di situlah uang paling banyak dihasilkan. Dengan grafik MACD, Kita bisa melihat tiga angka yang digunakan untuk pengaturannya. Yang pertama adalah jumlah waktu yang digunakan untuk menghitung moving average lebih cepat. Yang kedua adalah jumlah waktu yang digunakan dalam moving average lebih lambat. Dan ketiga adalah jumlah bar yang digunakan untuk menghitung rata-rata bergerak dari perbedaan antara moving average yang lebih cepat dan lebih lambat. Misalnya, jika Kita melihat 12, 26, 9 sebagai parameter MACD (yang biasanya pengaturan default untuk sebagian besar paket charting ), ini adalah bagaimana Kita akan menafsirkannya: 12 mewakili 12 bar sebelumnya moving average yang lebih cepat. 26 mewakili 26 bar sebelumnya moving average yang lebih lambat. 9 mewakili 9 bar sebelumnya perbedaan antara dua moving average. Hal ini diplot oleh garis vertikal yang disebut histogram (garis hijau pada grafik di atas). Cara Menggunakan MACD Karena ada dua moving average dengan berbagai kecepatan, yang jelas lebih cepat akan lebih cepat untuk bereaksi terhadap pergerakan harga dari pada yang lambat. Ketika sebuah tren baru terjadi, jalur cepat akan bereaksi pertama dan akhirnya melewati garis lebih lambat. Saat ini crossover terjadi, dan garis cepat mulai menyimpang atau menjauh dari garis lebih lambat, sering menunjukkan bahwa tren baru telah terbentuk. Dari grafik di atas, Kita dapat melihat bahwa garis cepat melintasi bawah garis lambat dan mengidentifikasi trend baru untuk menurun.Perhatikan bahwa ketika crossing, histogram sementara menghilang. Hal ini karena perbedaan antara garis-garis adalah 0. Sebagai kecenderungan untuk menurun dimulai dan garis cepat menyimpang jauh dari garis lambat, histogram mendapat lebih besar, yang merupakan indikasi baik dari tren yang menguat. Mari kita lihat sebuah contoh. Dalam EUR / USD s chart 1-jam di atas, baris cepat melintasi di atas garis lambat sementara histogram menghilang. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan trend naik akan terjadi. Sejak saat itu, EUR / USD mulai uptrend. Bayangkan jika Kita buy setelah crossover, Kita akan mendapatkan hampir 200 pips!
Ada satu kelemahan untuk MACD. Tentu saja, rata-rata bergerak cenderung tertinggal harganya. karena hanya mengunakan rata-rata harga historis masa lalu. Bollinger Bands Bollinger band digunakan untuk mengukur volatilitas suatu pasar. Pada dasarnya, alat ini memberitahu kita apakah pasar tenang atau apakah pasar ramai ! Ketika pasar yang tenang. Perhatikan pada grafik di bawah ini bahwa ketika harga tenang, pita berdekatan.Ketika harga bergerak naik, pita melebar. Ya, kami bisa terus dan membuat Kita bosan dengan menjelaskan sejarah Bollinger band, bagaimana cara menghitung dengan rumus matematika di belakangnya, dan seterusnya dan sebagainya, tapi kami benar-benar tidak merasa harus mengetik semuanya. Sejujurnya, Kita tidak perlu tahu apapun itu. Kami pikir, lebih penting kami menunjukkan beberapa cara agar Kita dapat menerapkan band Bollinger untuk trading Kita. Bollinger Bounce Satu hal yang perlu Kita ketahui tentang band Bollinger adalah bahwa harga cenderung untuk kembali ke tengah band. Itulah gagasan di balik bouncing Bollinger. Dengan melihat chart di bawah ini, bisa Kita beritahu kami di mana harga bisa pergi berikutnya? Jika Kita mengatakan bawah, maka Kita benar! Seperti yang Kita lihat, harga duduk kembali turun menuju daerah tengah band. Apa yang baru saja Kita lihat adalah Bollinger bounce klasik. Alasan bounce ini terjadi adalah karena Bollinger band bertindak seperti support resistance dinamis. Semakin lama jangka waktu Kita berada, cenderung semakin kuat band-band ini. Banyak trader telah mengembangkan sistem yang berkembang pada bouncing tersebut dan strategi ini paling baik digunakan ketika pasar mulai dan tidak ada tren yang jelas. Sekarang mari kita lihat cara untuk menggunakan Bollinger band ketika tren pasar tidak jelas. Bollinger Squeeze Ketika band squeeze, biasanya berarti bahwa breakout bersiap-siap akan terjadi. Jika lilin mulai pecah di atas band atas, biasanya akan terus naik. Jika lilin mulai pecah di bawah band yang lebih rendah, maka harga biasanya akan terus turun. Melihat grafik di atas, Kita dapat melihat band squeeze bersama-sama. Harga baru saja mulai untuk keluar dari band top. Berdasarkan informasi ini, kemana menurut Kita harga akan pergi? Ini adalah bagaimana Bollinger squeez khas bekerja. Strategi ini dirancang bagi Kita untuk menangkap trend sedini mungkin. Setup seperti ini tidak terjadi setiap hari, tapi Kita mungkin bisa melihat mereka beberapa kali seminggu jika Kita melihat grafik 15 menit. Ada banyak hal lain yang dapat Kita lakukan dengan band Bollinger, tetapi ini adalah 2 strategi yang paling umum yang terkait dengan mereka. Saatnya untuk menempatkan nya di kotak peralatan trader Kita sebelum kita beralih ke indikator berikutnya. Parabolic SAR Sampai sekarang, kami telah memperlihatkan indikator yang berfokus pada penangkapan awal tren. Meskipun penting untuk dapat mengidentifikasi tren, sama pentingnya untuk dapat mengidentifikasi dimana trend berakhir. Lagipula, apa gunanya entri yang baik dan tepat waktu tanpa keluar di waktu yang tepat? Salah satu indikator yang dapat membantu kita menentukan dimana tren mungkin berakhir adalah Parabolic SAR ( Stop And Reverse). titik-titik Parabolic SAR pada grafik menunjukkan potensi pembalikan dalam pergerakan harga.
Dari gambar di atas, Kita dapat melihat bahwa pergeseran titik dari yang di bawah candle selama uptrend untuk di atas candle ketika trend berbalik ke dalam trend menurun. Cara Menggunakan Parabolic SAR Yang menyenangkan tentang Parabolic SAR adalah bahwa alat ini benar-benar mudah untuk digunakan. Pada dasarnya, ketika titik-titik berada di bawah candle, itu adalah sinyal beli, dan ketika titiktitik berada di atas lilin, itu adalah sinyal jual. Ini mungkin adalah indikator paling mudah untuk menafsirkan karena mengasumsikan bahwa harga baik naik atau turun. Dengan mengatakan bahwa alat ini paling baik digunakan di pasar yang sedang trending. Kita TIDAK ingin menggunakan alat ini di pasar yang berombak/ sideway dimana pergerakan harga yang menyamping. Menggunakan Parabolic SAR untuk keluar dari perdagangan Kita juga dapat menggunakan Parabolic SAR untuk membantu Kita menentukan apakah Kita harus menutup perdagangan Kita atau tidak. Periksalah bagaimana Parabolic SAR bekerja sebagai sinyal untuk keluar di EUR / USD s daily chart di atas. Ketika EUR / USD mulai meluncur ke bawah pada akhir April, sepertinya akan terus turun. Pada awal Juni, tiga titik terbentuk di bagian bawah harga, menunjukkan bahwa kecenderungan untuk menurun sudah berakhir dan bahwa sudah waktunya untuk keluar dari sell short tersebut. Jika Kita keras kepala memutuskan untuk berpegang pada bahwa EUR / USD akan kembali drop, Kita mungkin rugi banyak sekali. Stochastic Stochastic adalah indikator lain yang membantu kita menentukan kapan tren mungkin berakhir. Menurut definisi, suatu Stochastic adalah sebuah osilator yang mengukur overbought dan oversold kondisi di pasar. 2 baris serupa dengan garis MACD dalam arti bahwa satu baris lebih cepat dari yang lain. Cara Menggunakan Stochastic Seperti yang kami katakan sebelumnya, Stochastic memberitahu kita ketika pasar sedang overbought atau oversold. Stochastic ada skala dari 0 hingga 100. Ketika garis Stochastic di atas 80 (garis titik-titik merah pada grafik di atas), maka itu berarti pasar overbought. Ketika garis Stochastic di bawah 20 (garis titik-titik biru), maka itu berarti bahwa pasar oversold. Sebagai aturan praktis, kita beli ketika pasar sedang oversold, dan kita menjual ketika pasar sedang overbought. Melihat grafik di atas, Kita dapat melihat bahwa Stochastic telah menunjukkan kondisi overbought selama beberapa waktu. Berdasarkan informasi ini, bisa Kita tebak kemana harga akan pergi? Jika Kita mengatakan harga akan turun, maka Kita benar! Karena pair sedang overbought untuk suatu jangka waktu yang panjang, pembalikan pasti terjadi. Itu adalah dasar-dasar Stochastic. Banyak trader menggunakan Stochastic dengan cara yang berbeda, namun tujuan utama dari indikator ini adalah untuk menunjukkan kepada kita di mana kondisi pasar overbought atau oversold. Seiring waktu, Kita akan belajar untuk menggunakan Stochastic sesuai dengan gaya trading
pribadi Kita sendiri. Relative Strength Index (RSI) RSI mirip dengan stokastik dalam artian bahwa mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold di pasar. RSI juga menggunakan skala dari 0 hingga 100. Biasanya, angka dibawah 30 menunjukkan oversold, sementara angka lebih dari 70 mengindikasikan overbought. Cara Menggunakan RSI RSI dapat digunakan seperti stokastik. Kita dapat menggunakannya untuk memilih potensi Top dan Bottom tergantung pada apakah pasar adalah overbought atau oversold. Di bawah ini adalah bagan 4-jam EUR / USD. EUR / USD telah turun dan jatuh sekitar 400 pips selama dua minggu. Pada tanggal 7, sudah diperdagangkan di bawah 1,2000 . Namun, RSI turun di bawah 30, menKitakan bahwa tidak mungkin ada penjual yang tersisa di pasar. Harga kemudian dibalik dan berjalan kembali selama beberapa minggu. Menentukan Trend menggunakan RSI RSI adalah alat yang sangat populer karena juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi formasi tren. Jika Kita berpikir tren terbentuk, lihatlah RSI dan lihatlah apakah berada di atas atau di bawah 50. Jika Kita melihat sebuah uptrend memungkinkan, maka pastikan RSI berada di atas 50. Jika Kita melihat sebuah kecenderungan untuk menurun, maka pastikan RSI berada di bawah 50. Pada awal grafik di atas, kita dapat melihat bahwa uptrend mungkin akan terbentuk. Untuk menghindari sinyal palsu, kita bisa menunggu RSI untuk menyeberang di atas 50 untuk mengkonfirmasi tren. Ketika RSI melewati di atas 50, itu adalah konfirmasi yang baik bahwa uptrend telah benar-benar terbentuk. Average Directional Index (ADX) Average Directional Index atau ADX, adalah contoh lain dari sebuah osilator. Ini berfluktuasi dari 0 hingga 100, dengan angka dibawah 20 menunjukkan tren yang lemah dan bacaan di atas 50 sinyal tren yang kuat. Berbeda dengan stokastik, ADX tidak menentukan apakah trend bullish atau bearish. Sebaliknya, itu hanya mengukur kekuatan tren saat ini. Karena itu, ADX biasanya digunakan untuk mengidentifikasi apakah pasar berkisar sideway atau memulai sebuah tren baru. Perhatikan grafik ini : Dalam contoh pertama, ADX bergerak di bawah 20 dari akhir September hingga awal Desember. Seperti yang dapat Kita lihat dari grafik, EUR / CHF terjebak di dalam rentang selama waktu itu. Dimulai pada bulan Januari meskipun ADX mulai naik di atas 50, menKitakan bahwa tren yang kuat akan terbentuk. Dan Kita melihat itu! EUR / CHF mengalami trend menurun yang kuat setelah adxnaik diatas 50. Ooh, jika Kita melakukan sell, Kita akan mendapatkan sekitar 400 pips dalam karung. Sekarang, mari kita lihat contoh berikut ini: Sama seperti dalam contoh pertama kami, ADX bergerak di bawah level 20 cukup lama. Pada saat itu, EUR / CHF juga mulai naik. Setelah itu ADX naik di atas 50 dan EUR / CHF terbang tinggi. Ichimoku Kinko Hyo Ichimoku Kinko Hyo (IKH) adalah suatu indikator yang berguna untuk ,mengukur momentum
harga masa depan dan menentukan support dan resistance di masa depan. Dan indikator ini terutama digunakan pada pasangan JPY. Untuk menambah kosakata Jepang Kita, kata Ichimoku diterjemahkan menjadi sekilas, Kinko berarti keseimbangan, sementara Hyo adalah untuk chart. Dalam satu kalimat, kalimat Ichimoku Kinko Hyo singkatan dari Sekilas grafik dalam keseimbangan. Hah, apa semua itu? Sebuah grafik mungkin bisa membuat segalanya lebih mudah untuk menjelaskan Kijun Sen (garis biru): garis stKitar atau disebut juga garis dasar, ini dihitung dengan rata-rata high low untuk periode 26 masa lalu. Tenkan Sen (garis merah): ini juga dikenal sebagai garis balik yang dihitung dengan rataratahigh low untuk periode 9 masa lalu. Chikou Span (garis hijau): ini disebut garis tertinggal. Ini adalah harga penutupan hari ini diplot 26 periode belakang. Senkou Span (garis oranye): Baris Senkou pertama dihitung dengan rata-rata pada Sen Tenkan dan Kijun Sen dan diplot 26 periode ke depan. Baris Senkou kedua ditentukan oleh rata-rata high low untuk periode 52 masa lalu dan diplot periode 26 ke depan. Mengerti? Yah, hal itu tidak benar-benar diperlukan. bagi Kita tidak perlu mengingat bagaimana masing-masing baris dihitung. Apa yang lebih penting adalah bagi Kita adalah cara mengetahui bagaimana menginterpretasikan baris-baris menawan tersebut. Cara Menggunakan Ichimoku Kinyo Hyo Mari kita melihat Senkou span pertama. Jika harga berada di atas rentang Senkou, baris paling atas berfungsi sebagai level support pertama sedangkan garis bawah berfungsi sebagai tingkat support yang kedua. Jika harga berada di bawah rentang Senkou, garis bawah membentuk level resistance pertama saat baris paling atas adalah tingkat resistensi kedua. Mengerti? Sementara itu, Kijun Sen bertindak sebagai indikator pergerakan harga di masa depan. Jika harga lebih tinggi dari garis biru, bisa terus naik lebih tinggi. Bila harga berada di bawah garis biru, kemungkinan besar akan turun. Tenkan Sen merupakan indikator tren pasar. Jika garis merah bergerak naik atau turun, ini menunjukkan bahwa pasar bergerak dalam tren. Jika bergerak secara horizontal, hal itu memberikan sinyal bahwa pasar berkisar/sideway. Terakhir, jika Chikou Span atau jalur hijau melintasi harga pada arah bottom-up, itu sinyal beli. Jika melintasi jalur hijau harga dari-atas ke bawah, itu sinyal jual. Berikut bahwa baris tabel yang penuh sekali lagi, kali ini dengan sinyal perdagangan: Ini pasti terlihat rumit pada awalnya, tetapi indikator ini mempunyai tingkat support resistance, crossover, osilator dalam 1 indikator! mengagumkan bukan? Menggunakan Indikator Bersamaan Sekarang Kita tahu bagaimana cara kerja indikator grafik pada umumnya. Lebih baik lagi, mari kita menggabungkan beberapa indikator dan melihat bagaimana sinyal perdagangan mereka berjalan dengan baik. Dalam dunia yang sempurna, kita bisa mengambil hanya salah satu indikator. Masalahnya adalah bahwa kita TIDAK hidup di dunia yang sempurna, dan masing-masing indikator memiliki ketidaksempurnaan. Itulah sebabnya banyak trader menggabungkan berbagai indikator secara bersama sehingga
mereka dapat mengisi satu sama lain. Mereka mungkin memiliki 3 indikator yang berbeda dan mereka tidak akan memasuki pasar kecuali 3 indikator tersebut memberikan sinyal yang sama. Dalam contoh pertama, kita punya band Bollinger dan stokastik pada EUR / USD chart s 4-jam. Pasar tampaknya bergerak menyamping, sebaiknya kita hati-hati bouncing Bollinger band. Periksa bahwa harga nampak sampai atas Bollinger band dan Stokastik mulai crossing. EUR / USD naik sampai puncak dari band, yang biasanya bertindak sebagai tingkat resistance. Pada saat yang sama, Stochastic mencapai daerah overbought, menunjukkan bahwa harga bisa drop down segera. Dan apa yang terjadi selanjutnya? EUR / USD turun sekitar 300 pips dan Kita akan telah membuat keuntungan yang cukup besar jika Kita melakukan sell. Kemudian, harga melakukan kontak dengan bagian bawah bollinger band, yang biasanya berfungsi sebagai tingkat support. Ini berarti bahwa pair mata uang bisa melambung dari sana. Dengan Stochastic di daerah oversold, itu berarti kita harus buy. Jika Kita mengambil perdagangan itu, Kita akan mendapatkan sekitar 400 pips! Tidak jelek bukan?! Berikut contoh lain, dengan RSI dan MACD saat ini. Ketika RSI mencapai daerah overbought dan memberikan sinyal jual, MACD segera diikuti dengan crossover ke bawah, yang juga merupakan sinyal jual. Dan, seperti yang Kita lihat, harga itu bergerak menurun dari sana. Kemudian, RSI mencelupkan diri ke daerah oversold dan memberikan sinyal beli. Beberapa jam setelah itu, MACD membuat crossover ke atas, yang juga merupakan sinyal beli. Dari sana, harga membuat pendakian yang mantap. kita akan mendapatkan pips yang lebih dari cukup, yipee! Kita mungkin melihat pada contoh ini bahwa RSI memberikan sinyal sebelum MACD. Karena berbagai properti dan formula ajaib untuk indikator teknis, beberapa benar-benar memberikan sinyal dini sementara yang lain sedikit tertunda. Kita akan belajar lebih banyak tentang hal ini di kelas 6. Ketika Kita melanjutkan perjalanan Kita sebagai seorang trader, Kita akan menemukan indikator yang paling cocok untuk Kita. Kami dapat memberitahu Kita bahwa kita akan sering menggunakan MACD, Stochastic, dan RSI, tetapi Kita mungkin memiliki preferensi yang berbeda. Setiap trader di luar sana telah berusaha untuk menemukan kombinasi ajaib indikator yang akan memberikan sinyal yang tepat sepanjang waktu, tetapi kenyataannya adalah bahwa tidak ada hal yang seperti itu. Kami mendorong Kita untuk mempelajari setiap indikator sendiri sampai Kita mengetahui bagaimana kecenderungan relatif terhadap pergerakan harga, kemudian dengan kombinasi Kita sendiri yang Kita mengerti dan yang sesuai dengan gaya trading Kita. Ringkasan Indikator Umum Segala sesuatu yang Kita pelajari dalam trading adalah seperti alat yang ditambahkan ke toolbox trader Kita. alat Kita akan memberi Kita kesempatan yang lebih baik untuk membuat keputusan dalam perdagangan yang baik bila Kita menggunakan alat yang tepat pada waktu yang tepat. Bollinger Bands. Digunakan untuk mengukur volatilitas pasar. Mereka bertindak seperti tingkat support dan
resistance. Bollinger Bounce Sebuah strategi yang bergantung pada gagasan bahwa harga cenderung untuk selalu kembali ke tengah Bollinger band. Kita membeli ketika harga menyentuh Bollinger band bagian bawah. Kita menjual ketika harga menyentuh Bollinger band atas. Bollinger Squeeze Strategi yang digunakan untuk menangkap awal trend. Ketika Bollinger band memeras, itu berarti bahwa pasar sangat tenang dan akan breakout . Setelah breakout terjadi, kita memasuki pasar tergantung kemana arah harga. MACD Digunakan untuk menangkap tren awal dan juga dapat membantu kita kapan pembalikan tren terjadi. inidikator Ini terdiri dari 2 moving average (1 cepat, 1 lambat) dan garis vertikal yang disebut histogram, yang mengukur jarak antara 2 moving average. Salah satu cara untuk menggunakan MACD adalah menunggu untuk moving average cepat untuk menyeberang atau silang dengan moving average lambat. Parabolic SAR Indikator ini dibuat untuk mengetahui pembalikan tren, maka dinamakan Stop And Reverse (SAR). Ini adalah indikator paling mudah untuk ditafsirkan karena hanya memberikan sinyal bullish dan bearish. Ketika titik-titik berada di atas candle, itu adalah sinyal jual. Ketika titik-titik berada di bawah candle, itu adalah sinyal beli. Indikator ini paling baik digunakan dalam tren pasar yang terdiri dari rally atau terjun yang panjang. Stochastic Digunakan untuk menunjukkan kondisi overbought dan oversold. Ketika garis moving average di atas 80, itu berarti bahwa pasar overbought dan kita bisa menentukan kapan untuk menjual. Ketika garis moving average adalah di bawah 20, itu berarti bahwa pasar oversold dan kita bisa menentukan kapan untuk membeli. Relative Strength Index (RSI) Serupa dengan stokastik dalam hal ini menunjukkan kondisi overbought dan oversold. Ketika RSI berada di atas 70, itu berarti bahwa pasar overbought dan kita siap untuk menjual. Ketika RSI di bawah 30, itu berarti bahwa pasar oversold dan kita siap untuk membeli. RSI juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi formasi tren. Jika Kita berpikir tren sudah terbentuk, menunggu RSI untuk naik di atas atau turun di bawah 50 (tergantung pada jika Kita melihat sebuah uptrend atau downtrend) sebelum Kita memasukkan perdagangan. Average Directional Index (ADX) ADX mengukur seberapa kuat sebuah tren. Ini berfluktuasi dari 0 hingga 100, dengan angka dibawah 20 menunjukkan tren yang lemah dan bacaan di atas 50 sinyal tren yang kuat. ADX dapat digunakan sebagai konfirmasi apakah pasangan mungkin dapat melanjutkan tren saat ini atau tidak. ADX juga dapat digunakan untuk menentukan kapan kita harus menutup perdagangan lebih awal. Misalnya, ketika ADX mulai slide di bawah 50, ini menunjukkan bahwa tren saat ini kehilangan tenaga. Ichimoku Kinko Hyo Ichimoku Kinko Hyo (IKH) adalah suatu indikator untuk mengukur momentum harga masa depan dan menentukan daerah support resistance masa depan. Ichimoku diterjemahkan menjadi sekilas, Kinko berarti keseimbangan, sementara Hyo adalah bahasa Jepang untuk chart. Jadi, Ichimoku Kinko Hyo singkatan untuk Melihat secara sekilas grafik dalam keseimbangan. Jika harga berada di atas rentang Senkou, baris paling atas berfungsi sebagai level support pertama sedangkan garis bawah berfungsi sebagai tingkat dukungan yang kedua. Jika harga berada di bawah rentang Senkou, garis bawah membentuk level resistance pertama saat baris paling atas adalah tingkat resistensi kedua. Kijun Sen bertindak sebagai indikator pergerakan harga di masa depan. Jika harga lebih tinggi dari garis biru, bisa terus naik dan lebih tinggi. Bila harga berada di bawah garis biru, kemungkinan akan turun. Tenkan Sen merupakan indikator tren pasar. Jika garis merah bergerak naik atau turun, ini menunjukkan bahwa pasar bergerak dalam tren. Jika bergerak secara horizontal, hal itu memberikan sinyal bahwa pasar berkisar /
sideway. Chikou Span adalah baris lagging. Jika garis Chikou melintasi harga pada arah bottomup, itu sinyal beli. Jika melintasi jalur hijau harga dari-atas ke bawah, itu sinyal jual. Setiap indikator memiliki kekurangannya. Inilah sebabnya mengapa trader menggabungkan indikator yang berbeda untuk melengkapi satu sama lain. Rectangles (persegi panjang) rectangle atau persegi panjang adalah pola yang terbentuk ketika harga dibatasi oleh support dan resistance paralel. Harga akan mengetest tingkat support dan resistance beberapa kali sebelum akhirnya tembus. Pada contoh di atas, kita dapat dengan jelas melihat bahwa pairs diatas dibatasi oleh dua tingkat harga kunci yang sejajar satu sama lain. Kita hanya harus menunggu sampai salah satu tingkat tembus dan baru kemudian masuk pasar! Ingat, ketika Kita melihat sebuah persegi panjang: BERPIKIRLAH DI LUAR KOTAK! Bearish Rectangle Sebuah persegi panjang bearish terbentuk ketika harga mengkonsolidasi untuk sementara selama kecenderungan trend menurun. Hal ini terjadi karena penjual mungkin perlu berhenti dan mengatur napas sebelum harga turun lebih rendah. Dalam contoh ini, harga memecahkan bagian bawah persegi panjang dan terus jatuh. Jika kita memiliki waktu singkat dan tepat di bawah tingkat support, kita akan mendapatkan pips yang banyak. Tips: Setelah harga turun di bawah support, Dalam contoh di atas, pairs bergerak melampaui target sehingga akan ada kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak pips! Bullish Rectangle Berikut contoh lain dari segi empat, trend bullish saat ini. Setelah uptrend, harga berhenti untuk mengkonsolidasikan sebentar. Dapatkah kamu menebak dimana arah harga berikutnya? Jika Kita menjawab atas, maka Kita benar! Perhatikan bagaimana harga bergerak setelah menembus bagian atas persegi panjang. Jika kita buy diatas tingkat resistance, kita pasti sudah menghasilkan banyak pips! Ringkasan Leading dan Lagging Indicator Berikut rangkuman singkat dari apa yang kita bahas dalam pelajaran ini: Ada dua jenis indikator: Leading dan Lagging . Sebuah Leading indikator atau suatu osilator memberikan sinyal sebelum tren baru atau pembalikan terjadi. Sebuah lagging indikator atau indikator momentum memberikan sinyal setelah trend telah dimulai. Jika Kita dapat mengidentifikasi pasar, Kita dapat menentukan mana indikator yang dapat memberikan sinyal yang akurat dan mana yang tidak. Jadi, bagaimana Kita mengetahui kapan harus menggunakan osilator atau indikator momentum, atau keduanya? Itu pertanyaan lain jutaan dolar! Bagaimanapun, kita tahu mereka tidak selalu bekerja bersamasama. Kami akan memberikan sejuta dolar segera Oh, tunggu! yang Kami maksud adalah jawaban sejuta dolar! Belajar trading tidaklah mudah. Tapi keterampilan Kita perlahan-lahan akan meningkatkan saat pengalaman Kita bertambah. Chart Pattern (Pola Grafik) Sekarang Kita memiliki gudang senjata yang dapat Kita gunakan ketika Kita bertempur dipasar. Dalam pelajaran ini, Kita akan menambahkan senjata lain: Chart Pattern (pola grafik) !
Pikirkan pola grafik sebagai detektor ranjau darat karena, sekali Kita menyelesaikan pelajaran ini, Kita akan dapat melihat ledakan pada grafik bahkan sebelum mereka terjadi, berpotensi membuat Kita banyak uang dalam proses tersebut. Chart Pattern seperti itu mungkin Kita merasa lucu dan Kita membiarkan kentut meledak. Kita ingin memiliki grafik untuk mendeteksi ledakan ini? Dalam pelajaran ini, kami akan mengajarkan Kita pola bagan dasar dan formasi. Ketika diidentifikasi dengan benar, biasanya meledak dan berlari, jadi berhati-hatilah! Ingat, tujuan kami adalah untuk mengidentifikasi gerakan besar sebelum terjadi sehingga kita bisa naiki mereka dan mengeruk uang tunai. Apakah Kita tidak ingin memiliki kolam uang tunai untuk berenang seperti Richie Rich? Bagan formasi akan sangat membantu kita waktu harga dalam kondisi dimana pasar siap untuk bergerak. Mereka juga dapat menunjukkan apakah harga akan terus atau berbalik. jadi kita juga akan menyusun beberapa strategi perdagangan yang bagus untuk pola-pola ini.
BELAJAR FOREX MINGGU IV VII. MANAJEMEN RESIKO YANG SERING DIGUNAKAN Seperti juga bidang usaha lainnya, investasi di FOREX juga memiIiki risiko yang pada akhirya diwujudkan dalam bentuk potensi kerugian. Namun demikian, yang menarik dari bisnis ini adalah bahwa tingkat risiko itu dapat diatur sejak awal, sehingga dapat diketahui potensi tingkat kerugian yang akan terjadi. Pengaturan potensi kerugian tersebut dapat dilakukan dengan mengaktifkan fasilitas-fasilitas seperti stop loss (menghentikan kerugian) dan locking (mengunci posisi dari kerugian/keuntungan). Demikian pula, dengan adanya kebijakan margin trading membuat kita harus meminimalkan risiko dan mendapatkan keuntungan maksimal. Sebab, bila terjadi penurunan modal, perusahaan pialang akan melakukan margin call. Jika tidak melihat adanya kesempatan mendapat keuntungan, kita boleh tidak menyetor modal tambahan, sehingga terhindar dari kerugian yang lebih besar. 1.Cut Loss. Suatu tindakan di mana kita melakukan likuidasi posisi dalam keadaan rugi. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Umumnya cut loss ini dilakukan pada kisaran keru gian 30 poin sampai 50 poin. Contoh: Open buy GBP/USD 1,6350, 1 lot. Ternyata harga bergerak turun.Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, pada saat harga GBP/USD mencapai GPB/USD1,6320 kita langsung likuidasi posisi tersebut (close sell) dengan kerugian 30 poin (GBP/USD1,6350 GPB/USD1,6320) 2.Switching. Tindakan dimana kita melakukan likuidasi terhadap po sisi pertama, kemudian masuk kembali dengan posisi yang berla wanan dari posisi pertama tadi. Contoh: Open buy GBP/USD1,6350, 1 lot. Setelah harga bergerak menjadi GPB/USD1,6340, kita likuidasi posisi tersebut (close sell). Kemudi an, kita open sell pada GPB/USD1,6340. Dalam kondisi ini kita su dah menderita rugi 10 poin (GBP/USD1,6350 GPB/USD1,6340), namun kita masih memiliki posisi open sell yang kemungkinan memberi keuntungan.
3.Locking. Tindakan ini sering dilakukan pada saat kita dalam keada an floatingprofit/loss. Untuk mengurangi kerugian yang lebih besar atau mempertahankan keuntungan, kita kunci kerugian atau keun tungan tersebut dengan posisi yang berlawanan dengan posisi per tama. Sistem ini sering juga disebut dengan hedging position. Contoh: Open buy GBP/USD1,6350, 1 lot. Ini adalah posisi pertama. Pada saat yang bersamaan, kita melakukan open sell GBP/USD1,6345, se bagai posisi kedua. Jika kemudian harga menuju GBP/USD1,6320, dan kita melakukan likuidasi atas kedua posisi open kita, maka pada posisi pertama kita merugi 30 poin (GBP/USD1,6350 GBP/USD 1,6320), sedang pada posisi kedua kita untung 25 poin (GBP/USD 1,6345 GBP/USD1,6320). Secara neto, kita hanya merugi 5 poin (30 poin 25 poin) 4.Averaging. Suatu tindakan mengulangi posisi yang sama pada saat kita dalam keadaan floating loss, dimana posisi pertama dibiarkan terbuka. Contoh : Open buy GBP/USD1,6350 1 lot, pada saat harga turun kita open position lagi dengan open buy di harga GBP/USD 1,6300. Waktu harga naik menjadi GBP/USD1,6400 kita dapat melikuidasi kedua posisi tersebut. Dengan demikian, modal rata-rata kita adalah GBP/ USD1,6325 (GBP/USD1.6350 + GBP/USD1,6300/2). Sedang closing price yang kita dapat adalah GPB/USD1,6400, sehingga,total keuntungan adalah 75 poin (GBP/USD1,6400 GPB/USD1,6325). VIII. PEMAIN PASAR Pada bagian paling atas tangga pasar forex adalah pasar antar bank. Terdiri dari bank terbesar di dunia dan beberapa bank yang lebih kecil, para peserta perdagangan langsung dengan satu sama lain atau secara elektronik melalui Layanan brokering Elektronik (EBS) atau Reuters Dealing 3000 Matching-Spot. Persaingan antara dua perusahaan EBS dan Reuters Dealing 3000 Matching-Spot mirip dengan Coke dan Pepsi. Mereka berada dalam pertempuran terus-menerus untuk klien dan terus mencoba untuk mengungguli satu sama lain dalam pangsa pasar. Untuk plaform EBS, EUR / USD, USD / JPY, EUR / JPY, EUR / CHF, dan USD / CHF lebih liquid. Sementara itu, untuk platform Reuters, GBP / USD, EUR / GBP, USD / CAD, AUD / USD, dan NZD / USD lebih cair. Tangga Selanjutnya merupakan hedge fund, perusahaan, market maker eceran, dan ECNs eceran. Karena lembaga-lembaga ini tidak memiliki hubungan kredit ketat dengan peserta pasar antar bank, mereka harus melakukan transaksi mereka melalui bank komersial. Ini berarti bahwa tarif mereka sedikit lebih tinggi dan lebih mahal daripada mereka yang merupakan bagian dari pasar antar bank. Di bagian paling bawah tangga adalah pedagang eceran. Dulu sangat sulit bagi kita orang kecil untuk terlibat di pasar forex tetapi, berkat munculnya internet, perdagangan elektronik, dan broker ritel, hambatan sulit untuk masuk dalam trading forex semuanya hilang. Sekarang Anda tahu keseluruhan struktur pasar forex, mari kita menggali sedikit lebih dalam untuk mencari tahu siapa sebenarnya orang-orang di tingkatan tersebut. Hal ini penting bagi Anda untuk memahami sifat pasar forex spot dan pemain utama. Sampai akhir 1990-an, hanya orang besar bisa memainkan permainan ini. Persyaratan awal
adalah bahwa Anda bisa berdagang hanya jika Anda memiliki sekitar 1-50 dolar untuk memulai! Forex awalnya ditujukan untuk digunakan oleh bankir dan institusi besar, dan tidak oleh kita orang-orang kecil. Namun, karena munculnya internet, perusahaan online forex trading sekarang dapat menawarkan rekening perdagangan untuk pedagang eceran seperti kita. Tanpa basa-basi lagi, berikut adalah pelaku pasar utama: 1. Super Bank Karena pasar spot forex adalah desentralisasi, bank terbesar di dunia yang menentukan nilai tukar. Berdasarkan penawaran dan permintaan untuk mata uang, mereka umumnya orang-orang yang membuat bid / ask spread yang kita cintai (atau benci, dalam hal ini). Bank-bank besar, yang dikenal sebagai pasar antar bank, mengambil sejumlah transaksi forex setiap hari untuk kedua pelanggan mereka dan diri mereka sendiri. Beberapa bank-bank super meliputi UBS, Barclays Capital, Deutsche Bank, dan Citigroup. Anda bisa mengatakan bahwa pasar antar bank adalah pasar valuta asing kelas ATAS . 2. Perusahaan Besar Komersial Perusahaan mengambil bagian dalam pasar valuta asing untuk tujuan melakukan bisnis. Sebagai contoh, Apple harus terlebih dahulu tukar dolar AS untuk yen Jepang saat membeli komponen elektronik dari Jepang untuk produk mereka. Karena volume perdagangan mereka jauh lebih kecil daripada di pasar antar bank, cara ini pelaku pasar biasanya berhubungan dengan bank komersial untuk transaksi mereka. Merger dan akuisisi (M & A) antara perusahaan besar juga dapat membuat fluktuasi nilai tukar mata uang. 3. Pemerintah dan Bank Sentral Pemerintah dan bank sentral, seperti European Central Bank, Bank of England, dan Federal Reserve, secara rutin terlibat dalam pasar forex juga. Sama seperti perusahaan, pemerintah nasional berpartisipasi dalam pasar forex untuk operasi mereka, pembayaran perdagangan internasional, dan penanganan cadangan devisa. Sementara itu, bank sentral mempengaruhi pasar valas saat mereka menyesuaikan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Dengan melakukan ini, mereka dapat mempengaruhi penilaian mata uang. Ada juga contoh ketika bank sentral melakukan intervensi, baik secara langsung atau secara lisan, di pasar forex ketika mereka ingin menyetel kembali nilai tukar. Kadang-kadang, bank sentral berpikir bahwa mata uang mereka harga terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga mereka mulai operasi menjual / membeli untuk mengubah nilai tukar. 4. Para spekulator Terdiri dari hampir 90% dari seluruh volume perdagangan, spekulan datang dalam segala bentuk dan ukuran. Beberapa memiliki kantong tebal, beberapa kantong tipis, tapi semuanya terlibat dalam forex dengan tujuan utamanya untuk menghasilkan uang.
IX. JAM PASAR Pasar forex bisa dipecah menjadi empat sesi perdagangan utama: sesi Sydney, sesi Tokyo, sesi London, dan sesi New York . Berikut adalah tabel buka dan tutup untuk setiap sesi: Musim Panas Time Zone WIB
GMT Sydney Buka Sydney Tutup 6:00 AM 3:00 PM 10:00 PM 7:00 AM Tokyo Buka Tokyo Tutup 7:00 AM 4:00 PM 11:00 PM 8:00 AM London Buka London Tutup 3:00 PM 12:00 AM 7:00 AM 4:00 PM New York Buka New York Tutup 8:00 PM 5:00 AM 12:00 PM 9:00 PM Musim Dingin Time Zone WIB GMT Sydney Buka Sydney Tutup 4:00 AM
1:00 PM 9:00 PM 6:00 AM Tokyo Buka Tokyo Tutup 6:00 AM 3:00 PM 11:00 PM 8:00 AM London Buka London Tutup 3:00 PM 12:00 AM 8:00 AM 5:00 PM New York Buka New York Tutup 8:00 PM 5:00 AM 1:00 PM 10:00 PM Dapat dilihat bahwa di antara setiap sesi, ada periode waktu di mana dua sesi terbuka pada waktu yang sama. Dari jam 3:00AM-04:00AM, sesi Tokyo dan sesi London bersamaan, dan dari 8:00PM-00:00AM, sesi London dan New York Bersamaan. Tentu, ini adalah saat paling sibuk selama hari perdagangan karena ada volume yang lebih ketika dua pasar terbuka pada saat yang sama. Mari kita lihat pergerakan pip rata-rata pasangan mata uang utama dalam setiap sesi perdagangan. Pair Tokyo London New York EUR/USD 76 114 92
GBP/USD 92 127 99 USD/JPY 51 66 59 AUD/USD 77 83 81 NZD/USD 62 72 70 USD/CAD 57 96 96 USD/CHF 67 102 83 EUR/JPY 102 129 107 GBP/JPY 118 151 132 AUD/JPY 98 107 103 EUR/GBP 78 61 47 EUR/CHF 79 109 84 Sesi Tokyo Pembukaan sesi Asia pada jam 7:00AM menandai awal dari jam forex. Anda harus mencatat
bahwa sesi Tokyo kadang-kadang juga disebut sebagai sesi Asia, karena Tokyo adalah ibukota keuangan Asia. Satu hal yang patut dicatat adalah bahwa Jepang merupakan pusat perdagangan forex terbesar ketiga di dunia. Hal ini tidak terlalu mengherankan karena yen merupakan mata uang ketiga yang paling sering diperdagangkan, mengambil bagian dalam 16,50% dari seluruh transaksi forex. Secara keseluruhan, sekitar 21% dari seluruh transaksi forex berlangsung selama sesi ini. Berikut adalah daftar rentang pip sesi Asia dari pasangan mata uang utama(major). Pair Tokyo EUR/USD 76 GBP/USD 92 USD/JPY 51 AUD/USD 77 NZD/USD 62 USD/CAD 57 USD/CHF 67 EUR/JPY 102 GBP/JPY 118 AUD/JPY 98 EUR/GBP 79 EUR/CHF 78 Berikut beberapa kunci karakteristik yang perlu anda ketahui tentang sesi Tokyo: Aksi tidak hanya terbatas pada wilayah Jepang. Transaksi forex dilakukan di lain hot spot keuangan seperti Hong Kong, Singapura, dan Sydney. Para pelaku pasar utama selama sesi Tokyo adalah perusahaan komersial (eksportir) dan bank sentral. Ingat, ekonomi Jepang yang sangat tergantung dengan ekspor, dan China juga menjadi pemain perdagangan utama, ada banyak transaksi yang terjadi setiap hari. Likuiditas kadang-kadang bisa sangat tipis. Akan ada saat ketika perdagangan selama periode ini seperti memancing, Anda mungkin harus menunggu waktu yang lama sebelum pasar bergerak. Mungkin Anda akan melihat mata uang Asia Pasifik bergerak kuat, seperti pasangan AUD / USD dan NZD / USD sebagai lawan pasangan non-Asia Pasifik seperti GBP / USD. Sebagian besar aksi terjadi pada awal sesi, ketika data ekonomi keluar. Gerakan dalam sesi Tokyo bisa mengatur gerakan untuk sisa hari itu. Pedagang di sesi terakhir akan melihat apa yang terjadi selama sesi Tokyo untuk membantu mengatur dan
mengevaluasi strategi-strategi yang akan diambil di sesi selanjutnya. Biasanya, setelah gerakan yang besar di sesi New York sebelumnya, Anda mungkin akan melihat konsolidasi selama sesi Tokyo. Pasangan apa yang harus Anda Perdagangan? Karena sesi Tokyo adalah ketika berita dari Australia, Selandia Baru, dan Jepang keluar, ini memberikan peluang yang baik untuk trading. Juga, mungkin ada lebih banyak gerakan pasangan yen karena banyak perusahaan Jepang sedang melakukan bisnis. Untuk catatan bahwa Cina juga merupakan super power ekonomi, sehingga setiap kali berita ekonomi China keluar, ia cenderung menciptakan gerakan volatile. Dan dengan Australia dan Jepang yang sangat bergantung pada permintaan Cina, kita bisa melihat gerakan yang lebih besar dalam pasangan AUD dan JPY saat berita China keluar. Sesi London Ketika peserta pasar Asia mulai menutup toko, rekan-rekan Eropa baru memulai hari mereka. Walaupun ada beberapa pusat keuangan di seluruh Eropa, London adalah yang paling diperhatikan. Secara historis, London selalu sebagai pusat perdagangan berkat lokasinya yang strategis. Tidak heran bahwa london dianggap sebagai ibukota forex dunia dengan ribuan pengusaha membuat transaksi setiap menit. Sekitar 30% dari semua transaksi forex terjadi selama sesi London. Berikut adalah daftar rentang pip sesi London untuk pasangan mata uang utama. Pair London EUR/USD 114 GBP/USD 127 USD/JPY 66 AUD/USD 83 NZD/USD 72 USD/CAD 96 USD/CHF 102 EUR/JPY 129 GBP/JPY 151 AUD/JPY 107 EUR/GBP 61 EUR/CHF 10 Berikut adalah beberapa fakta menarik mengenai sesi Eropa: Karena sesi London persilangan dengan dua sesi perdagangan besar lainnya dan dengan
London menjadi seperti pusat keuangan utama transaksi forex yang besar terjadi selama sesi ini. Hal ini menyebabkan likuiditas yang tinggi dan biaya transaksi berpotensi lebih rendah. Karena besarnya jumlah transaksi yang terjadi, sesi perdagangan London biasanya sesi paling volatile. Sebagian besar tren dimulai selama sesi London, dan biasanya akan berlanjut sampai awal sesi New York. Volatilitas cenderung mereda di tengah sesi, karena pedagang yang pergi untuk makan siang dan menunggu masa perdagangan New York untuk buka. Tren kadangkadang bisa membalik pada akhir sesi London, sebagaian trader Eropa yang mungkin memutuskan untuk mengambil untung. Pasangan Yang Sebaiknya Anda Perdagangan Karena banyaknya transaksi yang terjadi, ada begitu banyak likuiditas selama sesi Eropa yang hampir semua pasangan mata uang dapat diperdagangkan. Tentu saja, mungkin lebih baik untuk tetap dengan pair (EUR / USD, GBP / USD, USD / JPY, dan USD / CHF), karena spread yang ketat. Selain itu, pasangan ini yang biasanya langsung dipengaruhi oleh laporan berita yang keluar selama sesi Eropa. Anda juga dapat mencoba cross yen (lebih spesifik, EUR / JPY dan GBP / JPY), karena cenderung sangat stabil saat ini. Karena ini adalah pasangan cross, spread mungkin sedikit lebih besar. Sesi New York Sesaat setelah trader Eropa kembali dari istirahat makan siang mereka, sesi AS dimulai pada jam 8:00PM. Sebagai trader yang mulai bekerja di kantor. Sama seperti Asia dan Eropa, sesi AS memiliki satu pusat keuangan utama yang pasarnya sangat diperhatikan. Tentu saja kita bicara tentang Kota yang tak Pernah Tidur New York City! Berikut adalah daftar rentang pip sesi New York dari pasangan mata uang utama. Pair New York EUR/USD 92 GBP/USD 99 USD/JPY 59 AUD/USD 81 NZD/USD 70 USD/CAD 96 USD/CHF 83 EUR/JPY 107 GBP/JPY 132 AUD/JPY 103 EUR/GBP
47 EUR/CHF 84 Berikut adalah beberapa tips yang harus Anda ketahui tentang perdagangan selama sesi AS: Ada likuiditas tinggi, karena tumpang tindih dengan sesi Eropa. Kebanyakan laporan ekonomi yang dirilis di dekat awal sesi New York. Ingat, sekitar 85% dari semua perdagangan melibatkan dolar, sehingga setiap kali berita data AS besar ekonomi diberitakan, ia memiliki potensi untuk membalikkan arah pasar. Setelah pasar Eropa tutup, likuiditas dan volatilitas cenderung mereda selama sesi siang AS. Gerakan sangat sedikit pada Jumat sore, karena para trader Asia berhenti trading dan menyanyi di bar-bar dan karaoke sementara trader Eropa pergi ke pub untuk menonton pertandingan sepak bola. Juga pada hari Jumat, ada kemungkinan balik arah pada paruh kedua sesi, Trader AS menutup posisi mereka menjelang akhir pekan PASANGAN YANG SEBAIKNYA ANDA PERDAGANGAN Untuk dicatat bahwa akan ada likuiditas yang tinggi baik di pasar AS dan pasar Eropa yang terbuka pada waktu yang sama. Hal ini memungkinkan Anda untuk memperdagangan hampir semua pasangan. Juga, karena dolar AS di sisi lain mayoritas transaksi, semua orang akan memperhatikan data AS yang dikeluarkan. Jika laporan ini datang dalam lebih baik atau lebih buruk dari yang diharapkan, secara dramatis bisa menggoyang pasar, karena dolar akan melompat naik turun. Sesi Overlap Kuis Cepat ! jam berapa TV mempunyai peringkat tertinggi? Jika Anda mengatakan selama prime time, maka Anda benar! Apa ada hubunganya dengan sesi trading? Yah, seperti TV, rating (alias likuiditas) berada pada level tertinggi mereka ketika ada lebih banyak orang yang berpartisipasi dalam pasar. Logikanya, Anda akan berpikir bahwa ini terjadi selama tumpang tindih (overlap) antara dua sesi. Jika Anda berpikir seperti itu, Anda hanya akan setengah benar. Mari kita bahas beberapa karakteristik dari kedua tumpang tindih (overlaping) untuk melihat alasanya. Tokyo London Overlap Likuiditas selama sesi ini cukup tipis karena beberapa alasan. Biasanya, tidak ada gerakan yang banyak selama sesi Asia, tetapi jika sekali bergerak, gerakanya akan sangat cepat. Dengan trader Eropa yang mulai masuk ke kantor mereka, perdagangan dapat membosankan karena kurangnya likuiditas. Ini akan menjadi waktu yang ideal untuk mengambil pil dingin, mencari perdagangan yang potensial untuk diambil untuk sesi London dan New York. London New York Overlap Ini adalah saat pesta dimulai! karena mereka tahu bahwa mereka memiliki pekerjaan yang cocok untuk mereka. Ini adalah waktu tersibuk karena trader dari dua pusat keuangan terbesar (London dan New York) mulai masuk arena. Selama periode ini, kita bisa melihat beberapa gerakan besar, terutama ketika laporan berita dari AS dan Kanada dikeluarkan. Pasar juga bisa bergerak karena berita yang datang dari Eropa. Jika ada kecenderungan trend selama sesi Eropa, kita bisa melihat penerusan tren, pedagang AS memutuskan untuk bergabung dan membuka posisi mereka setelah membaca Facebook apa yang terjadi pada hari sebelumnya. Anda harus berhati-hati, meskipun pada akhir sesi ini, beberapa pedagang Eropa mungkin akan menutup posisi mereka, yang dapat menyebabkan gerakan naik turun tepat sebelum waktu makan siang di AS. Hari Terbaik Trading
Jadi sekarang kita tahu bahwa sesi London adalah sesi tersibuk dari semua sesi yang lain, tetapi ada juga hari-hari tertentu dalam seminggu di mana semua pasar cenderung untuk menunjukkan gerakan yang lebih. Di bawah ini adalah tabel pip rata-rata untuk pasangan utama (mayor) untuk setiap hari dalam seminggu: Pair Senin Selasa Rabo Kamis Jumat EUR/USD 109 142 136 145 144 GBP/USD 149 172 152 169 179 USD/JPY 65 82 91 124 98 AUD/USD 84 114 99 115 111 NZD/USD 81 98 87 100 96 USD/CAD 93 112 106 120
125 USD/CHF 84 119 107 104 116 EUR/JPY 133 178 159 223 192 GBP/JPY 169 213 179 270 232 EUR/GBP 74 81 79 75 91 EUR/CHF 55 55 64 87 76 Seperti yang dapat Anda lihat dari tabel di atas, mungkin akan lebih baik untuk trading hari Selasa-Kamis. Jumat biasanya sibuk sampai jam 12:00AM dan volatilitas menurun sampai tutup pukul 5:00AM. Ini berarti kita hanya bekerja setengah hari pada hari Jumat. Akhir pekan selalu dimulai lebih awal! Horeee! Jadi, berdasarkan semua ini, kita telah belajar kapan waktu tersibuk dan Waktu yang paling sibuk adalah waktu terbaik untuk trading karena mereka memberikan Anda kemungkinan keberhasilan yang lebih tinggi. Mengelola Waktu dengan Bijaksana Kecuali Anda Edward Cullen, yang tidak tidur, tidak mungkin Anda dapat trading di semua sesi. Bahkan jika Anda bisa, mengapa? Walaupun pasar forex buka 24 jam setiap hari, bukan berarti kesempatan bisa diambil setiap saat! Selain itu, tidur merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari gaya hidup sehat! Anda perlu tidur untuk mengisi ulang dan mengembalikan energi sehingga Anda dapat melakukan tugas yang paling biasa seperti memotong rumput, berbicara dengan pasangan Anda
atau mengorganisir koleksi perangko Anda. Anda pasti akan perlu istirahat jika Anda berencana untuk menjadi trader jagoan. Setiap trader harus belajar untuk trading. Setiap trader harus tahu kapan trading dan kapan untuk TIDAK trading. Berikut ini contekan terbaik dan terburuk untuk trading: Waktu terbaik untuk Trading : Tentu saja! Ketika dua sesi yang tumpang tindih (overlaping). Ini juga waktu di mana peristiwa berita utama keluar, berpotensi memicu beberapa volatilitas dan gerakan terarah. Pastikan Anda memeriksa Jam berapa berita dikeluarkan. Sesi Eropa cenderung tersibuk dari ke-tiga sesi. Bagian tengah minggu biasanya menunjukkan gerakan yang paling besar untuk pasangan mata uang utama. Waktu Terburuk untuk Trading : Jumat, likuiditas menurun selama bagian terakhir dari sesi AS. Hari libur, semua orang istirahat. Berita mata uang Mayor, Anda tidak ingin mendapatkan gerakan naik turun (whipsawed) kan? Selama acara American Idol, final NBA, atau Superbowl.
BELAJAR FOREX MINGGU V Cara Cermat Membaca Berita Tentang Forex Terdapat kurang lebih 50 berita-berita fundamental yang dapat mempengaruhi pergerakan mata uang yang Anda tradingkan. Namun tidak semua berita tersebut berpengaruh secara signifikan. Beberapa diantaranya dapat membuat mata uang bergerak drastis. Lainnya hanya menimbulkan riak-riak kecil dan tidak cukup berarti untuk membuat trading profit. Berita mana saja yang penting dan mana yang tidak penting? Nah ini menjadi sebuah isu yang penting jika Kita ingin menjadi seorang trader setiap waktu dan tidak kenal musim. Hari ini ketika artikel ini dibuat ada seKita 10 berita fundamental yang patut diperhatikan mulai dari keputusan suku bunga hingga perihal masalah employment change. Satu kata kunci jikalau Kita mau menguasai faktor fundamental dalam forex adalah membacanya! Untuk dapat mengetahui bahwa sebuah berita fundamental penting atau tidak memang diperlukan pengalaman dan pengetahuan. Namun beberapa website juga ada yang berbaik hati memberikan kriteria untuk setiap berita apakah berita tersebut tidak penting, cukup penting atau sangat penting. Nah berbahagialah jika Kita mendapatkannya. Untuk berita-berita yang tidak penting memang adalah baik untuk mengabaikannya serta tidak menghubungkan dengan trading Anda sama sekali dikarenakan hanya memberikan pengaruh tidak signifikan dan merecoki trading Kita. Namun berita-berita seperti Interest rate dan Employment Change adalah berbahaya untuk diabaikan begitu saja. Hal lainnya yang perlu Anda perhatikan juga adalah pasangan mata uang yang Anda tradingkan. Jika Anda bertrading AUDUSD, maka cukup perhatikan berita kedua negara tersebut saja. Jika muncul berita kenaikan suku bunga namun itu berasal dari Kanada ya tidak perlu diperhatikan. Abaikan saja. Namun untuk AUD Anda juga perlu mengetahui apa yang terjadi dengan negara tetangganya yang bermata uang NZD yaitu Selandia Baru (New Zealand) dikarenakan mereka sangat dekat dan mirip satu sama lain. Nah pertanyaannya berita-berita mana saja yang perlu Saya perhatikan dan mana yang tidak perlu? Selain dari resume website yang Anda gunakan, Anda perlu memahami berita-berita penting yang terkait dengan trading Anda. Kita sudah mempelajarinya pada bahasan sebelumnya bahwa
kebanyakkan website penyaji berita forex memberi tAnda berita mana saja yang tidak terlalu berpengaruh, cukup berpengaruh atau sangat berpengaruh terhadap pergerakan mata uang. Selain itu juga telah disampaikan bahwa hanya berita negara dimana mata uangnya Anda tradingkan yang perlu Anda perhatikan. Sebagai contoh jika Anda bertrading GBPUSD maka cukuplah Kita melihat berita dari kedua negera tersebut saja. Meskipun ada berita penting yang akan dikeluarkan hari ini namun itu adalah berita dari negara Kanada misalnya, ya cukup diabaikan saja. Nah sekarang berkaitan dengan berita yang muncul dan mana yang penting dan mana yang tidak, seperti telah dibahas, website dapat membantu Anda untuk memilah-milah mana berita yang penting dan mana yan tidak. Namun adalah lebih baik bagi Anda untuk dapat memahami lebih detail mengenai berita yang perlu Anda simak. Sebagai contoh, Retail Sale. Dari penjelasan pada sub bab sebelumnya indikator ini tergolong penting. Tapi tahukan Anda apa Retail Sales itu? Mengapa jika Retail Sales naik mata uang bisa naik? Nah kalau Anda belum tahu, ada baiknya Anda membacanya mulai dari sekarang. Pada Belajar Forex terdapat puluhan artikel fundamental baik yang cukup penting atau yang sangat penting untuk Anda pelajari. Semuanya dalam Bahasa Indonesia untuk memudahkan Anda mempelajarinya. Namun untuk memudahkan Sekolah Anda saat ini, berikut dilampirkan beberapa berita ekonomi yang perlu Anda simak beserta keterangan singkat dan pengaruhnya terhadap mata uang. Ingat bahwa Anda selalu dapat mengetahui lebih detail informasi berita fundamental pada section Analisa Fundamental di website ini. Average Earning Index (AEI atau biasa disebut Average Earning saja): Berita ekonomi ini biasanya dikeluarkan oleh Inggris dan Kanada. AEI memberikan informasi pendapatan para pekerja dan hubungannya dengan tingkat inflasi melalui indikator fundamental lainnya yang disebut RPI (Retail Prices Index). Bila AEI mengalami kenaikan lebih cepat dibandingkan RPI maka ini adalah indikasi bahwa upah mengalami kenaikan lebih cepat dibandingkan kenaikan harga barang. Hal ini baik bagi perekonomian sebuah negara namun dampak negatifnya adalah naiknya tingkat inflasi. Pada forex trading apabila inflasi mengalami kenaikan maka mata uang cenderung akan menguat dikarenakan ekspektasi meningkatnya suku bunga. Dengan demikian dapat disimpulkan bila AEI mengalami kenaikan maka mata uang akan naik juga. AEI tergolong high volatility expected indicator. Chicago PMI: Ini adalah indikator fundamental khusus yang dikeluarkan olehAmerika Serikat. Chicago PMI (atau PMI saja) memberikan informasi naik atau turunnya tingkat pengeluaran para purchasing manager di kota Chicago yang banyak diantaranya merupakan industri manufaktur. Naiknya indikator ini merupakan indikasi menguatnya mata uang USD. PMI tergolong high volatility expected indicator. Oh ya, PMI itu singkatan dari Purchasing Managers Index Consumer Price Index (CPI): Inggris dan Amerika Serikat merupakan negara yang paling sering mengalami naik turunnya mata uang dikarenakan berita CPI ini. CPI merupakan indiakator penentu tingkat inflasi di titik konsumen. CPI sendiri membantu menentukan berapa besarnya kepercayaan konsumen dalam satu bulan dalam melakukan pembelian. Apabila CPI naik maka mata uang negara yang bersangkutan juga akan ikut naik. CPI tergolong indikator medium volatility expected namun apabila perhitungan CPI dilakukan diluar sektor makanan dan energi maka CPI dapat menjadi high volatility expected fundamental indicator karena kedua sektor tersebut merupakan sektor yang paling sering berubah dari waktu ke waktu. CPI biasa dikeluarkan seKitar tanggal 13 setiap bulannya pada pukul 20.30 WIB (13.30 GMT). Gross Domestic Product (GDP): Hampir semua orang tahu apa itu GDP. Bahasa Indonesianya Produk Domestik Bruto. GDP merupakan salah satu indikator fundamental penting dalam keseharian forex Kita. Bila GDP mengalami kenaikan maka secara sederhana
mata uang akan menguat dikarenakan produksi sebuah negara juga meningkat. Money Supply: Indikator ini mengukur tiga hal yaitu jumlah uang yang beredar di masyarakat dalam bentuk koin atau kertas, besarnya pinjaman bank kepada masyarakat dan jumlah perubahan nilai hutang yang belum dilunasi oleh pemerintah. Naiknya Money Supply biasanya akan menyebabkan mata uang menguat. Non Farm Payrolls: Ini salah satu berita yang paling ditunggu-tunggu oleh kebanyakan trader fundamental. Non Farm Payroll (dikeluarkan oleh US) muncul sebulan sekali pada hari Jumat minggu pertama. Non Farm Payrolls mengukur besarnya pengeluaran pemerintah dalam pembayaran gaji diluar sektor pertanian dibandingkan bulan sebelumnya. Meningkatnya Non Farm Payrolls dapat mengakibatkan mata uang menguat dengan drastis dalam hitungan puluhan hingga beberapa ratus point. Jadi NFP dapat digolongkan indikator very high volatility expected. Producers Price Index (PPI): PPI merupakan indikator pengukur tingkat inflasi sama seperti CPI. Bedanya jika CPI berada di sisi konsumen maka PPI mengukur inflasi dari tingkat produsen. Kenaikan harga bahan baku, biaya transportasi dan berbagai komponen produksi menjadi bagian dari perhitungan PPI. Jika PPI mengalami kenaikan maka mata uang akan menguat. PPI biasa dikeluarkan seKitar tanggal 11 setiap bulan pukul 20.30 WIB (13.30 GMT). PPI tergolong high voltility expected indicator. Retail Sales: Retail Sales mencatat total penjualan barang di sektor tetapi tidak termasuk jasa karena pengukuran jasa tergolong sulit. Retail Sales merupakan salah satu indikator yang baik untuk mengukur tingkat pengeluaran konsumen. Biasanya bil AEI (Averaga Earning Index) mengalami kenaikan maka Retail Sales juga akan meningkat karena naiknya upah pasti diikuti meningkatnya konsumsi. Bila Retail Sales naik maka mata uang juga akan naik nilainya. Retail Sales dikeluarkan seKitar tanggal 12 setiap bulannya pada pukul 20.30 WIB (13.30 GMT). Trade Balance: Trade Balance adalah selisih antara nilai ekspor dikurangi nilai impor sebuah negara. Nilai minus menunjukkan impor lebih besar dibanding ekspornya dan sebaliknya jika positif itu menunjukkan espor lebih besar dibandingkan impor. Kebanyakan negara yang sedang melakukan ekspansi perdagangan atau negara berkembang memiliki Trade Balance yang negatif. Namun demikian dalam pasar uang, semakin positif nilai Trade Balance maka semakin menguat nilai mata uang negara tersebut. ISM Manufacturing Index (ISM-MI): Insititute of Supply Management Manufacturing Index merupakan indikator terbesar untuk indikator fundamental yang mengukur indeks manufaktur. Dikeluarkan pada hari pertama jam kerja setiap bulannya, ISM-MI merupakan hasil surver lebih dari 20 industri manufaktur dan melibatkan 300 purchasing manager di Amerika. Cara pembacaannya kurang lebih sama, bila ISM-MI mengalami kenaikan tentu saja mata uang negara yang bersangkutan akan menguat. Consumer Confidence Index (CCI): merupakan indikator yang mengukur tingkat kepercayaan pada 5000 konsumen yang di survey dan pAndangan mereka terhadap prospek ekonomi kedepan. CCI dikeluarkan setiap hari Selasa pada akhir bulan pukul 22.00 WIB (15.00 GMT). Bila CCI mengalami kenaikan itu artinya kepercayaan konsumen meningkat terhadap perkembangan ekonomi dan mengakibatkan mata uang dapat meningkat. CCI tergolong Moderate Volatility Expected indicator. Interest Rate Statement: Setiap bulannya Bank Sentral tiap-tiap negara selalu mengumumkan kebijakan suku bunga bank sentral sebagai patokan bagi bank-bank lainnya di negara tersebut. Keputusannya apakah naik, turun atau tetap. Suku bunga tersebut pada akhirnya akan menentukan besarnya suku bunga deposito, kredit, tabungan dan berbagai kebijakan pinjam-meminjam lainnya pada dunia perbankan di negara itu. Dapat dikatakan kebijakan suku bunga merupakan salah satu aksi final Bank Sentral terhadap berbagai kondisi ekonomi yang terjadi di negaranya. Pasar uang termasuk jenis investasi yang sensitif terhadap perubahan suku bunga. Terutama apabila terjadi perubahan suku bunga yang tidak diprediksi sebelumnya oleh pasar. Sederhananya apabila
terjadi kenaikan suku bunga maka dapat dikatakan bahwa mata uang akan meningkat dengan drastis dan sebaliknya apabila terjadi penurunan suku bunga maka mata uang akan mengalami pelemahan dengan drastis pula. Kebanyakan negara maju menahan laju suku bunganya untuk menghambat terparkirnya dana di Bank dan tidak diolah menjadi investasi di dunia riil. Sebaliknya pada negara berkembang biasanya pemerintah mencetak terlalu banyak uang untuk membiayai kegiatan pembangunan. Untuk itu diperlukan kebijakan suku bunga yang lebih kompetitif guna menarik uang yang terlalu banyak beredar dipasar dengan cara membuat bunga tabungan dan deposito terlihat menarik. Beberapa Data Ekonomi dan Pengaruhnya terhadap mata uang USD Analisa Fundamental adalah metode analisis menggunakan berita fundamentaldari suatu negara. Secara umum kekuatan fundamental suatu negara ditunjukan dengan data-data ekonomi negara bersangkutan. * Avarage Earning Naik, USD, USD Menguat * Balance of Payment Naik, USD Menguat * Budget Deficit Turun, USD Menguat * Business Inventories Turun, USD Menguat * Capacity Utilization Naik, USD Menguat * Car Sales Naik, USD Menguat * Chicago PMI (Purchasing Management Index) Naik, USD Menguat * Construction Spending Naik, USD Menguat * Consumer Confidence Index (CCI) Naik, USD Menguat * Consumer Credit (CI) Naik, USD Menguat * Consumer Price Index (CPI) Turun, USD Menguat * Consumer Spending (Expenditure) Turun, USD Menguat * Cost of Living Naik, USD Menguat * Current Account Turun, USD Menguat * Corporate Profit Naik, USD Menguat * Deflation Naik, USD Menguat * Discount Rate Naik, USD Menguat * Durabel Goods Orders Naik, USD Menguat * Economic Monetary System (EMS) Naik, USD Menguat * Factory Orders Naik, USD Menguat * Federal Budget Naik, USD Menguat * Federal Reserve Fund Naik, USD Menguat * Gross Domestic Product (GDP) Naik, USD Menguat * Gross national Product (GNP) Naik, USD Menguat * Housing Start Naik, USD Menguat * Industrial Productions Naik, USD Menguat * Invisible Trade Turun, USD Menguat * Jobless Claims Naik, USD Menguat * Leading Indicators Naik, USD Menguat * Money Supply (M, M, M, M) Naik, USD Menguat * National Association Purchasing Managers (NAPM) Naik, USD Menguat * Non Farm Payrolls Naik, USD Menguat
* Personal Expenditure Naik, USD Menguat * Personal Income Turun, USD Menguat * Prime Rate Naik, USD Menguat * Product Price Index (PPI) Naik, USD Menguat * Public Sector Debt repayment Naik, USD Menguat * Retail Sales Turun, USD Menguat * Trade Balance Naik, USD Menguat * Trade Devicit Turun, USD Menguat * Trade Weighted Index Turun, USD Menguat * Unemployment rate Turun, USD Menguat * Unit Labour Cost Naik, USD Menguat * Value Added Tax Naik, USD Menguat * Visible Trade Naik, USD Menguat * Whole Sale Price Index Naik, USD Menguat * Whole Sale Order Naik, USD Menguat
prefer to listen as the market is speaking. Various candlestick patterns, waves, tick-based strategies, grid and pending position systems they all fall into this category: Inside Bar Strategy Simple Price Based Trading System Martingale Trading System Scalping Forex Strategy Support and Resistance Strategy Fundamental Forex Strategies are the based on purely fundamental factors that stand behind the bought and sold currencies. Various fundamental indicators, such as interest rates and macroeconomic statistics, affect the behavior of the Forex market. These strategies are quite popular and will benefit long-term traders that prefer fundamental data analysis over technical factors: Important News Trading Strategy Carry Trade Strategy Wednesday AUD/JPY Strategy Forex Gap Strategy If you want to share your Forex trading strategy with other traders, or want to ask some questions regarding the strategies presented here, please, join a discussion of the Forex strategies at the forum. Moving Average Cross Trading Strategy Moving Average Cross Forex trading strategy is a simple system that is based on the cross of the two standard indicators the fast EMA (exponential moving average) and the slow EMA. You can also use our free Adjustable Moving Average Cross expert advisor to trade this strategy automatically in MetaTrader platform. Features Very easy strategy to follow. Simple indicators used. It's easy to set stop-loss. Moving averages are laggy can lag up to 10 bars. Ineffective during the flat markets. Strategy Set-Up 1. Any currency pair and timeframe should work. 2. Add an exponential moving average to the chart, set its period to 9, apply to Close, set color to red (optional) this is your fast moving average (FMA). 3. Add another exponential moving average to the chart, set its period to 14, apply to Close, set color to blue (optional) this is your slow moving average (SMA). Entry Conditions Enter Long position when FMA crosses SMA from below. Enter Short position when FMA crosses SMA from above. Exit Conditions Stop-loss for Long positions should be set to the Low of the last candle before the cross occurred. For Short positions to the High of the last candle before the cross.
Take-profit should depend on the stop-loss and should be not less that stop-loss. I recommend setting TP to 1.5 * SL or 2 * SL. If another cross appears before the stop-loss or take-profit are triggered close the position. Example As seen on the example chart, entry conditions are quite clear and with the proper TP/SL ratio, this strategy can be quite profitable. Warning! Use this strategy at your own risk. EarnForex.com can't be responsible for any losses associated with using any strategy presented on the site. It's not recommended to use this strategy on the real account without testing it on demo first. Parabolic SAR Trading Strategy Parabolic SAR Forex trading strategy is a rather risky system that is based on direct signals of the Parabolic SAR indicator, which shows stop and reverse levels. Features Simple to follow. Only one standard indicator used. Entry and exit conditions are given directly by the indicator. Indicator lag. Very risky and not always effective. Strategy Set-Up 1. Any currency pair and timeframe should work. 2. Add a Parabolic SAR indicator to the chart, set its step to 0.05 and maximum to 0.2. Entry Conditions Enter Long position when the current price touches the indicator from below and it changes its direction. Enter Short position when the current price touches the indicator from above and it changes its direction. Exit Conditions Set stop-loss directly at the indicator level above the price for Short positions and below the price for Long positions. Adjust stop-loss with each new bar. Take-profit should be set to the same value as stop-loss but you shouldn't adjust it. Example As you can see on the example chart above, there are 6 entry points. The first one is bullish and leads to a profit. The second one is bearish and also reaches take-profit level. The third one is bullish and is a complete loss, as is the fourth one, which is, of course, bearish. The fifth one doesn't reach take-profit level but it closes with only a minor loss; it's bullish. The sixth one is a short position and has already reached its recommended take-profit. Judging from above it's easy to conclude that short and long positions always follow one after another in this strategy and that it's not very reliable one. Warning! Use this strategy at your own risk. EarnForex.com can't be responsible for any losses associated with using any strategy presented on the site. It's not recommended to use this strategy on the real account without testing it on demo first. Stochastic Oscillator Trading Strategy
Stochastic Oscillator Forex trading strategy it's an interesting system with a rather low fail rate. It's based on a standard Stochastic Oscillator indicator, which signals a trend fatigue and change. That means that you will almost always enter on pull-backs, guaranteeing rather safe stop-loss levels. Features Simple to follow. Only one standard indicator used. Safe stop-loss levels. Take-profit level isn't optimal. Strategy Set-Up 1. Any currency pair and timeframe should work. But longer timeframes are recommended. 2. Add a Stochastic Oscillator indicator to the chart, set its %K period to 14, %D period to 7 and slowing to 7, use Simple MA method. Entry Conditions Enter Long position when the cyan line crosses the red one from below and both are located in the bottom half of the indicator's window. Enter Short position when the cyan line crosses the red one from above and both are located in the upper half of the indicator's window. Exit Conditions Set stop-loss to the local maximum if going Long and to the local minimum if going Short. The most comfortable level for take-profit is between 1 * SL and 1.5 * SL. Close position immediately if another signal is generated. Example 5 signals for this strategy can be seen on the example chart above. All stop-loss levels are marked with the yellow horizontal lines on the chart. The first signal is for Short position with a close stop-loss; take-profit is achievable here. The second one is a bullish signal, which turns out to be a wrong pull-back, but, fortunately enough, the stop-loss is quite tight here. The third signal is not a signal actually, because it's a bearish figure cross that appears in the bottom half of the window and thus is disregarded. Fourth signal is bullish with a stop-loss quite far away, but even the most aggressive take-profit level would work here. The final signal is for Short, with tight stop-loss and a lot of place for a rather profitable TP setting. Ideally bullish and bearish signals should follow one after another but due to the occurrence of the false signals (bearish in the bottom half and bullish in the upper half of the window) it's not always so. Warning! Use this strategy at your own risk. EarnForex.com can't be responsible for any losses associated with using any strategy presented on the site. It's not recommended to use this strategy on the real account without testing it on demo first.
MACD Divergence Trading Strategy MACD Divergence Forex trading strategy is one of the quite reliable systems and is based on the standard MACD indicator. Actually, the divergence between MACD line and the currency pair rate is the basic signal in this strategy. This system has rather fuzzy entry and exit points, but
it's easy to spot the signal and the trades can be rather profitable, as it helps to catch the pullbacks and the trend reversals. Features Easy to spot signals. Only one standard indicator used. Good profit potential on positions. Take-profit and stop-loss levels are rather indefinite. Rare occurrence on the long-term charts. Strategy Set-Up 1. Any currency pair and timeframe should work. But shorter timeframes are recommended, as they yield more opportunities. 2. Add MACD (Moving Average Convergence/Divergence) indicator to the chart, set Fast EMA period to 12, Slow EMA period to 26 and MACD SMA to 9; apply to Close. Entry Conditions Enter Long position when the price shows a bearish trend and MACD indicator shows a bullish trend. Enter Short position when the price shows a bullish trend and MACD indicator shows a bearish trend. Exit Conditions Set stop-loss to the nearby support level, when going Long, or to the nearby resistance level, when going Short. Set take-profit to the next resistance level for Long positions, or to the next support level for Short positions. If the system generates a reversal signal close the previous position first. Example The example chart is EUR/USD currency pair at M15 timeframe. As seen on the chart, the price line was declining in a bearish trend, while the MACD indicator was rising in a bullish trend during rather long period. The entry point is marked at the level, where it's became clear that the downtrend is over on the currency pair chart. Stop-loss was set to the support level formed by the double-bottom chart pattern, while the take-profit level was set to the level of resistance formed by bearish trend's short-lived pull-backs. The TP/SL ratio is rather good here about 1.5. Warning! Use this strategy at your own risk. EarnForex.com can't be responsible for any losses associated with using any strategy presented on the site. It's not recommended to use this strategy on the real account without testing it on demo first. Combined Stochastic Oscillator/MA Trading Strategy Combined Stochastic Oscillator/MA Forex trading strategy is a relatively safe trading system that is based on the standard Stochastic Oscillator indicator in combination with the standard Exponential Moving Averages. You can use the moving averages as the general long-term trend indicator, while the stochastic will show you the short-term overbought/oversold states, where you can enter a successful pull-back trade. Features Rather reliable. Trading with the trend. Isn't very easy to follow.
No definite target/exit levels. Strategy Set-Up 1. Any currency pair should work. Use D1 timeframe for the long-term trend detection with the Exponential Moving Averages and H1 timeframe for the short-term signal receiving with the Stochastic Oscillator. 2. Add 3 Exponential Moving Averages to the D1 chart, set periods to 50, 100 and 200. 3. Add a Stochastic Oscillator indicator to the H1 chart, set its %K period to 14, %D period to 3 and slowing to 3, use Close/Close price field, set overbought level to 90% and oversold level to 10%. Entry Conditions Enter Long position when the long-term trend is bullish (the D1 chart shows price above EMA50, EMA50 above EMA100 and EMA100 above EMA200) and the stochastic crosses the oversold level from below on H1 chart. Enter Short position when the short-term trend is bearish (the D1 chart shows price below EMA50, EMA50 below EMA100 and EMA100 below EMA200) and the stochastic crosses the overbought level from above on H1 chart. Exit Conditions There are no definite SL/TP levels, but the recommended risk/reward ratio is 1/2. A rather tight trailing stop should be maintained. Example Bearish trend:
Bullish trend:
On the example charts you can see the December 14, 2009 signals generated both for the bearish EUR/AUD and for the bullish AUD/CHF charts. As you see, the signal line for stochastic oscillator is the actual stochastic, not its MA. The exponential moving averages should form an almost perfect trend for the more accurate signals. In the Short position example both positions would hit a rather optimistic take-profit. In the Long position example the second trade would end with almost no loss if a tight trailing stop was used. Warning! Use this strategy at your own risk. EarnForex.com can't be responsible for any losses associated with using any strategy presented on the site. It's not recommended to use this strategy on the real account without testing it on demo first Inside Bar Trading Strategy Inside Bar Forex trading strategy a popular system with a nice win/loss ratio but a rather rare occurrence of the proper entry conditions. It doesn't require any indicators and can be applied on the bare candlestick or bar chart. Features Entry conditions are clearly defined. Very simple bare chart system. High success rate. Rare occurrence of the proper conditions.
How to Trade? 1. An inside bar is a bar or a candlestick that completely fits into the first preceding bar (also called a "container" bar), including its High and Low values. 2. If the current bar has an index of 0 and the previous bar has an index of 1 then the following conditions should be true for the current bar to count as an inside bar: High[0] < High[1] and Low[0] > Low[1]. Mind the strict "greater" and "less" operators. 3. Bearish inside bar that follows a bullish "container" bar on the clearly visible uptrend signals a Short position. 4. Bullish inside bar that follows a bearish "container" bar on the clearly visible downtrend signals a Long position. 5. Stop-loss is set to the Low of the "container" bar for the Long positions and to the High of the "container" bar for the Short positions. 6. Take-profit should be set to the nearest support/resistance level formed by the trend. Example A bullish inside bar after a downtrend is shown on the example chart. The inside bar is easy to identify and the stop-loss level is rather conservative here. The target was set to the resistance level formed by the previous downtrend. As you can see, the currency pair rate reached the takeprofit level without any problems. Warning! Use this strategy at your own risk. EarnForex.com can't be responsible for any losses associated with using any strategy presented on the site. It's not recommended to use this strategy on the real account without testing it on demo first. Simple Price Based Trading System Simple Price Based Forex trading system an interesting system that was developed by one of the Forex traders recently. It works for any pair (though, EUR/USD is recommended) and in all market conditions. No indicators are required to trade using this system. All you need is the ability to set up the pending orders. Features Position-based trading for any state of the market. Trailing stop protects profit. Lack of statistical proof. How to Trade? 1. Higher timeframe chart is recommended as each trading setup requires some calculations based on the latest bar. 2. Key number should be calculated first. It's based on the current price. For the quotes with 4 digits after a dot the key value is the current price multiplied by 10 and then rounded. For the quotes with 2 digits after a dot the key value is the current price divided by 10 and the rounded. 3. Place pending Buy order at Current Price + (2 * Key value). 4. Place pending Sell order at Current Price - (2 * Key value). 5. Place stop-loss for pending Buy order at Open Price - (2 * Key value). 6. Place stop-loss for pending Sell order at Open Price + (2 * Key value). 7. Take-profit for both orders is calculated similarly to the key value but the current price should be multiplied by 100 for the quotes with 4 digits after a dot and shouldn't be divided for the quotes with 2 digits after a dot. In both cases the values should be rounded. 8. Trailing stop is also applied to the orders and is set to 2.5 * Key value.
9. Don't forget to cancel the untriggered orders after the timeframe period ends. 10. If this sounds too complicated, see the example below. Example Let's calculate the entry conditions and parameters for an example presented on the chart: 1. It's a EUR/USD H4 chart. 2. The current price is 1.4810, the current bar's open price is 1.4832. 3. There are 4 digits after a dot in the quotes for EUR/USD. That means that the Key value is calculated as 1.4810 * 10 = 14.8. Rounding it results in 15 pips. 4. Pending Buy order level is calculated as 1.4810 + (2 * 15) = 1.4840. 5. Pending Sell order level is calculated as 1.4810 - (2 * 15) = 1.4780. 6. Stop-loss for pending Buy order is calculated as 1.4832 - (2 * 15) = 1.4802. 7. Stop-loss for pending Sell order is calculated as 1.4832 + (2 * 15) = 1.4862. 8. Take-profit for all pending orders is calculated as 1.4810 * 100 = 148.1 or, after rounding, 148 pips. 9. Take-profit for pending Buy order is set to 1.4840 + 148 = 1.4988. 10. Take-profit for pending Sell order is set to 1.4780 - 148 = 1.4632. 11. Trailing stop for both orders is set to 2.5 * 15 = 37.5 or, after rounding, 38 pips. Credits This trading system was originally developed by The Forexkid. The version presented here has some minor modifications. Warning! Use this strategy at your own risk. EarnForex.com can't be responsible for any losses associated with using any strategy presented on the site. It's not recommended to use this strategy on the real account without testing it on demo first. Martingale Trading System Martingale trading system is based on the popular betting (gambling) system of the 18th century France. The main principle of this system is to double the bet each time you lose so that if you win (considering a 100% bet win/loss each time) you recover a previous loss and will also gain the first bet amount. If one had an infinite amount of money, this strategy would be a surefire thing as with the infinite amount of bets the necessary result will with probability 1 eventually come. The problem is that no trader possesses an infinite wealth and thus utilizing this strategy eventually leads to a wiped account. Although it's a very popular Forex trading system and is used in many paid Forex expert advisors, I strongly don't recommend trading with it. Features Theoretically bullet-proof system. Practically unsound. Reward/risk ratio can reach extremely low values. How to Trade? 1. Any currency pair and timeframe will work. 2. Determine your basic position size. 3. Place an order in a random direction (Buy or Sell) with some fixed stop-loss and the same take-profit. 4. After the SL or TP is triggered you either win or lose. 5. If you win, set the position size to the initial and go the step 3. 6. If you lose, double the position size and go to step 3.
7. If you have infinite trading account balance, eventually you'll win a lot. If your account balance is limited you'll lose it eventually. Example No example chart is present for this trading system as there is nothing important to be shown on the chart. Let's view the following example. 1. You start with $10,000 account and can trade with mini Forex lots (0.1 of the standard lot) and decide to trade on EUR/USD. 2. You define your basic position size as 0.1 lots. 3. You decide to go Long setting stop-loss at 40 pips (or $4). The take-profit is set to the same value. 4. You lose the position. Now your account balance is $9,996. 5. You double your next position size to 0.2 lots, so that using the same stop-loss and takeprofit levels you risk $8 and also have a chance to win $8. You decide to change the position's direction and go Short. 6. You win and now you've recovered lost $4 and also won $4. Your account balance is $10,004. 7. You return your position to initial 0.1 lots and start over. 8. With $10,000 account balance and $4 basic risk value you'll have to lose 11 positions in a row to wipe your account. You'll have to win 250 positions to double your balance.
Scalping Forex Strategy Scalping Forex strategy is a simple trading system that relies on very close targets, extremely low stop-loss and a lot of positions opened and closed during a short period of time. Not all Forex brokers allow scalping and not all that allow are good to scalp with. Scalping may not be suitable for all traders and, personally, I don't recommend scalping to anyone. The most simple scalping Forex trading system is presented here. Features Nice profits for lucky (intuitive) traders. No need to pay attention to technical, fundamental or any other analysis. Spreads eat a big part of profit. Reward/risk ratio is usually too low. Not all Forex brokers allow scalping. Requires a lot of time for trading and monitoring. How to Trade? 1. Currency pairs with a lot of intraday volatility but low spreads are recommended (EUR/JPY, GBP/USD, EUR/USD and USD/JPY are good examples). 2. M1 timeframe or lower is optimal. 3. Optimal trading time is during the European/U.S. and U.S./Asian trading sessions' intersection. 4. Prepare to enter the positions by closely monitoring the market activity for 515 minutes. 5. When you think that you "caught" the current short-term trend, enter a position. 6. Set stop-loss to about 10 pips. 7. The general rule for target profit is one or one-and-a-half spreads. Setting take-profit to such low levels (25 pips) is almost impossible, so you'll need to monitor the position to see the target profit and close it manually.
Example No example chart is present for this trading system as there is nothing important to be shown on the chart. Let's view the following examples. 1. You open Long position on EUR/USD with 10 pips stop-loss and target for 4 pips of profit. After 20 second the position reaches 4 pips of profit and you close it. 2. You open Short position on GBP/USD with 10 pips stop-loss and target for 4 pips of profit. After 34 minutes the trend unexpectedly reverses and the position is closed by stop-loss. 3. You open Short position on USD/JPY with 10 pips stop-loss and target for 3 pips of profit. After about 1 minute the position reaches 4 pips of profit and you close it. 4. You open Long position on EUR/JPY with 10 pips stop-loss and target for 5 pips of profit. After 5 seconds the price spikes and the position reaches 12 pips of profit and you close it. 5. That's 10 pips of profit in less than 6 minutes. Of course, it's purely hypothetical.
Support and Resistance Trading Strategy Support and Resistance Forex trading strategy is a widely used trading system based on the horizontal levels of support and resistance. These levels are formed by the candlesticks' highs and lows. A break-through of these levels after a period of consolidation gives a signal for a trend. This strategy doesn't require any chart indicators except for the ability to draw lines (at least imaginary). Features Well-defined low stop-loss. Relatively high success rate. Unclear target levels. How to Trade? 1. Support level is formed by the lows of two or more candlestick bars that form a rather straight horizontal line with no lower lows between them. 2. Resistance level is formed by the highs of two or more candlestick bars that form a rather straight horizontal line with no higher highs between them. 3. Consolidation is a period without any trend, forming near support or resistance level, with the relatively small candlestick bodies. 4. A close below the support level signals a short position. 5. A close above the resistance level signals a long position. 6. Stop-loss is set to the low of the previous candlestick (for the long positions) or to the high of the previous candlestick (for the short positions). 7. Take-profit can be set relatively to the stop-loss or as a trailing stop of some sort. Example Support set-up: Resistance set-up: A period of consolidation is clearly seen on both example charts. In both cases the support/resistance level is formed by two candles on a rather short period. Stop-loss is placed close to the entry level. Take-profit couldn't be clearly set at the position entry moment, but a risk/reward ratio of not less than 1:2 could be used easily. If you are having trouble detecting
support and resistance levels on the chart you can use our free MT4/MT5 indicators for that: Support and Resistance or TzPivots. TzPivots TzPivots MetaTrader indicator should be attached to the H1 or lower timeframe chart. This indicator will display the pivot points and support and resistance lines for the intraday trading. It calculates them by its own formula based on the previous trading session. You can use the resulting lines as entry and exit points. The indicator also outputs all the data into the MetaTrader global variables, which can be accessed by any expert advisor on the terminal. TzPivots is available for MT4 and MT5. Input parameters: LocalTimeZone (default = 0) the timezone of your MT4 or MT5 server. For example, if your server is in New York you should set this parameter to -5. DestTimeZone (default = 0) the timezone of the trading session you are using to trade in. For example if you trade in London set this parameter to 0. Other parameters modify the visual representation of the lines. Don't change them.
If you are acquainted with the pivot points and support and resistance lines using this indicator will be easy for you. The central pivot line bears a very high chance of reversal. The support and resistance lines become less strong the farther they are from the central pivot line. The weaker the line is the easier it is to break.