Pada prinsipnya transportasi bahan gas (compresible fluid) mirip dengan tranportasi bahan cair (incompresible fluid).
Perbedaan yang mendasar adalah: Gas memiliki kerapatan (densitas) yang jauh lebih kecil dibanding cairan, atau Gas memiliki volum spesifik yang jauh lebih besar. Gas memiliki viskositas yang jauh lebih kecil dibanding cairan.
Sebagai akibatnya untuk aliran massa dan beda tekanan yang sama, dibandingkan transportasi bahan cair, alat tranportasi gas akan: Memiliki dimensi yang lebih besar.
Membutuhkan alat penggerak dengan kecepatan dan power yang lebih besar. Jauh lebih mahal. Membutuhkan perawatan yang lebih intensif.
1
2
mVdP + mv dv + (mgz ) = w lw
1
(energi/waktu)..SI (energi/waktu)..British
mVdP +
mv mgz ) = w lw dv + ( gc gc
VdP +
1
v dv + ( gz ) = w lw
(energi/massa/waktu)
VdP +
1
1 2
v dv + ( gz ) = w
2
f v2 dL 2D
2 1
VdP +
1
G V dV + ( gz ) = w
f G 2V 2 dL 2D
G : kecepatan aliran massa / luas tampang [=] massa/luas/waktu G nilainya tetap sepanjang pipa dengan luas penampang tetap
VdP +
1 2 1
G V dV + ( gz ) = w
2 2
f G 2V 2 dL 2D
VdP =
2 1
f G 2V 2 dL 2D
dP f G2L = V 2D
3
zRT V = PM
PM f G2L dP = zRT 2D
P dapat ditentukan
VdP +
1
G V dV + ( gz ) = w
2
f G 2V 2 dL 2D
(energi/massa/waktu)
Dalam kerja kompresi yang dominan adalah untuk menaikkan tekanan. Energi potensial karena elevasi, energi kinetik dan energi hilang karena friksi sering kali diabaikan.
( w) = VdP
1
PV =
zmRT M
V =
zRT PM
Sehingga,
( w) =
P2
P 1
zRT dP PM
Bila tekanan dekat dengan atmosferis dan kenaikan suhu dan tekanan
tidak significant (< 15 kPa),
( w) =
( w) =
( P2 P ) 1
m P
( w) =
P2
P 1
zRT dP PM
P2 P = (V1 V2 ) n 1 T2 T1 = (V1 V2 ) n 1
T2 T1 = (V1 V2 ) n 1
P2 P = (T2 T1 ) n / n1 1
Beberapa proses penekanan yang mungkin:
Proses isotermal (n=1) Internal energy dari sistem ditransfer ke lingkungan sebagai panas dengan laju yang sama dengan laju penambahannya akibat kerja penekanan. Contoh: ada cukup luas transfer panas, atau proses penekanan yang dilengkapi pendinginan.
zRT ( w) = M
P2
P 1
dP P
zRT ( w) = ln( P2 P ) 1 M
Proses isentropik / adiabatis reversibel (n=k) Tidak ada energy yang ditransfer ke / dari lingkungan . Semua kerja yang ada digunakan untuk menaikkan internal energy. Contoh: alat diisolasi dengan sempurna.
( w) =
( w) =
P2
P 1
zRT dP PM
( k 1) / k P2
P P = (T T1 ) k / k 1 1
1 dP P
T T1 = ( P P ) 1
k 1/ k
P zR T1 M P1 P 1
P ( k 1) / k zRT1k ( w) = 2 1 M (k 1) P 1
(P2/P1) disebut compression ratio. k disebut specific heat ratio = Cp/Cv utk udara k 1.4
Proses politropik ( 1 < n < k) Kondisi penekanan berada di antara kompresi isotermal dan adiabatis.
P ( n1) / n zRT1n 2 1 ( w) = M (n 1) P 1
Pada prinsipnya, penggerak gas (gas mover) dapat dikelompokan berdasarkan tekanan operasinya.
1. Fan Alat ini bekerja pada tekanan sekitar atmosferis untuk kenaikan tekanan tidak lebih dari 0.4 psi dan flowrate yang besar. Karenanya, kerja untuk menaikkan dapat dihitung berdasarkan nilai ratarata input dan output.
( w) = ( w) =
( P2 P ) 1
m P
10
11
2. Blower Digunakan untuk mengalirkan gas dengan faktor kompresi (P2/P1) lebih rendah 1,4 untuk tiap blower dengan kenaikan tekanan mencapai 4 psi. Pada umumnya jenis blower dapat dikelompokan: centrifugal (turbo) axial blower dan rotary positive-displacement blower. Untuk sentrifugal axial blower, tekanan keluar dapat mencapai 7 bar, sementara untuk rotary positive displacement 8 bar. Jenis blower sentrifugal dan axial mirip dengan fan.
12
Kompresor Untuk tekanan keluar (P2) dan faktor kompresi (P2/P1) yang besar umumnya digunakan kompresor. Kenaikan tekanan dapat mencapai 4 psi sampai 60.000 psi.
Prinsip kerja kompresor mirip dengan prinsip kerja pompa yang bersesuaian.
13
14
15
16
17
18