Anda di halaman 1dari 23

101 TIPS KILAT BUKA USAHA LANGSUNG MERAIH LABA BAGIAN 1 GAGASAN dan PERENCANAAN

1. Temukan Alasan yang Benar Banyak orang berbisnis karena melihat orang lain. Kalau mau buka usaha, sebaiknya jangan ikut-ikutan. Peluang keberhasilan usaha akan maksimal apabila: Bidang yang dipilih adalah yang sesuai dengan keahlian anda Pada saat sulit, anda masih bisa enjoy dengan bidanng tersebut Memiliki visi jangka panjang dan perencanaan jangka pendek yang baik

2. Jangan Tergiur Laba Besar Delapan puluh persen pebisnis pemula membuka usaha karena termotivasi laba besar. Suau ketika mereka menjumpai sebuah bisnis, mencoba menghitungnya, dan merasa surprise dengan potensi labanya. Bila kita lupa akan resikonya, dan tidak siap bila resiko itu datang, jangankan laba, malah kerugianlah yang kita dapat. Jangan buka usaha semata-mata tergiur laba besar (abaikan iming-iming laba besar). Lihatlah peluang atau probabilitas untuk mencapai kesuksesannya. Laba itu bisa besar, bisa juga kecil.

3. Pilih Bidang Usaha Sesuai Minat dan Kemampuan Seringkali orang bingung mau usaha apa. Mereka melihat peluang justru pada banyaknya oranglain yang telah buka usaha serupa. Selain laba, banyak orang memulai usaha semata-mata hanya karena dia punya modal. Ini juga kurang baik. Modal uang saja tidak cukup, sebaiknya, pillihlah jenis usaha yang sesuai dengan minat dan kemampuan. Minat akan menjaga antusiasme anda jangka panjang.Sedangkan kemampuan anda akan membuat anda bertahan dalam persaingan, dan malah bisa mengalahkan pesaing dari pasar.

4. Lihatlah Apa yang Tidak Terlihat Orang Lain Sering kita hanya melihat sesuatu yang tertangkap oleh mata telanjang. Banyak potensi laba yang tidak terlihat. Banyak juga masalah yang tidak terdeteksi oleh mata kita.

Keuntungan terbesar justru akan diraih mereka yang mampu melihat sesuat yang tidak tampak.

5. Berorientasi Pasar Bussiness is not about money. Bussiness is about people. Uang adalah konsekuensi logis dari sebuah usaha. Susunlah strategi yang mecakup aspek-aspek manusianya lebih dulu, barulah menyusun strategi keuangannya. Yang pertama adalah pasar. Jika mampu mengenali pasar, banyak sekali masalah yang bisa kita pecahkan. Jangan meremehkan pasar. Sebab melayani pasar adalah alasan utama berdirinya sebuah bisnis.

6. Semua Harus Terukur Gunakanlah data-data statistik untuk mengenali pasar potensial. Yang diukur bukan hanya potensi pasar, tetapi juga pendapatan dan biaya. Jelas sangat penting untuk mengetahui apakah usaha kita merugi atau mampu menciptakan laba. Dalam dunia bisnis, segalanya harus terukur. If you cant count it, you cant control it.

7. Pilihlah Partner dengan Benar Banyak masalah dalam usaha yang muncul karena relationship yang kurang bagus. Tapi semua itu bisa dikurangi sejak awal dengan memilih partner dengan benar. Yang dimaksud partner atau mitra bukan saja sesama pemegang saham, pemasok distributor, atau kreditur, tetapi juga karyawan. Jika kita menemukan partner yang cocok dan punya visi sejalan, maka mudah bagi kita untuk memecahkan hambatan-hambatan itu dalam semangat kompromi dan win-win solution.

8. Susunlah Perencanaan Praktis Pada prinsipnya, segalanya harus direncanakan dengan baik. Kita harus mampu memikirkan berbagai kemungkinan, sekaligus menyiapkan langkah-langkah antisipasinya. Menyangkut soal keuangan, buatlah cash budgeting. Semua harus bisa dihitung dan dinyatakan dengan satuan uang.

9. Berani Ambil Resiko Secara Proporsional Bisnis pada prinsipnya dalah seni mengelola resiko. Ukurlah resiko usaha anda, perhatikan margin labanya, dan ambilah keputusan secara proposional. Jangan membesar-

besarkan potensi laba, dan mengecil-ngecilkan resiko. Lebih baik mengecil-ngecilkan potensi laba sembari membesar-besarkan resiko.

10. Siapkan Parasut Cadangan Dalam seni berbisnis, selalu pikirkan yang terburuk. Kemudian siapkan parasut cadangan. Selain membuat perencanaan strategi yang dipakai sebagai acuan utama, siapkan juga rencana B, rencana C, rencana D, dan seterusnya.

BAGIAN 2 OPERASI dan STRATEGI

11. Ciptakan Nilai Usaha yang baik adalah usaha yang bisa memberi nilai bagi konsumen. Konsumen harus bisa mendapatkan seseuatu yang melebihi jumlah uang yang dikeluarkan. Bisnis yang masih bisa eksis dan berkembang adalah yang mampu menawarkan value for money bagi konsumennya. Jadi, konsep Bisnis bukan semata-mata mencari laba. Melainkan creating value untuk meningkatkan kualitas hidup konsumen. Buatlah hidup konsumen anda lebih baik dan lebih bahagia, maka uang akan menghampiri anda.

12. Ciptakan Sistem, Jangan Tergantung pada Personal Usaha sulit menjadi besar kalau sistem tidak diciptakan, Jadi, begitu usaha kecil ingin berekspansi, sudah diperlukan sistem baku supaya segalanya lebih mudah dioperasikan, Jadi, ciptakanlah sistem. Jangan tergantung pada person. Biarkan sistem bekerja untuk anda.

13. Kuasai Teknik Dasar Berbisnis Sebuah bisnis dibangun dengan empat pilar, yaitu produksi, pemasaran, keuangan, dan SDM. Pelajarilah dasar-dasar manajemen pada empat bidang tersebut. Lantas terapkanlah apa yang telah anda pelajari.

14. Upgrade Terus Bisnis Anda Belajarlah terus agar ilmu bisnis anda terus berkembang. Pertajam terus pedang anda, sampai bisa memangkas segala jenis rintanngan. Sebab, kalau berhenti belajar, kompetitor akan dengan mudah menggilas kita.

15. Pahami Dasar-Dasar Ilmu Psikologi Dunia bisnis penuh dengan kepentingan individu. Tidak ada yang namanya perusahaan atau instansi. Semua itu adalah konsep semu. Semuanya adalah manusia, memiliki emosi, perasaan dan kepentingan. Karena itu, sangat penting menguasai ilmu psikologi, sehingga kita tahu persis bagaimana memperlakukan karyawan, dan dapat menjaga hubungan baik dengan relasi.

16. Bangun Reputasi dan Trust Nilai reputasi jauh melebihi uang. Reputasi memunculkan kepercayaan (trust), dan trust membuat segalanya menjadilebih mudah dan murah. Utamakan membangun reputasi yang baik kepada para stakeholder usaha. Mereka adalah investor, pemasok, disributor atau penyalur, bank atau lembaga kreditor, karyawan dan teruatam konsumen.

17. Networking, Networking, Networking Membangun jaringan relasi adalah salah satu tugas pokok pebisnis. Jalinlah pertemanan dengan relasi, pahami kebutuhan mereka, dan jadilah keluarga mereka. Bisnis adalah permainan utang budi dengan cara tolong menolong. Jadi, jangan segan untuk menanam investasi dengan menolong mereka. Seringkali, investasi berupa pertolonganpertolongan kecil akan berlipat ganda luar biasa di masa depan.

18. Bentuklah Sinergi Jika dua pengusaha menjalin relasi dan keduanya sama-sama diuntungkan, maka terbangunlah sinergi. Tapi jika dua orang menjalin hubungan yang saling merugikan atau menjatuhkan, maka yang terjadi adalah tragedi. Bisnis bukanlah zero sum game, melainkan positive sum game.

19. Berikan Solusi pada konsumen dan Relasi Bisnis bukan semata-mata menjual produk atau jasa kepada konsumen. Sebaiknya, bisnis memberi solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi konsumen. Jadikan seorang klien menjadi konsumen seumur hidup. Pahami kebutuhannya, dan berikan solusi terhadap kebutuhan baik di masa sekarang maupun masa depan.

20. Jadilah Pionir Buatlah produk atau jasa anda menjadi yang pertama, dan tampillah beda. Bila di suatu kota belum ada minimarket, bikinlah minimarket. Mungkin para pesaing akan muncul. Namun pionir mendapatkan jauh lebih banyak dibandingkan follower.

21. Perhatikan Detail Seorang calon pengusaha harus mampu memikirkan secara rinci kemungkinankemungkinan yang mungkin terjadi di masa depan. Baik menyangkut prospek pasar secara keseluruhan, sisi keuangan, sampai bagaimana menata display barang dagangan.

22. Pilih Tempat Usaha yang Ideal Tempat yang sangat strategis seringkali menjadi kunci keberhasilan pengusaha ritel. Karena tempat merupakan biaya tidak tampak yang sangat menentukan laris atau tidaknya tempat itu dikunjungi konsumen.

23. Kalau Bernegosiasi Carilah Win-Win Solution Dalam kerjasama bisnis, tidak ada pemenang tunggal dan tidak ada yang kalah. Semua pihak bisa menang, Maka dalam bernegosiasi, kompromi untuk mencari win-win solution itu sangat penting. Bukan berasrti gampang mengalah, melainkan mencari situasi yang sama-sama menguntungkan.

24. Manfaatkan Teknologi Internet dan komputer adalah hal wajib pebisnis masa kini. Bukan semata-mata mengikuti tren, tetapi memang benar-benar dimanfaatkan dan diambil keuntungannya. Bila dikelola dan dikembangkan dengan baik, internet bisa digunakan sebagau alat berekspansi. Belakangan, internet juga efektif dipakai sebagai outlet untuk berjualan.

25. Investasikan Waktu dengan Baik Waktu adalah sumberdaya yang paling mahal karena tidak bisa dibeli. Stok alias persediaan waktu kita pun sama sekali tidk kita ketahui. Jadi, kelolalah waktu dengan baik. Bagi kebanyakan pengusaha sukses, mengelola waktu bahkan lebih penting daripada mengelola uang.

26. Gunakan Sumberdaya Orang Lain Dalam jangka pendek, outsourcing tampaknya lebih mahal dibandingkan mengangkat karyawan sendiri. Namun, dalam jangka panjang tetap lebih efektif. Sebab, seiring peningkatan usia, produktivitas karyawan bisa semakin rendah. Dengan metod outsourcing, perusahaan bisa mendapatkan tenaga yang lebih segar setiap tahunnya.

27. Yang Penting Fungsinya Kalau membeli sesuatu, pentingkanlah fungsinya. Kenali core productnya. Dalam menentukan pilihan, fokuskanlah pada fungsinya. Untuk fungsi yang sama dengan kualitas yang sama, mengapa harus keluar uang lebih banyak?

28. Fokuskan pada Solusi Bisnis tak akan lepas dari masalah. Yang paling penting, kenali akar masalahnya. Begitu masalah teridentifikasi, fokuskan untuk mencari solusi . Susunlah beberapa alternatif solusi. Pilihlah alternatif solusi yang realistis untuk dilakukan segera, agar bisa memberi dampak seketika, agar hambatan bisa diubah menjadi peluang.

29. Anjing Tak Pernah Menggigit Tangan yang Memberinya Makan Masyarakat dunia selalu mencatat reputasi kita. Apapun yang kita lakukan, mereka akan mengingatnya bertahun-tahun. Upaya-upaya memutus kerjasama secara sepihak hanya akan menyukitkan kita mendaptkan mitra baru. Padahal sebagai pengusaha kita perlu sebanyak mungkin teman, bukan justru menambah musuh baru.

30. Berguru pada yang Terbaik Dalam setiap bidang usaha, pasti ada pelaku senior yang ilmu dan pengalaman bisnisnya sudah sangat matang, Mereka adalah orang yang layak ditimba ilmunya. Lakukanlah pendekatan, kemudian cobalah menjadikannya sebagai menthor. Pasti dia tidak akan memberikan segala ilmunya. Andalah yang memilih, memilah, dan memodifikasi. Sesuaikan dengan situasi riil yang anda hadapi.

BAGIAN 3 PAHAMI PASAR

31. Kenali Konsumen Anda Konsumen adalah alasan utama berdirinya suatu usaha. Kenali konsumen anda. Minimal seorang pengusaha bisa menyusun profil umum tentang target market. Ini akan sangat mempermudah penyusunan strategi dan taktik untuk menjangkau konsumen tersebut.

32. Pahamilah Perilaku Pasar dan Selera Konsumen Jika anda bisa memahami perilaku pasar dan selera konsumen dengan baik, anda pasti akan bisa memenangkan persaingan di pasar

33. Pahami Bagaimana Konsmen Mengambil Keputusan untuk Memberli Memahami proses pengambilan keputusan konsumen untuk membeli itu sangat penting bagi seorang pengusaha. Jika kita merencanakannya dengan baik kita bisa menjaring lebih banyak konsumen dibandingkan pesaing.

34. Buatlah Konsumen Merasa Istimewa Intinya, buatlah konsumen merasa bangga dan senang. Sapalah mereka, tanyakan kabarnya. Jalinlah persahabatan dengan mereka. Begitu ada pendekatan pribadi, maka dia akan menjadi konsumen anda seumur hidup.

35. Pahami Trend Konsumen Pahami kapan kira-kira mereka akan bosan terhadap suatu produk. Lalu kapan mereka mulai tertarik kepada produk yang lain. Disini kita bisa menemukan pola atau siklus hidup produk (cycle life product) yang sangat bermanfaat bagi pengambilan keputusan.

36. Berikan nilai plus bagi konsumen Intinya, kadang-kadang kita tidak cukup hanya menjual core product. Kita mesti memberi nilai plus yang membuat konsumen merasa mendapatkan lebih dari yang diinginkan.

37. Gunakan Promosi Hemat Biaya

Yang paling efektif sebetulnya promosi dari mulut ke mulut (gethok tular). Metode wood of mouth ini bisa menjadi publisitas yang sangat produktif. Caranya buatlah sesuatu yang bisa dipakai sebagai bahan obrolan orang.

38. Product Branding Lebih Dulu, Baru Corporate Branding Jika menyukai produk atau layanan promosikanlah produk atau layanan tersebut. Lakukanlah produk branding terlebih dahulu baru mengibarkan bendera perusahaan.

39. Buatlah Gebrakan Buatlah konsumen mengingat produk maupun perusahaan kita. Gunakan cara-cara yang murah dan efisien agar konsumen tidak melupakan kita.

40. Bentuklah Komunitas Bagi perusahaan berskala kecil, pendekatan komunitas mungkin jauh lebih efektif. Ikatlah mereka ke dalam bingkai loyalitas pelanggan. Pahami kebutuhan mereka, layani mereka seperti halnya kita melayani keluarga.

41. Bangun Loyalitas Pelanggan Jadikan mereka sahabat kita sendiri. Jadikan mereka saudara kita sendiri. Loyalitas akan muncul dengan sendirinya. Jika sudah ada ikatan persaudaraan atau persahabatan antara anda dan mereka.

42. Terimalah Komplain sebagai Anugerah Sebaiknya kita memandang komplain sebagai masukan konstruktif yang membangun. Terima kritik mereka dengan ramah, catat, janjikan untuk perbaikan, dan tunjukan kepada mereka bahwa kita telah melakukan perbaikan. Berterima kasihlah pada mereka.

BAGIAN 4 MENANGKAN KOMPETISI

43. Kenali Medan Kalau bisnis diibaratkan medan perang. Kita memang harus menguasainya. Kita harus paham siapa pesaing kita. Kita harus mengerti karakteristik konsumen. Kita juga harus tahu tata niaga yang berlaku pada bidang usaha yang bersangkutan.

44. Pahami Karakter Kompetitor Mengenali karakter kompetitor hanya langkah pertama untuk menghadapi mereka. Berikutnya kita harus menyusun rencana bersaing dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan mereka.

45. Kenali Market Leader Setiap bodang usaha memiliki pemimpin pasar atau market leader. Pemimpin pasar adalah pemain bisnis yang memperoleh pangsa pasar terbesar. Pemahaman mengenai market leader sangat membantu dalam penyusunan strategi, khususnya strategi bersaing.

46. Buatlah Produk Yang Sulit Ditiru Follower lebih mudah dan cepat muncu, satu-satunya cara untuk mengantisipasi hal ini adalah membuat produk atau layanan yang sulit ditiru pesaing. Artinya, membuat produk yang sulit ditiru berarti mengandalkan keunggulan kompetitif yang dipunyai.

47. Jangan Terjebak Provokasi Pesaing Hati-hati dengan perangkap persaingan. Ukurlah diri sendiri, tempatkan diri dengan tepat pada peta persaingan dan jangan mudah terprovokasi pesaing.

48. Hindari Perang Harga Harga adalah salah satu senjata dalam bersaing. Masih ada senjata lain. Gunakan senjata bersaing dengan benar, kualitas produk, promosi, dan tempat display. Hindari perang harga kecuali tidak ada senjata lain.

49. If You Cant Beat Them, Join Them

Jika kita tidak mampu mengalahkan mereka, bergabunglah dengan mereka. Tawarkan kerja sama sinergis dengan mereka. Kita bisa membagi peran dengan mereka atau bahkan kita bisa mengalihdayakan pekerjaan-pekerjaan mereka.

50. Jangan habisi pesaing Jangan habisi pesaing. Sebab pesaing pun bisa memberi manfaat bagi kita. Pesaing yang bagus akan membuat kita terus berfikir dan mengekuarkan strategi terbaik. Pesaing yang buruk atau bahkan ketiadaan pesaing justru akan membuat diri kita menjadi bodoh dan terlena.

BAGIAN 5 KEUANGAN dan KONTROL

51. Kuasai Dasar-Dasar Akuntansi Dari informasi akuntansi data-data kunci yang harus diketahui oleh owner adalah aset, ekuitas, utang, penjualan, biaya dan laba. Bandingkan data-data yang kita punya dengan kinerja rata-rata industri.

52. Gunakan Pembukuan yang Benar Menggunakan pembukuan yang benar berarti mencatat segala pendapatan dan biaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Sehingga data mengenai laba atu rugi tidak menyesatkan.

53. Pahami Struktur Pendapatan dan Biaya Aspek-aspek yang tercakup dalah penjualan kotor, harga pokok, harga bersih, biaya operasional dan laba bersih sebelum pajak. Penjualan kotor, merupakan keseluruhan penjualan baik yang bersifat tunai maupun non tunai. Harga pokok merupakan harga pembelian dari barang yang terjual. Persediaan, merupakan stok barang dagangan yang akan dijual untuk menghasilkan uang. Penjualan bersih, selisih antara penjualan kotor dikurangi harga pokok. Biaya operasional, biaya-biaya yang muncul karena aktifitas usaha seperti gaji karyawan, rekening telepon dan listrik. Biaya promosi, biaya sewa, dll. Laba bersih sebelum pajak merupakan selisih laba bersih dikurangi laba operasional.

54. Maksimalkan Daya Ungkit Daya ungkit sebuah bisnis adalah laba bersih (net profit margin). Presentase margin laba terhadap penjualan mencerminkan berapa persen laba dari setiap pembelian satu rupiah. Bandingkan dengan modal. Maka akan didapat angka yang menunjukan skala kelipatan modal, dari satu rupiah menjadi sekian rupiah. Bisnis yang sukses biasanya mampu melipatgandakan modal. Laba bersihlah yang memungkinkan itu terjadi.

55. Hitung Biaya yang Tidak Kelihatan Banyak biaya tidak kelihatan yang harus tetap diperhitungkan. Misalnya biaya penyusutan atau depresiasi, kerugian yang muncul akibat penurunan kualitas stok persediaan rugi karena penurunan harga stok persediaan, biaya sewa yang sebelumnya telah dibayar

dimuka, dan biaya asuransi kendaraan bermotor. Semua itu adalah biaya yang hanya dihitung dengan tepat menggunakan metode akunting yang benar. Sementara biaya yang tidak

kelihatan yang juga penting tetapi tidak masuk dalam laporan rugi laba adalah oportunity cost.

56. Kenali Keuntungan Yang Tidak Keliahatan Selain mata dagangan utama, biasanya sebuah usaha memiliki pendapatan sampingan. Selain itu ada juga keuntungan yang tidak kelihatan. Misalnya, apresiasi nilai aset dan good will. Apresiasi nilai aset bisa berupa kenaikan nilai persediaan karena harganya naik.

57. Hitung BEP Dengan Benar Menghitung titik impas atau break even point sangat penting bagi seorang pengusaha. BEP mencerminkan target minimal penjualan atau income supaya bisa menutup investasi dan biaya. Kesalahan umum dalam menghitung BEP adalah tidak memasukkan biaya-biaya non tunai misalnya biaya penyusutan.

58. Pahami Rata-Rata Industri Rata-rata industri ibarat rata-rata kelas dalam nilai rapor kita. Angka rata0rata industri merupakan data pembanding apakah bisnis kita memiliki kinerja lebih baik atau lebih buruk dari pesaing.

59. Bedakan Aset Dan Liabilitas Bagi pengusaha, yang dimaksud aset adalah harta produktif yang mampu menambah income. Sedangkan liabilitas adalah harta yang alih-alih memberi tambahan pendapatan tetapi meningkatkan biaya. Jika anada ingin meningkatkan produktivitas harta anda, cobalah susun daftar tentang aset yang anda miliki. Kategorikan apakah mereka termasuk aset atau liabilitas

60. Disiplin Pada Budget Ketidakdisiplinan pada budget adalah kelemahan utama pebisnis. Para pebisnis memiliki sifat dasar untuk selalu ekspansi, ekspansi dan ekspansi. Tapi kedisiplinan pada budget belakangan menjadi kian penting. Bukan berarti tidak boleh ekspansi. Ekspansi boleh saja asal tetap sesuai dengan budget.

61. Pisahkan Duit Bisnis Dan Pribadi Kesalahan fatal yang sering dilakukan pebisnis yang gagal adalah mencampuradukan keuangan usaha dan pribadi. Sejak awal pisahkan duit pribadi dan bisnis. Sebaiknya penghasilan pemilik dibatasi dengan gaji. Gajilah diri sendiri. Ukurlah gaji anda dengan kebutuhan rutin. Baru nanti setelah perusahaan mampu menghasilkan laba, ambillah dalam bentuk deviden.

62. Bukalah Saluran Income Ketika anda memilih menjadi seorang wirausaha, anda keluar dari paradigma pendapatan tetap (fixed income) menuju pendapatan tanpa batas (unlimited income) buakalah pipa pemasukan selebar mungkin. Jangan mau bila income dibatasi oleh apapun.

63. Siapkan Dana Cadangan Darurat Banyak pengeluaran yang tidak terduga dalam bisnis. Jadi siapkan dana cadangan darurat. Besarnya relatif tergantung pada kemampuan. Anggaplah dana itu tidak ada. Sisihkan dan simpan di rekening lain. Baru kalau benar-benar dibutuhkan dana itu bisa dicairkan.

64. Miliki Sumber Stand By Loan Selain dana cadangan darurat, setiap usaha sebaiknya memiliki sumber dana sadangan yang bisa digunakan sewaktu-waktu pada saat terdesak kebutuhan. Sumber pinjaman siaga ini bermacam-macam. Dari jalur bank, ada yang disebut sebagai PRK (pinjaman rekening koran). Yang lain adalah sumber personal, cari relasi yang mampu dan mau memberi komitmen pnjaman siaga.

65. Cari Sumber Modal Yang Biayanya Paling Murah Carilah sumber modal yang biayanya paling murah. Bangun reputasi di kalangan perbangkan dan pemilik uang, bahwa kita adalah debitur yang membayar cicilan dan bunga tepat waktu. Ketepatan waktu membayar utang adalah sarana paling efektif untuk menegosiasikan bunga.

66. Ubah Utang Menjadi Aset Sebaiknya utang disikapi secara proporsional. Pengusaha yang baik harus bisa mengubah utang menjadi aset, terutama aset yang produktif. Aset yang produktif adalah aset yang memberi penghasilan.

67. Carilah Utang Tanpa Bunga Usahakan untuk tidak menggantungkan diri kepada bank dan lembaga keuangan, kecuali memang skala usahanya sudah cukup besar. Jangan pernah meminjam ke bank kalau tidak yakin bisa membayar bunga plus cicilan pokoknya.

68. Tekan Ongkos Yang Tak Perlu Teorinya ketika biaya bisa ditekan, maka profit akan meningkat. Namun kenyataannya tidak selalu demikian. Penekanan biaya bisa saja menyebabkan profit ikut mengalami penurunan. Konsep dasar pengendalian biaya adalah buanglah lemaknya, jangan pangkas ototnya.

69. Jangan Peduli Angka Nominal Angka-angka nominal bisa menimbulkan kesan berbeda. Mungkin saja kita bisa mencapai angka penjualan besar secara nominal. Tetapi jika dibandungkan dengan periode sebelumnya, angkanya justru menurun, itu berarti terjadi penurunan angka pertumbuhan. Berpikir dengan sudut pandang proporsi atau persentase akan memunculkan kesan berbeda. Komparasi-komparasi akan lebih mudah dilakukan. Pengendalian juga bisa dilaksanakan sesuai pos-pos yang relevan.

70. Bayarlah Pajak Sebagaimana Seharusnya Sebagai warga negara yang baik, teruatama kita wajib membayar pajak, baik pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, maupun berbagai jenis pajak dan retribusi yang ditetapkan pemerintah.

71. Gunakan Cara Legal Untuk Mengurangi Pajak Selain kebijakan dalam rangksa sunset policy, sebetulnya masih banyak jenis keringanan pajak yang lain. Misalnya diperbolehkan mengompensasikan kerugian tahun pertama ke tahun selanjutnya dan kenaikan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak)

72. Manfaatkan Bank Sebagai Konsultan Gratis Bank memiliki alasan-alasan tersendiri untuk menerima atau menolak permohonan kredit. Alasan-alasan tersebut tentu didasari dengan argumentasi. Dengarkan argumentasi tersebut dengan seksama. Perlakukan mereka sebagai konsultan (gratis) atas masukanmasukan dari mereka. Karena yang menganalisis adalah profesional pada bidangnya, dan notabene mampu mengambil jarakdari realitas sehari-hari, seringkali muncul komentar atau pendapat yang sangat tajam dan akurat.

73. Jangan Berspekulasi Dengan Uang Bisnis sesungguhnya penuh dengan spekulasi yang kadang-kadang bagi orang awam terkesan rumit. Jangan sembarangan berspekulasi kalau sudah menyangkut uang. Kalau raguragu menyikapi peluang, lakukanlah lebih dulu aktivitas-aktivitas yang tidak

mempertaruhkan uang. Apalagi uang dalam jumlah besar.

74. Asuransi, Asuransi, Asuransi Hidup selalu penuh resiko. Dunia usaha juga demikian. Resiko kecelakaan kerja adalah yang wajib diasuransikan. Dengan asuransi, resiko jadi bisa dihitung dan dimasukkan ke dalamlaporan rugi laba.

BAGIAN 6 MENGELOLA SDM

75. Kembangkan Kemampuan Membaca Karakter Orang Sebagai praktisi usaha, kita dihadapkan kepada hubungan antarmanusia setiap saat. Kita harus menjaga agar konsumen tetap merasa nyaman menjadi konsumn kita. Kemampuan membaca kaakter orang dapat dipelajari. Bila kita mampu membaca sifat dan watak orang secara akurat, kita bisa menghindari konflik-konflik yang tidak perlu di kemudian hari.

76. Rekrutlah dengan Benar Usaha kecil sering terjebak pada metode rekrutmen yang asal-asalan. Itulah sebabnya, karyawan-karyawan yang diambil pada umumnya adalah saudara, teman, atau bahkan kenalan saudara. Kadang-kadang, seseorang dimasukkan bekerja tanpa kompensasi sama sekali. Tentu saja hal ini bertentangan dengan perencanaan strategis perusahaan. Jadi, rekrutlah dengan benar, pakailah metode rekrutmen yang benar, dan buatlah manajemen sumberdaya manusia yang benar.

77. Temukan Keseimbangan Kepentingan Upayakan untuk menciptakan dan menjaga keseimbanganantara kepentingan perusahaan dan karyawan. Bagaimanapun, karyawan adalah mitra perusahaan. Kalau kedua pihak dalam keadaan win win solution, maka kelanggengan perusahaan akan terjaga.

78. Kenali Plus Minus Setiap Orang Seorang pebisnis harus mampu mengenali kelebihan dan kekurangan crew-nya. Maksimalkan kelebihan dari orang tersebut, sembari terus mengurangi kekurangannya, dengan cara berpikir seperti ini, kita bisa melihat lebih obyektif dan terhindar dari like and dislike.

79. Biarkan Karyawan Menggajij Diri Sendiri Jumlah karyawan harus sebanding dengan pertumbuhan omzet usaha. Ada batas omzet minimal perkaryawan yang harus dihitung oleh pengelola. Ini berarti, produktivitas karyawan harus dijaga pada titik yang tetap tinggi. Dengan kata lain, biarkan karyawan menggaji diri sendiri dengan produktivitas yang mereka kerjakan.

80. Pahami Cara Memotivasi Pahamilah cara-cara memotivasi karyawan. Caranya adalah dengan mengetahui apa yang ada di benak mereka, untuk saat ini maupun dalam jangka panjang ke depan, setiap orang itu spesifik, gunakan pendekatan yang berbeda untuk orang-orang yang berbeda.

81. Bangunlah Corporate Culture Corporate culture adalah nilai-nilai yang ada di dalam satu perusahaan. Nilai-nilai itu tercermin dari persepsi, sikap, dan perilaku orang-orang yang hidup di dalam perusahaan tersebut. Karena itu, sangat penting untuk membangun karakter setiap orang kunci di dalam perushaan.

82. Percayai Bawahan Kelemahan seorang enterpreneur pemula adalah sulit mempercayai orang lain, terutama bawahan. Kalau kita mampu lebih mempercayai bawahan, kita bisa mendapatkan hal-hal yang lebih baik. Bahkan, bukan tidak mungkin seorang bawahan mampu mengambil keputusan sama baiknya, tau bahkan lebih baik dari bosnya.

83. Bentuklah Kader Ketika bisnis berkembang, keberadaan kader jelas sangat diperlukan. Dengan sistem kaderisasi yang baik, maka akan muncul tim yang solid dan tangguh. Akumulasi pengetahuan dan pengalaman yang terjadi dalam tim itu akan sangat berguna dalam jangka panjang ke depan, ketika perusahaan menghadapai tantangan demi tantangan.

84. Berbagi Keberhasilan Kesuksesan adalah momen terindah dalam sebuah aktivitas bisnis usaha. Kita perlu membagi momen keberhasilan tersebut dengan berbagai pihak, termasuk karyawan. Gunakan sebagai sarana untuk meningkatkan motivasi karyawan. Sehingga di masa mendatang, mereka akan lebih tinggi lagi semangatnya dalam mengatasi persoalan-persoalan yang akan muncul.

85. Terapkan Sistem Reward dan Punishment Ketegasan sikap seorang pemimpin akan diperhatikan oleh seluruh bawahannya. Pemimpin yang tegas dan adil akan membuat bawahannya segan. Reward and punishment adalah pilihan yang paling adil untuk merespons apa yang akan dicapai karywan. Gunakan

pemberian reward sebagai momentum meningkatkan motivasi. Gunakan pemberian sanksi atau punishment sebagai momentum untuk memperbaiki.

86. Hindari Like and Dislike Seorang pemimpin harus bertindak obyektif dan adil. Hindari mengambil keputusan yang didasarkan kepada perasaan suka atau tidak suka (like and dislike). Like and dislike dapat muncul karena seorang pemimpin terlalu mempercayai informasi dari satu sumber. Menghadapi situasi seperti ini, pertimbangkan dulu segalanya dengan jernih. Kumpulkan informasisebanyak-banyaknya. Kemudian ambillah keputusan secara adil dan obyektif.

87. Ganjarlah Loyalitas dengan Baik Dalam situasi tertentu, seorang karyawan yang biasa yang loyal akan jauh lebih bernilai (valuable) dibandingkan karyawan yang ahli, tapi tidak loyal. Ganjarlah loyalitas karyawan dengan reward yang layak. Merekalah teman anda saat anda menghadapi kesulitan besar dalam dunia bisnis.

88. Gunakan Tenaga Pprofesional sebagai Eksekutif Pada tingkatan tertentu, waktu kita sudah tidak cukup untuk mengurus pengelolaan perusahaan sehari-hari. Biasanya enterpreneur tidak menyadari kapan waktu yang tepat untuk menyerahkan pengelolaan usaha kepada tenaga profesional sebagai eksekutif. Akibatnya, ketika sudah waktunya perusahaan melakukan ekspansi, menjadi batal karena pengelola yang keasyikan sendiri dengan masalah operasional sehari-hari.

BAGIAN 7 KONSOLIDASI dan EKSPANSI

89. Jaga Keseimbangan Cash Flow vs Pertumbuhan Yang terpenting adalah menjaga keseimbangan agar pertumbuhan yang ingin dicapai tetap masih dalam jangkauan keuangan yang ada. Sehingga perusahaan tidak terjebak dalam masalah keuangan atau krisis likuiditas.

90. Pahami Pola Pertumbuhan Sebaiknya kita memahami pola-pola pertumbuhan perusahaankita. Sulitnya menaikan penjualan mungkin disebabkan oleh hambatan-hambatan yang bersifatstruktural dalam perusahaan. Mungkin juga disebabkan oleh situasi pasar yang tidak kondusif. Intinya, kita harus memahami pola pertumbuhan perusahaan kita, dan mampu mengenali sungguhsungguh apa penyebabnya.

91. Sikapi Kemunduran atau Kerugian secara Positif Jangan bersikap reaktif menghadapi kemunduran. Kemampuan menyikapi

kemunduran atau kerugian secara positif sangatlah penting untuk membalikkan situasi. Berfikirlah positif, terus mencari peluangnya, dan jangan pernah berhenti berusaha.

92. Sikapi Petumbuhan secara Kritis Pertumbuhan yang terukur itu baik. Artinya, pertumbuhan yang ditopang dengan keberlangsungan pasar, modal kerja yang cukup, potensi pasar yang memadai, serta manajemen yang baik. Pertumbuhan jelas sangat bermanfaat. Tanpa pertumbuhan, perusahaan tidak bisa besar. Pertumbuhan yang tak terkendali itu bisa membawa perusahaan ke jurang kehancuran. Bahaya pertumbuhan bagi usaha adalah : cashflow, tidak efisien, kadang-kadang harus menyuntikan modal baru, ujung-ujungnya uang bisa meningkat tajam.

93. Investasikan Surplus dengan Benar Ysaha yang berjalan baik biasanya menghasilkan laba atau surplus. Agar perusahaan tetap tumbuh berkembang, sebaiknya surplus atau laba diinvestasikan ulang sehingga menjadi lebih produktif. Bentuk-bentuk investasi antara lain deposito, properti, saham, emas, dan lain-lain. Bisa juga untuk membuka usaha di bidang lain.

94. Berani Rugi dalam Jangka Pendek Tidak semua kerugian itu buruk. Kadang-kadang ada kerugian yang bersifat temporer atau sementara, tetapi ada prospek keuntungan dalam jangka yang lebih panjang. Kerugian itu lebiih menyerupai mismatch keuangan jangka pendek jika bisa ditanggulangi maka perusahaan akan eksis sehingga prospek laba jangka panjang bisa didapat.

95. Jangan Tertipu Tampilan Fisik Rapor seorang pengusaha bukanlah mobil jenis apa yang dia pakai. Melainkan laporan keuangannya, dan analisis atas laporan keuangannya. Hal lain yang lebih penting adalah karakter dari pengusaha itu sendiri.

96. Jangan Serakah Seorang enterpreneur memang sebaiknya menghindari keserakahan. Sebab

keserakahan adalah nafsu yang bisa membwa ke jurang kehancuran. Ekspansi yang dilandasi motif keserakahan akan lebih beresiko dibandingkan ekspansi yang dilakukan dengan oenuh perhitungan.

97. Berhati-Hatilah dalam Ekspansi Kalau akan melakukan ekspansi, bangunlah strategic link-age secara rapi. Buatlah unit-unit usaha kedalam sebuah kelompok yang sinergis. Mereka harus saling memperkuat. Mereka harus saling memberi nilai lebih. Sehingga kelompok usaha yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, bukannya justru menjadi lebih rapuh.

98. Buatlah Database Database adalah rahasia dari sebuah kesuksesan. Banyak yang bisa kita lakukan dengan database ini. Suatu saat bila kita memiliki produk baru, kita dapat menawarkannya lagi kepada pelanggan lama. Database juga berguna membaca karakter target pasar yang kita tuju.

99. Jaga Ritme dan Konsistensi Konsistensi adalah hal penting yang harus dijaga setiap pengusaha. Yang diperlukan adalah konsisten dalam jangka panjang. Menjaga ritme adalah hal yang penting.

100. Evaluasi Setiap Saat Kita harus melakukan evaluasi setiap saat. Tapi evaluasi yang dilakukan hendaknya menggunakan metode yang benar. Sehingga evaluasi bisa efektif dan terukur. Pada umumnya, metoda SWOT bisa digunakan sebagai perangkat evaluasi standar. Adapun unsurunsur dari SWOT adalah: Strength (internal) Weakness (internal) Opportunity (eksternal) Threat (eksternal)

101. Asah Gergaji dan Kendalikan Ego Pengusaha sukses punya kebiasaan buruk berupa terlalu puas dengan dirinya sendiri. Bila ego terlalu besar, kit ajadi sulit menerim pendapat dari orang lain. Bila ego terlalu besar, kita sulit belajar jadi lebih baik lagi. Mestinya, seiring datangnya keberhasilan bisnis, kita menjadi semakin bijak ddan hati-hati. Kita jadi semakin open mind. Kita jadi semakin ahli menyerap pendapat orang lain, menyaringnya, dan memodifikasinya sehingga menjadi lebih bemanfaat. Semakin sukses kita berbisnis, semakin matang dan dewasa diri kita sebagai manusia.

101 TIPS KILAT BUKA USAHA LANGSUNG MERAIH LABA


Oleh : William Tanuwidjaja Tahun Terbit : 2010

Nama : Lupita Ayu Prawesti NIM : P17331110007 Kelas : 2A

Anda mungkin juga menyukai