Anda di halaman 1dari 2

Pendidikan Berkarakter Menurut Para Ahli

Konteks Teori Elaborasi Teori elaborasi dapat dikaji dari dua konteks. Konteks pertama untuk menunjukkan posisi teori elaborasi dalam klasifikasi variabel-variabel yang tercakup dalam teori pembelajaran dan konteks kedua dimaksudkan untuk melihat posisi teori elaborasi dalam urutan prosedural perancangan sistem pembelajaran atau lebih dikenal dengan desain pembelajaran. Konteks pertama diuraikan sebagai berikut: Reigeluth dan Merrill (1979) dalam Reigeluth (1983) membagi variabel utama pembelajaran yaitu yang disebut sebagai conditions-methods-outcomes. Ketiga variabel ini yaitu kondisi pembelajaran, metode pembelajaran, dan hasil pembelajaran telah digambarkan digambar 2.3. Variabel metode pembelajaran seperti telah diungkapkan sebelumnya diklasifikasi menjadi tiga jenis, yaitu: (a) metode/strategi untuk mengorganisasi isipembelajaran, (b) metode/strategi untuk menyampaikan isi pembelajaran, (c) metode/strategi untuk mengelola pembelajaran. Teori elaborasi tidak menaruh perhatian pada metode penyampaian dan metode pengelolaan pembelajaran (Reigeluth, 1983), meskipun keduanya adalah penting dalam pengintegrasian model dan teori. Kedua variabel itu .sangat bermakna bagi perencana dan pengembang pembelajaran. Teori elaborasi hanya termasuk dalam variabel metode pengorganisasian pembelajaran tingkat makro. Tingkat makro sebenamya tersusun atas empat masalah utama yaitu yang disebut dengan 4S (selection, sequencing, synthesizing, dan summarizing) isi bidang studi. Konteks model elaborasi dalam desain pembelajaran dapat dilihat dari berbagai langkah-langkah desain pembelajaran yang diungkap oleh beberapa ahli. Pada pembahasan ini akan diungkap pendapat dua ahli pembelajaran. Langkah- langkah desain pembelajaran yang dikemukakan ... Read More Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini sebagai Pembentuk Karakter Anak Pendidikan merupakan investasi terpenting yang dilakukan orang tua bagi masa depan anaknya. Sejak anak lahir ke dunia, ia memiliki banyak potensi dan harapan untuk berhasil di kemudian hari. Pendidikanlah yang menjadi jembatan penghubung anak dengan masa depannya itu. Dapat dikatakan, pendidikan merupakan salah satu pembentuk pondasi bagi tumbuh dan berkembangnya seorang anak untuk memperoleh masa depan yang lebih baik. Sebagai buah hati, maka dengan penuh rasa kasih sayang para orang tua rela berkorban demi anaknya, karena masa depan anak juga merupakan masa depan orang tua. Keberhasilan ataupun kegagalan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya akan terlihat dari perasaan hatinya manakala menyaksikan kehidupan anaknya ketika dewasa. Pada hakikatnya masa depan anak juga merupakan masa depan bangsa dan negara. Masa depan itu akan terlihat dua puluh atau tiga puluh tahun ke depan, di saat mana jutaan anak yang ada sekarang ini memasuki usia remaja dan dewasa. Merekalah nantinya yang menjadi pelaku pembangunan di berbagai sektor kehidupan. Kelak diantara mereka ada yang berperan sebagai pemimpin-pemimpin bangsa yang kebijakannya akan turut menentukan arah perjalanan bangsa dan negara ini. Kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, kelak akan sangat berbeda dengan kondisi yang ada sekarang ini. Kehidupan mendatang adalah kehidupan modern yang sangat dipengaruhi globalisasi yang semakin masif, ... Read More Landasan Teoritik Dan Deskripsi Model Pendidikan Karakter di Unesa Di Indonesia pendidikan karakter ini sebenarnya terus dilakukan sebagai bagian dari upaya Nation and Character Building. Karakter yang ingin dibangun oleh bangsa Indonesia sudah jelas yaitu manusia yang Pancasilais. Hal ini sesuai dengan fungsi Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup, yaitu prisnip-prinsip dasar yang diyakini kebenarannya dan kemudian dijadikan pedoman dalam menghadapi persoalan kehidupan. Sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Pancasila memiliki fungsi yang sangat fundamental. Selain bersifat yuridis formal yang mengharuskan seluruh peraturan perundang-undangan berlandaskan pada Pancasila (sering disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum), Pancasila juga bersifat filosofis. Pancasila merupakan dasar filosofis dan sebagai perilaku kehidupan. Artinya,

1/2

Pancasila merupakan falsafah negara dan pandangan/cara hidup bagi bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam rangka mencapai cita-cita nasional. Sebagai dasar negara dan pandangan hidup, Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang harus dihayati, dijadikan pedoman, dan diamalkan oleh seluruh warga negara Indonesia dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lebih dari itu, nilai-nilai Pancasila sepatutnya menjadi karakter masyarakat Indonesia sehingga Pancasila menjadi identitas atau jati diri bangsa Indonesia. Mengingat kedudukan dan fungsinya yang sangat fundamental bagi negara dan bangsa Indonesia, maka dalam pembangunan karakter bangsa, Pancasila merupakan landasan utama. Sebagai landasan, Pancasila merupakan rujukan, acuan, dan sekaligus tujuan ... Read More

2/2

Anda mungkin juga menyukai