CaCO3 + 2 CO2 + H2O Ca (HCO3) 2 + CO2 Ca(HCO3) 2 larut dalam air ,sehingga lambat laun menjadi rongga dalam tubuh batu kapur secara geologi batu kapur batu kapur erat hubungannya dengan dolomit , karena pengaruh pelindian (leaching) atau peresapan unsur magnesuim dari air laut kedalam batu kapur . Batu kapur dan dolomit merupakan batuan karbonatan utama yang banyak digunakan untuk sektor industri antara lain bahan keramik , industri kaca, industri semen , pembuatan karbid untuk peleburan dan pemurnian baja ,untuk bahan pemutih dalam industri kertas pulp dan karet untuk penjernuihan air , untuk proses pegendapan bijih logam non ferous dan industri gula selain itu juga digunakan untuk bahan kosmetik.
a.) Proses pengujian. - Menyiapkan contoh batuan yang telah dipreparasi dengan Diameter (D) = 15 cm, dan Tebalnya (T) = 30 cm; - Menimbang contoh memperoleh berat Natural (Wn); Beton ( Alat tekan); asli batuan (Wn); Melakukan penimbangan pada berat contoh Kemudian pasangkan kedalam alat Test batuan , untuk
ditimbang di dalam; -
Kemudian
berat
keranjang
kosong
Kemudian contoh batuan dimasukan ke dalam keranjang yang di rendamkan di dalam air, lalu di timbang, penimbangan ini dinamakan penimbangan pada contoh batuan jenuh didalam air (Ws);
Setelah di timbang sampel di keluarkan dari dalam air dan kemudian di keringkan (di lap), dengan tisu lalu ditimbang, hasil timbangan tersebut diberi simbol (Ww).
n =
1. Natural Density (bobot isi asli)
Wn Ww Ws
sub =
Ww Ww Ws
sub =
Ww Ww Ws
Gs =
Wo / bobotisiai r Ww Ws
Gs =
Wo / bobotisiai r Wo Ws
Wc =
W W n o 0 10 W o
Wsat =
7. Saturated water content (absorption
Ww Wo 100 Wo
8. Derajat Kejenuhan
W=
Wn Wo 100 Ww Ws
9. Porositas (n)
n=
Ww Wo 100 Ww Ws
n e= 1 n
c.) Peralatan
1. 2. 3. 4.
a.) Tujuan Praktikum Tujuan uji laboratorium ini adalah untuk mengetahui kuat tarik (tensile strenth) dari contoh batuan berbentuk silinder secara tidak langsung.
b.) Prosedurnya - Menyediakan 2 conto batuan berdiameter (d) = 15cm,tebal = 30cm. - Melakukan proses penghancuran conto batuan dengan alat Tes Tekan Beton - Mendapatkan angka yang ditunjukan jarum pada alat Tes Tekan Beton pada contoh batuan yang sudah hancur.
t =
T = tebal P = Beban
d.) Peralatan 1. 2. cm dan tebal = 30 cm. Alat tekan beton bahannya batuan beton berdiameteter =15
e.) Pelaksanaan Praktikum Pelaksanaan Praktikumnya 2 hari yaitu: Hari/Tanggal : Senin dan rabu /14 dan 16 /05/ 2012
a. Tujuan Praktikum Tujuan pengujian labortorium ini adalah menentukan Unconfined Compressive trength, Youngs Modolus, dan Poissons Ratio.
b.) Prosedurnya
- Menyiapkan 2 contoh batuan dengan diameter 15 cm dan tebal 30 cm. - Dan batuan dimasukan pada alat Tes Tekan Beton - Menghidupkan alat tes tekan beton dengan tekanan tinggi agar batuan Mudah hancur. - Melakukan pemutaran jarum hitam pada alat pengukuran gaya bergerak Ke skala nol diamati dan dicatat proses pembebanan atau tekanan - Mematikan alat tes tekan beton bila jarum hitam bergerak kembali ke Skala nol, jarum menunjukan beban (gaya) maximum mampu diterima Contoh batuan.
E=
2. Poissons Ratio
v=
I a
p 1000 t = 1 / 4 d
d.) Pelaksanaan Praktikum Pelaksanaan Praktikumnya 2 hari yaitu: Hari/Tanggal : Senin dan rabu /14 dan 16 /05/ 2012
a.) Tujuan praktikum. Tujuan uji laboratorium ini adalah untuk mendapatkan kuat geser, harga kohesi dan sudut geser dalam, baik puncak, semu (apparent) atau sisa dari contoh batuan. Parameter ini digunakan untuk penentuan kemantapan lereng.
b.) Prosedur - Menyiapkan contoh batuan dengan diameter = 6,2 cm,tebal = 2,6 cm - Memasukan sample batuan pada alat Uji Punch kemudian alatnya
c.) Penurunan Rumus : Beban (Kg) = nilai kalibrasi (0.89 X) P P = 1 2 Luas Penampang = A 4 . .D H = A
e.) Peralatan 1. Alat Uji Punch Shear Antara lain : Pembebanan , penampang tegak ,Puch shear, air 2. 3. Alat geser Direction Bahan : Batu Kapur Diamter (d) = 6,2 cm Tebal ( t) = 3,0 cm
f.) Pelaksanaan Praktikum Pelaksanaan Praktikumnya 2 hari yaitu: Hari/Tanggal : Sabtu / 26 /05 / 2009.
10
1.) Berat Timbangan Asli (Wn). - Percobaan material A = 6810 gram - Percobaan material B = 6560 gram
2.) Berat material direndam kedalam air (Ws) - Berat keranjang (X) = 490 gram
- Percobaan material A = 3445 490 = 2955 gram - Percobaan material B = 3345 490 = 2855 gram
11
3.) Setelah itu Material / Batuan dikeringkan (Ww) beratnya menjadi : - Percobaan material A = 6925 gram - Percobaan material B = 6610 gram
4.) Batuan dibakar kedalam oven dengan suhu 1150C setelah itu batuan ditimbang (Wo) beratnya menjadi: - Percobaan material A - Percobaan material B = 5610 gram = 5693 gram
wn ww ws
- Percobaan I n1 =
12
- Percobaan II n2 =
- Rata rata
wo ww ws
- Percobaan I : dry1 =
- Percobaan II : dry2 =
- Rata rata
dry =
ww ww ws
- Percobaan I : sub =
- Percobaan II : sub =
- Rata rata
sub =
13
wo / air ww ws
- Percobaan I : Gs =
- Percobaan II : Gs =
- Rata rata
Gs =
WO / air WO WS
- Percobaan I : Gs =
- Percobaan II : Gs =
- Rata rata
Gs =
wn wo 100% wo
14
- Percobaan I : Wc =
6810 5610 x100% = 21.390% 5610 6560 5695 x100% = 15.189% 5695
- Percobaan II : Wc =
- Rata rata
Wc =
ww wo x100% wo
- Percobaan I : Wsat =
6925 5610 x100% = 23.440% 5610 6610 5695 x100% = 16.067% 5695
- Percobaan II : Wsat =
- Rata rata
Wsat =
wn wo x100% ww wo
- Percobaan I =
6810 5610 x100% = 91.255% 6925 5610 6560 5695 x100% = 94.536% 6610 5695
- Percobaan II =
- Rata rata =
15
9.) Porositas n =
ww wo 100% ww ws 6925 5610 x100% = 33.123% 6925 2955 6610 5695 x100% = 24.368% 6610 2855
- Percobaan I : n =
- Percobaan II : n =
- Rata rata
n=
n 2 .3 8 % 4 6 = e= 1 2 .3 8 % 4 6 1 n 2 .3 8 % 4 6 = 7 .6 2 % 5 9 =0.3 2 2
16
t1 =
t2 =
17
- Diameter = 15 cm - Tebal = 30 cm
: 240 : 260
c1 =
c2 =
18
Dari grafik ini dijelaskan bahwa semakin besar Kuat Tekan maka semakin besar pula waktu yang diperlukan.
Sample Batu kapur : Berdiameter (d) = 6.2 cm Tebalnya (t) = 2,6 cm V1 = 2kg V2 = 4 kg V3 = 8kg Keterangan : V = Beban X = Pembacaan Arlogi 19 X1 = 197 X2 = 289 X3 = 329
Percobaan I
V1 2 2 kg n1 = 1 / 4. .D 2 = 1 .3.14(6.2) 2 = 30.175 = 0.066280033 cm 2 4
Percobaan II
V2 4 4 kg n2 = 1 / 4. .D 2 = 1 .3.14(6.2) 2 = 30.175 = 0.123560066 cm 2 4
Percobaan III
V3 8 8 = = = 0.26512 kg 2 2 30 .175 1 / 4. .D 1 / 4.3,14 .(6,2) cm 2
n3 =
Perhitungan geser horizontal Rumus untuk menentukan uji geser tidak langsung Beban (kg) = nilai kalibrasi deresial (0.89 X) H1 = 0,89 . 197 = 175.33 kg H2 = 0,89 . 289 = 257.21 kg H3 = 0,89 . 329 = 292.81 kg
Perhitungan uji kuat geser H1 H1 175.33 175.33 = = = = 5.8104 kg 2 2 2 cm A 1 / 4.3,14.d 30,1754 1 / 4.3,14.(6,2)
1=
20
2 =
3 =
21
Dari grafik ini dijelaskan bahwa semakin besar tegangan Geser maka semakin besar pula tegangan normal.
22
BAB IV KESIMPULAN
Dari pembahasan data praktikum tersebut dilaboratorium Mekanika Batuan dapat kami simpulkan sebagai berikut : Dalam praktikum tersebut material yang digunakan untuk Uji Kuat Fisik ,Uji Kuat Tekan,Uji Kuat Tarik dan Uji Kuat geser adalah batu kapur. Batu kapur merupakan salah satu mineral industri yang banyak digunakan oleh sektor industri ataupun konstruksi atau pertanian, antara lain untuk bahan bangunan,batu bangunan, bahan penstabil jalan,pencampuran untuk bahan pertanian, bahan keramik,industri kaca,industri semen,pembuatan karbit,untuk 23
peleburan dan pemurnian baja,untuk bahan pemutih dalam imdustri kertas pulp dan karet,pembuatan soda abu,penjernihan air,untuk proses pengendapan bijih logam non-ferrous dan industri gula.
a.) Uji sifat fisik batuan 1. Bobot isi asli (Natural density) = 1.710 t m 3
= 1.5865 t
m3
= 1,6305 t m 3
4.Apparent Specific Gravity (berat jenis semu) Gs = 1,465 5. True Specific Gravity (berat jenis sejati ) Gs 6. Natural Water Content (Kadar Air Asli ) Wc 7. Saturated water Content (absorption) Wsat 8. Derajat Kejenuhan 9. Porositas n n 1 n = 2,2045 = 18.2895% = 19.7535% = 92.8955% = 28.4755%
= 0.322
24
b.) Uji Kuat Tarik Berdasarkan uji laboratorium untuk mendapatkan kuat tarik dari contoh batuan berbentuk silinder secara tidak langsung. Percobaan I untuk uji kuat tarik = 240.62279 N cm Percobaan II untuk uji kuat tarik = 169.85138 N cm
c.) Uji Kuat Tekan Berdasarkan pengujian labortorium untuk menentukan Unconfined Compressive trength, Youngs Modolus, dan Poissons Ratio. Percobaan I untuk uji kuat Tekan c = 1358,773 KN cm 2 Percobaan II untuk kuat uji tekan c = 1472,004 KN cm 2
25
Berdasarkan uji laboratorium untuk mendapatkan kuat geser, harga kohesi dan sudut geser dalam baik puncak, semu (apparent) atau sisa dari contoh batuan.. Parameter ini digunakan untuk penentuan kemantapan lereng.,
= 30
C= 0
26