Anda di halaman 1dari 3

SURAT EDARAN

Nomor : 087/SE.DKM.A/I/2009

Tentang:
KETENTUAN, TATA TERTIB PENGGUNAAN FASILITAS
DAN ADAB MEMASUKI MASJID RAYA AT-TAQWA KOTA CIREBON

Pertama kali kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada
semua pihak terutama pimpinan lembaga/ormas Islam/Jamíyyah/lainnya yang selama ini telah
bergabung dan aktif memakmurkan Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon melalui berbagai kegiatan
keislaman-sosial dan lain sebagainya.

Untuk lebih terjaganya ketertiban, kebersihan dan keamanan serta kenyamanan lingkungan Masjid
Raya At-Taqwa Kota Cirebon. Bersama ini kami sampaikan hasil musyawarah DKM tertanggal 26
Nopember 2008 dan Peraturan Pengurus DKM Raya At-Taqwa Kota Cirebon Nomor:
72/S.Kep./DKM.A/XI/2008 perihal Ketentuan, Tata Tertib Penggunaan Fasilitas, dan Adab Memasuki
Masjid Raya At-Taqwa sebagai berikut:

1. Ketentuan/Tata Cara Penggunaan Fasilitas Masjid


a. Kegiatan yang diizinkan adalah kegiatan yang membawa maslahat ummat, tidak bersifat
gerakan provokasi dan kontroversial;
b. Pengurus DKM berhak mengatur frekuensi kesempatan kegiatan kepada setiap
ormas/lembaga Islam/pengajian untuk memberi keseimbangan kepada yang lain;
c. Mengajukan surat permohonan izin penggunaan Masjid At-Taqwa kepada Ketua DKM melalui
kantor/Sekretariat DKM;
d. Surat permohonan izin tersebut dilampiri proposal atau rundown/susunan acara yang akan
dilaksanakan;
e. Mengisi formulir izin penggunaan Masjid yang telah disediakan;
f. Permohonan disampaikan minimal 1 (satu) minggu sebelum acara dilaksanakan;
g. Bersedia mengikuti tata tertib yang berlaku di DKM At-Taqwa Kota Cirebon;
h. Memberikan Infaq pemeliharaan sesuai ketentuan yang berlaku;
i. Untuk hal/kegiatan yang sifatnya mendesak atau darurat dan memberikan maslahat yang lebih
besar dapat meminta izin secara lisan. (pasal 10)

2. Tata Tertib Memasuki Lingkungan Masjid


a. Berbusana sopan dan menutup aurat;
b. Memarkir kendaraan sesuai tempat yang telah ditetapkan;
c. Masuk sesuai dengan arah/jalan yang ditentukan untuk pria/wanita;
d. Menitipkan sandal/barang bawaan kepada petugas;
e. Menggunakan air seperlunya;
f. Menutup kembali keran setelah menggunakannya;
g. Menon-aktifkan HP atau alat komunikasi lainnya;
h. Mengikuti shalat berjama’ah sesuai waktu;
i. Tidak merokok di dalam dan teras masjid;
j. Tidak membuang kotoran/sampah/meludah sembarangan;
k. Tidak berduaan/campur (ikhtilath) dengan yang bukan muhrim;
l. Tidak membawa barang yang nazis, haram dan membahayakan;
m. Tidak berteriak-teriak/mengeraskan suara yang tiada guna;
n. Tidak memindahkan dan membawa barang/inventaris/asset milik masjid;
o. Tidak jual-beli/berdagang di dalam masjid;
p. Tidak membicarakan dan berbuat sesuatu yang sia-sia;
q. Tidak menghasut/mengadu domba/memcah belah antar sesama ummat Islam;’
r. Tidak menyebarkan isu/faham keagamaan yang kontroversial dan sesat;
s. Tidak mempertentangkan khilafiyah;
t. Tidak mengajak/mengkampanyekan satu partai politik tertentu;
u. Tidak membiarkan anak-anak di bawah umur bermain dan mengotori masjid;
v. Tidak merusak taman, tanaman, dan asset masjid lainnya;
w. Menjaga kebersihan, ketertiban, kemanan dan kenyamanan masjid. (pasal 8)

3. Tata-tertib pemasangan spanduk/pamflet/pengumuman


a. Setiap pemasangan spanduk/pamplet/pengumuman harus mendapatkan izin tertulis
pengurus DKM;
b. Pengurus DKM berhak mensortir bacaan/isi spanduk/pampflet/pengumuman/lainnya yang
akan dipasang/ditempel;
c. Isi spanduk/pampflet/pengumuman/lainnya tidak bertentangan dan merusak nilai-nilai Islam;
d. Bukti spanduk/pamflet/pengumuman yang mendapatkan izin DKM telah diberi
tanda/cap/stempel khusus;
e. Pemasangan spanduk/pampflet/pengumuman/lainnya tidak boleh dipasang sendiri,
melainkan oleh petugas DKM di tempat yang telah tersedia;
f. Batas waktu pemasangan maksimal 3 (tiga) hari, dan dapat diperpanjang dengan surat
pemohonan ulang;
g. Spanduk/pampflet/pengumuman/lainnya yang ditempatkan bukan pada tempatnya dan telah
melebihi batas waktu yang ditentukan akan ditertibkan petugas DKM;
h. Pemasangan spanduk/pampflet/pengumuman/lainnya harus tetap menjaga keindahan
lingkungan masjid;
i. Setiap pemasangan spanduk/pampflet/pengumuman/lainnya dikenakan biaya investasi yang
besarnya ditentukan sekretariat DKM;
j. Khusus pengumuman yang disampaikan melalui mimbar Jumát, akan dinilai secara khusus
tentang tingkat urgensinya, dll. oleh pengurus DKM; (Pasal 7)

4. Adab-adab memasuki Masjid


a. Berdo’a ketika memasuki masjid dan mendahulukan kaki kanan;
b. Berdo’a ketika keluar masjid dan mendahulukan kaki kiri;
c. Mengucapkan salam kepada orang yang berada di dalam masjid;
d. Shalat tahiyatul Masjid;
e. Menjauhkan diri dari bau yang tidak sedap;
f. Memperbanyak i’tikaf, dzikir, dan amalan sunah/keutamaan lainnya;
g. Menjaga kebersihan dan kesucian masjid;
h. Tidak lewat di hadapan orang yang sedang shalat;
i. Tidak menggunakan busana yang dapat mengganggu kekhusyuán shalat orang lain; (pasal 9)

5. Sanksi
a. Teguran/nasehat lisan (I)
b. Peringatan tertulis /nasehat (II );
c. Pembatalan/pembubaran acara (III). (pasal 11)

Demikian surat edaran ini kami sampaikan agar menjadi maklum dan diperhatikan dalam
pelaksanaannya. Atas segala perhatian dan kerjasamanya kami haturkan terima kasih. Semoga Allah
SWT senantiasa memberikan kekuatan dan kemampuan kepada kita untuk memakmurkan masjid
sesuai tuntunan-Nya. Amin.

Cirebon, 1 Muharram 1430 H/ 29 Desember 2008 M


PENGURUS DKM RAYA AT-TAQWA
KOTA CIREBON

Ketua Umum, Sekretaris Umum,

H. ABAS SIRAD, SH. Sp.I. AHMAD YANI, M.Ag.

Tembusan:
Diampaikan kepada Yth,
1. Bapak Walikota Cirebon (sebagai laporan);
2. Kabag Kesra Setda Kota Cirebon;
3. Kepala Kandepag Kota Cirebon;
4. Ketua Umum MUI Kota Cirebon;
5. Pembina DKM Raya At-Taqwa Kota Cirebon;
6. Para Ketua DKM Raya At-Taqwa Kota Cirebon;
7. Arsip.

Anda mungkin juga menyukai