Oleh : ROMI ASDI YENI PURNAMASARI ERNI D.F SIMBOLON PUTRI HUTAMI I11105032 I11106008 I11106019 I11106048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2012
Judul Penelitian
HUBUNGAN ANTARA KUNJUNGAN ASUHAN ANTENATAL DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI UPK PUSKESMAS BANJAR SERASAN PONTIANAK PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2011
Intisari
Latar Belakang Angka kematian ibu di Indonesia tahun 2010 mencapai 210 orang per 100.000 kelahiran. Anemia merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian ibu hamil. Kunjungan asuhan antenatal yang lengkap berperan penting dalam upaya pencegahan, karena dapat mendeteksi secara dini kelainan atau penyakit pada ibu seperti anemia. Tujuan Mengetahui hubungan antara kelengkapan kunjungan asuhan antenatal terhadap kejadian anemia dalam kehamilan di Poli Kesehatan Ibu dan Anak UPK Puskesmas Banjar Serasan Pontianak periode 1 Januari-31 Desember 2011. Metode Penelitian ini dilakukan secara analitik retrospektif dengan desain studi kasus-kontrol. Kelompok kasus adalah ibu hamil yang mengalami anemia, sedangkan ibu hamil yang tidak mengalami anemia sebagai kelompok kontrol. Masing-masing kelompok berjumlah 60 orang yang diuji menggunakan uji chi square program SPSS 17.
Intisari2
Hasil Hasil penelitian diperoleh nilai significancy (p) sebesar 0,028 (p<0,05), artinya terdapat hubungan antara kelengkapan kunjungan asuhan antenatal dengan kejadian anemia dalam kehamilan. Nilai odds ratio (OR) sebesar 2,3; artinya risiko kejadian anemia pada ibu hamil yang melakukan kunjungan asuhan antenatal yang tidak lengkap 2,3 kali lebih besar daripada ibu hamil yang melakukan kunjungan asuhan antenatal yang lengkap. Kesimpulan Kunjungan asuhan antenatal yang tidak lengkap merupakan faktor risiko kejadian anemia dalam kehamilan. Kata kunci: anemia dalam kehamilan, kunjungan asuhan antenatal, UPK Puskesmas Banjar Serasan Pontianak.
BAB I
PENDAHULUAN
Click to edit Master subtitle style
Latar Belakang
Data WHO tahun 2010 : Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 210 per 100.000 kelahiran hidup. Asia Tenggara menduduki peringkat keempat setelah Afrika sub-saharan, Asia Selatan dan Oceania. AKI di Indonesia tahun 2007 : 228 per 100.000 kelahiran.1 AKI di Indonesia tahun 2010 : 220 per 100.000 kelahiran hidup.1 AKI di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2007 : 228 per 100.000 kelahiran hidup. 2
Latar Belakang2
Kematian ibu : kematian langsung dan tidak langsung.3 Data BKKBN tahun 2010 :
Anemia menjadi penyulit bagi ibu terutama resiko terjadinya perdarahan 3. Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001, prevalensi anemia pada ibu hamil adalah sebesar 40%.5
Latar Belakang3
WHO mengemukakan pemeriksaan antenatal merupakan faktor terpenting dalam pemeriksaan kesehatan ibu dan anak di berbagai negara. kunjungan asuhan antenatal yang lengkap mempunyai peranan penting dalam upaya pencegahan, untuk mendeteksi secara dini anemia dalam kehamilan.6
Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara kunjungan asuhan antenatal dengan kejadian anemia dalam kehamilan?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara kunjungan asuhan antenatal dengan kejadian anemia dalam kehamilan.
Tujuan Penelitian2
Tujuan Khusus
1.
2.
Mengetahui jumlah kasus anemia dalam kehamilan di UPK Puskesmas Banjar Serasan periode 1 Januari-31 Desember 2011. Mengetahui jumlah kasus anemia dalam kehamilan dengan asuhan antenatal yang lengkap dan tidak lengkap di UPK Puskesmas Banjar Serasan periode 1 Januari-31 Desember 2011.
Manfaat Penelitian
Memberikan informasi mengenai kejadian anemia dalam kehamilan di UPK Puskesmas Banjar Serasan periode 1 Januari-31 Desember 2011 serta hubungannya dengan kunjungan asuhan antenatal.
Manfaat Penelitian2
Memperluas pengetahuan di bidang ilmu penyakit kandungan dan kebidanan khususnya mengenai anemia dalam kehamilan dan ikut berperan memajukan bidang penelitian tingkat fakultas.
Manfaat Penelitian3
Bagi Peneliti Menambah pengetahuan di bidang ilmu kesehatan dan komunitas terutama peran asuhan antenatal dalam mencegah kejadian anemia dalam kehamilan di Puskesmas. Menambah pengetahuan mengenai tata cara melakukan penelitian kasus kontrol.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Anemia dalam kehamilan : kondisi ibu dengan kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr/dl pada trimester II.3,8 Anemia : kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. 7
Etiologi
Umumnya anemia disebabkan oleh defisiensi zatzat nutrisi, kehilangan darah saat persalinan yang lalu, dan penyakitpenyakit kronik8,15. Dalam kehamilan penurunan kadar hemoglobin yang dijumpai selama kehamilan disebabkan oleh karena dalam kehamilan keperluan zat makanan bertambah dan terjadinya perubahan-perubahan dalam darah.
memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya Komplikasi yang dapat terjadi pada neonatus yaitu prematur, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia intrapartum sampai kematian, apgar skor rendah, gawat janin.22,23
Pencegahan anemia pada ibu hamil : meningkatkan konsumsi zat besi dari makanan, sumber zat besi dalam diet : daging dan hati, ikan dan daging unggas Sumber besi non heme : kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau, umbi-umbian, dan buah-buahan. 3,20
Penanganan anemia defisiensi besi dengan preparat besi yang diminum (oral) atau dapat secara suntikan (parenteral). Terapi oral : pemberian preparat besi fero sulfat, fero gluconat, atau Na-fero bisitrat. WHO menganjurkan pil besi dengan dosis 100 mg/ hari. preparat parenteral : ferum dextran 1000 mg (20 ml) intravena atau 210 ml im
ASUHAN ANTENATAL
Click to edit Master subtitle style
Asuhan antenatal adalah pemeriksaan yang sistematik dan teliti pada ibu hamil, pada perkembangan/pertumbuhan janin dalam kandungannya serta penanganan ibu hamil dan bayinya saat dilahirkan dalam kondisi terbaik.25
Hingga usia kehamilan 28 minggu : setiap empat minggu. Usia kehamilan 28-36 minggu : setiap dua minggu. Usia kehamilan 36 minggu keatas : setiap minggu sekali.
Minimal dilakukan sekali kunjungan antenatal hingga usia kehamilan 28 minggu. Sekali kunjungan antenatal selama kehamilan 28-36 minggu. Sebanyak dua kali kunjungan antenatal pada usia kehamilan diatas 36 minggu.29
HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN Click to edit Master subtitle style ASUHAN ANTENATAL
Jenis pelayanan kesehatan yang harus dilakukan oleh ibu hamil : kunjungan asuhan antenatal.26 Upaya untuk melakukan deteksi dini kehamilan berisiko sehingga dapat segera dilakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi kehamilan berisiko tersebut.26 Salah satu kehamilan beresiko yang dapat dideteksi adalah anemia dalam kehamilan.
Hipotesis Penelitian
Ibu hamil yang melakukan kunjungan asuhan antenatal yang lengkap memiliki risiko kejadian anemia dalam kehamilan lebih rendah dibandingkan ibu hamil yang melakukan kunjungan asuhan antenatal tidak lengkap.
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan case-control dengan menggunakan data rekam medik ibu hamil di UPK Puskesmas Banjar Serasan Pontianak periode 1 Januari31 Desember 2011.
Alur Penelitian
Sampel akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kasus dan kelompok kontrol sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi masing-masing kelompok. Kelompok kasus adalah ibu hamil yang mengalami anemia sedangkan ibu hamil yang tidak mengalami anemia sebagai kelompok kontrol.
Kelompok Kasus
Kriteria Inklusi
Usia kehamilan trimester III. Ibu hamil yang mengalami anemia berdasarkan pemeriksaan hemoglobin menggunakan Tes Sahli seperti yang tercatat dalam data rekam medik. Nilai hemoglobin yang digunakan untuk menentukan ibu hamil yang mengalami anemia adalah nilai hemoglobin yang diperiksa pada kunjungan asuhan antenatal pada usia kehamilan trimester III. Ibu hamil dengan anemia yang melakukan kunjungan asuhan antenatal yang lengkap dan
Kriteria Eksklusi
Usia kehamilan trimester I dan II. Data rekam medis pasien tidak lengkap.
Kelompok Kontrol
Kriteria Inklusi
Usia kehamilan trimester III. Ibu hamil yang tidak mengalami anemia berdasarkan pemeriksaan hemoglobin menggunakan Tes Sahli seperti yang tercatat dalam data rekam medik. Nilai hemoglobin yang digunakan untuk menentukan ibu hamil tidak mengalami anemia adalah nilai hemoglobin yang diperiksa pada kunjungan asuhan antenatal usia kehamilan trimester III. Ibu hamil yang tidak mengalami anemia yang melakukan kunjungan asuhan antenatal yang
Kriteria Eksklusi
Usia kehamilan trimester I dan II. Data rekam medis pasien tidak lengkap.
Tidak berdasarkan peluang (non-probability sampling) dengan teknik consecutive sampling untuk kelompok kasus Berdasarkan peluang (probability sampling) dengan teknik systematic sampling untuk kelompok kontrol. Perbandingan 1:1.
Variabel Penelitian
Variabel terikat : ibu hamil yang mengalami anemia. Variabel bebas : status kunjungan asuhan antenatal ibu hamil.
Definisi Operasional
Asuhan Antenatal Ibu hamil dikategorikan melakukan kunjungan asuhan antenatal yang lengkap adalah jika melakukan kunjungan asuhan antenatal yang lengkap pada usia kehamilan trimester III (29-42 minggu) saat terdeteksi mengalami anemia. Standar yang ditetapkan:29
Minimal 2 kali kunjungan pada usia kehamilan 2936 minggu Minimal 4 kali kunjungan pada usia kehamilan 3742 minggu.
Definisi Operasional2
Anemia Pada Ibu Hamil Pada penelitian ini yang dimaksud anemia pada ibu hamil adalah ibu hamil yang mengalami anemia berdasarkan pemeriksaan hemoglobin dengan tes Sahli di UPK Puskesmas Banjar Serasan seperti yang tercatat di rekam medis pasien. Ibu hamil yang mengalami anemia merupakan variabel kategorik dengan skala ukur nominal.
Definisi Operasional3
Ibu Hamil Tanpa Anemia Pada penelitian ini yang dimaksud dengan ibu hamil yang tidak mengalami anemia adalah ibu hamil dengan nilai hemoglobin yang normal untuk ibu hamil usia kehamilan trimester III berdasarkan pemeriksaan Tes Sahli seperti yang tercatat di rekam medis pasien. Ibu hamil yang tidak mengalami anemia merupakan variabel kategorik dengan
Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari bagian rekam medik pasien yang melakukan kunjungan asuhan antenatal di Poli KIA UPK Puskesmas Banjar Serasan Pontianak periode 1 Januari 31 Desember 2011.
Uji Fisher digunakan sebagai alternatif uji Chi-square, jika syarat untuk uji Chisquare tidak terpenuhi.38
Etika Penelitian
Pada penelitian ini, data diperoleh dari data rekam medik pasien di bagian KIA UPK Puskemas Banjar Serasan Pontianak yang aspek kerahasiaannya merupakan hal penting dalam penelitian. Peneliti akan meminta izin kepada pihak puskesmas untuk melihat data rekam medik pasien. Setiap data yang diperoleh akan dirahasiakan oleh peneliti.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Anemia (n=141)
usia termuda : 18 tahun usia tertua : 38 tahun Mean : 28,07 tahun Median : 27,5 tahun Modus : 26 tahun. uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai 0,064
usia termuda : 16 tahun usia tertua : 43 tahun Mean : 28,67 tahun Median : 28 tahun Modus : 25 tahun. uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai 0,200
Penelitian Subarda at al tahun 2011 : usia tersering terjadinya anemia pada ibu hamil terletak pada tentang usia 21-35 tahun (78,7%)40. Penelitian Fika di Jawa Barat : usia tersering terjadinya anemia pada ibu hamil yaitu pada rentang usia 25-35 tahun (64,4%)42
Pasien yang melakukan kunjungan ANC di UPK Puskesmas Banjar Serasan, banyak yang berusia 20-35 tahun. Penelitian Haniff di Malaysia : usia wanita hamil terbanyak yaitu pada usia antara 2030 tahun, usia wanita hamil dengan nilai Hb di bawah 10 g/dl terbanyak, berada pada usia 20-30 tahun43. Penelitian Mirzaie et al di Iran : usia wanita hamil terbanyak pada usia 20-39 tahun (62,7%)44.
Status Gravida
Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Status Gravida
Status Gravida Primigravida Multigravida Kasus Kontrol Total 28 33 61 32 27 59 60 60 120 Total
46,7%
53,3%
55%
45%
penelitian Amiruddin tahun 2004 : anemia dalam kehamilan tersering pada multigravida. penelitian Mirzaie et al di Iran : menunjukkan adanya hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan status gravida seorang ibu (p= 0,002)44.
ibu multigravida mempunyai risiko mengalami anemia dalam kehamilan pada kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi40,41. Kebutuhan zat besi akan meningkat pada masa kehamilan Kunjungan asuhan antenatal yang dilakukan secara rutin merupakan upaya untuk melakukan deteksi dini kehamilan berisiko
36,7%
63,3%
56,7%
43,3%
1 2-3 4 Jumlah
13 5 7 25
2 23 10 35
15 28 17 60
7 7 10 24
0 19 17 36
7 26 27 60
terdapat hubungan yang bermakna antara kunjungan asuhan antenatal dengan kejadian anemia dalam kehamilan. risiko kejadian anemia dalam kehamilan 2,3 kali lebih besar pada ibu hamil yang melakukan kunjungan asuhan antenatal yang tidak lengkap hubungan positif antara kunjungan asuhan antenatal dengan kejadian anemia dalam kehamilan
54,5% ibu belum melakukan kunjungan asuhan antenatal secara lengkap 66,7% ibu mengalami anemia dalam kehamilan ada hubungan yang signifikasi antara kelengkapan asuhan antenatal dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III
Keterbatasan Penelitian
Penilaian asuhan antenatal berdasarkan frekuensi kunjungan tanpa memperhatikan kualitas pelayanan antenatal yang mencakup 7 T disebabkan keterbatasan informasi yang terdapat pada data rekam medis. Penilaian asuhan antenatal tidak memperhatikan tingkat pendidikan, status ekonomi dan sarana kesehatan yang dapat mempengaruhi kunjungan asuhan antenatal yang dilakukan oleh ibu hamil disebabkan keterbatasan informasi yang terdapat pada data rekam medis.
Kesimpulan
Jumlah kasus anemia dalam kehamilan di UPK Puskesmas Banjar Serasan Pontianak periode 1 Januari-31 Desember 2011 adalah 141 kasus. Jumlah kasus anemia dalam kehamilan pada usia kehamilan trimester III di UPK Puskesmas Banjar Serasan Pontianak periode 1 Januari-31 Desember 2011 adalah 72 kasus.
Kesimpulan2
Jumlah kasus anemia dalam kehamilan dengan kunjungan asuhan antenatal yang lengkap di UPK Puskesmas Banjar Serasan Pontianak periode 1 Januari-31 Desember 2011 adalah 22 kasus (36,7%). Jumlah kasus anemia dalam kehamilan dengan kunjungan asuhan antenatal yang tidak lengkap di UPK Puskemas Banjar Serasan Pontianak periode 1 Januari-31 Desember 2011 adalah 38 kasus (63,3%).
Kesimpulan3
Kejadian anemia dalam kehamian pada ibu hamil yang melakukan kunjungan asuhan antenatal yang tidak lengkap lebih tinggi 26,7% daripada ibu hamil yang melakukan kunjungan asuhan antenatal yang lengkap. Kunjungan asuhan antenatal yang tidak lengkap merupakan faktor risiko kejadian anemia dalam kehamilan dengan nilai significancy 0,028 (p<0,05). Risiko kejadian anemia dalam kehamilan pada ibu hamil yang melakukan kunjungan
Saran
Bagi Tenaga Kesehatan Memberikan penyuluhan mengenai pentingnya kunjungan asuhan antenatal yang lengkap dan teratur kepada setiap wanita usia subur. Memberikan informasi mengenai faktorfaktor risiko anemia dalam kehamilan sehingga bisa dilakukan tindakan pencegahan.
Saran2
Memberikan informasi mengenai tanda dan gejala anemia dalam kehamilan pada ibu hamil saat melakukan kunjungan asuhan antenatal. Mengenali tanda-tanda dini terjadinya anemia dalam kehamilan pada ibu hamil sehingga dapat segera ditangani agar pencegahan penyulit dalam kehamilan akibat anemia dapat dilakukan.
Saran3
Bagi Ibu Hamil Memanfaatkan sarana kesehatan yang ada untuk pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Meningkatkan kesadaran untuk melakukan kunjungan asuhan antenatal yang lengkap dan teratur selama masa kehamilan.
Saran4
Bagi Keluarga Mendukung ibu hamil untuk melakukan kunjungan asuhan antenatal yang lengkap dan teratur selama masa kehamilan. Menyediakan transportasi untuk melakukan kunjungan asuhan antenatal di sarana kesehatan yang ada.
Saran5
Bagi Peneliti Lain Melakukan penelitian dengan desain studi yang lebih baik misalnya dengan studi kohort. Melakukan penelitian dengan memperhitungkan kualitas pelayanan antenatal, tidak hanya kunjungan asuhan antenatal.
DAFTAR PUSTAKA
1.
World Health Organization, UNICEF, UNFPA, The World Bank, 2012, Trends in maternal mortality: 1990 to 2010, http://whqlibdoc.who.int (25 Mei 2012). 2. Dinas Kesehatan Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat, Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2010 (KALBAR SEHAT 2013), http://dinkes.kalbarprov.go.id (25 Mei 2012). 3. Prawirohardjo S, 2011, Ilmu Kebidanan Edisi 6, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. 4. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2010, Setiap 3 Jam, 1 Orang Ibu Hamil Meninggal Dunia (serial online), http://bkkbn.com (25 Mei 2010) 5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia . 2001. Laporan Survei Kesehatan Rumah Tangga 2001 : Studi Tindak Lanjut Ibu Hamil. Jakarta : Depkes RI. 6. Anwar, M.C., 2005, Hubungan Kualitas Pemeriksaan Antenatal dengan Kematian Perinatal, Program Studi Epidemiologi Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang. (Tesis) 7. Varney H, 2006, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Jakarta : EGC 8. Depkes RI., 2009. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008, Jakarta : Depkes RI 9. Sin sin, 2008, Masa Kehamilan dan Persalinan, Jakarta : PT Alex Media Komputindo 10. Masrizal, 2007, Anemia Defisiensi besi, 2007 Jurnal Kesehatan Masyarakat, II (I), http://www.searchinpdf.com (23 Mei 2012). 11. Allen H., 2007, Anemia and Irron deficiency : Efect on pregnancy out come 2000 American Journal of clinical Nutritions.ol 71, No 5.1280S.1284s. Mei 2000, http ://www.ajcn.org/content/71/5/1280S.full (25 Mei 2012).
12. Saifudin, 2006, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal , Edisi I Cetakan Keempat, Jakarta ; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,2006. 13. Saspriyana, 2010, Anemia Ibu Hamil, Mengapa harus dicegah, http://dokterkade.wordpress.com (23 Mei 2012). 14. Kota Denpasar, 2008, Profil Kesehatan Kota Denpsar 2008. 15. Mochtar, 2004, Sinopsis Obstetri, Jakarta : EGC 16. Smith R John,evid Chelnow, Chief, D evid Chelnow, 2010, Management The Third Stage of Labor, Medscape reference , http://emedicine.medscape.com (23 Mei 2012). 17. Kusumah, 2009, Kadar Haemoglobin ibu hamil triwulan II-III dan Faktor factor Yang Mempengaruhinya di RSUP H Adamalik Medan (thesis). Sumatra.: Universitas Sumatra. 18. Amirudin, Wahyuddin, 2004, Studi Kasus Kontrol Ibu Anemia, 2007 Jurnal Medical UNHAS, http://med.unhas.ac.id (25 Mei 2012). 19. Djamilus, Herlina, 2008, Faktor Risiko Kejadian Anemia Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Bogor, Artikel , http://www. motekar.tk (24 Mei 2012). 20. Masrizal, 2007, Anemia Defisiensi besi, 2007 Jurnal Kesehatan Masyarakat, II (I), http://www.searchinpdf.com. (25 Mei 2012). 21. Gandasoebrata R, 2004, Penetapan Kadar Hemoglobin dalam buku Penuntun Laboratorium Klinik, Jakarta: Dian Rakyat. 22. Mansjoer A, 2008, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Acsulapius
23. Shafa, 2010, Anemia pada Ibu Hamil, http://drshafa.wordpress.com (25 Mei 2012) 24. Saspriyana, 2010, Anemia Ibu Hamil, Mengapa harus dicegah, http://dokterkade.wordpress.com (25 Mei 2012). 25. Hanafiah, T.M., 2006, Perawatan Antenatal dan Peranan Asam Folat dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Ibu Hamil dan Janin, Disampaikan dalam Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Medan: Universitas Sumatra Utara. 26. Sistiarani, C., 2008, Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Berisiko terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Universitas Dipenogoro, Semarang, (Tesis). 27. Peranginangin, H., 2006, Telaah Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care pada Sarana Kesehatan Ibu Hamil dalam Upaya Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Institut Pertanian Bogor, Jakarta, (Disertasi). 28. Hanretty, K.P., 2004, Obstetrics Illustrated 6th ed, Chruchill Livingstone, London. 29. Adriaansz G., 2008, Asuhan Antenatal, Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi, Jakarta. 30. Cunningham, F.G., Leveno K.J, Hauth J.C., Gilstrap L.C, Wenstrom K.D., 2006, Obstetric William. Ed ke-21, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 31. Dinas Kesehatan Kota Pontianak, 2011, Prosedur Tetap Antenatal Care (ANC). 32. Sastrawinata, U.S., 2006, Gambaran Epidemiologi Klinik Kehamilan Remaja di RS Imanuel Bandung, Fakultas Kedokteran Kristen Maranatha, Bandung. (Skripsi)
33. Fibriana, A.I., 2007, Faktor-Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kematian Maternal, Program Studi Magister Epidemiologi Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang. (Tesis) 34. Anwar, M.C., 2005, Hubungan Kualitas Pemeriksaan Antenatal dengan Kematian Perinatal, Program Studi Epidemiologi Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang. (Tesis) 35. Duhita F, 2008, Hubungan Keteraturan Antenatal Care (ANC) Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil DI Puskesmas Ngoresan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, http://digilib.uns.ac.id (26 Mei 2012). 36. Ismuningtias YY, 2011, Hubungan Frekuensi Antenatal Care Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil trimester III DI BPS NY. Heni Langensari Ungaran, http://perpusnwu.web.id (26 Mei 2012). 37. Dahlan, M.S., 2009, Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel, Ed ke-2, Salemba Medika, Jakarta. 38. Sastroasmoro, S., 1995, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Binarupa Aksara, Jakarta. 39. Dahlan, M.S., 2009, Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta. 40. Subarda, Hakimi M, Helmyati S, Pelayanan antenatal care dalam pengelolaan anemia berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil minum tablet besi. Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol. 8, No. 1, Juli 2011: 7-13. http://jurnal.pdii.lipi.go.id (25 Mei 2012).
41. Fahriansjah F.,W , 2009, Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia Di Rumah Sakit Bersalin Siti Khadijah IV Makassar Periode Januari-Desember 2008, http://asramamedicafkunhas.blogspot.com (25 Mei 2012). 42. Tristiyanti, Wara F., 2006, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Anemia pada Ibu Hamil di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. (Skripsi) 43. Haniff, Jamaiyah, et al., 2007, Anemia in pregnancy in Malaysia, Asia Pac J Clin Nutr 2007;16 (3):527-536. 44. Mirzaie, Fatemeh, et al., 2010, Prevalence of anemia risk factors in pregnant women in Kerman, Iran, Iranian Journal of Reproductive Medicine Vol.8. No.2. pp: 66-69.
Lampiran 3. Tampilan Analisis Uji Distribusi Data dengan KolmogorovSmirnov Test Menggunakan Program SPSS 17 Click to edit Master subtitle style
Terima Kasih
Click to edit Master subtitle style