DOKUMEN TEKNIS
salah satu indikatornya adalah dengan meningkatnya para pendatang yang bertujuan untuk parawisata dengan tujuan utamanya adalah kawasan pantai. Dengan adanya Survey Investigasi Desain terhadap rencana Pembangunan Pelabuhan dalam skala Nasional di harapkan menjadi pertimbangan yang melatar belakang di laksanakannya DED Pembangunan Pelabuhan ini. 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN STUDI Maksud dilaksanakannya pekerjaan Survey Investigasi Design terhadap Pelabuhan di Kabupaten Aceh Besar ini adalah :
3.
Pertanian : Pertanian dalam arti luas meliputi pertanian itu sendiri, peternakan dan kebutuhan. Dari semua Sub Sektor tersebut di inventarisasikan data tentang produksi, konsumsi dan ekspor di daerah-daerah dalam wilayah penelitian.
4.
Pertambangan/Perindustrian : jenis-jenis dan lokasi tambang atau industri serta hasilnya di daerah-daerah dalam wilayah penelitian. Daerah pemasarannya dan volume produksi perlu diperhatikan.
5. 6.
Transportasi : Keadaan prasarana dan sarana transportasi baik darat, laut maupun udara yang berada di wilayah penelitian. Pariwisata : Potensi daerah-daerah yang kemungkinan dapat dikembangkan sebagai tempat parawisata perlu dicatat lokasi dan potensinya.
7.
Kebijaksanaan Pemerintah Daerah : Perencanaan angkutan laut harus singkron/sesuai dengan kebijaksanaan/rencana pengembangan transportasi dan kebijakan pengembangan daerah.
8.
Transmigrasi : Dikaitkan dengan penyelenggaraan transmigrasi, maka dapat diduga bahwa kegiatan angkutan laut ini akan mempunyai peranan bagi daerah.
9.
2. Survey Identifikasi dan Inventarisasi Angkutan Laut 1. 2. 3. Survey jumlah/jenis type alat angkutan dan karakteristiknya. Survey jumlah penumpang dan barang yang diangkut pada tiap trayek laut diwilayah penelitian. Survey jumlah dan lokasi dermaga yang telah ada, kapasitas dermaga, fasilitas bongkar muat, terminal dan bangunan operasi sebagai pelayanan terhadap masyarakat. 4. 5. 6. 7. Identifikasi tanah di lokasi-lokasi yang kemungkinan dapat digunakan sebagai dermaga. Identifikasi masalah sarana bantu navigasi (Navigatiin Aids). Identifikasi masalah alur pelayaran. Identifikasi masalah legalitas lahan yang diusulkan.
3. Analisa dan Evaluasi Penentuan alternative lokasi : 1. 2. Mengadakan analisa dan evaluasi terhadap angkutan barang dan perkiraan sampai 25 tahun yang akan datang. Mengadakan evaluasi terhadap biaya angkutan melalui darat maupun laut dari daerah produsen ke daerah konsumen, untuk tiap-tiap alternative lokasi yang diusulkan. 3. Mengadakan penelitian. B. SURVEY HYDROGRAPHY, BATHYMETRY DAN TOPOGRAFIY Survey ini dilakukan di lokasi, yang meliputi : 1. Hydrography dan Bathymetry. a. Pembuatan titik tetap (referensi) yang merupakan titik awal pengukuran arah horizontal dan vertikal. Titik tetap tersebut dipergunakan untuk pelaksanaan sounding dan pengikat bendabenda yang dianggap perlu dsimasukkan dalam peta hydrography. Titik tetap dibuat dari beton berukuran 20 x 20 cm2 dengan pondasi minimal sedalam 1 m. Titik ini harus ditempatkan ditempat yang aman dan mudah terlihat. Selanjutnya titik tetap tersebut agar ditentukan koordinat buminya. b. Mengukur kedalaman air (sounding) pada kedudukan air rata-rata surut terendah (LWS). Penentuan garis pantai ditetapkan pada kedudukan air pasang tertinggi (HHWS). Garis kedalaman air dibuat dengan interval 1 (satu) m. c. Apabila ada batu-batu dan benda-benda lain yang diperkirakan akan dapat mengganggu pelayaran harus dapat ditentukan tempatnya (koordinatnya). d. Mengukur arus laut yang terjadi, baik arah maupun kecepatan. Selain dari pada itu apabila ada sungai yang bermuara disekitarnya kemungkinan harus diadakan penelitian dimana adanya pendangkalan atau penggerusan (perubahan analisa proyeksi terhadap arus barang dan penumpang menurut jenis, asal dan tujuan antar pulau di wilayah
morphology) pantai.
KERANGKA ACUAN KERJA : SID Perencanaan Pelabuhan di Kabupaten Aceh Besar
e.
Meneliti sifat pasang surut dengan melakukan pengamatan pergerakan muka air laut selama 15 (lima belas) hari secara terus menerus dengan interval waktu pembacaan setiap 30 menit. Perhitungan pasang surut dilakukan dengan methode Admiralty.
f. g. h. i.
Mencari dan meneliti data dari instansi lain yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagai pembanding. Menggambarkan seluruh data hydrography tersebut dalam butir (b) sampai dengan (d) dalam bentuk peta. Membuat gambar-gambar potongan /profil dasar laut untuk tempat-tempat yang dianggap penting. Peralatan yang dipergunakan antara lain Theodolite Wild T2, Echo Sounder, GPS (Global Position System) yang memenuhi syarat dan mempunyai ketelitian yang tinggi.
j.
Personil yang mempergunakan peralatan tersebut harus cukup berpengalaman dan bertanggung jawab.
2. Topography a. Menentukan titik tetap (referensi yang diperlukan untuk mengikat benda-benda, bangunan dan lain-lain yang dianggap perlu dimasukkan dalam peta topography, Penentuan titik ini harus disesuaikan dengan titik tetap pada pengukuran hydrography.
b.
Pengukuran
ketinggian
permukaan
tanah
daratan
disekitar
rencana lokasi pembangunan dermaga. Garis ketinggian tanah (contour) dibuat dengan interval 1 (satu) m dengan referensi LWS. c. Penggunaan tanah (land use) setempat, letak dan ukuran bangunan-bangunan, jalan, garis ketinggian dan sebagainya harus dapat diperlihatkan didalam peta. d. Peralatan yang dipergunakan antara lain Thedolite Wild T2. Waterpass, Thedolite Wild T0 dan sebagainya yang memenuhi
KERANGKA ACUAN KERJA : SID Perencanaan Pelabuhan di Kabupaten Aceh Besar
syarat, pakai. e.
yang
mempunyai
derajat
ketelitian
yang
tinggi
berdasarakan hasil koreksi terakhir dari yang berwenang dan siap Peralatan GPS RTK untuk pengukuran secara khusus baik di darat maupun di laut. C. ANALISA DAN EVALUASI Penentuan alternatif lokasi : 1. Mengadakan analisa dan evaluasi terhadap angkutan barang dan perkiraan sampai 25 tahun yang akan datang. 2. Mengadakan evaluasi terhadap biaya angkutan melalui darat maupun laut dari daerah produsen ke daerah konsumen, untuk tiap-tiap alternatif lokasi yang diusulkan.
Berdasarkan PP No.69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhan Pasal 25 ayat f, studi Kelayakan sekurang-kurangnya memuat : 1). Kelayakan teknis yang meliputi : a). b). Hasil survei pelabuhan yang meliputi kondisi hidro-oceanografi dan kondisi geoteknik. Hasil studi keselamatan pelayaran meliputi kondisi jumlah, ukuran dan frekuensi lalulintas kapal, rencana penempatan sarana bantunavigasi pelayaran, alur pelayaran, dan kolam pelabuhan serta perairan pandu. 2). 3). 3. Kelayakan ekonomi dan atau financial. Kelayakan / Kajian Lingkungan.
Aspek Ekonomi Dalam aspek ekonomi, antara lain menentukan kebutuhan investasi dan melakukan kelayakan pengoperasian pelabuhan laut.
4.
Aspek Keselamatan Pelayaran Perencanaan harus mendasarkan analisisnya pada ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu Undang-undang No.21 tahun 1992 tentang pelayaran. Kajian ini juga akan mencakup penetapan kawasan keselamatan operasional pelayaran dan fasilitas navigasi.
5.
Aspek Lingkungan Dalam aspek ini, perencana harus melakukan identifikasi awal implikasi/dampak yang timbul pada setiap tahapan kegiatan pengembangan terhadap kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat serta dampaknya terhadap kondisi fisik-kimia, flora dan fauna terutama yang dilindungi oleh undang-undang dengan mendasarkan kepada peraturan perundangan yang berlaku.
1.7
Dalam Pelaksanaan Pekerjaan studi ini membutuhkan tenaga ahli dan tenaga penunjang dengan kualifikasi sebagai berikut : 1. Ketua Tim / Team leader Ketua Tim / Ahli Perencanaan Transportasi adalah Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 10 (sepuluh) tahun, yang berpengalaman di bidang perencanaan transportasi. 2. Ahli Teknik Transportasi Laut Ahli Teknik Transportasi Laut adalah Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun, yang berpengalaman di bidang transportasi laut. 3. Ahli Teknik Struktur Ahli Teknik Struktur adalah Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun, yang wilayah. 4. Ahli Hidrologi Ahli Hidrologi adalah Sarjana Teknik Sipil atau sederajat yang mempunyai pengalaman 5 (lima) tahun, dalam bidang hidrologi. 5. Ahli Ekonomi Ahli Ekonomi Transportasi adalah Sarjana Teknik Sipil/Sarjana Ekonomi atau yang sederajat yang mempunyai pengalaman 5 (lima) tahun, dalam bidang perhitungan biaya operasional dan analisis kelayakan pengoperasian transportasi. 6. Ahli Lingkungan. Ahli Lingkungan adalah Sarjana Teknik Lingkungan atau yang sederajat yang mempunyai pengalaman 5 (lima) tahun dalam bidang lingkungan. Untuk memperlancar kegiatan studi, selain tenaga ahli diatas, tim pelaksana studi dapat dibantu pula oleh sejumlah tenaga penunjang, antara lain : Drafter / Cad Operator Tenaga Administrasi Pesuruh/Pramubakti berpengalaman di bidang perencanaan
1.8
PELAPORAN
Pelaporan dalam pelaksanaan studi ini dilakukan sebanyak 4 (empat) kali, dengan uraian sebagai berikut : a. Laporan Pendahuluan Laporan ini merupakan penjabaran Kerangka Acuan Kerja yang meliputi latar belakang studi, ruang lingkup, metodologi pelaksanaan pekerjaan, cara/alur strategi studi yang akan ditempuh, cara pengumpulan data, dan metode studi. Dalam laporan ini juga akan dicantumkan langkah-langkah pentahapan pekerjaan, organisasi studi, rencana pengumpulan data, formulir survey dan lain-lain. Laporan ini akan diserahkan sebanyak 6 (enam) buah. b. Laporan Antara Laporan Antara, sebanyak 6 (enam) buah, berisikan hasil survey dan analisis awal terhadap hasil yang diperoleh. c. Laporan Akhir dan Eksekutif Summary Laporan ini merupakan hasil analisis lengkap yang telah disempurnakan serta diperkaya dengan hasil diskusi dengan berbagai pihak. Laporan Akhir dan Eksekutif Summary ini akan diserahkan masing-masing sebanyak 6 (enam) buah dilengkapi dengan 6 (enam) buah CD berisi keseluruhan laporan. d. Album Gambar (6 buku) Konsultan diharuskan menyerahkan Album Gambar Perencanaan hasil survey ukuran A3 masing-masing sebanyak 6 (enam) buku. Gambar-gambar tersebut harus mendapat persetujuan dari Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Gambar harus mengacu kepada ketentuan-ketentuan teknis perencanaan yang ada. Diserahkan pada bulan ketiga setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Bekerja (SPMK) sekalian dengan Laporan Akhir dan Laporan Ringkasan eksekutif (eksecutif Summary).