Anda di halaman 1dari 2

Ega Varian Soemarliu 13109012 UJIAN AKHIR SEMESTER II/2011-2012 PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR FAKULTAS SENI RUPA

DAN DESAIN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Dosen: Dra. Dona Saphiranti, MT. Dra. Lies Budiarti, M.Psi Yuni Maharani, SDs.MT DI 3005 PSIKOLOGI DESAIN INTERIOR Gambar di samping menunjukkan sebuah ruang kerja di sebuah perusahaan bernama W. L. Gore & Associates, Inc, sebuah perusahaan teknologi tinggi bernilai jutaan dolar milik swasta, berpusat di Newark, Delware. Gore adalah perusahaan yang membuat bahan baju tahan air, pipa-pipa untuk industri otomotif, semikonduktor, farmasi, dan peralatan kesehatan. Seperti terlihat pada foto, ruang kerja tidak memiliki dinding penyekat antara ruang kerja dan area luar, komponen-komponen yang unik seperti kursi dan meja kerja yang kecil dan tampak tidak cukup nyaman, dan secara keseluruhan ruang kerja tersebut sangatlah sederhana dan lebih terkesan sebagai tempat untuk
Sumber http://www.worldarchitecturenews.com

berbincang dan bercengkrama antar pekerja. Jika berbicara tentang preferensi pribadi berdasarkan apa yang ditangkap oleh indra terhadap ruang kerja tersebut saya cukup menyukai lingkungan kerja yang seperti ini. Ruangan tersebut memberikan kesan minimalis dan terkesan dinamis. Selain dengan ruang kerja yang terbuka memberikan keluasan ruang pandang yang sangat luas dan memberikan rangsangan indra yang besar karena semakin banyak elemen yang terdapat dalam pemandangan. Ruang kerja yang terbuka menyebabkannya bukan lagi menjadi private area sehingga memberikan kemudahan akses antar pekerja karena ruangan terbuka untuk para pekerja yang lain dan memberikan kesempatan untuk bekerja secara berkelompok. Jika dianalisis, jarak-jarak ruang telah dimanipulasi dengan memadukan dua jenis konfigurasi sociopetal dan sociofugal. Terdapat sekumpulan kursi sofa pada bagian pojok kanan dimana dengan penataan seperti ini memberikan kesempatan bagi pekerja untuk berkumpul. Sedangkan satu set meja dan kursi yang diletakkan menempel dengan tembok merupakan konfigurasi sociofugal yang memisahkan orang karena kursi yang disusun secara berbaris tidak memungkinkan orang untuk berkumpul. Konsekuensi dari terbukanya ruangan kerja adalah semua kegiatan yang dilakukan bisa diamati oleh pekerja lainnya. Ruang personel yang sifatnya dinamis yang dapat berubah sesuai dengan suasana hati tidak menjadi begitu besar efeknya. Hanya saja ruang personel pekerja dengan suasana hati yang biasa-biasa saja adalah kecil karena sudah sering berinteraksi dengan pekerja-pekerja lain. Namun teritorialitas mungkin bisa menjadi kecil (karena sifatnya yang tetap) karena ruangan memang didesain untuk berkumpul dan berkelompok. Dari gambar diatas teritorialitas si pemilik ruang dapat dikatakan hanya sebatas meja dan kursi yang menempel pada tembok karena hanya di daerah inilah

Ega Varian Soemarliu 13109012 pekerja tersebut mampu menjadi diri sendiri atau menyatakan diri, memiliki dan melakukan pertahanan. Biasanya sebuah ruang kantor termasuk ke dalam jenis teritori primer dimana kognisi kepemilikan sangat tinggi dan dipersonalisasikan secara ekstensif. Ruang kerja yang seperti pada gambar dapat dikategorikan ke dalam jenis teritori sekunder. Kognisi kepemilikan sedang dimana pekerja lain hanya melihat penghuni sebagai salah satu pengguna yang kredibel dan dipersonalisasi selama periode yang legal. Sehingga seperti sebuah ruangan kelas saja. Hal tersebut berkaitan dengan privasi si pekerja, dimana lingkungan fisik yang tidak menyediakan cukup privasi akan menimbulkan banyak masalah. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, teritorialitas pekerja pada ruang kerja yang terbuka adalah sangat kecil yang berarti lingkungan fisik tidak menyediakan cukup privasi. Ternyata hal tersebut tidaklah menjadi masalah bagi perusahaan sekelas W. L. Gore & Associates, Inc. Secara konsisten W. L. Gore & Associates, Inc termasuk dalam 100 Best Companies to Work For menurut Majalah Fortune. W. L. Gore & Associates, Inc merupakan perusahaan yang menganut system struktur organisasi yang datar sehingga semua pekerja disini hanya memiliki satu jabatan yaitu associates. Selain itu tidak menganut istilah chains of commands. Dengan demikian, inisiatif personal, komunikasi secara langsung antar pegawai, penekanan pada kerja secara berkelompok, dan yang terpenting adalah penerapan peer pressure. Dengan ruangan yang terbuka segala aktivitas yang dilakukan di ruang kantor dapat dilihat oleh sesama pegawai yang lewat dengan demikian secara tidak langsung memaksa para pekerja untuk benar-benar menggunakan waktunya fokus terhadap pekerjaan yang ada. Dengan penataan ruangan yang terbuka dan susunan kursi seperti itu juga mempercepat akses dan mobilitas para pekerja untuk berkelompok dan berkumpul. Kesimpulanya adalah ruang kerja di W. L. Gore & Associates, Inc memiliki preferensi yang cukup baik dari segi minimalis, dinamis, ruang pandang yang sangat luas dan memberikan rangsangan indra yang besar karena semakin banyak elemen yang terdapat dalam pemandangan. Ruang kerja memberikan kemudahan akses antar pekerja karena ruangan terbuka untuk para pekerja yang lain dan memberikan kesempatan untuk bekerja secara berkelompok. Ruangan memadukan dua jenis konfigurasi sociopetal dan sociofugal. Ruang kerja tersebut dikategorikan ke dalam jenis teritori sekunder.

Anda mungkin juga menyukai