Anda di halaman 1dari 11

Active and Passive Voice

By SWARA BHASKARA on May 27, 2009 17:1263 Comments

Kalimat aktif (active voice) adalah kalimat dimana subject-nya melakukan pekerjaan, sebaliknya, kalimat pasif (passive voice) adalah kalimat dimana subject-nya dikenai pekerjaan oleh object kalimat. Active voice lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan passive voice. Namun demikian, sering kita temukan passive voice di surat-surat kabar, artikel-artikel di majalah-majalah dan tulisan-tulisan ilmiah. Passive voice digunakan karena object dari active voice merupakan informasi yang lebih penting dibandingkan dengan subject-nya. Contoh : Active : We fertilize the soil every 6 months Passive: The soil is fertilized by us every 6 months Dari contoh ini dapat kita lihat bahwa: 1. Object dari active voice (the soil) menjadi subject dari passive voice 2. Subject dari active voice (we) menjadi object dari passive voice. Perhatikan pula bahwa terjadi perubahan dari subject pronoun we menjadi object pronoun us. 3. Verb1 (fertilize) pada active voice menjadi verb3 (fertilized) pada passive voice. 4. Ditambahkannya be is di depan verb3. Be yang digunakan adalah tergantung pada subject passive voice dan tenses yang digunakan. (Perhatikan pola-pola passive voice di bawah). 5. Ditambahkannya kata by di belakang verb3. Namun, jika object dari passive voice dianggap tidak penting atau tidak diketahui, maka object biasanya tidak dikemukakan dan begitu pula kata by. 6. Khusus untuk kalimat-kalimat progressive (present, past, past perfect, future, past future, dan past future perfect continuous, perlu menambahkan being di depan verb3). Kalau tidak ditambahkan being, tensisnya akan berubah, bukan progressive/continuous lagi. Perhatikan contoh-contoh pada poin h o di bawah. Berdasarkan keenam poin di atas maka passive voice mengikuti pola sebagai berikut: Subject + be + Verb3 + by + Object + modifier

Pola active dan passive voice pada tiap tensis


a. Jika active voice dalam simple present tense, maka be passive voice-nya adalah is, am atau are. Contoh: Active : He meets them everyday. Passive : They are met by him everyday. Active : She waters this plant every two days. Passive : This plant is watered by her every two days. b. Jika active voice dalam simple past tense, maka be passive voice-nya adalah was atau were Contoh: Active : He met them yesterday Passive : They were met by him yesterday Active : She watered this plant this morning Passive : This plant was watered by her this morning c. Jika active voice dalam present perfect tense, maka be passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary has atau have, sehingga menjadi has been atau have been Contoh: Active : He has met them Passive : They have been met by him

Active : She has watered this plant for 5 minutes. Passive : This plant has been watered by her for 5 minutes.

d. Jika active voice dalam past perfect tense, maka be passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary had, sehingga menjadi had been Contoh: Active : He had met them before I came. Passive : They had been met by him before I came. Active : She had watered this plant for 5 minutes when I got here Passive : This plant had been watered by her for 5 minutes when I got here e. Jika active voice dalam simple future tense, maka be passive voice-nya adalah be Contoh: Active : He will meet them tomorrow. Passive : They will be met by him tomorrow. Active : She will water this plant this afternoon. Passive : This plant will be watered by her this afternoon. Active : The farmers are going to harvest the crops next week Passive : The crops are going to be harvested by the farmers next week. f. Jika active voice dalam future perfect tense, maka be passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary will have, sehingga menjadi will have been Contoh: Active : He will have met them before I get there tomorrow. Passive : They will have been met by him before I get there tomorrow. Active : She will have watered this plant before I get here this afternoon. Passive : This plant will have been watered by her before I get here this afternoon. g. Jika active voice dalam past future perfect tense, maka be passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary would have, sehingga menjadi would have been. Contoh: Active : He would have met them. Passive : They would have been met by him. Active : She would have watered this plant. Passive : This plant would have been watered by her. h. Jika active voice dalam present continuous tense, maka be passive voice-nya adalah (is, am atauare) + being. Contoh: Active : He is meeting them now. Passive : They are being met by him now. Active : She is watering this plant now. Passive : This plant is being watered by her now.

i. Jika active voice dalam past continuous tense, maka be passive voice-nya adalah (was atau were) + being. Contoh: Active : He was meeting them. Passive : They were being met by him. Active : She was watering this plant.

Passive : This plant was being watered by her. j. Jika active voice dalam perfect continuous tense, maka be passive voice-nya adalah (has/have) been + being. Contoh:

Active : He has been meeting them. Passive : They have been being met by him. Active : She has been watering this plant. Passive : This plant has been being watered by her. k. Jika active voice dalam past perfect continuous tense, maka be passive voice-nya adalah had been + being. Contoh: Active : He had been meeting them. Passive : They had been being met by him. Active : She had been watering this plant. Passive : This plant had been being watered by her. l. Jika active voice dalam future continuous tense, maka be passive voice-nya adalah will be + being. Contoh: Active : He will be meeting them. Passive : They will be being met by him. Active : She will be watering this plant. Passive : This plant will be being watered by her. m. Jika active voice dalam past future continuous tense, maka be passive voice-nya adalah would be + being. Contoh: Active : He would be meeting them. Passive : They would be being met by him. Active : She would be watering this plant. Passive : This plant would be being watered by her. n. Jika active voice dalam future perfect continuous tense, maka be passive voice-nya adalah will have been + being. Contoh: Active : He will have been meeting them. Passive : They will have been being met by him. Active : She will have been watering this plant. Passive : This plant will have been being watered by her. o. Jika active voice dalam past future perfect continuous tense, maka be passive voice-nya adalahwould have been + being. Contoh: Active : He would be meeting them. Passive : They would be being met by him. Active : She would be watering this plant. Passive : This plant would be being watered by her. Contoh-contoh yang lain: 1. Kokos nose is bleeding. He was punched by his friend right on his nose. (Hidung Koko sedang berdarah. Dia dipukul oleh temannya tepat di hidungnya). 2. The Indonesian football team was beaten by the Saudi Arabian team. (Team sepakbola Indonesia dikalahkan oleh team arab Saudi). 3. These plants were watered by my sister a few minutes ago. (Tanaman-tanaman ini disirami oleh adikku beberapa menit yang lalu).

4. There is no meal left. All has been devoured by Yeyes. (Tidak ada makan yang tersisa. Semuanya telah dilahap habis oleh Yeyes). 5. English is studied by all high school students. (Bahasa Inggris dipelajari oleh semua murid sekolah menengah lanjutan (SMP dan SMA). Thats all. Untuk mengetahui pemahaman anda dalam kalimat aktif dan kalimat pasif, silakan kerjakanPractice test 5.

Conditional Sentences (Part 1): Real Conditionals


By SWARA BHASKARA on May 28, 2009 02:4610 Comments

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita berandai-andai. Misalnya, seandainya (jika) kamu mau jadi pacar saya, saya akan buat kamu orang paling bahagia di dunia. Seandainya saya kaya, saya akan bangun hotel bintang 5 di pantai Kuta. Seandainya saya punya sayap, saya akan terbang petikkan bintang untukmu. Dan seterusnya. Kalimat-kalimat seperti ini disebut kalimat pengandaian atau dalam bahasa Inggris disebut conditional sentences. Dalam bahasa Inggris, conditional sentences pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. digunakannya kata if dalam anak kalimat (subordinate clause). Karena clause ini diawali oleh if maka disebut if clause. b. digunakannya modal auxiliary, seperti will, can, may, must, would, could, might, etc. pada pokok kalimat (main clause). Conditional sentences dikelompokkan menjadi 2 tipe, yaitu: real conditional dan unreal/contrary to fact. Tulisan ini khusus membahas real conditionals, sedangkan untuk unreal conditional dapat dibaca di topik Conditional sentences (Part 2).

Real conditionals (factual / habitual / hypothetical future possible)

Kalimat pengandaian tipe ini digunakan untuk mengekpresikan situasi atau aktivitas yang biasanya terjadi atau akan terjadi jika situasi pada if clause terpenuhi. Dengan kata lain, apa yang diandaikan itu memiliki peluang untuk terjadi atau menjadi kenyataan. Sebagai contoh, ketika seorang teman mengajak saya, apakah malam ini saya mau nonton atau tidak, saya mungkin katakan: If I have the time, I will go. (Jika saya punya waktu, saya akan pergi). Kalimat ini secara implisit juga berarti, If I dont have the time, I will not go. (Jika saya tidak punya waktu, saya tidak akan pergi).

Penggunaan real conditionals


Kalimat pengandaian tipe ini dapat digunakan untuk menyatakan:

a. Future time
will can If + S + present tense, S + may + Verb1

must Note: if clause bisa diletakkan di depan kalimat (seperti formula di atas), bisa juga diletakkan di belakang setelah main clause. Ini tidak merubah arti kalimat. Dengan catatan, jika if clause diletakkan di belakang, tanda koma tidak diperlukan. Contoh: If I have the money, I will give it to you. (Jika saya punya uangnya, saya akan memberikannya kepada kamu). If you keep driving on this speed, we may arrive at home before 10 p.m. (Jika kamu terus nyetir mobil pada kecepatan ini, kita mungkin tiba di rumah sebelum jam 10 malam). I can pass this subject if I study hard. (Saya dapat lulus mata kuliah ini, jika saya belajar giat). You must bring an umbrella if you dont want to get wet. (Kamu harus membawa payung, jika kamu tidak ingin basah (kehujanan).

1. 2. 3. 4.

b. Habitual (kebiasaan/habit)
If + S + verb1, S + verb1 Note: Dalam formula ini, modal auxiliary tidak digunakan. Contoh: 1. If Budi has enough time, he usually walks to campus. (Jika Budi punya cukup waktu, dia biasanya jalan kaki ke kampus). 2. I usually watch football on TV every Saturday night if I do not fall asleep. (Saya biasanya nonton sepakbola di TV tiap Sabtu malam jika saya tidak tertidur). 3. If he has money, he always treats us. (Jika dia punya uang, dia selalu mentraktir kita).

c. Command (perintah)
If + S + verb1, S + verb1 Contoh: 1. If you finish with your work, please help me. (Jika kamu selesai dengan pekerjaanmu, tolong bantu saya). 2. Please give me a cigarette if you dont mind. (Tolong beri saya sepuntung rokok, jika kamu tidak keberatan). 3. If you have time, please meet me in my office. (Jika kamu punya waktu, tolong temui saya di kantor saya).

Conditional Sentences (Part 2): Unreal atau Contrary to Fact Conditionals


By SWARA BHASKARA on May 28, 2009 02:4832 Comments

Berbeda dengan real conditionals, makna dari kalimat conditional tipe ini selalu bertolak belakangdengan kenyataan (fakta). Artinya, jika faktanya bermakna positif (affirmative), maka kalimat conditional-nya bermakna negatif; Sebaliknya, jika faktanya bermakna negatif, maka conditional-nya bermakna positif. Ada dua tipe kalimat unreal conditionals, yaitu: jika faktanya dalam simple present tense dan jika faktanya dalam simple past tense. Unreal conditionals dapat dibuat dengan menggunakan conjunctions if (seperti halnya dalam real conditionals), dengan menginversi (menempatkan kata bantu) ke depan subject kalimat, dengan menggunakan as if atau as though, dan verb wish. Penggunaan verb wish ini akan dibandingkan dengan penggunaan verb hope.

A. Unreal conditionals jika faktanya dalam simple present tense


a. Jika faktanya dalam simple present tense atau future tense, maka conditionalnya umumnya mengikuti pola berikut:

would If + S + verb2, S+ could might


1. Contoh: If the teacher didnt speak quickly, I could understand better what he is teaching about. (Jika guru itu tidak berbicara dengan cepat, saya dapat memahami dengan lebih baik apa yang dia sedang ajarkan). Fakta dari kalimat ini adalah: the teacher speaks quickly, so that, I cant understand well what he is teaching about. He could hug me, if he were here. (Dia boleh memeluk saya, jika dia di sini). Faktanya: he cant hug me, because, he is not here. If I had a pair of wings, I would fly high. (Jika saya punya sepasang sayap, saya akan terbang tinggi). Faktanya: I dont have a pair of wings, I cant fly. Perhatikan: Selalu gunakan be were dalam formal English atau dalam test (lihat contoh 2); Walaupun bewas juga digunakan dalam speaking, tetapi berdasarkan standard written English, penggunaan be was dalam unreal conditionals adalah salah. Jika main clause dan if clause dalam kalimat pengandaian merupakan kalimat positif (affirmative), maka faktanya dalam kalimat negatif. Sebaliknya, jika main clause dan if clause dalam kalimat pengandaian merupakan kalimat negatif, maka faktanya dalam kalimat positif.

+ Verb1

2. 3.

1.

2.

B. Unreal conditionals jika faktanya dalam simple past tense


Jika faktanya dalam simple past tense atau past future tense, maka conditionalnya mengikuti formula berikut:

If + S + had + verb3,

S +

would could might

+ have + verb3

Contoh: 1. If Robby had not gone to a movie last night, he would not have met Susan (jika Robby tidak pergi nonton film (di bioskop) tadi malam, dia tidak akan berjumpa dengan Susan). Fakta dari kalimat ini adalah: Robby went to a movie last night, then, he met Susan. 2. If the German football team had played well, it could have beaten the Spanish team (jika team sepak bola Jerman bermain bagus, team itu dapat mengalahkan team Spanyol). Faktanya: German foot ball team didnt play well, it couldnt beat the Spanish team. 3. You could have answered the questions well if you had studied well last night (kamu dapat menjawab soal-soal dengan baik, jika kamu belajar dengan baik tadi malam). Faktanya adalah: you couldnt answer the questions well, because, you didnt study well last night.

Perhatikan: Unreal condition yang kedua ini juga dapat diekspresikan dengan menempatkan auxiliaryhad di awal kalimat. Arti kalimat tidak berubah. Dalam hal ini, kata if tidak digunakan. Jika formula berikut yang digunakan, main clause selalu ditempatkan di belakang (setelah sub-clause).

would Had + S + verb3, S+ could might


Contoh: 1. Had Robby not gone to a movie last night, he would not have met Susan. 2. Had the German football team played well, it could have beaten the Spanish team. 3. Had you studied well last night, you could have answered the questions well.

+ have + verb3

Penggunaan As if/As though dalam unreal conditionals


Conjunction as if atau as though (artinya: seolah-olah) juga dapat digunakan untuk mengekspresikan situasi yang bertolak belakang dengan kenyataan. Untuk tujuan ini, verb yang mengikuti conjunction ini harus dalam bentuk past tense (verb2) atau past perfect tense (had + verb3).

S + verb1 + as if/as though + S + verb2


Contoh: 1. Norman behaves as if he were a president. (Norman berperilaku seolah-olah dia seorang presiden). Faktanya, he is not a president. 2. You look as though you saw a ghost (you tampak seolah-olah kamu melihat setan). Faktanya, you dont see a ghost. 3. The plant grows fast as if it were 5 years old (tanaman itu tumbuh cepat seolah-olah tanaman itu berumur 5 tahun). Faktanya, the plant is 1 years old.

S + verb2 + (as if/as though) + S + had + verb3


Contoh: 1. Ali talked about the contest as if he had won the grand prize. (Ali bercerita tentang kontes itu seolah-olah dia telah memenangkan hadiah utama). Faktanya, he didnt win the grand prize. 2. He spoke as though he had not stolen the money. (Dia berkata seolah-olah dia tidak mencuri uang itu). Faktanya, he stole the money. 3. She cried as though she had not been happy at all. (Dia menangis seolah-olah dia tidak bahagia sama sekali) Faktanya, she was happy at all (itu tangis kebahagiaan kali!).

Penggunaan Wish/hope dalam conditional sentences


Verb wish dan hope sama-sama berarti berharap, tetapi penggunaannya dalam kalimat sangat berbeda.Hope digunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang mungkin terjadi atau akan mungkin terjadi. Sebaliknya, wish digunakan untuk menyatakan sesuatu yang pasti tidak terjadi atau tidak akan mungkin terjadi. Hope dapat diikuti oleh verb dalam sembarang tensis; wish tidak dapat diikuti oleh verb dalam simple present tense atau modal auxiliary simple present tense. Perhatikan perbedaan penggunaan wish dan hope pada contoh-contoh di bawah ini: We hope that they can come. (kita berharap bahwa mereka bisa datang). Dalam kalimat ini subjectwe tidak tahu apakah they bisa datang atau tidak. Tetapi, ada kemungkinan bahwa they bisa datang. We wish that they could come. (kita berharap bahwa mereka bisa datang). Di sini, we sudah tahu bahwa they tidak bisa datang. Faktanya adalah: they cant come. I hope that they came yesterday. (saya berharap kamu datang kemarin). Di sini, I tidak tahu apakah they datang atau tidak kemarin. I wish that they had come yesterday. (saya berharap bahwa mereka datang kemarin). Di sini, Isudah tahu bahwa they didnt come yesterday. Faktanya adalah: they didnt come yesterday.

1.

2. 3. 4.

Jadi, clause yang mengikuti wish clause pada prinsipnya adalah unreal conditional. Penggunaan wish dalam unreal conditionals ada 3, yaitu: future wish, present wish, dan past wish.

a. Future wish
S + wish + (that) + S + could + verb1 S + would +verb1 S + were + verb-ing

Note: Penggunaan relative pronoun that adalah optional (bisa digunakan, bisa juga tidak): Contoh: 1. I wish my friend would visit me this afternoon. (Saya berharap teman saya akan mengunjungi saya sore ini). Faktanya: my friend will not come this afternoon. 2. They wish that you could come to the party tonight. (Mereka berharap bahwa kamu bisa datang sebentar malam). Faktanya: you cant come. 3. Bobby wishes he were coming with Angelia. (Bobby berharap dia datang dengan Angelia). Faktanya: Bobby is not coming with Angelia.

b. Present wish
S + wish + (that) + S + verb2
Contoh: 1. I wish I were rich. (Saya berharap saya kaya). Faktanya adalah: I am not rich. 2. I wish I had enough time to finish my work. (Saya berharap saya punya cukup waktu untuk menyelesaikan pekerjaan saya). Faktanya: I dont have enough time to finish my work. 3. John wishes that Ririn were old enough to be his girl friend. (John berharap bahwa Ririn cukup umur untuk menjadi pacarnya). Faktanya: Ririn is not old enough to be Johns girl friend. 4. I wish I didnt have to come to class today. (Saya berharap saya tidak harus pergi kuliah hari ini). Faktanya: I have to go to class today. 5. I wish my TOEFL score were over 650 now. (Saya berharap nilai TOEFL saya sekarang lebih dari 650). Faktanya: my TOEFL score is not over 650 now.

c. Past wish
S + wish + (that) + S + have + verb3 S + could + have + verb3

Contoh: 1. I wish I had washed my clothes yesterday. (Saya berharap saya telah cuci pakaian-pakaian saya kemarin). Faktanya: I didnt wash my clothes yesterday. 2. Irwan wishes that he had answered the questions well. (Irwan berharap bahwa dia telah menjawab soalsoal dengan baik). Faktanya: Irwan didnt answer the questions well. 3. Christian Ronaldo wishes that his team could have beaten the German team. (Christian Ronaldo berharap bahwa teamnya dapat mengalahkan team Jerman). Faktanya: Christian Ronaldos team couldnt beat the German team. 4. I wish you had been here last night. (Saya berharap kamu ada di sini tadi malam). Faktanya: you were not here last night.

All the questions in the quiz along with their answers are shown below. Your answers are bolded. The correct answers have a green background while the incorrect ones have a red background. 1. SBY and Budiono won the general election.

SBY and Budiono are won by the general election. The general election is won by SBY and Budiono. The general election was won by SBY and Budiono. The general election were won by SBY and Budiono. Kalimat aktif ini menggunakan simple past tense, so kalimat pasifnya juga harus dalam simple past tense. Object dari kalimat aktif ini adalah "The general election", sehingga menjadi subject dari kalimat pasif Karena "The general election" adalah singular subject (dapat digantikan dengan pronoun it), maka dalam simple past tense, to be yang tepat mengikutinya adalah "was". Bentuk (verb2) dan verb3 untuk kata kerja "win" adalah sama, yaitu won. Oleh karena itu, opsi 3 yang benar. Opsi 1 dan 2 salah karena digunakannya to be "are" dan "is" (to be untuk present tense). Opsi 4 salah karena digunakannya to be "were" (Note: "were" tidak pernah digunakan untuk mengikuti singular subject, kecuali dalam kalimat pengandaian (Unreal conditional). 2. Robby will buy John a new cloth. John will be bought by Robby a new cloth. John would be bought a new cloth by Robby. A new cloth will be bought by Robby for John. A new cloth will be bought by John for Robby. Jika kalimat aktif mengandung indirect object (pelengkap langsung) dan direct object (pelengkap tidak langsung), maka yang digunakan sebagai subject dari kalimat pasifnya adalah direct object. Direct object dari kalimat aktif ini adalah "a new cloth", and that's why digunakan sebagai subject dari kalimat pasifnya. Kalimat aktif ini menggunakan simple future tense (menggunakan verb prhase: will verb1). Dalam kalimat pasif, verb phrase ini hanya berubah sedikit menjadi will be verb3. Oleh karena itu, bentuk kalimat pasif yang benar adalah opsi 3. Dan, karena kita menempatkan indirect object setelah direct object, kita membutuhkan preposition dan dalam kalimat ini preposition yang tepat digunakan adalah for. Ketiga opsi lainnya salah karena tidak sesuai dengan yang telah dipaparkan tadi. Kesalahannya juga akan tampak jelas jika kita terjemahkan tiap opsi satu per satu: Kalimat aktif: Robby akan membelikan John sebuah baju baru. Atau: Robby akan membeli sebuah baju baru untuk John. Kalimat pasif: 1. John akan dibeli oleh Robby sebuah baju baru. 2. John akan dibeli sebuah baju baru oleh Robby. (maknanya sama dengan opsi 1, hanya letak objectnya diputar). 3. Sebuah baju baru akan dibeli oleh Robby untuk John. 4. Sebuah baju baru akan dibeli oleh John untuk Robby.

3. Some students are going to arrange a reunion party at school next month. A reunion party are going to arrange by some students at school next month. A reunion party is going to arrange by some students at school next month. A reunion party is going to arrange by some students at school next month. A reunion party is going to be arranged by some students at school next month. Kalimat ini juga menggunakan simple future tense, tetapi menggunakan pola "to be going to", dan pola kalimat pasifnya adalah: S + to be going to + be verb3 by object... A reunion party adalah singular subject, so to be yang tepat mengikutinya adalah "is". Bentuk verb3 untuk verb "arrange" adalah "arranged", and that's why opsi 4 yang benar.

4. Neither James nor Jenny has been told yet. James has told Jenny already. Jenny has told James already. Nobody has told James and Jenny. They have told either James or Jenny.

Keempat opsi telah menggunakan pola bahasa Inggris yang benar. Untuk mencari tahu mana yang benar, kita harus paham makna dari masing-masing kalimat. Kalimat pasif : Baik James maupun Jenny belum diberitahu. Kalimat aktif: 1. James telah memberitahu Jenny. 2. Jenny telah memberitahu James. 3. Belum ada orang yang telah memberitahu James dan Jenny. 4. Mereka telah memberitahu baik James maupun Jenny. 5. My book was stolen. Someone stole my book. Someone has stolen my book Someone have stolen my book. Someone was stealing my book Kalimat pasif ini menggunakan simple past tense, so pola untuk kalimat aktifnya adalah: S + verb2 + O. Opsi 2 dan 3 salah karena menggunakan present perfect tense (dan karena digunakannya "have" pada opsi 3), sedangkan opsi 4 salah karena menggunakan past continuous tense. 6. My father enlarged and repainted the house. The house is enlarged by my father and repainted. The house was enlarged and repainted by my father. The house was being enlarged and repainted by my father. The house was to enlarge and repaint by my father. Question was not answered Kalimat aktif ini menggunakan simple past tense, kebalikan dari soal no. 5. 7. My friend is reading a book in the classroom. A book is read by my friend in the classroom. A book is readed by my friend in the classroom. A book is be reading by my friend in the classroom. A book is being read by my friend in the classroom. Question was not answered Kalimat ini menggunakan present continuous tense, dan pola kalimat pasifnya adalah S + is/am/are + being + verb3 + by + O. Opsi 1 salah karena menggunakan simple present tense (makna continuous atau makna SEDANG menjadi hilang). Opsi 2 sama dengan opsi 1, plus digunakannya kata readed (tidak ada dalam kosa kata bahasa Inggris), dan opsi 3 salah karena "is be verb-ing" (pola ini tidak ada dalam bahasa Inggris). 8. Cristiano Ronaldo scored the winning goal. The goal is won by Cristiano Ronaldo scored The goal is scored by Cristiano Ronaldo. The winning goal is scored by Cristiano Ronaldo. The winning goal was scored by Cristiano Ronaldo. Question was not answered Kalimat aktif ini menggunakan simple past tense, so pola kalimat pasifnya adalah S + was/were + verb3 + by + O. 9. After class, one of the students always erases the whiteboard. After class, the whiteboard is always erased by one of the students.

After class, the whiteboard are always erased by one of the students. After class, the whiteboard is always being erased by one of the students. After class, the whiteboard always is erased by one of the students. Question was not answered Kalimat aktif ini menggunakan simple present tense, so pola kalimat pasifnya adalah S + is/am/are + verb3 + by + O. Karena subject kalimat pasifnya adalah the whiteboard (singular subject) maka tobe yang tepat mengikutinya adalah is. Dan khusus untuk opsi 4, salah karena adverb of frequency "always" ditempatkan sebelum to be.

10. I am happy now. Happy is now by me. Happiness is by me now. The happiness is now by me. None of the above options are correct.

Anda mungkin juga menyukai