Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TUGAS AKHIR PRAKTIKUM MIKROPROSESOR SIMULASI SISTEM PENGGERAK TIRAI OTOMATIS DENGAN TIMER MENGGUNAKAN PROTEUS Defriko

Christian Dewandhika (L2F 009 106 ) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Abstract
Tirai atau gorden adalah potongan kain atau tekstil yang digunakan untuk menghalangi cahaya. Tirai sering digantung di bagian dalam jendela suatubangunan untuk menghalangi masuknya cahaya, sebagai contoh di waktu malam untuk membantu tidur, atau untuk mencegah cahaya keluar dari bangunan (mencegah orang di luar untuk dapat melihat bagian dalam, sering kali untuk alasan privasi). Tirai tersedia dalam berbagai bentuk, bahan, ukuran, warna, dan pola, dan umumnya memiliki bagian tersendiri dalam suatu department store, bahkan ada pula toko-toko yang khusus hanya menjual tirai. Tirai juga memberikan pemisahan visual pada situasi lain seperti pada suatu pertunjukan panggung di mana para aktor melakukan persiapan terakhir untuk pertunjukan di balik tirai sewaktu penonton menunggu di depan tirai. Jika digunakan untuk suatu pertunjukan tertentu, biasanya tirai dibuka sewaktu pertunjukan dimulai dan ditutup sewaktu jeda pertunjukan Dalam kehidupan modern sekarang pengontrolan buka dan tutup dapat dilakukan dengan otomatis. Dalam pengaplikasiannya dapat menggunakan mikrokontroller ATMega 8535 berbasis waktu dalam pengontrolannya. Pengontrolan dengan menggunakan waktu dapat disetting sesuai degan keinginan pembuatnya.

Kata kunci : timer, tirai, ATMega 8535

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pada saat ini, teknologi telah berkembang dengan pesat. Terlebih lagi, perkembangan di bidang mikroprosessor dan mikrokontroller. Mikroprosesor atau mikrokontroller banyak digunakan dalam aplikasi di bidang kontrol atau otomatisasi. Sebagai contoh, microwave, setrika, heater, dan lain sebagainya. Pada makalah ini akan dibahas mengenai pengontrolan waktu penyiraman tanaman berbasis ATMega 8535 . Pada plant ini, digunakan timer untuk menentukan bergeraknya motor servo.

1.3 Batasan Masalah Dalam pembuatan tugas komponen sistem kontrol ini, penulis membatasi permasalahan sebagai berikut : 1. Mikrokontroler yang digunakan adalah ATMega 8535. 2. Mikrokontroler ATMega 8535 digunakan sebagai timer dan waktunya telah ditetapkan dalam pengontrolannya

2. DASAR TEORI
2.1 Mikrokontroller ATMega 8535

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah: 1. Memenuhi tugas akhir Praktikum Mikroprosesor.. 2. Mengetahui salah satu fungsi Mikrokontroler Atmega 8535 sebagai timer
Gambar 1. ATMega 8535

Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O, Memori bahkan ADC. Berbeda dengan Mikroprosesor yang berfungsi sebagai pemroses data Mikrokontroller AVR (Alf and Vegards Risc processor) memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock atau dikenal dengan teknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing).

dipergunakan pada proses downloading. Fungsi lain port ini selengkapnya bisa dibaca pada buku petunjuk AVR ATMega8535. 5 )Port C (PC7 PC0) Berfungsi sebagai port I/O dua arah. Fungsi lain port ini selengk apnya bisa dibaca pada buku petunjuk AVR ATMega8535. 6 )Port D (PD7 PD0) Berfungsi sebagai port I/O dua arah. Port PD0 dan PD1 juga berfungsi sebagai RXD dan TXD, yang dipergunakan untuk komunikasi serial. Fungsi lain port ini selengkapnya bisa dibaca pad a buku petunjuk AVR ATMega8535. 7 )RESET Input reset. 8 )XTAL1 Input ke amplifier inverting osilator dan input ke sirkuit clock internal. 9) XTAL2 Output inverting osilator. dari amplifier

- Konfigurasi Pin ATMega8535

10)AVCC Input tegangan untuk Port A dan ADC. 11)AREF Tegangan referensi untuk ADC. -Kapabilitas ATMega 8535
Gambar 2. Konfigurasi ATMega 8535

1)Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz. 2)Kapabilitas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, danEEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memori) sebesar 512 byte. 3)ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel. 4)Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps. 5)Enam pilihan mode sleep untuk menghemat penggunaan daya listrik.

Secara umum konfigurasi dan fungsi pin ATMega8535 dapat dijelaskan sebagai berikut 1) VCC Input sumber tegangan (+) 2 )GND Ground (-) 3 )Port A (PA7 PA0) Berfungsi sebagai input analog dari ADC (Analog to Digital Converter)Port ini juga berfungsi sebagai port I/O dua arah, jika ADC tidak digunakan. 4)Port B (PB7 PB0) Berfungsi sebagai port I/O dua arah. Port PB5, PB6 dan PB7 juga berfungsi sebagai MOSI, MISO dan SCK yang

-Arsitektur ATMega8535
2.2 Kontrol on-off On-off ontroller pada dasarnya merupakan sistem kontrol loop tertutup. Dalam sistem kontrol dua posisi, elemen penggerak hanya mempunyai dua posisi tetap, yang dalam beberapa hal, benarbenar merupakan posisi on dan off.

3. PERANCANGAN ALAT
3.1 Perancangan Hardware Perangkat keras yang digunakan pada tugas mikroprosesor ini antara lain satu buah mikrokontroler ATMega 8535,

Gambar 3. Diagram ATMega 8535

Dari gambar blok diagram tersebut dapat dilihat bahwa ATMega8535 memiliki bagianbagian sebagai berikut :
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A,Port B,Port C an Port D. 2. ADC 8 channel 10 bit. 3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembanding. 4. CPU yang terdiri atas 32 buah register. 5. Watchdog timer dengan osilator internal. 6. SRAM sebesar 512 byte. 7. Memori Flash sebesar 8 KB dengan kemampuan Read While Write. 8. Interrupt internal dan eksternal 9. Port antarmuka SPI (Serial Peripheral Interface). 10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. 11. Antarmuka komparator analog. 12. Port USART untuk komunikasi Serial 3.1.3 3.1.1

Gambar 4. Perancangan Hardware

Mikrokontroller ATMega 8535 Mikrokontroler ATMega 853 disini digunakan sebagai timer untuk menggerakkan motor servo.

3.1.2

Motor Servo Motor Servo disini digunakan sebagai springkle dan akan bergerak menurut waktu yang telah ditentukan LCD LCD berfungsi menunjukkan waktu dimana pada jam yang telah ditentukan

3.2 Perancangan Software 3.2.1 Program Utama Berikut adalah diagram alir dari sistem ini:

Mulai

Waktu yang digunakan 17:51:03. Sedangkan posisi berputar ke kiri adalah membuka tirai yaitu pada 06:00:00.

adalah motor posisi waktu

Standby

4. PENGUJIAN atau SIMULASI ALAT

Motor putar ke kanan pada jam 17:51:00

Motor berhenti berputar pada jam 17:51:03


Gambar 6. Saat kondisi menyala tetapi motor belum berputar

Motor berputar ke kiri pada jam 17:52:00

Motor penggerak tirai dalam keadaan belum berputar pada jam 17:50:52. Dimana tidak terjadi perputaran motor dan menunggu waktu yang telah ditentukan untuk berputar

Motor berhenti berputar pada jam 17:52:03

Selesai

Gambar 5. Diagram Alir Sistem Gambar 7. Saat kondisi menyala motor berputar

3.2.2 Sistem pengaturan motor Pada sistem mesin pengontrolan tirai otomatis ini terdapat 3 kondisi yaitu motor berputar ke kanan, ke kiri, dan stop. Waktu yang digunakan untuk motor berputar ke kiri adalah jam 17:51:00. Kondisi motor berputar ke kiri adalah posisi menutup tirai. Kondisi motor stop adalah posisi motor berhenti berputar sehingga tirai sudah mencapai posisi menutup.
Motor penggerak tirai sudah mulai berputar ke kanan pada 17:51:00. Di jam ini motor akan bergerak selama 3 detik hingga dalam aplikasinya motor seluruh bagian tirai sudah menutup semua.

int detik=50, menit=50, jam=17, mulai; unsigned char buf[33]; char state; // Timer1 output compare A interrupt service routine interrupt [TIM1_COMPA] timer1_compa_isr(void) { Gambar 8. Saat kondisi motor STOP mulai++; Motor penggerak tirai dalam posisi stop pada 17:51:03. Pada simulasi ini dirancang agar motor berhenti berputar setelah 3 detik bergerak ke kiri. if (mulai==2) { mulai=0; detik++; } } void jam_digital() Gambar 9. Saat kondisi berputar ke kiri Pada waktu 17:51:10 ini pada proteus disetting agar berputar ke kiri. Pada kondisi asli seharusnya motor berputar ke kiri pada saat waktu 06:00:00. Pengontrolan waktu ini dapat diatur pada pengkodean CVAVR. { if (detik==60) { lcd_clear(); detik=0; menit++; } if (menit==60) { lcd_clear(); menit=0; jam++; } void

5. PEMBAHASAN PROGRAM
#include <mega8535.h> #include <stdlib.h> // Alphanumeric LCD Module functions #asm .equ __lcd_port=0x15 ;PORTC #endasm #include <lcd.h> enum{MULAI,MOTOR, STOP, KIRI};

if (jam==24) { lcd_clear(); jam=0; } } void tampil_lcd() { lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("JAM DIGITAL"); itoa(jam,buf); //menampilkan JAM di LCD lcd_gotoxy(1,1); lcd_puts(buf); itoa(detik,buf); //menampilkan DETIK di LCD lcd_gotoxy(7,1); lcd_puts(buf); lcd_gotoxy(6,1); //menampilkan : lcd_putsf(":"); itoa(menit,buf); //menampilkan MENIT di LCD lcd_gotoxy(4,1); lcd_puts(buf); lcd_gotoxy(3,1); //menampilkan : lcd_putsf(":"); } void main(void) { // Declare your local variables here

// Input/Output Ports initialization // Port A initialization // Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTA=0x00; DDRA=0xFF; // Port B initialization // Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTB=0x00; DDRB=0x00; // Port C initialization // Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTC=0x00; DDRC=0x00; // Port D initialization // Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTD=0x00; DDRD=0x00; // Timer/Counter 0 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 0 Stopped

// Mode: Normal top=FFh // OC0 output: Disconnected TCCR0=0x00; TCNT0=0x00; OCR0=0x00; // Timer/Counter 1 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: 1500,000 kHz // Mode: Normal top=FFFFh // OC1A output: Discon. // OC1B output: Discon. // Noise Canceler: Off // Input Capture on Falling Edge // Timer1 Overflow Interrupt: Off // Input Capture Interrupt: Off // Compare A Match Interrupt: On // Compare B Match Interrupt: Off TCCR1A=0x00; TCCR1B=0x02; TCNT1H=0x00; TCNT1L=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer2 Stopped // Mode: Normal top=FFh // OC2 output: Disconnected ASSR=0x00; TCCR2=0x00; TCNT2=0x00; OCR2=0x00; // External Interrupt(s) initialization // INT0: Off // INT1: Off // INT2: Off MCUCR=0x00; MCUCSR=0x00; // Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization TIMSK=0x10; // Analog Comparator initialization // Analog Comparator: Off // Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off ACSR=0x80;

ICR1H=0x00; SFIOR=0x00; ICR1L=0x00; // LCD module initialization OCR1AH=0x05; lcd_init(16); OCR1AL=0xDC; // Global enable interrupts OCR1BH=0x00; #asm("sei") OCR1BL=0x00 state=MULAI;

while (1) { switch(state)

PORTA.2=0; if(jam==17 detik==10) { && menit==51 &&

{ state=KIRI; case MULAI: } jam_digital(); break; tampil_lcd(); case KIRI: PORTA.2=0; jam_digital(); if(jam==17 detik==0) { state=MOTOR; } break; case MOTOR: jam_digital(); tampil_lcd(); PORTA.0=1; PORTA.1=0; PORTA.2=1; if (menit==51 && detik==3) { state=STOP; } break; case STOP: jam_digital(); tampil_lcd(); } } }; } && menit==51 && tampil_lcd(); PORTA.0=0; PORTA.1=1; PORTA.2=1; if (menit==51 && detik==13) { state=MULAI;

Pada listing while (1) diatas memiliki arti perulangan secara terus menerus. .

6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan 1. Sistem dapat bekerja sesuai dengan set point yang diinginkan 2. Waktu berputar dapat diubah sesuai keinginan.

6.2 Saran 1. Hendaknya dilakukan juga pembuatan hardwarenya ,bukan hanya sekedar simulasi saja.

2. Ditambahkan analisis grafik respon transient system sebagai pengkoreksian

DAFTAR PUSTAKA [1] Heryanto, M. Ary dan Wisnu Adi P. 2008. Pemrograman Bahasa C untuk Mikrokontroler ATMEGA 8535. Penerbit Andi. Yogyakarta. [2] Seatyawan, Gede Panca.2010. Tugas Akhir Mahasiswa Perancangan dan Pembuatan Pengaturan Suhu inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroler AT89s51. [3] ---------------, ATmega 8535 Data Sheet, http://www.atmel.com, November 2006. [4] Datasheet BTA 12 [5] http://www.adiwahyu.blogspot.com [6] Elektrokontrol.com

BIOGRAFI Christian DewandhikaL2F009106, dilahirkan di Blora,22 Juni 1991. Jenjang edukasi ditempuh dari SD Kristen 3 YSKI, SMP Krista Mitra, SMA Krista Mitra Semarang dan sekarang sedang menempuh studi S1 di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Konsentrasi Elektronika dan Telekomunikasi. Defriko

Semarang, Koordinator praktikum

Juni 2012 Pembimbing makalah

Ahmad Fashiha L2F008003

Frans Bertua Y.S. L2F008125

Anda mungkin juga menyukai