Anda di halaman 1dari 1

Kamis, 22 Januari 2009 | 10:30

AKSI KORPORASI BUMI: Bapepam Serius Periksa Aksi Korporasi Bumi

JAKARTA. Kontroversi akuisisi tiga perusahaan tambang oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan segera terkuak. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) semakin serius memeriksa aksi BUMI ini. Kemarin (21/1), regulator pasar modal itu mengeluarkan Surat Perintah Pemeriksaan (SPP) untuk memeriksa akuisisi tiga perusahaan tambang tersebut. Ketua Bapepam-LK Ahmad Fuad Rahmany bilang, Bapepam-LK akan memeriksa BUMI lantaran ada perbedaan informasi terkait aksi akuisisi tersebut. "Perbedaan informasinya segala macam, tentang afiliasi, tentang harga. Perbedaan informasi itu membuat kami ingin mengecek," ujarnya, kemarin (21/1). Untuk pemeriksaan BUMI ini, Bapepam-LK akan memakai dasar pasal 100 ayat C, UndangUndang (UU) Nomor 8/1995 tentang Pasar Modal. Sesuai pasal itu, Tim Pemeriksa Bapepam dapat memeriksa dan membuat salinan terhadap catatan, pembukuan, dan dokumen lain milik pihak yang dianggap terlibat atau melanggar aturan pasar modal. Dalam persoalan BUMI, Bapepam-LK mengaku memiliki kuasa untuk memeriksa detail transaksi BUMI itu secara langsung tanpa harus menunggu laporan manajemen BUMI. Sebagai pengingat, BUMI telah membeli tiga perusahaan tambang, yakni PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Fajar Bumi Sakti, serta PT Pendopo Energi Batubara senilai total Rp 6,2 triliun. Berdasarkan kinerja kuartal ketiga 2008, pendapatan BUMI US$ 2,43 miliar atau sekitar Rp 26,73 triliun. Jadi, jika ditotal, nilai tiga transaksi itu mencapai 23,2% dari total pendapatan BUMI. Sesuai aturan pasar modal, transaksi sudah masuk kategori material jika melebihi 10% total pendapatan atau 20% dari total modal perusahaan yang mengakuisisi. Kecurigaan lain BapepamLK, transaksi ini juga mengandung benturan kepentingan. Dugaannya, DEWA, Fajar Bumi, dan Pendopo Energi masih terafiliasi dengan BUMI karena masih satu induk di bawah Grup Bakrie. Manajemen BUMI sendiri membantah transaksi tersebut termasuk material dan mengandung benturan kepentingan. Senior Vice President Hubungan Investor BUMI Dileep Srivastava juga menjelaskan, BUMI sudah melaporkan akuisisi tiga perusahaan itu ke Bapepam-LK. BUMI juga akan mengikuti seluruh permintaan Bapepam-LK, termasuk menyerahkan opini hukum terkait akuisisi tersebut. "Opini hukum masih dalam proses penyelesaian. Nanti segera kami serahkan," ujarnya. Ketua Kelompok Investor Publik Saham (KIPS) BUMI Oetomo Rully Susanto menyambut baik keluarnya surat pemeriksaan itu. KIPS BUMI juga mendukung Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia (BEI) memeriksa akuisisi BUMI ini. "Kami akan membantu jika Bapepam-LK akan melakukan pemeriksaan," ujarnya. Roy Franedya, Badrut Tamam, Khomarul Hidayat KONTAN

Anda mungkin juga menyukai