Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SISTEM SARAF TEPI A.

TUJUAN PRAKTIKUM Mempelajari cara-cara pemeriksaan reflex pada manusia dan melihat ada tidaknya gangguan pada system saraf tersebut. B. LANDASAN TEORI Sistem saraf secara umum berfungsi untuk mengen dalikan aktivitas tubuh yang cep at seperti kontraksi otot,perubahan visceral yang cepat,kecepatan sekresi kelen jar endokrin,dan terutama mengatur fungsi metabolisme. Dalam sisytem saraf terda pat istilah stimulus dan respons ,stimulus adalah rangsangan dan respons adalah reaksi yang dihasilkan akibat stimulus. Susunan saraf manusia dibagi dua yaitu: a. Susunan saraf pusat Prinsip kegiatan system saraf ditampilkan dalam bentuk kegiatan refleks. Dengan adanya kegiatan refleks dimungkinkan terjadi kerja yang baik dan tepat an tara berbagai organ dari individu dengan sekalilingnya.Refleks merupakan reaksi organisme terhadap perubahan lingkungan baik didalam maupun diluar organisme. Tubuh manusia mempunyai berbagai jenis refleks mulai dari yang sederhana sampai dengan yang rumit.Refleks ini dapat melibatkan 1buah sinaps ata u lebih,serta melibatkan neuron pada satu bagian saraf pusat (monosinaps) atau m elibatkan lebih dari satu bagian saraf pusat (polosinaps). Susunan saraf pusat d ibagi dua bagian yaitu: 1. Otak Otak adalah suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat computer dari semua alat tubuh . jaringan otak dibungkus oleh selaput otak dan tulang te ngkorak yang kuat yaitu terletak dalam kavum kranii. Berat otak sekitar 1400 gra m pada orang dewasa. Jaringan otak dibungkus oleh 3 selaput otak (meninges) yang dilindungi oleh tulang tengkorak dan mengapung dalam suatu cairan yang berfung si menunjang otak yang lembek dan halusdan sebagai penyerap goncangan akibat puk ulan dari luar. Otak terdiri atas otak besar (cerebebrum), otak kecil (cerebellu m) dan batang otak (trunkus serebri). 2. Medula Spinalis Medula spinalis sebagai pusat saraf mengintegrasikan sinyal sensoris yang dating dan mengaktifkan respon motoric secara langsung tanpa campur tangan otak, juga sebagai perantara antara saraf tepid an otak (susunan saraf pusat). Semua komand o motoric volunteer dari otak dikomunikasikan terlebih dahulu pada pusat spinal lalu kemudian ke otot-otot tubuh. Pusat motoric spinal akan memproses sinyal seb agaimana mestinya sebelum mengirimkannya ke otot. b. Susunan Saraf Tepi (kraniospinal) Saraf otak merupakan susunan saraf yang terdapat pada bagian kepala.saraf otak a kan keluar dari otak melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak lalu be rhubugan erat dengan otot,indra penglihat,indra pendengar,indra penciuman,indra pengecap,dan indra perasa.Didalam kranial ada dua saraf kranial yang merupakan s erabut campuran atau gabungan yaitu saraf motoric dan saraf sensorik yang merupa kan stasiun penghubung untuk impuls-impuls dari pusat-pusat saraf yang lebih tin ggi ke organ efektor dan impuls saraf perifer ke pusat-pusat saraf dalam susunan saraf pusat. Fungsi-fungsi kranial : Nucleus sensorik dan motoric nervus kranial merupakan stasiun penghubung untuk i mpuls-impuls dari pusat-pusat saraf yang lebih tinggi ke alat-alat efektor,sedan gkan untuk impuls-impuls dari perifer akan menuju pusat-pusat saraf yang lebih r endah pada susunan saraf.Ada 12 pasang saraf kranial dengan nomor dan nama dari depan ke belakang secara berurutan,ke12 pasang saraf kranial tersebut adalah: 1. Nervus Olfactorius Merupakan jalur sentral sel saraf olfaktorius dalam membrane mukosa bagian atas rongga hidung di atas konka nasalis superior. Sifat saraf ini sebagai saraf peng hidu (penciuman) yang membawa rangsang bau-bauan dari rongga hidung ke otak dan bersifat motorikj.

2. Nervus Optikus Nervus ini panjangnya sekitar 4 cm, meninggalkan orbita melalui kanalis optikus bersama arteri optika masuk ke dalam cranium, sifatnya sensoris dalam mempersara fi bola mata untuk membawa rangsangan penglihatan ke otak. 3. Nervus Okulomotorius Mempersarafi otot orbita kecuali muskulus obligues superior dan mukulus rektus l ateralis. Selain itu, nervus ini juga mempersarafi muskulus spinkter pupilae dan muskulus siliaris melalui serabut-serabut parasimpatik. Sifatnya motoric otot p enggerak bola mata, di dalam saraf terkandung serabut-serabut saraf otonom para simpatis. 4. Nervus Trokhlearis Sifatnya motoric, mempersarafi otot-otot orbita. Memutar mata yang pusatnya terl etak di belakang pusat saraf penggerak mata. Saraf ini masuk ke dalam lekuk mata menuju orbital miring ke atas mata. 5. Nervus Trigeminus Saraf kranial yang paling besar dari serabut-serabut sensorik ke kulit kepala, m uka, mulut, gigi, rongga hidung, sinus paranasalis dan serabut otot pengunyah. S araf ini bersifat majemuk (sensorik dan motoric) dan mempunyai tiga cabang, yait u: N. Optikus, N. Maksilaris, N. Mandibularis. 6. Nervus Abdusen Merupakan saraf motoric yang mempersarafi muskulus rektus lateralis bola mata ya ng muncul dari permukaan anterior otak. Sebagai saraf penggoyang bola mata, sara f ini keluar di sebelah bawah jembatan pontis menembus selaput otak sela tursik a setelah sampai ke lekuk mata menuju ke otot lurus sisi mata. 7. Nervus Facialis Memiliki satu radiks motoric dan satu radiks sensorik yaitu nervus intermedius. Radiks motoric mempersarafi otot-otot muka, kulit kepala dan aurikula, muskulus buksinator, muskulus platisma, muskulus trapezius, muskulus stilohioideus dan ve nter posterior muskulus digastric. Radiks sensori mengandung serabut pengecap 2/ 3 dari anterior lidah dasar mulut. 8. Nervus Koklea Vestibularis Terdiri dari dua perangkat saraf: koklearis (saraf pendengar) dan vestibularis ( saraf keseimbangan) Rangsangan bunyi getaran udara dengan frekuensi bunyi yang dapat ditangkap oleh telinga disalurkan ke dalam liang telinga luar dan menggetarkan membrane timpani . Getaran ini disalurkan melalui tulang pendengaran di dalam ruang telinga dan m enggetarkan endolimfe yang berada dalam labirin kemudian getaran ditangkap oleh organ korti, dalam indra pendengaran ini getaran diubah oleh oleh nervus akustik us dan nervus koklearis lalu disalurkankeluar di daerah perbatasan pons varolii dan medulla oblongata bagian dorsal. Rangsang gaya berat ditangkap oleh indra pengimbang yaitu macula sakuli dan macu la utrikuli yang terletak di dalam labirin. 9. Nervus Faringeus Mempunyai empat komponen: a. komponen motoric: mempersarafi otot yang menggerakan stilo faringeus ata u faring ke arah atas. b. komponen sensorik: mengurus perasaan platum molle,epiglottis,dan dinding faring bagian atas. c. Komponen yang menghantarkan rasa pengecap sepertiga lidah bagian belakan g. d. komponen parasimpatis yang merangsang sekresi kelenjar ludah glandula pa rotis. Nukleus nervus glassofaringeus berjumlah tiga buah yaitu nucleus motoric, nucleus sensorik,dan nucleus salivatorius. Nukleus sensorik da n nucleus salivatorius inferior merupakan nucleus parasimpatik.Komponen saraf ya ng menghantarkan rasa kecap berakhir pada nucleus salivatorius. Kerusakan pada n ervus faringeus ini akan menimbulkan kelumpuhan palatum molle sehingga suara men jadi sengau karena hubungan rongga mulut dan rongga hidung tetap terbuka. 10. Nervus fagus Terdiri atas serabut saraf motoric dan sensorik yang mempersarafi jantung dan se bagian besar traktus respiratorius.Nervus vagus muncul dari permukaan anterior b

agian atas medulla oblongata berupa 8-10 radiks kecil sepanjang alur antara oliv e dan pedunkulus serebri inferior yang terletak dibawah nervus glassifaringeus. Kerusakan pada nervus vagus karena kelumpuhan saraf menelan atau otot faring,sua ra menjadi serak karena kelumpuhan pita suara. Nervus vagus mempunyai tiga komponen: a. Komponen motorik yang mempersarafi otot faring dan otot yang menggerakan pita suara didalam laring. b. Komponen sensoris mengurus persarafan bagian bawah faring c. Komponen terbesar yaitu saraf parasimpatis yang mempersarafi sebagian be sar alat dalam tubuh (paru-paru,jantung,ginjal,pancreas,limpa,glandula renalis,l ambung usus dan kolom transversum). 11. Nervus assesorius Nervus assesorius terbagi dalam dua bagian yang berasal dari otak dan yang beras al dari sumsum tulang belakang.Apabila saraf ini mengalami kerusakan maka geraka n kepala dan bahu tak dapat dilakukan akibat kelumpuhan otot muskulus sternoklei domastoidus dan muskulus trapezius. 12. Nervus hipoglossus Merupakan saraf motoric untuk otot lidah.Saraf ini muncul dalam sejumlah radiks kecil pada permukaan anterior medulla oblongata dalam alur diantara piramis dan oliva.Sebagai saraf lidah,saraf ini terdapat didalam sumsum penyambung dan bersa tu melewati lubang yang terdapat dalam sisi foramen oksipitalis.Saraf ini member ikan cabang pada otot yang melekat pada tulang lidah dan otot lidah.Kerusakan pa da nervus hipoglossus otot lidah pada sisi yang sama akan mengalami kelumpuhan,p osisi mulut tertarik kesisi yang sehat,saat lidah dijulurkan akan membelok ke si si yang lumpuh,otot yang lumpuh mengalami atropi dan bila diraba terasa tonus ot ot melemas. C. a) METODOLOGI PRAKTIKUM Alat dan Bahan Parfum,minyak angina,dan baby cologne Pensil,penggaris,atau alat tulis lainnya Garpu tala Flashlight pen

b) Cara Kerja Dan Hasil Pengamatan Karena dikerjakan perkelompok, maka dipilih satu saja pratikan untuk dilakukan p ercobaan ini (OP atau Objek Pratikan) dan teman lainnya melakukan perlakuan keoa da OP dan mencatat hasilnya,apabila hasil yang didapatkan sama dengan yang terte ra dibawah ini maka OP dapat dikatakan normal. No. Saraf-saraf otak Perlakuan Hasil normal Hasil pengamatan pada OP 1. N. Olfaktorius Dilakukan cara memberikan tiga odoran kepada OP,misalkan parfum,minyak angina,atau sesuatu yang lain OP dapat mengenali bau dari masi ng-masing sampel yang diberikan OP normal karena ia bisa mengenali tiga odoran y ang diberikan 2. N. Opticus Menggerakan sebuah benda (alat tulis) kea rah atas,bawah ,kanan,dan kiri didepan mata OP OP dapat mengikuti kemana arah benda di gerakan, maksimal 1800 OP normal,karena ia bisa mengikuti kemana arah benda digerakan 3. N. Oculomotorius Memberikan cahaya kepada mata OP sekilas Pupil mata OP akn mengecil (ukuran diperkirakan karena tidak dapat dengan jelas menghitung jarak pupil) OP normal,karena pupil mata OP mengecil 4. N. Trochelaris Menggerakan benda ke 8 sisi op OP dapat mengikuti gerak an benda tersebut ke 8 sisi (00,450,900,1350,1800, 2250,2700,3150) OP normal,karena dapat mengikuti gerakan benda 5. N. Abducens Menggerakn benda secara cepat dan lambat didepan OP OP dapat melihat benda dalam keadaan cepat atau lambat OP normal,karena OP dapa t melihat benda dalam keadaan cepat 6. N. Trigeminus OP membuka mulut,kemudian mandibular OP diketuk Mulut OP masih sama seperti saat sebelum diketuk,apabila ada reaksi berlebih maka dikata

kan tidak normal atau ada gangguan OP normal,karena mulut OP masih sama sep erti saat sebelum diketuk 7. N. Facialis OP menutup mata,dan pratikan lain mencoba membuka mata O P .

OP tersenyum,dilihat apakah simetris atau tidak OP tetap menutup mata dan tidak mudah membuka,jika mudah maka ada gangguan.

Senyum OP simetris,artinya baik sisi kanan maupun sisi kiri mulut OP sama sudutn ya OP normal,karena OP tetap menutup mata 8. N. Koklea vestibularis Garpu tala diketuk di bagian lunak,misalkan tang an.keudian didengarkan oleh OP OP dapat mendengar dengan baik dan selaras (pada saat garputala masih bergetar dan masih terdengar,ketika berhenti bergetar hila ng juga suara getarnya) OP normal,karena OP dapat mendengar dengan baik 9. N. Glossopharyngeus OP mengucapkan kata AH Ketika mengucapkan kata ah la .terlihat lurus OP normal,karena ovula terlihat lurus 10. N. Vagus OP mengucapkan kata AH .Ketika mengucapkan kata ah ,ovu ihat lurus OP normal,karena ovula terlihat lurus 11. N. Accesorius OP mengangkat bahunya sekencang mungkin,dan pratikan lai nnya menekan bahu OP sekuat mungkin. OP tetap mempertahankan posisinya,dan ti dak mudah turun dengan tekanan yang diberikan dari pratikan lain. OP norma l,karena OP tetap mempertahankan posisinya 12. N. Hypoglossus OP melipat lidah OP dapat melipat lidahnya,memben tuk U,atau bergelombang OP tidak normal,karena tidak dapat melipat lidahnya memb entuk U

Data Objek Praktikan Nama : Annisa Nurul Azzahra NIM : 1111102000029 D. PEMBAHASAN Berdasarkan percobaan yang dilakukan kepada OP , dari 12 percobaan y ang telah dilakukan terhadap OP didapatkan hasil normal sebanyak 11 percobaan, s edangkan 1 percobaan yang tidak normal. Keadaan yang tidak normal ini terjadi pa da Nervus Hipoglossus. Saraf ini berfungsi untuk mempersarafi otot-otot lidah. P ada keadaan ini, didapati bahwa OP tidak dapat melipat lidahnya. Hal itu mengind ikasikan adanya gangguan pada saraf motorik yang bekerja pada nervus hypoglossu s, dimana saraf motorik yang bekerja pada lidah ini berfungsi untuk mengatur ger ak. Sedangkan pada percobaan yang didapati normal, OP bisa melakukan serangkaian tes yang diberikan dikarenakan saraf-saraf pada kesebelas nervus tersebut beker ja dengan semestinya. E. KESIMPULAN Berdasarkan hasil percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengujian kenormalan gerakan refleks manusia dapat dilakukan. Pada percobaan terhadap OP, hampir sem ua saraf kranial pada OP normal, kecuali pada percobaan terakhir yaitu percobaan pada N. Hypoglossus. OP tidak dapat melipat lidah yang seharusnya dapat dilakuk an pada saraf normal.

DAFTAR PUSTAKA

Syaifudin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2.Jakar ta:Salemba Medika. Morton, Patricia Gonce.2003.Panduan Pemeriksaan Kesehatan.Jakarta: EGC. Horald dkk. 2005. Anatomy & Physiology. Newyork :Mc Graw Hill.

Anda mungkin juga menyukai