Anda di halaman 1dari 8

KEPEMIMPINAN KEPERAWATAN By. Sirajudin Noor, SKp, M, Kes I.

Pendahuluan Kepemimpinan adalah proses yang sangat penting dalam setiap organisasi, karena kepemimpinan inilah yang akan mementukan sukses atau gagalnya suatu organisasi termasuk kepemimpinan keperawatan disetiap jenjang pelayanan keperawatan atau yankes. Jika perusahaan, rumah sakit atau universitas mengalami kesuksesan maka direktur atau rector yang memperoleh acungan jempol. Tetapi sebaliknya jika terjadi kegagalan maka mereka pulalah yang memperoleh teguran, kritik atau bahkan diganti. Jadi elemen pokok yang menjadi perhatian setiap organisasi yaitu bagaimana caranya untuk menarik, melatih dan mempertahankan orang-orang yang menjadi pemimoinpemimpin efektif. Banyak studi yang menunjukkan variasi dalam perilaku seorang pemimpin biasanya memiliki hubungan dengan variasi dalam moral kelompok atau produktivitas dalam kelompok. Oleh karena itu yang perlu kita ketahui adalah bagaimana untuk memilih orang-orang yang memiliki pendekatan yang baik/benar. Bagaimana melatih mereka ini semua secara baik, dituntut suatu pengertian yang jelas dan tepat tentang apa yang dimaksudkan dengan kepemimpinan itu. II. Definisi dan Teori Kepemimpinan Andaikata anda diminta oleh sebuah organisasi misal organisasi keperawatan untuk melihat sebuah kelompok terpilih dan untuk menemukan siapa yang menjadi pimpinan kelompok tersebut, maka apa yang akan anda lakukan ? Apakah yang anda maksudkan kepemimpinan itu berhubungan dengan siapakah orang itu (keperibadiannya) ataukah apa yang dilakukannya?. Semua pertanyaan ini diartikan untuk menggambarkan betapa pentingnya masalah kepemimpinan ini, dimana para peneliti yang berbeda

mendefinisikannya secara berbeda pula. Tetapi ada beberapa konsensus untuk pernyataan yang besifat umum seperti Pemimpin itu memiliki pengikut dan Pemimpin yang efektif membantu kinerja kelompok/organisasi. Ada pendapat untuk memecah pernyataan kepemimpinan itu menjadi dua yaitu; a) Kemunculan pemimpin yaitu seseorang yang mungkin menerima dan memegang posisi formal sebagai pemimpin; b) Kepemimpinan dilihat dari karakteristik dan perilaku tertentu yang membuat seseorang menjadi efektif pada posisi yang diberikan. Kepemimpinan bukanlah sesuatu watak yang secara umum diterima seperti karismatik, sangat berpengaruh, sangat disukai, tetapi sesuatu yang berhubungan dengan produktivitas kelompok pada situasi tertentu yang diberikan. Jadi ide yang pokok tentang kepemimpinan yaitu tidak ada tipe kepemimpinan terbaik, tergantung adanya kombinasi yang tepat antara karakteristik pribadi dengan situasi spesifik yang dihadapi ditempat kerjanya. Karena luas dan variasinya kepemimpinan maka sebaiknya kita menggunakan definisi yang besifat umum pula. Robbins (1993) Mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi sebuah kelompok menuju kepada pencapaian tujuan kelompok tersebut. Menurut teori Robbins ini tentang kepemimpinan, sumber dari pengaruh itu bisa saja formal seperti pengaruh yang diberikan oleh kedudukan managerial tingkat tertentu dalam organisasi. Karena posisi manajemen itu biasanya disertai kewenangan tertentu yang secara resmi diberikan oleh organisasi, maka seseorang yang menjalankan kepemimpinan hanya sebatas posisi yang dipegangnya dalam organisasi. Jadi organisasi yang memberikan para manajernya dengan berbagai hak/wewenang formal tertentu, tidak menjamin mereka akan menjadi pemimpin yang efektif, dengan demikian tidak semua manajer itu adalah pemimpin. Dilain pihak menurut teori ini ada kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain diluar struktur formal organisasi, yang tidak kalah pentingnya atau bahkan lebih penting dari pengaruh formal, dengan perkataan ini pemimpin itu bisa muncul dari dalam kelompoknya sendiri. Suatu alasan mengapa munculnya kepemimpinan adalah berkaitan dengan pertanyaan mengapa seseorang ingin untuk menjadi pemimpin dan identifikasi apa saja yang harus dikerjakan seseorang untuk memperoleh posisi tersebut. Sudah jelas

jawabnya posisi pemimpin dapat memberi keuntungan ekonomis, pengahargaanpenghargaan tertentu, dihormati dan sebagainya. Ada beberapa watak dan karakter yang lebih memungkinkan seseorang mencapai possisi pemimpin/kepemimpinan, Matchell, 1985 berdasarkan buku positif penelitian; 1) yaitu; a) Rerata orang yang menduduki jabatan pemimpin, melebihi rerata anggota kelompoknya, dalam hal-hal sebagai berikut; intelegensi, tingkat pendidikan, ketergantungan pada tanggung jawab yang dipikulnya, aktivitas dan partisifasi sosialnya, statis sosial ekonominya; b) Kualitas. Karakter dan keterampilan yang diperlukan seseorang pemimpin ditentukan oleh besarnya tutuntan situasi yang dihadapinya sebagai pemimpin. Pendapat lain berkesimpulan pemimpin melebihi rerata, 2) yaitu; a) sosiabilitas; b) inisiatif; c) ketegaran hati; d) mengetahui bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu dan dilaksanakan oleh orang alin; e) percaya diri; f) kewaspadaan terhadap situasi tertentu; g) kooperatif; h) popularitas; i) kemampuan adaptasi dan; verbal/pandai berkomunikasi. Dari urai kepemimpinan di atas ada dua hal yang penting dicatat jika ingin menjadi pemimpin yaitu; 1) watak dan karakter adalah sesuatu yang secara esensial diharapkan seseorang, pemimpin sebaiknya memiliki watak dan karakter yang dapat membantu penyesuaian dengan orang lain tapi masih mampu menyelesaikan pekerjaan melalui orang-orang tetentu; 2) daya tarik fisik/kebugaran dan keterampilan intelektual, penting untuk memecahkan masalah organisasi. Selain dari watak dan karakter pemimpin yang juga ikut mewarnai dan menentukan kepemimpinan adalah karakteristik kelompok. Suatu teori kepemimpinan menyatakan makin meningkatnya ukuran kelompok akan menurunkan jumlah para pemimpin yang bisa diterima dalam kelompok dan makin besar pula tuntunan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam posisi pimpinan. Serta makin sentral seseorang dalam arti kemudahan akses teradap orang lain dan informasi, makin besar kemungkinannya orang ini akan muncul sebagai pemimpin. Jadi dapat disimpulkan sementara karakteristik personal, interpersonal dan situasional semuanya berpengaruh tehadap seseorang yang akan menjadi pemimpin. j) fasilitas

Secara spesifik teori kontigensi (kemungkinan) akan membimbing kita untuk mencari sesosok kepemimpinan yang baik dan efektif. Efektifitas kepemimpinan ternyata tergantung pada situasional, dimana kondisi situasional di isolasikan kalau kita ingin mengetahui tingkat pengaruhnya terhadap kepemimpinan. Misalnya variabelvariabel penghubungan seperti; kompleksitas struktur tugas yang harus diselesaikan pemimpin; kualitas hubungan antara pimpinan dan bawahan kekuatan posisi dari si pemimpin; kejelasan peran dari bawahan; norma kelompok; kemudahan informasi; penerimaan bawahan terhadap keputusan; kematangan bawahan. (tugas baca ; cari teori model kepemimpinan menurut Fiedler, teori situasional dari Hersey dan Blanchard, Teori pertukaran antara Pimpinan-Bawahan, Teori penetapan jalan mencapai tujuan dan model-model partisifasi pemimpin. III. Gaya Kepemimpinan Fiedler menyatakan faktor kunci keberhasilan kepemimpinan seseorang itu adalah Gaya Kepemimpinannya. Gaya Kepemimpinan menurut Fiedler dapat diukur melalui penilaian positif tiga kriteria yaitu situasional hubungan pimpinan-bawahan, struktur tugas, dan kekuatan posisi. Hasil akhirnya adalah orientasi gaya kepemimpinan yang berorientasi terhadap penyelesaian tugas atau meningkatkan dan berorientasi pada hubungan antar manusia atau mengutamakan hubungan baik. Kesimpulannya menurut Fiedler; gaya kepemimpinan bersifat menetap, hanya saja situasinya yang perlu dimodifikasi, tergantung orientasi gaya kepemimpinan seseorang. Hanya ada dua cara untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan : a. Mengganti si pimpinan untuk bisa cocok dengan situasinya, jika orientasi pimpinan menekankan pada hubungan antar manusia sedangkan kelompok menginginkan orientasi tugas/produktifitas maka dicari pimpinan yang berorientasi tugas begitu juga sebaliknya kepada bawahan; b. Menggantikan situasinya untuk cocok dengan si pemimpin bisa dilakukan dengan restrukturisasi tugas dan meningkatkan/menurunkan kekuatan yang dimiliki si pemimpin dalam melakukan kontrol misalnya menaikan gajih, promosi, tindakan pendisiplinan dan lain-lain.

Sedangkan gaya kepemimpinan lainnya dapat anda pelajari dari banyak teori salah satunya gaya kepemimpinan menurut Kurt Lewis yaitu gaya kepemimpinan Otakratik, demokaratik dan Laissez faire, serta gaya kepemimpinan lain yang cocok menurut kepribadian anda.

IV. Pendekatan Kepemimpinan Sebagaimanan yang telah diuraikan di atas tentang karakteristik kepemimpinan maka karakter atau ciri kepemimpinan yang baik adalah pemimpin yang dapat menyesuaikan diri dengan orang lain/bawahan tetapi masih mampu menyelesaikan tugas/pekerjaan organisasi dengan efektif/produktifitas tinggi. Dengan demikian kepemimpinan yang situasionallah yang diasumsikan paling paling ideal untuk organisasi keperawatan yang bersifat kolegial meskipun memiliki resiko spekulatif namun masih dapat dikoreksi dengan pendelegasian tugas dan partisifasi kelompk. Sedangkan banyak teori-teori menjelaskan pendekatan kepemimpinan yang dianggap paling baik yang dapat dijadikan pegangan dalam membangunkan suatu kepemimpinan diantaranya adalah; 1. Teori Kepemimpinan Atribut Teori kepemimpinan atribut membantu menerangkan tentang [persepsi seseorang terhadap kepemimpinan, di mana manusia itu pada umumnya ingin menggunakan nalar sebab akibat dalam hubungan sesama. Jika terjadi sesuatu dengan masyarakat mereka ingin mengatribusikan kejadian tersebut terhadap sesuatu lainnya. Dalam kontek kepemimpinan teori atribut menyatakan bahwa kepemimpinan pada itu semata-mata yang merupakan pemberian karakteristik seseorang

dianggap pemimpin, oleh orang lain. Seperti pemimpin memiliki

kriteria, intelejen, mudah begaul, keterampilan meyakinkan orang secara verbal, agresif, pengertian dll. Menurut Butterfield (1984) bahwa pemimpin yang konsisten dengan karakteristiknya membuat mereka menjadi pemimpin yang baik dengan tanpa memandang situasi yang ada.

2. Teori Kepemimpinan Karismatik Teori ini merupakan perluasan dari teori atribut dimana para bawahan membuat karakteristik tertentu untuk kemampuan kepemimpinan yang luar biasa atau heroic, setelah mereka mengobsevasi perilaku pemimpin yang bersangkutan. Karakteristik pemimpin yang dimaksud adalah; a) percaya diri; b) memiliki visi; c) kemampuan untuk meyakinkan visinya; d) keyakinan kuat terhadap kebenaran visinya (komit dan besedia menerima resiko pribadi yang tinggi); e) perilaku-perilaku yang tergolong luar biasa; f) dipersepsikan sebagai agen pembaharu; h) sensitif terhadap lingkungan. Kepemimpinan ini tebukti menimbulkan kinerja dan kepuasan yang tinggi diantara para bawahan/pengikut, bawahan termotivasi bekerja keras dan memperlihatkan kepuasan yang lebih besar. 3. Teori kepemimpinan Transaksional Vs Transformasional Kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang membimbing dan memotivasi para bawahan menuju ke perbuatan beberapa tujuan dengan menjelaskan peranan dan tugas-tugas yang diperlukan. Sedangkan kepemimpinan transformatif adalah kepemimpinan yang memberikan pertimbangan perseorangan dan stimulasi intelektual dan memiliki karisma.

Tugas Individu Mahasiswa : Menganalisis Model Kepemimpinan di Bidang Keperawatan Rumah Sakit Manajemen Rumah Sakit Cahaya Bangsa pada tahun 2001 mengadakan pergantian manajer puncak bidang keperawatan, karena pejabat lama telah melampaui masa pensiunnya. Manajer keperawatan yang baru adalah seorang perawat senior yang telah bekerja selama 15 tahun dan baru kembali dari pendidikan S1 Keperawatan di STIKES CB. Evaluasi terhadap tugas-tugas pejabat baru setelah satu tahun memegang jabatan tersebut, ditemukan fakta bahwa dibandingkan dengan kepemimpinan pejabat yang lama, saat ini keluhan dokter maupun pasien dan keluarganya tentang mutu pelayanan, semakin tinggi. Oleh para dokter pejabat baru ini, dinilai kurang tegas dan kurang terjun ke bawah dalam melakukan pembinaan kepada perawat, terutama yang masih muda. Sesuai dengan sejarah perkembangan rumah sakit ini, model manajemen keperawatan autokratik yang telah dipraktekkan bentuk oleh kepala bidang yang lama dalam kepemimpinan

mengutamakan produktivitas dan kinerja tinggi. Gaya kepemimpinan demikian mempunyai ciri-ciri disiplin yang tinggi, produser yang ketat, mengutamakan tujuan pelayanan secara konsisten. Pejabat lama ini telah berpuluh tahun menciptakan Citra RS CB tertentu untuk menjadi seorang pemimpin perawatan. Model kepemimpinan semacam ini, oleh para dokter, pasien dan keluarganya, ternyata masih relevan dan dibutuhkan saat ini. Padahal manajemen di masa depan di mana rumah sakit mulai mengalami pengaruh globalisasi ekonomi dan informasi, mengandalkan suatu macam gaya kepemimpinan sudah tidak relevan lagi. Pada kasus ini mungkin saja kepala perawatan yang baru ingin

menerapkan gaya kepemimpinan demokratik secara menyeluruh, yaitu menggunakan pendekatan manusiawi, karena standar kesejahteraan dan masalah perawat lain cukup banyak. Sayangnya hal ini justru mengakibatkan keluhan-keluhan para dokter dan pasien terhadap mutu pelayanan keperawatan. Direktur rumah sakit segera menyadari bahwa tidak ada satupun model kepemimpinan yang tepat untuk berbagai situasi. Jalan yang ditempuhnya ialah direktur sendiri mengikuti program MMR (Magister Rumah Sakit) Non Reguler. Para stafnya juga diberi kesempatan mengikuti program pengembangan eksekutif rumah sakit dan pelatihan profesional. Pernyataan : 1. Menurut saudara, permasalahan apa yang sedang terjadi di rumah sakit CB ini? Jelaskan jawaban saudara. 2. Menurut saudara, gaya dan pendekatan kepemimpinan apa yang paling cocok diterapkan untuk bidang keperawatan dan gaya kepemimpinan apa yang mendekati kesesuaian dengan manajemen rumah sakit ini? Jelaskan jawaban saudara 3. Menurut saudara apakah keputusan direktur tersebut benar? Dapatkah keputusan tersebut mencapai sasaran manajemen moderen rumah sakit ini? Jelaskan jawaban saudara Jawaban dikerjakan dan dikumpul setelah dua kali tatap muka, dengan diketik pada lembar HVS ukuran A4. Jawaban harus bersifat akademis bukan perkiraan tanpa teori. Jawaban mahasiswa yang memiliki kemiripan tidak dinilai karena tugas ini adalah pengganti ujian mid dan somatif test. judin178@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai