PRAMONO
Diterbitkan oleh: Perpustakaan Gizi Instalasi Gizi RSUD Ulin BANJARMASIN, 2009
Media penularan TBC dapat melalui: Udara, makanan/minuman yang tercemar Kontak langsung melalui muka, lecet dalam
Diagnosis TBC:
Tes tuberkolin positif (tes mantoux positif) Rontgen paru-paru terlihat ada flek-flek darah Adanya basil TBC tertentu pada dahak Adanya darah
KLASIFIKASI PENYAKIT
Energi dan protein tinggi Vitamin dan mineral tinggi/cukup Makanan mudah cerna
Syarat Diit: Energi : tinggi (2500-3000 kal/hr). Untuk mencapai berat badan ideal. Protein : tinggi (75-100 g/hr). Untuk menggantikan sel-sel yang rusak dan untuk meningkatkan kadar serum. Mineral : cukup. Mineral Fe untuk mengganti Fe yang hilang karena pendarahan. Mineral Ca untuk penyembuhan luka. Vitamin : Tinggi (suplementasi) Vitamin C, Vitamin E, Vitamin B kompleks.
Cukup untuk vitamin lainnya. Bentuk makanan bisa cair bisa lunak (sesuai kemampuan pasien) Makanan mudah cerna Makanan tidak merangsang
Contoh Kasus
Kebutuhan Nutrisi Pasien TBC Data subjektif Nama Jenis kelamin Umur Alamat Agama Suku/bangsa No. RMK Diagnosa Diet Bentuk Makanan TB/BB Ruang Perawatan Status Gizi
: : : : : : : : : : : : :
Ny. N Perempuan 48 th Jl. Mulawarman Banjarmasin Islam Banjar/Indonesia 56 78 68 TB Paru (+) BB TKTP Bubur 150 cm/25 kg Ruang paru kelas III kamar IV Kurus tingkat berat (II,I) menurut IMT
Keluhan Utama
: pasien merasakan panas, batuk, BB menurun Riwayat Penyakit Terdahulu : pasien mengatakan penyakit yang dideritanya datang secara tiba-tiba/mendadak Riwayat Penyakit Sekarang : TBC (Tuberkulosis) Riwayat Penyakit Keluarga : keluarga pasien tidak ada yang menderita sakit yang sama. Keadaan Sosial Ekonomi : pasien seorang ibu rumah tangga dan memiliki suami yang bekerja sebagai wiraswastawan.
Pola makan Pasien mempunyai pola makan 2-3 kali sehari makan utama (makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran dan buahbuahan) Snack/selingan Pasien kadang-kadang makan kue jajanan Pantangan Pasien tidak memiliki pantangan makanan
Obat-obatan yang diberikan kepada pasien IVFD DS2/RC drip neurobion lamp 18 tetes/menit Inj Dexametabon 1 amp (1-0-1) Inj Ramtidin 2x1 amp Cefataxim 2x1 gr Ambroxol 3x1
Kebutuhan Nutrisi Pasien TBC Salbutamol 3x2 mg Data objektif Kebiasaan hidup : pasien tidak suka olah raga Anamnesa/Recall makanan Energi : 511,4 kkal Protein : 32 gr Lemak : 26,56 gr Karbohidrat : 34,13 gr Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis Tekanan darah (TD), Nadi (N), Respirasi Rate (RR), Suhu Tubuh Hasil pemeriksaan laboratorium (Leukosit, Entrasit, Hb, hematokrit, trombosit. LED, Glukosa puasa, SGOT, SGPT, urea, kreatinin, asam urat) dan data antropometri (BB,TB, BBI, IMT) Assesment Berdasarkan data-data subjektif dan objektif dapat disimpulkan bahwa pasien menderita TB paru (+) dengan status gizi kurus tingkat berat menurut IMT.
Penatalaksanaan Diit
Tujuan Diit: Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang bertambah guna mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh. Prinsip Diit: Energi dan protein tinggi Vitamin dan mineral tinggi/cukup Makanan mudah cerna Syarat Diit: Energi tinggi Karbohidrat cukup (60-70% total energi) Protein tinggi (75-100 gr/hari)/ 2-2.5 gr/kg BBI Lemak cukup (20 25% total energi) Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin C dan Fe (Minimal sesuai KGA). Bentuk makanan sesuai kemampuan pasien Makanan mudah cerna
FORMAT SOAP