Anda di halaman 1dari 14

ANGGARAN DASAR FORUM KOMUNIKASI UNIT KEGIATAN MAHASISWA ANTI NAPZA (NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA & ZAT ADIKTIF) SE-KOTA

SEMARANG

MUQADIMAH Mahasiswa Indonesia merupakan salah satu dari eksponen generasi penerus bangsa pengisi pembangunan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu mahasiswa Indonesia harus dapat memposisikan dan mengkodisikan dirinya secara konstruktif dan positif dalam setiap langkah dan geraknya serta aktualisasi dirinya menuju terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berilmu pengetahuan tinggi yang berjiwa Pancasila. Maka dalam hal ini, mahasiswa Indonesia harus menjaga jati dirinya sebagai generasi muda pembangunan yang berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani dengan bentuk paradigma sehat, bebas dan bersih dari segala bentuk pengaruh negatif dan destruktif yang pada akhirnya dapat menyimpang dari tujuan utama. Untuk mencapai tujuan itu tidaklah mudah, perlunya kesadaran, pemahaman dan sikap serta tindakan tegas terhadap pengaruh-pengaruh negatif dan destruktif tersebut yang salah satunya adalah bahaya pengaruh penyalahgunaan NAPZA (Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif). Untuk itu mahasiswa Indonesia khususnya komunitas mahasiswa di Kota Semarang, beritikad baik dan berkomitmen untuk peduli terhadap penyalahgunaan NAPZA. Guna mengefektifkan, mengefisienkan, mengoptimalkan diri dalam menanggulangi dan memerangi bahaya penyalahgunaan NAPZA di Kota Semarang pada khususnya dan di lingkungan sosial masyarakat pada umumnya, maka diperlukan wahana akomodasi dan optimalisasi bagi komunitas mahasiswa anti NAPZA di Kota Semarang yang berkomitmen dan beritkad baik, sadar akan jati dirinya, maka dengan ini komunitas mahasiswa anti NAPZA di Kota Semarang membentuk Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang sebagai aktualisasi nyata komunitas anti NAPZA dalam menanggulangi dan memerangi bahaya penyalahgunaan NAPZA di Kota Semarang.

BAB I Ketentuan Umum Organisasi Pasal 1 Nama Organisasi kesatuan komunitas anti NAPZA se-Kota Semarang bernama Forum Komunikasi mahasiswa Anti NARKOTIKA se-Kota Semarang. Pasal 2 Waktu Forum Komunikasi MAHASISWA Anti NARKOTIKA se-Kota Semarang berdiri pada tanggal 22 April 2012. Pasal 3 Lokasi Forum Komunikasi MAHASISWA Anti NARKOTIKA se-Kota Semarang berkedudukan di wilayah Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. BAB II Azaz, Sifat, dan Tujuan Pasal 4 Azaz Forum Komunikasi MAHASISWA Anti NARKOTIKA se-Kota Semarang berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Setiap kegiatan Forum Komunikasi MAHASISWA Anti NARKOTIKA se-Kota Semarang berlandaskan atas : a.
b.

Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian UU No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika(uu no 35 th 2009 tentang narkotika) UU No. 05 tentang Psikotropika Musyawarah kerja Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang.

Masyarakat). 155 pasal... c. d.

Pasal 5 Sifat Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang merupakan organisasi yang bersifat kesatuan, kekeluargaan, kegotongroyongan, dan sosial kemasyarakatan. Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang merupakan organisasi independen nirlaba, dan tidak bersifat politis. Pasal 6 Tujuan Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang didirikan bertujuan untuk mencegah, memerangi dan memberantas penyalahgunaan NAPZA oleh pelajar/mahasiswa pada khususnya, dan masyarakat Kota Semarang pada umumnya. BAB III Keanggotaan Pasal 7 Anggota Anggota dari Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang meliputi : a. UKM Peduli NAPZA Universitas Diponegoro Semarang b. UKM Gerakan Mahasiswa Anti Narkoba (GERHANA) Universitas Negeri Semarang c. UKM Sahabat Peduli NAPZA (SPENA) IKIP PGRI Semarang
d. UKM GEMPA Peduli NAPZA Universitas Sultan Agung Semarang e. UKM GEMA Universitas Muhammadiyah Semarang

f. UKM Anti Narkoba Universitas 17 Agustus 1945 Semarang BAB IV Alat Kelengkapan Organisasi Pasal 8 Musyawarah Kerja Musyawarah kerja Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang merupakan forum tertinggi dalam menentukan sikap dan langkah yang akan diambil oleh Forum Komunikasi

UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. Untuk keperluan mendesak, darurat dan atau khusus dapat diadakan musyawarah luar biasa yang diadakan secara insidental berdasarkan kesepakatan bersama pengurus dan anggota Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. Musyawarah kerja dan, atau musyawarah luar biasa harus dihadiri minimal 2/3 dari jumlah pengurus Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. Dan dalam menentukan sikap dan langkah yang akan diambil dalam musyawarah harus disetujui 50% ditambah satu dari peserta musyawarah yang hadir. Pasal 9 Kepengurusan Kepengurusan Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang berlaku dalam periode satu tahun kepengurusan. Elemen-elemen kelengkapan kepengurusan Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang, meliputi : a. Ketua Umum, sebagai elemen utama yang dibantu elemen-elemen pendukung lainnya dalam menjalankan roda kehidupan organisasi. b. Wakil Ketua Umum. c. Sekretaris Umum. d. Bendahara Umum. e. Kepala Biro Hukum dan Advokasi.
f. Kepala Biro Humas dan Kerjasama. g. Kepala Biro Data, Litbang dan Informasi. h. Kepala Biro Kampanye dan Pencegahan. i.

Staff Biro. Pengurus Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang dipilih dengan cara

yang demokratis dan diatur terpisah pada Anggaran Rumah Tangga. (Aturam main) kepengurusan inti tidak di perbolehkan merangkap jabatan yang dapat mengganggu kinerja, seluruh pemgurus tidak blh meninggalkan forum komunikasi slma kurunwaktu ter tentu misalnya 100 hari masa kerjaa.. harus ada kegiatan ( gebrakan),,, bisa di pilih lagi ato tidaakkk????? Kalo misalnya melakukan kesalahannn pada khususnya ketuaa,, diadakan pemilihan ketua umum sementaraaa... Pasal 10

Dewan Pertimbangan Organisasi Dewan Pertimbangan Organisasi Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang berfungsi sebagai pendamping yang bersifat konsultatif terhadap jalannya roda organisasi Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. Dewan Pertimbangan Organisasi Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang beranggotakan : a. Ketua dan Wakil Ketua Umum UKM Peduli NAPZA Universitas Diponegoro Semarang b. Ketua dan Wakil Ketua Umum UKM GERHANA Universitas Negeri Semarang c. Ketua dan Wakil Ketua Umum UKM SPENA IKIP PGRI Semarang
d. Ketua dan Wakil Ketua Umum UKM GEMPA Peduli NAPZA Universitas Sultan Agung

Semarang
e. Ketua dan Wakil Ketua Umum UKM GEMA Universitas Muhammadiyah Semarang

f. Ketua dan Wakil Ketua Umum UKM Anti Narkoba Universitas 17 Agustus 1945 Semarang. g. Alumni pengurus Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang periode sebelumnya. BAB V Lambang, Kostum, dan Atribut Pasal 11 Lambang, Kostum, dan Atribut Lambang, kostum dan atribut Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang diatur dalam ketentuan tersendiri yang merupakan kesatuan naskah dari naskah AD /ART Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. BAB VI Keuangan Pasal 12 Sumber Dana Dana kegiatan dari Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang diperoleh dari :

a. Dana gabungan dari anggota Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang.

(kurang jelass)
b. Dana bantuan dari lembaga mitra Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota

Semarang. Lembaga mitra yang dimaksud dalam hal ini adalah lembaga-lembaga yang bergerak dibidang anti NAPZA, seperti BNN, BNNP Jawa Tengah, BNK Semarang, Direktorat Reserse Narkoba POLDA Jawa Tengah, dan lain-lain.
c. Dana dari sumber lain yang tidak bertentangan dengan AD/ART Forum Komunikasi UKM

Anti NAPZA se-Kota Semarang. Pasal 13 Penggunaan Dana Dana yang disebutkan pada Pasal 12 Poin (a), (b), dan (c) hanya diperbolehkan digunakan untuk mendanai kegiatan dan operasional Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. Penggunaan dana harus jelas peruntukannya, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. BAB VII Anggaran Rumah Tangga Pasal 14 Anggaran Rumah Tangga 1. Anggaran Rumah Tangga merupakan pengaturan lebih lanjut dan yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini. 2. Anggaran Rumah Tangga dan peraturan palaksanaan lainnya tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini. Pasal 15 Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
1. Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ditetapkan dalam Musyawarah

Kerja Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang.


2. Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dianggap sah apabila dihadiri

2/3 pengurus, disetujui oleh 50% ditambah satu dari peserta yang hadir dalam Musyawarah Kerja Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang.

3. Pengaturan lebih lanjut sebagaimana ayat (2) diatur lebih lanjut dalam peraturan Tata

Tertib Musyawarah Kerja Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. BAB VIII Aturan Peralihan Pasal 18 Aturan peralihan 1. Peraturan ataupun ketentuan yang telah ada dan masih berlangsung dinyatakan tetap berlaku selama masih belum diadakan yang baru untuk menggantikannya.
2. Peraturan atau ketentuan lain yang ditentukan di luar forum Musyawarah Kerja Kerja

Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang dinilai sah dan berlaku selama tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.

BAB XIII Aturan Penutup Pasal 19 Aturan Penutup


1. Anggaran Dasar ini berlaku bagi seluruh pengurus Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA

se-Kota Semarang tanpa kecuali.


2. Anggaran Dasar ini berlaku sebagai Pedoman Pokok/Dasar dari Sistem Kinerja Organisasi

Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. 3. Anggaran Dasar ini mulai berlaku dan sah sejak tanggal ditetapkan.

ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM KOMUNIKASI UNIT KEGIATAN MAHASISWA ANTI NAPZA (NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA & ZAT ADIKTIF) SE-KOTA SEMARANG BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 Ketentuan Umum Anggaran Rumah Tangga Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang yang selanjutnya disingkat dengan ART Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang ini merupakan petunjuk dan aturan operasional pelaksanaan lebih lanjut dari Anggaran Dasar Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. BAB II Program Kerja Pasal 2 Program Kerja 1. Program Kerja Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang dibuat melalui mekanisme Musyawarah Kerja Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang.
2. Program Kerja yang direncanakan dan dilaksanakan merupakan kesepakatan bersama

pengurus dan anggota Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang yang

telah disahkan dalam Musyawarah Kerja Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. BAB III Pola Kerja Organisasi Pasal 3 Alat Kelengkapan Organisasi 1. Dewan Pertimbangan Organisasi berfungsi sebagai lembaga yang bersifat konsultatif untuk mendampingi roda kerja Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. 2. Ketua Umum, sebagai elemen kelengkapan utama organisasi, berfungsi untuk memimpin jalannya kepengurusan Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. 3. Wakil Ketua Umum, berfungsi untuk membantu Ketua Umum dalam memimpin jalannya kepengurusan Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. 4. Sekretaris Umum, berfungsi untuk menangangani administrasi harian Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. 5. Bendahara Umum, berfungsi untuk menangani keuangan harian Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang.
6. Kepala Biro Hukum dan Advokasi, berfungsi untuk mengkoordinasi anggota Forum

Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang, dalam hal penanganan pendampingan pecandu narkoba untuk memperoleh rehabilitasi melalui koordinasi dengan instansiinstansi terkait, melakukan fungsi konseling tentang ke-NAPzA-an, dan melakukan kajiankajian tentang ke-NAPZA-an dilihat dari perspektif hukum serta peraturan-peraturan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Kepala Biro Humas dan Kerjasama, berfungsi untuk membina hubungan baik dengan

stakeholder (lembaga mitra) dari Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang, mengelola alat-alat komunikasi Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang dengan publik eksternal, dan mengelola publikasi serta dokumentasi Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. 8. Kepala Biro Data, Litbang dan Informasi, berfungsi untuk melakukan penelitian dan pengembangan tentang ke-NAPZA-an, mengelola dokumentasi sumber-sumber informasi data tentang ke-NAPZA-an, dan mengelola arsip data-data internal organisasi.

9. Kepala Biro Kampanye dan Pencegahan, berfungsi mengkoordinasikan anggota Forum

Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang dalam menjalankan kegiatan kampanye dan pencegahan terhadap penyalahgunaan NAPZA di Kota semarang, memfasilitasi anggota Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang untuk mengadakan kegiatan bersama dalam mengkampanyekan penyalahgunaan NAPZA di Kota Semarang, dan mengelola sumber daya informasi pendukung untuk mengkampanyekan bahaya penyalahgunaan NAPZA. 10. Staff Biro, berfungsi membantu Kepala Biro menjalankan fungsinya sesuai dengan karakteristik Biro yang menjadi wilayah kewenangannya. Pasal 4 Pembagian Wilayah Kerja Anggota Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang akan dibagi kedalam enam wilayah kerja agar dapat menjangkau seluruh wilayah Kota Semarang, dalam mengkampanyekan bahaya NAPZA sebagai upaya preventif mencegah penyalahgunaan NAPZA di Kota Semarang. Pelaksanaan program kerja dari masing-masing anggota Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang disarankan menyasar wilayah-wilayah sesuai pembagian wilayah kerja. Dalam melaksanakan program kerja, anggota Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang dibantu oleh Biro-Biro dibawah Kepengurusan Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. Berikut adalah pembagian wilayah kerja anggota Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang : a. Wilayah I (UKM Peduli NAPZA Universitas Diponegoro Semarang), meliputi Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Tembalang, dan Kecamatan Candisari.
b. Wilayah II (UKM GERHANA Universitas Negeri Semarang), meliputi Kecamatan

Gunungpati, Kecamatan Mijen, dan Kecamatan Ngaliyan.


c. Wilayah III (UKM SPENA IKIP PGRI Semarang), meliputi Kecamatan Semarang Timur,

Kecamatan Pedurungan, dan Kecamatan Semarang Tengah. d. Wilayah IV (UKM GEMA Peduli NAPZA Universitas Sultan Agung Semarang), meliputi Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Genuk, dan Kecamatan Semarang Utara. e. Wilayah V (UKM GEMPA Universitas Muhammadiyah Semarang), meliputi Kecamatan Semarang Selatan dan Kecamatan Semarang Barat.

f. Wilayah VI (UKM Anti Narkoba Universitas 17 Agustus 1945), meliputi Kecamatan Gajahmungkur, dan Kecamatan Tugu. Pasal 5 Struktur Hierarki Organisasi

Pasal 6 Tata Cara Pemilihan Pengurus Syarat-syarat prosedural yang harus dipenuhi oleh Calon Pengurus Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang, meliputi :
a. Mahasiswa Aktif di Perguruan Tinggi Anggota Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-

Kota Semarang.
b. Aktif Sebagai Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Anti NAPZA di Perguruan Tinggi

Anggota Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang, minimal satu tahun kepengurusan (Dibuktikan dengan surat keterangan yang dikeluarkan oleh UKM Anti NAPZA di Perguruan Tinggi yang bersangkutan). c. Tidak sedang menerima sanksi akademik.

d. Tidak pernah terkena kasus NAPZA, atau kasus lain yang berpotensi mencemarkan nama baik Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang (Dibuktikan dengan surat pernyataan yang dibuat oleh yang bersangkutan). e. Tidak sedang memegang jabatan struktural/jabatan fungsional di UKM Anti NAPZA Perguruan Tingginya, atau Organisasi Lainnya (Dibuktikan dengan surat pernyataan yang dibuat oleh yang bersangkutan).
f. Masing-masing anggota Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang

mengirimkan delegasi terbaiknya sebanyak maksimal 4 (empat) orang yang memenuhi persyaratan poin (a), (b), (c), (d), dan (e), untuk diajukan dalam bursa pencalonan pengurus Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang.
g. Satu yang terbaik diantara empat delegasi yang dikirimkan oleh anggota Forum

Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang, akan diajukan sebagai calon Ketua Umum Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. Sisanya akan mengisi jabatan-jabatan fungsional seperti Sekretaris Umum, Bendahara Umum, dan Staff Biro. Pasal 7 Tata Cara Pemilihan Ketua Umum
1.

Enam delegasi terbaik dari anggota Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-

Kota Semarang, berhak mencalonkan diri untuk menjadi Ketua Umum Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. Pemilihan enam delegasi terbaik ditentukan oleh Panitia Pemilihan Ketua Umum Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang, yang terintegrasi dengan Panitia Lokal Musyawarah Kerja. 2. 3. 4. 5. Calon Ketua Umum Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang Calon dengan suara terbanyak ke-1, berhak untuk menduduki posisi sebagai Ketua Calon dengan suara terbanyak ke-2, berhak untuk menduduki posisi sebagai Wakil Calon dengan suara terbanyak ke-3, ke-4, ke-5, dan ke-6, akan menduduki posisi diberikan kesempatan untuk memaparkan visi dan misinya. Umum Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. Ketua Umum Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. sebagai Kepala Biro sesuai dengan kompetensi dari masing-masing calon.

6.

Hak pilih hanya dimiliki oleh delegasi yang dikirimkan oleh anggota Forum

Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang. Apabila sistem vooting tidak dapat memberikan hasil, maka akan dilakukan penundaan sidang pemilihan ketua umum selama 10 menit, dan kemudian dilanjutkan debat antar kandidat untuk menguji kompetensi dari masing-masing calon, kemudian dilakukan vooting ulang. Apabila masih tidak bisa menghasilkan sebuah keputusan, maka sidang pemilihan ketua umum akan dilakukan menggunakan sistem musyawarah mufakat. Pasal 8 Tata Tertib Musyawarah Kerja/Musyawarah Luar Biasa
1.

Peserta musyawarah diharapkan hadir maksimal 10 menit sebelum musyawarh Peserta musyawarh harus mematuhi tata tertib yang disampaikan oleh pimpinan Peserta musyawarah harus dihadiri minimal 2/3 pengurus Forum Komunikasi UKM

dimulai. 2.
3.

musyawarah. Anti NAPZA se-Kota Semarang (Pada awal kepengurusan, peserta adalah delegasi dari anggota Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang). 4. Keputusan dalam mengambil sikap dan langkah yang akan diambil oleh Forum Komunikasi UKM Anti NAPZA se-Kota Semarang dalam satu periode kepengurusan harus disetujui 50% ditambah satu orang dari peserta yang hadir dalam musyawarah.
5.

Peserta musyawarah yang ingin mengajukan interupsi, dapat mengangkat tangan,

dan menunggu pimpinan musyawarah mempersilakan yang bersangkutan untuk untuk menyampaikan pendapat atau opininya. 6. Peserta musyawarah yang tidak mematuhi tata tertib akan diberikan peringatan tegas oleh pimpinan musyawarah. Jika peserta tetap tidak mematuhi tata tertib yang telah ditentukan, peserta diminta secara hormat untuk meninggalkan musyawarah. 7. 8. Setiap peserta musyawarah memiliki hak yang sama, dan mendapatkan perlakuan Setiap peserta memiliki hak atas satu suara, dan tidak bisa diwakilkan. BAB IV yang sama tanpa terkecuali (tidak ada diskriminasi).

Aturan Penutup Pasal 9 Aturan Penutup Anggaran Rumah Tangga (ART) Forum Komunikasi UKM anti NAPZA se-Kota Semarang adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan dari Anggaran Dasar (AD) Forum Komunikasi UKM anti NAPZA se-Kota Semarang. Segala macam peraturan yang timbul diluar ART Forum Komunikasi UKM anti NAPZA se-Kota Semarang dinyatakan sah apabila mendapat persetujuan forum dan tidak bertentangan dengan isi AD/ART.

Anda mungkin juga menyukai