Anda di halaman 1dari 10

1.

Perkuliahan Perkembangan Peserta Didik, sudah memasuki minggu-minggu terakhir, tentu anda sudah mempunyai persepsi tentang mata kuliah PPD, untuk mendalami dan mengulang pengertian dan pendapat anda coba jelaskan; perbedaan antara Psikologi Perkembangan dengan Perkembangan Peserta Didik. Jawaban:

Psikologi Perkembangan Secara umum, ilmu psikologi merupakan cabang dari ilmu social yang titik fokusnya meneliti manusia, terutama dari sudut pandang kejiwaan. Dengan demikian, ilmu ini dapat menguraikan berberapa fenomena yang melekat dalam aspek perilaku seseorang. Hal ini terkait karena masalah kejiwaan seseorang merupakan salah satu unsur penting yang akan menentukan karakter seseorang. Manfaat Psikologi Perkembangan: Sebagai bagian ilmu psikologi, ada berberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan mempelajari psikologi perkembangan ini. Berberapa manfaat tersebut adalah sebagai berikut: Seseorang yang mempelajari konsep psikologi perkembangan akan lebih mudah dalam upayanya mengenali kepribadian itu sendiri. Dimana biasanya, seseorang jauh lebih mudah mengenali kepribadian orang lain daripada mengenali kepribadian mereka sendiri. Jika seseorang sudah mampu mengenali diri mereka sendiri, akan memudahkan baginya menilai orang lain dalam sudut pandang objektif dan bukan subjektif. Mengetahui ukuran tingkah laku yang normal, sehingga akan mengetahui apabila terjadi penyimpangan perilaku seseorang yang berada diluar tataran normal. Baik untuk menilai orang lain maupun bagi diri sendiri. Dibidang pendidikan, pemahaman mengenai psikologi perkembangan juga memiliki peranan yang penting. Hal ini terutama akan bisa dimanfaatkan leh para guru untuk mengetahui berberapa hal . diantaranya digunakan untuk:

Sebagai media untuk menentukan materi pendidikan dan pembelajaran bagi siswa, dengan melihat tingkat kebutuhan siswa pada setiap perkembangan tertentu. Sebagai cara untuk menentukan cara pengajaran serta pemilihan bahasa yang selaras dengan tingkat pengembangan pemikiran siswa.

Perkembangan Peserta Didik Dalam hal ini, makna identifikasikan sebagai sebuah proses tertentu yang berjalan secara berkesinambungan, yang selalu berjalan maju secara tidak bisa begitu saja kembali terulang. Dalam prosesnya, makna dalam perkembangan ini kemudia diartikan secara khusus sebagai sebuah tahapan perubahan yang terjadi secara kualitaif atau kuantitatif. Dimana perubahan tersebut berhubungan dengan aspek mental psikologi manusia. Jenis dan Karakter Perkembangan: Seorang ahli psikologi perkembangan, Elizabeth Hurlock menjelaskan mengenai beberapa jenis perubahan yang terjadi dalam tahapan perkembangan serta berberapa sifat khusus yang ada didalamnya. Menurut Hurlock, ada 4 jenis perkembangan yang bisa dianalisis, yaitu: Perubahan yang terjadi dalam tataran ukuran. Perubahan yang terjadi dalam tataran perbandingan. Pendefinisian bentuk atau wujud. Mendapatkan bentuk yang baru. Sementara, dalam proses perkembangan yang didalamnya mencakup sepuluh karakter khusus . kesepuluh sifat khusus tersebut yaitu: Perkembangan yang terjadi berdasarkan pola tertentu. Perkembangan terjadi dari sifat umum menuju sifat khusus. Perkembangan berlangsung terus tanpa putus. Kecepatan perkembangan pada anak-anak terjadi secara berbeda. Setiap bagian badan memiliki kecepatan berbeda dalam proses perkembangannya.

Terjadinya hubungan antara setiap sifat perkembangan. Perkembangan bisa diprediksi. Terjadinya ciri khas pada setiap fase perkembangan yang terjadi. Sikap yang dianggap sebuah persoalan, sering kali merupakan sikap yang biasa tergantung pada usia. Dari analisis yang dikemukakan oleh Hurlock tersebut bisa ditarik kesimpulan. Pertama adalah didapatnya pemahaman mengenai arti penting mengetahui dasar perkembangan. Kedua, kita bisa memiliki sebuah harapan pada sebuah usia tertentu, dengan demikian dapat munculnya harapan berlebih atau keputusan dimana keduanya memiliki dampak kurang baik. Terakhir dengan belajar psikologi perkembangan, dapat memandu kita untuk menentukan secara pasti kapan kita berbuat sesuatu dan apasaja yang akan kita lakukan. Sehingga, proses pertumbuhan dan perkembangan bisa terjadi dengan baik dan sesuai dengan harapan. Fase dan Ciri Perkembangan: Secara garis besar, pembagian periode perkembangan yang dkemukakan oleh para ahli bisa dikategorikan menjadi tiga kelompok, ketiga aspek tersebut yaitu: Periode menurut biologis Periode menurut psikologi Periode menurut didaktis Pembagian periode menurut didaktis ini dikemukakan oleh dua ahli, yaitu Harvey A. Tilker dalam buku Develompmental Psycology Today (1975), serta didukung oleh Elizabeth B. Hurlock melalui bukunya Develompmental Psycology (1980). Dalam proses yang dikemukakan keduanya, setiap manusia akan mengalami masa

perkembangan sejak manusia masih dalam kandungan sampai mati nantinya. Secara rinci, periode didaktis ini dijabarkan kedalam berberapa bagian, yaitu: Masa prakelahiran. Masa bayi lahir. Masa bayi.

Masa awal kanak-kanak. Masa akhir kanak-kanak. Tahap puber. Tahap dewasa awal. Tahap dewasa akhir. Tahap usia lanjut. Faktor yang mempengaruhi: Dalam proses perkembangan seseorang ada berberapa factor yang memiliki peranan penting dan menyebabkan proses percepatan perkembangan seseorang berbeda dengan orang lainnya, berberapa factor tersebut antara lain: Intelegegensi Kebangsaan Posisi dalam keluarga Makanan Luka serta penyakit Kebudayaan Dan lain sebagainya

Dari penjabaran yang telah disampaikan diatas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara Psikologi Perkembangan dengan Perkembangan Peserta Didik terletak pada: Pada psikologi perkembangan meneliti perkembangan yang terjadi pada siswa atau individu yang lebih bersifat pada kejiwaan dari siswa. Pada perkembangan peserta didik meneliti seluruh bagian yang berkaitan dengan perkembangan-perkembangan yang erjadi pada siswa tersebut, seperti psikologi dan fisik.

2. Perkembangan dan pertumbuhan seseorang secara umum telah dimulai semenjak pranatal atau dalam Rahim ibu, apa saja usaha yang telah dilakukan oleh keluarga agar anak dapat menjadi insan kamil atau yang diistilahkan juga dengan manusia seutuhnya; sehat, jasmani, sehat rohani, jujur, cerdas bagi semua.? Jawaban:

Fisik atau tubuh manusia merupakan system organ yang komplek dan sangat mengagumkan. Semua organ tersebut terbentuk pada saat masa pranatal (dalam kandungan). Kuhlen dan Thomshon, 1956 (Yusuf, 2002) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu: System syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi, Otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motoric, Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada remaja berkembangperasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis, Struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan proposi. Perkembangan anak merupakan segala perubahan yang terjadi pada usia anak, yaitu pada masa: Infancy Toddlerhood (usia 0-3 tahun), Early Childhood (usia 3-6 tahun), Middle Chillhood (usia 6-11 tahun). Sedangkan perubahan yang terjadi pada diri anak tersebut meliputi perubahan pada aspek berikut: Perkembangan motoric yang lebih baik sehingga anak tersebut dapat bergerak lebih aktif, Perkembangan kognitif (berfikir), tampak pada proses menerima, mengolah dan memahami informasi, Perkembangan social, maksudnya anak tersebut juga ingin berkomunikasi dengan anak-anak yang lain.

Dengan memahami aspek-aspek tersebut, maka orang tua dapat menentukan tindakan-tindakan apa saja yang dibutuhkan oleh seorang anak, agar anak tersebut menjadi sehat, jasmani, sehat rohani, jujur, cerdas serta berguna bagi lingkungannya. Untuk lebih jelasnya maka cara untuk aspek-aspek seperti; sehat jasmani, sehat rohani, jujur, cerdas akan lebih diterangkan dibawah ini: Kesehatan Jasmani 1. Gizi Ibu Agar anak yang dilahirkan sehat, hendaklah seorang ibu memperhatikan pola makannya, serta makan-makanan apa saja yang dibutuhkan untuknya dan sicabang bayi, bukan hanya makanan pokok tapi juga sayuran dan buah-buahan agar anak yang akan dilahirkan lebih sehat lagi. Bila dari segi gizi ini saja tidak diperhatkan, maka anak yang akan dibanggakan oleh orang tua tidak akan sehat, baik secara fisik maupun secara psikologinya. 2. Aktivitas Fisik Pada saat hamil seorang tetap perlu melakukan aktifitas fisik, tetapi haruslah terbatas pada aktifitas yang ringan, karena apabila melakukan aktifitas yang terlalu berat maka akan dapat menyebabkan keguguran apalagi pada saat masa awal kehamilan. Ibu hamil yang sering mengalami kelelahan fisik, besar janinnya akan menyusut dan pertumbuhannya akan terganggu. 3. Kondisi Emosional Kondisi emosional seorang ibu biasanya labil, biasanya sering marah atau bersedih, hal ini dapat berakibat pada pertumbuhan mental bayi yang akan dilahirkan. Dalam perkembangan yang seperti itu, bayi bisa menyadi lebih cengeng atau perasa. Suasana hati yang kelam dan emosi yang meledak ledak dapat berpengaruh terhadap detak jantung, tekanan darah, produksi adrenalin, aktivitas

kelenjar keringat, dan lain-lain. Hal-hal yang telah disampaikan tersebut dapat menyebabkan munculnya gejala fisik seperti, lelah, gelisah, pening, mual dan lain sebagainya. Menurut Shinto, trauma ini ternyata dapat dirasakan oleh janin, bahkan janin sudah menunjukkan reaksi terhadap stimulasi yang berasal dari luar ibunya. 4. Penyakit yang di idap oleh ibu Penyakit yang di idap oleh seorang ibu hamil dapat berpengaruh negative terhadap janin, akibat yang dapat muncul adalah organ-organ pada anak tersebut mengalami kematian dan dapat menyebabkan kecacatan fisik, kecacatan fisik pada anak dapat berpengaruh terhadap psikologi anak tersebut bila sudah memasuki usia yang lebih lanjut karena untuk beraktifitas dengan anak yang berkeadaan fisik yang normal, maka ana tersebut akan merasa terasing secara tersendirinya.

5. Pengaruh obat-obatan, rokok dan narkoba Seperti halnya penyakit, berberapa macam obat-obatan yang diminum atau disuntikkan bisa mengakibatkan pertumbuhan organ-organ tubuh yang tidak sempurna. Pengaruh ini biasa terjadi pada masa awal kehamilan. Penggunaan obat-obatan telarang dapat berpengaruh langsung pada bayi, penaruhnya akan terbawa sampai bayi tersebut lahir. Sehat Rohani Pada dasarnya fitrah manusia adalah suci, namun karena keadaan lingkungan dan pengajaran-pengajaran yang didapat tidak sesuai dengan fitrah manusia yang semestinya maka manusia pun ternoda. Untuk membentuk rohani yang kembali ke fitrahnya atau kembali sehat maka dibutuhkan berberapa upaya, yaitu sebagai berikut:

Membiasakan hal-hal baik dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan keluarga oleh orang tua sehingga menjadi contoh bagi anak-anaknya. Memantau semua kegiatan anak agar hal-hal yang tidak di inginkan dapat dihindari. Jujur Untuk memiliki anak yang jujur haruslah dimulai oleh orang tua yang memberikan contoh kepada anak-anaknya dengan bersifat jujur kepada mereka, seperti: jangan memberikan janji yang mungkin tidak akan dikabulkan karena hal tersebut dapat ditiru oleh anak sehingga dia juga berbohong kepada orang tua ataupun kepada orang lain. Cerdas Agar memiliki anak yang cerdas, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan memberikan support agar minat belajar dari anak tumbuh sehingga untuk belajar kita tidak lagi perlu untuk menyuruh mereka namun mereka akan melakukannya secara suka rela karena merasa membutuhkan belajar. Menurut Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwa

kecerdasan dipengaruhi oleh keturunan, maksudnya apabila ayah atau ibu nya pintar maka anaknya juga akan pintar.

3. Jelaskan aspek-aspek yang menggambarkan dampak perkembangan pada individu, berikan contoh-contoh! Jawaban:

Ada sejumlah program yang mempengaruhi perkembangan

peserta

didik.

Menurut Santrok dan Slavin (1997), ada berberapa aspek yang mempengaruhi perkembangan itu, antara lain: Keturunan/genetic dan lingkungan.

Para ahli genetic menyatakan kecerdasan dan tempramen merupakan aspekaspek yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan jadi ginetik dari orang tua turut berpengaruh terhadap kecerdasan sang anak. Sebagai contoh: apabila ayah atau ibu nya pintar maka anaknya juga akan pintar. Kematangan dan Pengalaman Menurut Santrok dan Yussen, kematangan dapat diartikan sebagai urutan perubahan individu yang teratur dan ditentukan oleh ginetiknya. Sedangkan pengalaman adalah sesuatu yang dilihat, dilakukan dan dialami pada suatu lingkungan tertentu. Kematangan dan pengalaman merupakan dua hal yang saling terkait satu sama lainnya karena keduanya sama-sama memiliki peranan yang penting dalam perkembangan anak. Sebagai contoh: apabila seorang siswa kesulitan dalam menangkap materi yang disajikan, apabila disebabkan oleh kematangan yang kurang maka anak tersebut haruslah lebih memahami sifat dari guru yang mengajar tersebut sehingga dari hal tersebut si anak menjadi lebih giat untuk belajar.

4. Bagaimana pendapat anda tentang perilaku siswa SD dan SMP atau yang sederajat saat ini seperti yang disampaikan oleh media cetak atau elektronik antara lain: mengompas/memalak, merokok, mencuri, mencium lem, narkoba serta hubungan seksual. Selanjutnya perhatikan siswa SD dan SMP sekitar anda coba selidiki apa ada yang terlibat dengan salah satu perilaku diatas, cari factor penyebabnya. Jawaban:

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai siswa SD dan SMP yang merokok, alasannya adalah fenomena ini sudah sangat banyak terlihat dimana-mana dan tentu saja hal tersebut bukan lah sesuatu yang patut untuk dibanggakan oleh kita selaku orang terdidik.

Jean Piaget berpendapat bahwa anak-anak memiliki caa berfikir berbeda dari orang dewasa. Menurut Jean Piaget tersebut terdapat berberapa hal yang mempengaruhi anakanak terutama yang masih SD dan SMP untuk merokok yaitu sebagai berikut: Factor intelektual Pada tahapan ini, siswa SD da SMP mulai berhubungan dengan lingkungan . Factor kognitif Siswa SD dan SMP memperoleh pengetahuan dari orang, benda, kejadian atau peristiwa.

Dari dua hal diatas saja dapat dilihat bahwa siswa SD dan SMP merupakan peniru ulung, maksudnya adalah mereka meniru apa yang ada dilingkungannya dalam hal ini adalah orang-orang yang merokok, sama-sama kita ketahui bahwa pada usia SD dan SMP, anak-anak cenderung memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi namun hal yang mereka tiru seperti merokok bukan lah hal yang baik apa lagi pada usia pertumbuhan seperti mereka. Melanjutkan dua factor diatas, mereka cenderung meniru orang yang mereka kagumi seperti orang tua nya, apakah anak akan mau disuruh tidak merokok sementara orang tuanya merokok dan terlihat sangat menikmati rokoknya tersebut, tentu saja membuat anak tersebut ingin mencobanya. Selain factor orang yang dikagumi oleh anak tersebut, pengaruh lingkungan juga sangat berpengaruh karena apabila anak berada pada suatu lingkungan, sebut saja lingkungan preman maka sedikit banyaknya anak tersebut pasti akan terpengaruh karena terkadang saya perhatikan, pendidikan dirumahnya sudah baik namun karena lingkungan yang tidak baik maka anak tersebut ikut terpengaruh dan malahan lingkungan tersebut yang mengajarkan anak tersebut untuk mencoba rokok yang pasti dilarang oleh orang tuanya.

Anda mungkin juga menyukai