Anda di halaman 1dari 6

KORNEA 1.

Kejernihan kornea ditentukan oleh kadar air mata dalam stroma kornea yang higroskopis SEBAB endotel kornea mampu menentukan kadar air pada batas tertentu dari stroma dengan memompa air ke aquos. 2. Membran descement adalah lapisan yang penting pada kornea SEBAB membran descement dapat menahan infeksi bakteri. 3. Edema kornea sering menebabkan kornea tampak keruh SEBAB edema kornea disebabkan adanya penumpukan cairan pada lamel stroma kornea. 4. Pada orang koma dapat terjadi keratitis SEBAB pada orang koma terjadi lagoftalmus. 5. Pada lagoftalmus sering terjadi kelainan kornea bagian inferior SEBAB Lagoftalmus adalah kelainan kelopak mata yang menggantung. 6. Infilrat kornea adalah kelainan pada kornea yang dapat dengan mudah dibedakan dengan sikatriks kornea SEBAB infiltrat kornea adalah kelainan pada kornea yang berbatas kabur disertai injeksi silier. 7. Infiltrat adalah tanda peradangan akut pada kornea SEBAB infiltrat merupakan kumpulan sel radang yang berasal dari pembuluh darah sekitar limbus. 8. Pemeriksaan permukaan kornea dengan fluorecin dapat mengidentifikasi lesi apisan kornea SEBAB fluoresesin akan mewarnai bagian kornea yang mengalami defek epitel. 9. Pemeriksaan tes fluorosen membantu menegakkan diagnosa ulkus kornea SEBAB zat fluoresen dapat dengan mudah menembus kornea. 10. Kornea banyak ujung saraf dibandingkan konjungtiva SEBAB sensitivitas kornea menurun pada keratitis dendritika. 11. Pada ruptur kornea sebelum operasi harus diberikan zalf antibiotik SEBAB sediaan zalf lebih lama kontaknya daripada sediaan tetes. 12. Herpes zooster oftalmika biasanya mengenai kedua mata bersamaan SEBAB Herpes zooster oftalmika merupakan penyakit mata yang menular. 13. Leukoma adheren menyebabkan penurunan penglihatan SEBAB Leukoma agheren terjadi pada ulkus kornea yang berlanjut menjadi perforasi. 14. Lakrimasi gejala khas erosi kornea SEBAB erosi kornea dapat menyebabkan tanda radang 15. Ulkus kornea dengan hipopion harus pengobatan inisial trus dirujuk SEBAB Ulkus kornea dengan hipopion dapat karena pseudomonas. 16. Pengobatan ulkus kornea perforasi : AB tetes spectrum luas dan rujuk SEBAB pada ulkus kornea perforasi dapat terjadi ptosis bulbi.

17. Proses penyembuhan pada kornea : a. Selalu menimbulkan jaringan sikatriks b. Tidak selalu menimbulkan jar sikatriks c. Tidak pernah sembuh sempurna karena tidak mempunyai vaskular d. Selalu menimbulkan neovaskular e. Kadang-kadang dilakukan tindakan keratoplasti 18. Pada keratitis : a. Terdapat infiltrat, inj silier, ggn sensibilitas kornea b. Terdapat nfiltrat, inj konjungtiva, tidak pernah ada ggn sensibilitas c. Mata berair, fotofobia d. Berbatas tegas, injeksi silier e. BSSD 19. Ulkus kornea mungkin disebabkan jamur apabila a. Resisten terhadap antibiotika b. Didahului trauma c. Disertai fenomena satelit d. Disertai gejala umum e. Semua benar 20. Kerusakan endotel kornea komplikasi : a. Oedema kornea b. Keratokonus c. Glaukoma d. Uveitis anterior e. bssd 21. semua dibawah ini menyebabkan komplikasi ulkus kornea kecuali : a. enteropion b. coloboma palpebra c. lagoftalmus d. trikiasis e. simblefaron 22. kerattis lagoftalmus terjadi akibat kelumpuhan a. NII

b. NIII c. NIV d. NVI e. NVII 23. Test fluoresent memberikan hasil positif pada kelainan ini, kecuali : a. Keratitis punktata superfisialis b. Ulkus mooren c. Erosi kornea d. Keratitis disciformis e. Keratitis dendritika 24. Termasuk infiltrate khas ulkus kornea yang dapat langsung didiagnosis a. Punctata b. Numuler c. Disciform d. Dendritik e. stelata 25. 26. Defek epitel kornea dapat diketahui dengan tes berikut a. Refleks kornea b. Tes placido c. Tes sensibilitas kornea d. Fluoresensi e. bssd 27. Berat ringannya kerusakan jarigan kornea tergantung pada: a. Respon peradangan host b. Fungsi air mata c. Derajat patogenik kuman d. Produksi enzim kolagenase oleh kuman 28. Seorang petani 40 tahun datang keluhan penglihatan kabur dan silau. Pada pemeriksaan didapatkan infiltrat berbentuk bulat terbentuk subepitel, sensibilitas kornea menurun, kelenjar pre-aurikuler tidak membesar dan tidak adanya kelainan kulit. Kelainan yang diderita pasien adalah : a. Epidemic kerato-konjungtivitis

b. Herpes zoster ophtalmika c. Keratitis punctata superficialis d. BSSD 29. 30. Keratitis pungtata superfisialis : 1. Sembuh tanpa bekas 2. Diobati dengan KS 3. Kekeruhan disentral kornea 4. Tes fluoresesin (+) 31. Pernyataan tentang sikatriks kornea yang benar ; 1. Sikatriks merupakan hasil fase penyembuhan luka dan akhir dari peradangan 2. Sikatriks merupakan penurunan penglihatan karena merupakan media refraksi yang harus jernih 3. Sikatriks merupakan bercak putih pada kornea yang berbatas tegas 4. Sikatriks dapat dilihat tanpa bantuan disebut nebula 32. Pada radang kornea: 1. Selalu terjadi penurunan tajam penglihatan 2. Terdapat bercak putih yang berbatas tidak tegas 3. Terdapat injeksi silier yang superfisial dan hilang pada tekanan 4. Terdapat injeksi silier yang dalam dan mengelilingi limbus. 33. Ulkus kornea bila hipopion yang mengalami perforasi menyebabkan keadaan : 1. COA mendangkal atau lenyap 2. Perdarahan intraokuler 3. Tekanan bola mata turun 4. Terasa sangat nyeri 34. Radang kornea harus dibedakan dengan ulkus kornea : 1. Digunakan pemeriksaan fluoresecin 2. Pengobatan berbeda 3. Derajat penyakit berbeda 4. Selalu terjadi pada tempat yang sama 35. Stafiloma kornea adalah : 1. Penonjolan dari seluruh lapisan kornea 2. Penonjolan dari sebagian lapisan kornea

3. Disertai dengan iris inkarserasi 4. Selalu disertai mata merah 36. Keratokonus 1. Dapat merupakan kelainan kongenital 2. Dapat karena trauma 3. Pada kasus agak lanjut akan didapat kelainan pada keratometri 4. Selalu disertai kelainan lensa 37. Lipatan descement adalah : 1. Kata lain dari descement fold 2. Merupakan keadaan fisiologis 3. Merupakan keadaan patologis descement 4. Serinf irreversible 38. Kelainan kelopak mata yang dapat mengakibatkan gangguan kornea : 1. Ptosis 2. Moneolian 3. Distrikiasis 4. koloboma 39. ruptur kkornea : 1. perdarahan subkonjungtiva 2. vitreus prolaps 3. COA dangkal 4. Iris prolaps 40. Pada perforasi kornea 1. TIO rendah 2. COA dangkal 3. Tes Fluoresens (+) 4. Tes Fistel 41. Pada pemeriksaan kornea hal yang dinilai : 1. Defek epitel dengan fluoresens 2. Kejernihan 3. Kelegkungan dengan tes placid 4. Adanya perforasi dengan tes fistel

42. Penurunan visus bias terjadi kareana pada kelainan akibat ; 1. Erosi epitel kornea luas 2. Infiltrate 3. Edema 4. sikatriks 43. gejala pada ulkus kornea dengan hipopion 1. lakrimasi 2. fotofobia 3. blefarospasme 4. epiforia 44. sikatrisk kornea harus dibedakan dengan infiltrate dengan mengamati 1. batas lesi 2. injeksi konjungtiva 3. injeksi silier 4. sinechia anterior 45.

Anda mungkin juga menyukai