Anda di halaman 1dari 5

PERAN MAHASISWA KRISTEN TERHADAP LINGKUNGAN

Krisis karakter bangsa merupakan sebuah fenomena yang terjadi pada berbagai kalangan dan lapisan masyarakat. Fenomena yang begitu gencar terdengar dan diberitakan melalui hampir seluruh media massa merambah hampir keseluruh lapisan masyarakat. Tanpa perlu melangkah jauh-jauh, perstiwa-peristiwa yang dapat mewakili corak krisis tersebut pun ada disekitar kita dan begitu dekat. Krisis karakter bangsa dapat diartikan sebagai kemerostan karakter bangsa. Acuan yang dipakai untuk melihat kadar krisis karakter adalah standar yang berasal dari Allah sendiri. Kondisi karakter yang mengalami krisis adalah ketika kualtias karakter tersebut sangat merosot karena tidak sesuai dengan standar Allah. Banyak sekali contoh yang dapat menggambarkan krisis karakter di Bangsa ini. Beberapa berita yang sempat menggelisahkan hati penulis secara pribadi adalah mengenai aksi kekerasan yang justru terjadi di dalam institusi pendidikan yang menjadi seperti sebuah cerita bersambung dan saling berlomba-lomba mencuat dari seantero Nusantara. Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Arist Merdeka Sirait memyatakan kekerasan di dunia pendidikan cukup banyak terjadi. Dari 1926 ksaus yang dilaporkan sepanjang 2008, 28 persennya terjadi di lingkungan sekolah, sisanya terjadi di lingkungan keluarga, sosial, dan pekerjaan. Kekerasan yang paling banyak terjadi yaitu kekerasan fisik disusul kekerasan seksual dan psikis. Belum lagi kekerasan yang terjadi antara sesama murid yang terkesan dibiarkan dan cenderung menjadi hal yang biasa-biasa saja. Kondisi tersebut terjadi di dalam sebuah institusi pendidikan yang notabene merupakan sebuah tempat yang bukan saja untuk mengasah kemampuan kognitif dan bahasa, tetapi juga tempat untuk mengembangkan kualitas personal dan berbagai potensi diri. Sungguh tragis! Apalagi yang bisa diharapkan jika tempat yang idealnya menjadi tempat pembentukan para pemimpin Bangsa yang diharapkan dapat membawa perubahan justru menjadi tempat pembunuhan karakter besar-besaran di bangsa ini. Masih terlalu banyak potret kualitas karakter bangsa yang sangat bobrok dan terpuruk, entahkah ditinjau dari aktivitas moral, sosial maupun intelektual. Yang membuat miris hati ketika mendengar, melihat atau bahkan merasakan langsung.

PERKEMBANGAN WORLDVIEW DUNIA Kecenderungan perilaku manusia ini perlu dicermati lebih dalam lagi. Contoh nyata perilaku yang telah sama-sama dicermati di atas merupakan merupakan sebuah wujud atau aksi nyata yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Dibalik perilaku tersebut terdapat beberapa faktor yang akhirnya menyebabkan perilaku tersebut dapat dilakukan oleh seseorang. Pertama, sebuah perilaku akan terlaksana berdasarkan apa nilai (values) yang dimiliki oleh seseorang. Nilai adalah segala sesuatu yang dijunjung serta segala sesuatu yang dianggap terbaik. Kedua, nilai itu sendiri lahir dari apa yang disebut kepercayaan (beliefs). Kepercayaan merupakan segala sesuatu yang dianggap benar oleh seseorang. Ketiga, kepercayaan itu lahir dari sebuah wordlview atau wawasan dunia yang adalah segala sesuatu yang riil. Pengertian wawasan dunia menurut James Sire,Wawasan dunia adalah suatu
1

komitmen dan orientasi hati yang mendasar yang dapat diekspresikan sebagai suatu kish atau dalam seperangkat presuposisi (asumsi-asumsi yang mungkin benar, separuh benar atau sama sekali salah.) yang kita anut (dengan sadar, atau tidak sadar, dengan konsisten atau tidak konsisten) mengenai susunan dasar realitas yang memberikan fondasi dimana kita hidup,bergerak dan memiliki keberadaan kita. Maka dari itu untuk lebih dalam mencermati kondisi karakter bangsa ada baiknya kita mencermati lebih dalam perkembangan worldview yang terjadi sejak abad pertama dunia ini hingga sekarang. Berdasarkan Historical Development of Western World Views, perkembangan worldview dunia terbagi atas tiga bagian besar. Yaitu era Pre-Modern, Modern dan Postmodern. Pertama, era Pre-Modern yang merupakan era pada abad pertama sampai sekitar abad yang ke delapan belas belas. Wawasan dunia yang sangat berpengaruh pada era ini adalah Teisme yang merupakan suatu wawasan dunia dimana sebuah dunia ada dengan Tuhan yang tak terbatas. Satu Tuhan yang tak terbatas berada melebihi dan ada di dalam alam semesta. Dalam era Pre-modern ini paham theisme mulai bergerak ke arah paham Deisme, yang merupakan paham yang mengakui adanya Tuhan yang melampaui alam semesta tetapi tidak berada di dalam alam semesta tersebut. Bersifat transenden tapi tidak secara supernatural aktif di dalam dunia. Deisme hampir sama dengan teisme, tapi tanpa adanya kemampuan melakukan mujizat dan hal-hal supernatural lainnya. Kedua, era Modern yang awal transisi nya terjadi sekitar abad ke delapan belas dan sembilan belas sampai pada abad ke dua puluh. Wawasan dunia yang sangat kuat adalah Ateisme. Ateisme adalah paham dimana tidak mengakui eksistensi dari Tuhan, baik Tuhan yang melampaui alam semesta maupun berada dalam alam semesta tersebut. Ateisme percaya bahwa hanya ada alam semesta saja dan hanya akan ada alam semesta saja. Dalam era ateisme ini wawasan dunia yang juga sejalan dengan ateisme seperti nihilisme (hidup adalah kesia-siaan diantara kematian) dan eksistensialisme (hidup harus mencari makna bagi keberadaan manusia dan eksistensinya) terus berkembang. Paham-paham yang tidak menganggap Tuhan ada dan Tuhan bukan yang menciptakan dan pusat dari segala sesuatu. Ketiga, era Post-Modernisme yang mulai berkembang di akhir abad duapuluh satu. Pluralisme merupakan wawasan dunia yang mencerminkan keberagaman dan kebenaran dalam keberagaman tersebut adalah terserah pada pilihan anda. Wawasan dunia apa yang mau dianut, itu adalah pilihan anda dan tidak masalah untuk itu. Maka tak heran jika wawasan dunia yang sangat berkembang adalah gerakan zaman baru, pantheisme, monisme, dan lainnya. Apa yang anda pilih dan anggap benar maka itulah kebenarannya. Tokoh-tokoh wawasan dunia ini antara lain adalah pengarang buku The Secret Rhonda Byrne, Ratu talkshow Oprah Winfrey dan pengaran buku A New Earth Eckhart Tolle. Pergeseran wawasan dunia begitu jelas terlihat, dan ini pula menuntun kita untuk menyadari kita hidup di era seperti apa sekarang ini. Kita hidup di era Post-Modernisme, hidup di tengah wawasan dunia yang mengaburkan kebenaran, banyak kompromi, hidup semau gue, berfokus pada kepentingan dan kesenangan pribadi, materialisme, hedonisme, dan lainnya. Dengan pola wawasan dunia yang begitu represif dalam berbagai bidang kehidupan manusia seperti ini, wajar saja akan menghasilkan kualitas karakter bangsa yang bobrok. Ketika manusia berpaling dari kehidupan yang berpusatkan pada Tuhan menjadi kehidupan yang berpusat pada materi dan diri, penuh materialsme dan egoistis, maka wajar saja kualitas
2

karakter bangsa begitu menyedihkan. Ini agaknya cukup menjadi jawaban atas pertanyaan mengapa itu semua bisa terjadi. Bahkan dengan kualitas karakter ini adalah suatu konsekuensi logis apabila terjadi banyak dampak negatif dan penderitaan bagi bangsa.

PERSPEKSTIF ALLAH TERHADAP KONDISI INI Banyak pertanyaan-pertanyaan yang mungkin timbul ketika kita menyadari betapa mengerikannya kualitas karakter seperti ini dan betapa tak terelakkan segala dampak negatifnya. Pertanyaan yang mungkin muncul adalah Kenapa Tuhan membiarkan semua ini terjadi? Dimana Tuhan atas segala yang terjadi ini? Mengapa Ia tidak membuat segala sesuatunya baik-baik saja dan bukankah dengan demikian akan semakin sedikit manusia yang menderita dan menjadi korban? dan seterusnya . . Allah tidak menciptakan manusia yang dikondisikan untuk terus dapat berbuat baik dan tentunya memiliki karakter moral yang terus baik-baik saja. Allah tidak menciptakan robot, tapi manusia yang diberikan kemampuan untuk memilih atau kehendak bebas (freewill). Ketika kehendak bebas itu ada maka terbuka kemungkinan manusia untuk mengasihi secara tulus, tapi juga konsekuensi untuk memilih kemungkinan sebaliknya yaitu kesalahan juga otomatis ada. Tuhan sudah membuat segala sesuatunya baik tapi yang merusaknya adalah manusia itu sendiri. Sehingga dapat dipastikan adanya kualitas karakter yang bobrok, merupakan sebuah konsekuensi yang tidak mungkin dapat dihindari sejak dosa memasuki sejarah hidup manusia. Oleh karena itu mari kita lihat lebih dalam melalui perspektif Alkitab tentang hal tersebut. Satu bagian alkitab yang menarik adalah tentang kisah Ayub, salah satu ayat yang saya kutip terambil dari Ayub 42:5 Hanya dari kata orang saja Aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Ini merupakan suatu respon sadar dari seorang manusia yang mengalami berbagai macam tekanan hidup dan penderitaan. Sangat menarik ketika Ayub melewati semuanya itu dan satu kesimpulan mutlak bagi Ayub adalah Ia semakin mengenal siapa itu Allah. Ini suatu hal yang masih sulit dimengerti oleh akal sehat manusia, bagaimana mungkin penderitaan sebagai akibat dari dosa dan kebobrokan karakter serta moral dapat membuat seseorang semakin mengenal siapa Allah? Ada maksud apa di balik semua itu? Lebih dalam lagi kita cermati tentang pribadi Allah, maka adalah hal yang mutlak Allah mutlak merupakan pribadi yang Mahakuasa, Mahatau dan Mahabaik. Pertama, Allah Mahakuasa sehingga Dia tidak dapat melakukan hal-hal tertentu. Dia tidak dapat melakukan kesalahan. Kedua, Allah Mahatau. Allah yang pengasih dapat dengan sengaja memberikan toleransi pada hal-hal yang mengerika karena Dia sebelumnya dapat melihat bahwa dalam jangka panjang lebih banyak orang akan menjadi lebih baik, daripada kalau Dia Sekarang mengintervensi dengan mukjizat. Ketiga, Allah Mahabaik. Allah cukup bijak untuk dapat melihat kita membutuhkan rasa sakit demi alasan-alasan yang mungkin tidak kita pahami tetapi yang sudah dilihatnya sebagai sesuatu yang diperlukan demu kebaikan masa depan. Ketika kita mengenal siapa Allah kita, maka kita akan mengerti segala hal yang eksis dan terjadi di dunia ini. Termasuk jawaban atas pertanyaan miris kita terhadap bobroknya karakter manusia dan dampak negatifnya. Kunci utama dari setiap pertanyaan yang tak terpecahkan adalah kembali pada Allah dan mengenal siapa Dia.
3

Penderitaan menimbulkan suatu kekosongan besar dalam batin supaya Allah dan sukacita dapat mengisinya. Seperti Ayub dalam segala penderitaanya dia akhirnya berjumpa muka dengan muka dengan Allah. Satu jawaban mutlak atas segala penderitaan sebagai konsekuensi dari krisis karakter ada dalam pribadi Yesus Kristus, AnakNya yang telah Ia karuniakan untuk menebus dosa manusia. Yesus juga pernah merasakan luka-luka terdalam yang kita rasakan, Dia masuk ke dalam sejarah hidup manusia dan berinteraksi dengan manusia yang juga mengalami krisis karakter akibat dosa dalam kehidupan umat manusia dan bagaimana mereka tidak mengenal Allah yang benar. Satu jawaban mutlak atas semuanya itu adalah bagaimana manusia mengenal Yesus Krsitus, menjadikanNya Tuhan dan Raja atas kehidupannya dan pasti akan memiliki hidup yang diubahkan didalamNya. Hal ini nyata di dalam II Korintus 5:17: Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

PERAN MAHASISWA KRISTEN SEBAGAI AGEN PERUBAHAN DALAM KRISIS KARAKTER BANGSA Dalam kondisi krisis seperti yang telah dijabarkan di atas, tidak akan ada satu orang pun yang dapat mengobati dan memulihkan kondisi krisis tersebut. Tidak ada yang bisa merubah karakter siapapun dan kondisi apapun. Apalagi memulihkan krisis karakter bangsa. Ini nampaknya seperti hal yang mustahil, namun sesungguhnya tetap ada yang harus dikerjakan secara khusus oleh mahasiswa Kristen dalam Bangsa ini. Mahasiswa Kristen yang dimaksud disini adalah setiap mahasiswa yang telah mengenal Kristus, dan hidup baru di dalam Nya. Pertanyaan yang dapat langsung muncul adalah kenapa mahasiswa? Mahasiswa tak diragukan lagi telah banyak berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dan negeri Indonesia pada umumnya Semboyan Student Today, Leader Tomorrow menunjukkan bahwa mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan yang setelah dipersiapkan di dunia kampus akan memberi pengaruh positif dalam kehidupan bermasyarakat dan bergereja. Kegerakan yang dapat mahasiswa bawa pun bisa berdampak sangat luas, karena kampus sebagai tempat mahasiswa menuntut ilmu adalah sebuah tempat yang strategis. Kampus menjadi gerbang terakhir dalam sebuah jenjang pendidikan formal sangatlah potensial untuk menjadi tempat memperkenalkan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, atau yang disebut sebagai penginjilan. Pada zaman ini setiap pemimpin di bangsa ini akan melewati pintu pendidikan terlebih dahulu. Sehingga apabila pekabaran injil di dalam kampus diabaikan maka ini akan berakibat sangat fatal tentunya. Mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan harus dibekali dengan sungguh-sungguh, sehingga ketika mereka terjun ke masyarakat, mereka membawa pengaruh yang positif. Peran yang dapat mahasiswa Kristen emban adalah menjadi terang di tengah bangsa. Bagian alkitab yang menjadi pokok acuan adalah dalam Filipi 2:12-16: ... sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintangbintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus....
4

Bagian ini dengan jelas menjelaskan bahwa setiap mahasiswa Kristen akan hidup di tengah-tengah angkatan yang bengkok hati, dan satu panggilan jelas adalah menjadi terang yang bercahaya dan tetap berpegang pada firman Kehidupan sehingga melalui eksistensi dan hidup kita orang dapat mengenal siapa Allah yang kita sembah. Ini mendorong kita untuk memikirkan bersama langkah-langkah konkrit yang di ambil sebagai mahasiswa Kristen. Satu bagian Alkitab yang sangat baik untuk dicermati terkait dengan peran konkrit mahasiswa Kristen sebagai terang di tengah Zaman yang bengkok hatinya ini terdapat pada bagian Yesaya 49 50. Lembaga Alkitab Indonesia memeberi judul Hamba Tuhan sebagai terang di tengah-tengah segala bangsa serta Ketaatan hamba Tuhan. Pertama, hidup mejadi terang. Salah satu slogan yang sangat baik adalah Lifestyle as an evangelism. Bagaimana dengan hidup kita orang-orang dapat mengenal Kristus dan memberitakan pembebasan atas perhambaat dosa yang mengikat (Yes 49:9) lewat setiap perkataan dan perbuatan kita (Yes 49:2, 50:4). Menjadi teladanNya yang nyata lewat hidup sehari-hari. Kedua, terlibat dalam kegerakan pelayanan mahasiswa secara aktif. Ini adalah salah satu langkah strategis, terstruktur, terorganisir dan terkoneksi dengan berbagai kegerakan pelayanan mahasiswa di seluruh dunia. Menghidupi semangat Penginjilan dan Pemuridan. Dua hal utama dalam kegerakan pelayanan mahasiswa yang terbukti telah membawa dampak dalam pembentukan karakter siswa dan mahasiswa yang akan menjadi agen penerus dan pembaharu bangsa. Ketiga, memaksimalkan setiap kesempatan berharga untuk belajar dan berproses di kampus sehingga menjadi generasi yang unggul di dalam bidang penjurusan masing-masing. Menggumulkan visi hidup di hadapan Tuhan terkait dengan segala talenta, bakat dan minat yang sudah Tuhan berikan, dan dipakai untuk menjangkau jiwa dan memberitakan injil Kristus dalam segala bidang. Keempat, berani mengambil bagian dalam kancah politik dan pemerintahan sesuai panggilan hidup pribadi di hadapan Tuhan. Terus memperbaharui informasi berita pergerakan bangsa dan kekristenan dan rindu untuk mengambil bagian di dalamnya dan bukan justru anti dan lebih memilih diam untuk aman. Tapi berani menyatakan kebenaran lewat pemerintah yang adalah pengambil keputusan dalam bangsa juga dalam penyusunan berbagai kebijakan dan kurikulum pendidikan bangsa. Akhirnya, kita dapat mengingat pesan Yesus dalam Matius 5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.". Be the light of God in this world.

Anda mungkin juga menyukai