Fungsi Oli
-Pendingin (cooling), membuang panas dari piston, liner, dll. - Pelumas (lubrication), mengurangi gesekan (anti wear). -Pencegah korosi (anti corrosion), melindungi pengaruh senyawa sulfur dan oksidasi. -Penyekat gas (gas sealing), mencegah kebocoran gas antara liner dan piston. -Pembersih (cleaning), membersihkan carbon dan lumpur. -Pemindah tenaga -Sebagai bantalan (oil film)
2.Jenis Oli
-Hydraulic Oil -Engine Oil -Gear Oil -Automatic Transmission Fluid Oil -Brake Oil
3.Klasifikasi Oli
-Engine Oil -Hydraulic Oil -Gear Oil : CA, CB, CC, CD, CE, CF / 0API SAE 10 ~ 50 : ISO VG ~ 32 s/d ISO VG ~ 1500. : AGMA, GL-1 s/d GL-8A (SAE 60 ~ 250).
Viskositas dan kualitas oli engine diklasifikasikan dengan standard SAE (The Society of Automotive Engineers). NOTE: 1 cP = 100 cSt, 1 cSt = 1mm2/s Viscosity Classification Klasifikasi seperti terlihat dalam table diatas. Huruf W artinya Winter yang memastikan oil pada temperature rendah, mudah mengalir. Sebagai contoh, dalam Multigrade SAE 15W-40, oil ini mempunyai mempunyai kemampuan pelumasan yang baik sampai 15oC, dan memiliki viskositas sama seperti oli SAE 40 pada temperatu 100oC. Categoration by quality Oli diklasifikasikan kedalam C Series (klas CA sampai CE) untuk engine diesel, dan S series (klas SA sampai SG) untuk engine gasolin. Oli engine klas CD telah melewati test charger (pembebanan) pada engine diesel turbocharger silinder tunggal. Uji engine ini ialah untuk mengevaluasi kemampuan pencegahan terhadap melekatnya (stuck) ring piston. Oli klas CE dan CE belakangan ini mulai banyak terlihat dipasaran dan sudah digunakan. Oli CE class telah diuji pada engine Cummins dan truck Mack disamping klas CD. Oil Performance classification
Contoh. SAE 10W - 30. Artinya : Untuk ambient temperatur 20oC, oli tersebut mempunyai kekentalan SAE 10W, tapi pada temp. 100oC, oli tersebut akan mempunyai kekentalan SAE 30.
7.Pengertian Kontaminasi
Peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari luar system.
8.Pengertian Deteriorasi
Peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari dalam system
11.Aplikasi Oli
Contoh : Engine Oil Ambient Temp. Ambient Temp -10oC s/d 10oC 0 s/d 30oC Gunakan SAE 10 W Gunakan SAE 30
Apabila memakai Multi Grade Oil, dari kedua contoh ambient temperatur tersebut, maka harus memakai Oli SAE 10W-30. Untuk lebih detail : baca OMM (Operation and Maintenance Manual).
12.Pengertian Oksidasi
Proses kimia yang terjadi pada oli yang berhubungan langsung dengan udara luar pada temperature + 50oC. -Oli (CH) + O2 ? CO2 + H20
13.Pengertian Demulsibility
Kemampuan oli untuk memisahkan diri terhadap air
16.Penanganan Oli
Cara Penyimpanan Oli harus terlindung / tertutup terhadap sinar matahari dan hujan. Cara Pengisian : -jangan membiarkan pipa isap pump (oil pump) menyentuh dasar drum pada saat mengisi dan pipa outlet harus betul betul bersih.
- Pipa & pompa oli harus selalu bersih (kalau bisa jangan di campur dengan pompa solar).
17.Pengertian Additive
Zat campuran yang ditambahkan pada Base Oil untuk mempertinggi ketahanan & kemampuan oli. Engine Oil Gear Oil : Detergents, Dispersants, ZnDTP, Viscosity Index Improver : Extreme Pressure additive (EP agent)
18.Fungsi Additive
-Detergent : Calcium sulphonanate, Magnesium Sulphonate, Calcium phenate, Magnesium phenate, Sejenis sabun, additive ini membersihkan dan melarutkan jelaga (soot), pernis (lacquer), dan partikel-partikel keausan pada temperatur tinggi. Sehingga additive mencegah ring piston melekat. -Acid neutralization : Calcium sulphonanate, Magnesium Sulphonate, Calcium phenate, Magnesium phenate, Asam sulfat dan asam organik yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar atau oksidasi oli, menyebabkan metal korosi. Sifat alkali dari additive ini dapat me-netralkan asam dan mencegah korosi -Oxidization inhibitor Oksidasi oli menghasilkan lumpur (sludge) dankemudian menyebabkan kenaikan viscocity. Additive ini menguraikan oksida-oksida dan mencegah oksidasi oli.. Selanjutnya, menahan timbulnya resin, varnish, dan lumpur. -Antiwear Sulphur, phosphorus, dan zink, yang terkandung dalam ZnDTP , mencegah kerusakan dan keausan logam metal. -Dispersant Additive ini memiliki kesamaan struktur kimia dengan deterjen dirumah tangga. Ini dapat melarutkan lumpur didalam oli pada temperatur rendah. -Viscocity Index Improver : OCP ( Olefin Copolymer )
OCP menaikan viscosity pada temperatur tinggi. OCP juga mencegah kerusakan metal engine dan mengurangi konsumsi oli. -Silicon oil: Antifoam agent Adanya busa pada oli mengakibatkan cavitation dan kerusakan pada oil film. Sejumlah kecil silicon dapat memecah gelembung dan busa. -Extreme pressure additive (EP agent) Gabungan fosfor dan sulfur biasanya digunakan pada gear oil sebagai extreme pressure additive. ZnDTP yang digunakan pada oli engine juga merupakan additive extreme pressure. Dibawah kondisi beban gesek berat, EP agents mengurai pada permukaan metal dan membentuk besi sulfida dan besi posfat. Kedua produk senyawa tadi mengurangi gesekan dan mencegah kerusakan.
SO3 + H2O(embun) ?
Asam sulfat yang dihasilkan bisa terbentuk didalam ruang pembakaran dan/atau diluar ruang bakar. Kalau proses (2) dan (3) berlangsung didalam crankcase, karena selama engine beroperasi selalu terjadi blow-by (kebocoran gas hasil pembakaran lewat piston ring), asam sulfat yang terbentuk akan mencemari oil. Akibatnya nilai TBN turun dan fungsi oli tidak sempurna.
24.Aplikasi Grease
Penggunaan grease harus sesuai dengan spesifikasinya masing masing. Grease yang akan dipakai untuk bagian dalam berbeda dengan grease untuk penggunaan pada bagian luar. Jadi tidak boleh menggunakan grease secara sembarangan. Untuk penggunaan lebih lanjut dan benar harus mengacu. pada standar grease yang dianjurkan. Lihat petunujuk dan saran dari factory-nya.
25.Penanganan Grease
-Simpan ditempat yang terlindung dari panas matahari dan hujan. -Gunakan grease sesuai spesifikasi yang direkomen. -Grease drum harus tertutup rapat.
- Air tawar tidak mengandung garam. - Air dengan tingkat kekerasan yang rendah. Dengan kata lain, air yang digunakan harus memenuhi standard kualitas: City water (air ledeng) Air suling Air yang telah diolah dengan alat pelunak air (water treatment) atau alat pembersih (purifying). Standard kwalitar City Water Note: 1 Ppm, sama dengan 1 gram material yang terkandung dalam 1 m3 fluid. Kekerasan air (Hardness) misalkan 8, artinya 8 gram CaO (lime) terkandung dalam 1 m3 (1.000.000 ml) air. Ppm singkatan dari part per million) Nilai pH : 6.8 - 7.5 Total hardness (CaO) : Max. 5 Ppm Mengandung ion sulfate (SO42-) : Max. 5 Ppm Mengandung ion chlorida (Cl-) : Max. 5 Ppm
Suatu zat kimia yang dicampurkan kedalam air radiator untuk mencegah timbulnya karat pada sistim pendingin. Tapi syarat yang harus diingat adalah : untuk pencampuran ini harus diketahui dulu berapa pH air yang dipakai dan jenis dari penetran itu sendiri.
Reaksi ini dipengaruhi beberapa factor seperti temperatur pembakaran, temperatur exhaust gas, luas penampang partikel, kelembaban relatif, dan air-fuel ratio. SO2 berubah ke SO3 didalam ruang bakar engine ketika temperatur gas turun tiba-tiba pada saat langkah ekspansi. Maka, jika pembakaran didalam ruang bakar tidak merata (uniform), reaksi ini mudah terjadi. SO3 yang dihasilkan kemudian bereaksi dengan uap air (H2O) hasil pembakaran dan membentuk asam sulfat (H2SO4).
Reaksi (3) SO3 + H2O ? H2SO4 Dan juga, sejumlah kecil SO3 didalam gas pembakaran mempengaruhi menaikan titik embun (dew point) dari uap air (uap air berkondensasi biarpun pada temperatur tinggi). Uap air yang berkondensasi tadi akan bereaksi dengan gas SO3 menjadi H2SO4, dan hasilnya terjadi keausan korosi pada piston dan liner. Keausan korosi juga terjadi karena adanya soot yang ditimbulkan karena pembakaran (atom carbon bebas) yang menyerap asam sulfat dan kemudian menempel pada piston groove atau dinding dalam cylinder liner.
33.Penanganan Fuel
-Penyimpanan harus terlindung dah panas matahari dan hujan. -Main tank harus dilengkapi dengan water drain cock. -Kalau di dalam drum, pemasangan pipa isap pompa (saat memompa fuel) haruslah 20 cm dari dasar drum (jangan sampai menyentuh dasar drum).
34.Fungsi Filter
Filter dipasang dalam system untuk menyaring kotoran, sehingga udara atau oli menjadi bersih dan system dapat berfungsi dengan baik. Dalam aplikasinya filter dapat dipasang pada sisi inlet (pump atau turbocharger), sisi outlet pump, atau setelah system untuk menyaring oli yang kembali (oil return). Ada juga yang digunakan untuk menyaring internal leakage dari motor.
-Wire Mesh Filter -Metal Edge Filter Menurut Standar SAE: -Strainer -Screen -Filter; fine filter & Coarse filter
38.Model Filter
Cartridge : Element dengan housing dibuat menjadi satu kesatuan (assy), sehingga lebih praktis dalam pemasangan dan memudahkan penggantian, tetapi hanya dapat digunakan untuk low pressure system, karena housingnya terbuat dari plat tipis. Element :Element dibuat terpisah dengan housing, dan penggantian hanya dilakukan pada elementnya. Type element yang digunakan untuk system fluida (Transmission & hydraulic) lebih mampu digunakan pada pressure yang lebih tinggi, karena housingnya tebal.
40.Penanganan Filter
-Tidak boleh disimpan pada daerah yang lembab -Tida boleh penyok dan jatuh -Harus terbungkus rapi (jangan terbuka packingan-nya)
pada permukaan silider dan block. Zat kimia tsb dapat membuyarkan scale dan mencampurkan dalam air, dan membuangnya bersama air pendingin saat penggantian air. Jika zat kimia yang dilarutkan terlalu lama dan telah menjadi lebih rendah concentrate-nya atau encer karena sering penambahan air pada sistim pendingin, secara bertahap akan hilang efeknya.
47.Fungsi Pre-Cleaner
Sebagai penyaring awal untuk memisahkan kandungan debu kasar dari udara sebelum masuk kedalam Air cleaner.
48.Jenis Pre-Cleaner
US precleaner type (Cyclone)
-Cyclone atau pusaran angin yang dihasilkan oleh vane pada port intake, akan menimbulkan gaya centrifugal untuk melempar dan memisahkan kandungan debu dari udara, debu terkumpul pada sisi luar dust case, dan udara yang lebih bersih masuk kedalam air cleaner housing. Filtering efficiency Precleaner Overall air cleaner system Komaclone -Komaclone terdiri beberapa tabung yang mempunyai vane didalamnya, sehingga juga menghasilkan pusaran angin dengan cara yang sama dengan US precleaner dan memisahkan kandungan debu dan mengumpulkan didalam Komaclone, sehingga udara yang masuk kedalam air cleaner lebih bersih. Filtering efficiency Precleaner Overall air cleaner system 80-90 % More than 99.9% 40-50 % More than 99.9%
49.Fungsi Breather
Breather merupakan saluran untuk membebaskan pressure dari dalam crank case ke udara luar, sehingga tidak terjadi kenaikan pressure yang berlebihan akibat blow-by. Agar kotoran tidak dapat masuk kedalam crankshaft, didalam breather dipasang filter (wire mesh).
3.Compression Pressure
Tekanan didalam ruang bakar yang dihasilkan pada saat piston bergerak dari BDC ke TDC dan kedua valve (intake dan exhaust) tertutup. Satuan : kg/cm2 - Psi Critical point saat pengukuran compression pressure :
-Cranking Rpm : 150 300 Rpm -Valve clearance yang standart -Water coolant temperature : + 60oC
4.Blow by Pressure
Tekanan didalam crank case akibat kebocoran pressure dari ruang bakar (compression dan combustion pressure), kebocoran pada Turbocharger dan air compressor. Pengukuran blow-by pressure pada dasarnya dilakukan untuk mengukur tingkat keausan (kondisi) liner dan ring piston. Untuk memastikan Blow-by (terjadi keausan pada liner & ring piston) -Pressure blow-by diatas standart / permissible -Warna blow-by cenderung putih kebiru biruan sebagai indikasi adanya oli yang terbakar. -Oil consumption tinggi -Hasil PAP (silicon- debu, metal wear) -Trend analysis blowby-pressure
6.Rated Speed
Putaran engine pada HP max. Satuan : Rpm
8.Boost Pressure
Tekanan didalam intake manifold yang dihasilkan oleh turbocharger. Satuan : mmHg / Kpa
9.Modulating Time
Waktu yang dibutuhkan untuk proses filling time (pengisian clutch) ditambah build-up time (kenaikan pressure secara bertahap) sampai specified modulating pressure tercapai.
11.Turbocharger Play
End play : Gerak bebas shaft turbocharger searah sumbu (axial). Radial play : Gerak bebas shaft turbocharger tegak lurus terhadap sumbu (arah radial).
13.Hydraulic Drift
Penurunan attachment pada saat control valve posisi netral, yang disebabkan oleh keausan berlebihan pada seal piston hydraulic cylinder atau spool-housing control valve, sehingga internal leakagenya besar. Akibatnya jika terdapat holding pressure pada salah satu sisi cylinder (head atau bottom), pada saat attachment menggantung, holding pressure tersebut akan bocor, sehingga attachment akan turun dengan sendirinya. Pengukuran hydraulic drift dilakukan pada saat engine mati.
Side Clearence Internal leakage pada gear pump yang disebabkan keausan yang terjadi pada sisi samping gear dengan housing dan untuk mengurangi internal leakage tersebut, maka dipasang Side plate yang akan menekan kontak permukaan dengan sisi gear, memanfaatkan pressure discharge pump. -Internal Leakage of piston pump / motor Clearance antara piston dengan cylinder barrel, bidang cembung kontak antara cylinder barrel dengan pressure valve (plate) tidak rata.
16.Safety Pressure
Pressure maksimal yang terjadi dalam sirkuit hydraulic antara control valve dan actuator yang dibatasi oleh safety valve, pada saat terjadi beban dari luar atau akibat pergerakan actuator lainnya. Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada actuator (cylinder atau motor).
18.Setting Pressure
Hasil pembacaan (measurement) pressure gauge pada saat control lever digerakkan, sedangkan actuator (hydraulic cylinder atau motor) tidak bergerak. Besarnya setting pressure bervariasi sesuai dengan Flow discharge pump (setting pressure saat low idle akan lebih kecil dibanding saat high idle atau adanya perbedaan sudut pump)
merupakan efek samping karena adanya gaya yang cenderung mengembalikan roda ke posisi sebelumnya. Saat unit berbelok sedikit dan masih agak meneruskan jalan lurus kedepan, pelepasan steering wheel akan menimbulkan gaya balik (restoring force), dan membawa steering wheel kembali ke posisi sebelumnya. Sudut inclination biasanya sekitar 5 - 8.
Sebuah system brake yang menggunakan Air cylinder sebagai penggerak damper (butterfly valve) yang terpasang pada exhaust pipe, sehingga exhaust gas tertahan untuk menimbulkan braking effect pada engine saat exhaust stroke dengan meninbulkan brake pressure yang terjadi antara ruang bakar (piston) dengan damper. (Memanfaatkan engine sebagai brake)
34.FOPS / ROPS (Fall Over Protection Structure) (Roll Over Protection Structure) (A40)
Cabin dirancang dengan kerangka utama yang mampu menahan beban yang besar saat tertimpa atau kejatuhan material atau saat unit terguling, sehingga tidak terjadi kecelakaan yang fatal pada operatornya.
37.Intercooler (A40)
Digunakan untuk mendinginkan Air Intake sebelum masuk ke Intake manifold dengan menggunakan hembusan angin yang dihasilkan oleh Fan cooling motor, sehingga tingkat density, atau kerapatan Air Intake semakin padat dan kwalitas pembakaran semakin baik untuk mendapatkan engine power yang maksimal.
45.Toe-in (HM)
Perbedaan jarak antara garis tengah roda kanan dengan roda kiri depan, diukur pada bagian depan dan bagian belakang, dimana lebih lebar bagian belakang saat dilihat dari atas.
Sedangkan saat unit travel dan rear brake dioperasikan, BCV akan mengalirkan flow discharge pump menuju clutch untuk mendinginkannya. Jika terjadi keabnormalan system, dan pressure naik melebihi 9 kg/cm2, BCV akan bekerja untuk membypasskan sebagian oli kembali ke tank, sehingga kenaikan pressure abnormal tidak terjadi. (HM) Brake cooling valve dipasang secara parallel dengan jalur yang menuju brake cooling dan bekerja untuk membatasi maksimal pressure pada rear & center brake : 8 kg/cm2, sedangkan untuk front brake : 4 kg/cm2.
hydraulic relief loss. Karena pada dasarnya pencapaian cut-off pressure dengan relief pressure relative sangat pendek, sedangkan saat relief pressure tercapai, attachment sudah tidak bisa digerakkan, sehingga percuma dan hanya membuang tenaga engine jika flow discharge pump masih dipertahankan besar.