Anda di halaman 1dari 5

A. PROTEKSI NON IMUN (BARIER ANATOMIK) SuperSilia Silia Palpebra Air mata B.

a B. PROTEKSI IMUN : Sistem lakrimalis Tear film Konjungtiva Sklera Bilik mata depan, Uvea anterior dan Vitreus Retina dan Koroid SISTEM LAKRIMASI Proteksi imun untuk mucosal surface termasuk permukaan okuler adalah Mucosa-Associated Lymphoid Tissue(MALT) . MALT terbentuk oleh adanya interkoneksi dari daerah mukosa yang memberikan gambaran imunologis spesifik tertentu yaitu terdapat banyak APC. Salah satu fungsi utama MALT adalah untuk menciptakan keseimbangan antara imunitas dan toleransi untuk mencegah kerusakan jaringan mukosa. Mempertahankan keseimbangan proteksi imun melawan antigen non pathogen permukaan mukosa. Jaringan limfoid difus pada permukaan glandula lakrimal, duktus lakrimal, konjungtiva (conjunctival associated lymphoid tissue atau CALT) dan berlanjut infeksi mikroba &

sampai kanalikulus serta sistem drainase lakrimal (lacrimal drainade-associated lymphoid tissue atau LDALT) Eye-Associated Lymphoid Tissue (EALT) EALT merupakan kumpulan sel-sel limfoid yang terletak pada epitel permukaan mukosa. Sel-sel ini menghasilkan antigen dan mampu menginduksi terjadinya respon imun seluler maupun humoral. Kelenjar lakrimalis merupakan penghasil IgA terbesar .

TEAR FILM Air mata membentuk lapisan tipis setebal 7-10 mikrometer Fungsi : Membuat kornea menjadi optik yang licin Membasahi dan melindungi permukaan epitel kornea dan konjungtiva Menghambat pertumbuhan mikroorganisme Menyediakan subtansi nutrien bagi kornea Lapisan Air Mata : Lapisan superfisial : film Lipid monomolecular -> dari kelenjar

meibom. Lapisan ini menghambat penguapan dan membentuk sawar kedap air saat palpebra ditutup. Lapisan akueosa tengah : dihasilkan oleh kelenjar lakrimal mayor dan

minor ; mengandung subtansi larut air ( garam dan protein) Lapisan muninosa dalam : terdiri atas glikoprotein dan melapisi sl-sel epitel kornea & konjungtiva.

Air mata mengandung : histamin, triptase, leukotrin dan prostaglandin dari sel mast

Pada lapisan mukus yang diproduksi oleh sel goblet dan sel epitel konjungtiva, glikocalyx yang disintesis epitel kornea membantu perlekatan lapisan mukus sehingga berhubungan dengan imunoglobulin pada lapisan akuos

Pada lapisan akuos banyak mengandung : Laktoferin Lisozim : bakteriostatik dan bakterisidal. : efektif dalam menghancurkan dinding sel bakteri gram positif. -lisin :memiliki kemampuan dalam merusak dinding sel

mikroorganisme. KONJUNGTIVA Konjungtiva tervaskularisasi dengan baik dan memiliki sistem drainase limfe yang baik ke limfonodi preaurikularis dansubmandibularis. Jaringan ini mengandung banyak sel Langerhans, sel dendritik dan makrofag yang berperan sebagai Antigen Presenting Cell (APC) yang potensial. Substansia propria mengandung sel-sel imun dari bone marrow yang akan membentuk sistem imun mukosa pada konjungtiva yang disebutConjunctiva Associated Limphoied Tissue (CALT). Pada substansia propria terdapat neutrofil, limfosit, IgA, IgG, sel dendrite dan sel mast. SKLERA Dalam keadaan normal sklera hanya sedikit mengandung sel-sel limfosit, makrofag dan neutrofil.

Namun sebagai respon imun saat terjadi inflamasi pada sklera, sel-sel imun tersebut memasuki sklera melalui pembuluh darah episklera dan pembuluh darah koroid

BILIK MATA DEPAN Berisi cairan humor akuos yang bersirkulasi menyediakan medium untuk komunikasi interseluler antara sitokin, sel imun dan sel pejamu dari iris, badan siliar dan endotel kornea. Humor akuos mengandung campuran kompleks dari faktor-faktor biologis, seperti sitokin, neuropeptida, dan inhibitor komplemen Terdapat blood aquous barrier yakni Tight junction antara epitel nonpigmen memberikan barier yang lebih eksklusif yang dapat mencegah makromolekul interstisiel menembus secara langsung melalui badan silier ke humor akuos. UVEA Uvea banyak mengandung komponen seluler dari sistem imun termasuk makrofag, sel mast, limfosit dan sel plasma. Iris dan badan siliar mengandung banyak makrofag dan sel dendritik yang berperan sebagai APC ataupun sebagai sel efektor. VITREUS Gel vitreus dapat mengikat protein dan berfungsi sebagai depot antigen. Gel vitreus secara elektrostatik dapat mengikat substansi protein bermuatan dan mungkin kemudian berperan sebagai depot antigen dan substrat untuk adhesi sel leukosit. RETINA DAN KOROID Sirkulasi retina menunjukkan adanya blood retinal barrier pada tight junction antara sel endotel pembuluh darah.

Pembuluh limfe tidak didapatkan pada retina dan koroid APC ditemukan dalam konsentrasi yang tinggi. Mikroglia (derifatmonosit) pada retina memiliki peran dalam menerima stimulus antigenik, dapat mengadakan perubahan fisik dan bermigrasi sebagai respon terhadap berbagai stimuli.

Anda mungkin juga menyukai