Anda di halaman 1dari 4

Mengkonstruksikan masalah open-ended: Menyajikan permasalahan melalui situasi fisik yang nyata di mana konsep-konsep sains dapat diamati

amati dan dikaji siswa. Menyajikan soal-soal pembuktian dapat diubah sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan hubungan dan sifat-sifat dari variabel dalam persoalan itu. Menyajikan media-media yang kongkrit tetapi menarik tentang materi pernapasan hewan sehingga siswa dapat membuat suatu konjektur. Menyajikan urutan pernapasan hewan dan bagian-bagianya sehingga siswa dapat menemukan aturan tentang materi pernapasan hewan Memberikan beberapa contoh konkrit dalam beberapa kategori sehingga siswa bisa mengelaborasi siifat-sifat dari contoh itu untuk menemukan sifat-sifat dari contoh itu untuk menemukan konsepnya. Memberikan beberapa latihan serupa sehingga siswa dapat menggeneralisasai dari pekerjaannya. Menyusun rencana open-ended: Apabila guru telah mengkonstruksikan atau menformulasi masalah Open-Ended dengan baik, tiga hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran sebelum masalah itu ditampilkan di kelas adalah: 1) Apakah masalah itu kaya dengan konsep-konsep sains dan berharga? Masalah Open-Ended harus medorong siswa untuk berpikir dari berbagai sudut pandang. Disamping itu juga harus kaya dengan konsep-konsep sains yang sesuai untuk siswa berkemampuan tinggi maupun rendah dengan menggunakan berbagai strategi sesuai dengan kemampuannya. 2) Apakah tingkat sains dari masalah itu cocok untuk siswa? Pada saat siswa menyelesaikan masalah Open-Ended, mereka harus menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka punya. Jika guru memprediksi bahwa masalah itu di luar jangkauan kemampuan siswa, maka masalah itu harus diubah/diganti dengan masalah yang berasal dalam wilayah pemikiran siswa.

3)

Apakah masalah itu mengundang pengembangan konsep sains lebih lanjut? Masalah harus memiliki keterkaitan atau hubungan dengan konsep-konsep sains yang lebih tinggi sehingga dapat memacu siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Pada tahap ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan rencana

pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut: 1) Tuliskan respon siswa yang diharapkan. Pembelajaran sains dengan pendekatan Open-Ended, siswa diharapkan merespons masalah dengan berbagai cara sudut pandang. Oleh karena itu, guru harus menyiapkan atau menuliskan daftar antisipasi respons siswa terhadap masalah. Kemampuan siswa terbatas dalam mengekpresikan ide atau pikirannya, mungkin siswa tidak akan mampu menjelaskan aktivitasnya dalam memecahkan masalah itu. Tetapi mungkin juga siswa mampu menjelaskan ide-ide sains dengan cara yang berbeda. Dengan demikian, antisipasi guru membuat atau menuliskan kemungkinan repsons yang dikemukakan siswa menjadi penting dalam upaya mengarahkan dan membantu siswa memecahkan masalah sesuai dengan cara kemampuannya. 2) Tujuan dari masalah itu diberikan kepada siswa harus jelas. Guru memahami dengan baik peranan masalah itu dalam keseluruhan rencana pembelajaran. Masalah dapat diperlakukan sebagai topik yang tertentu, seperti dalam pengenalan konsep baru kepada siswa, atau sebagai rangkuman dari kegiatan belajara siswa. Berdasarkan pengalaman, masalah Open-Ended efektif untuk pengenalan konsep baru atau rangkuman kegiatan belajar. 3) Sajikan masalah semenarik mungkin bagi siswa Konteks permasalahan yang diberikan atau disajikan harus dapat dikenal baik oleh siswa, dan harus membangkitkan keingintahuan serta semangat intelektual siswa. Oleh karena masalah Open-Ended memerlukan waktu untuk berpikir dan mempertimbangkan strategi pemecahannya, maka masalah itu harus mampu menarik perhatian siswa.

4) Lengkapi prinsip formulasi masalah, sehingga siswa mudah memahami maksud masalah itu Masalah harus diekspresikan sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahaminya dengan mudah dan menemukan pendekatan pemecahannya. Siswa dapat mengalami kesulitan, bila eksplanasi masalah terlalu singkat. Hal itu dapat timbul karena guru bermaksud memberikan terobosan yang cukup kepada siswa untuk memilih cara dan pendekatan pemecahan masalah. Atau dapat pula diakibatkan siswa memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki pengalaman belajar karea terbiasa megikuti petunjuk-petunjuk dari buku teks. 5) Berikan waktu yang cukup bagi siswa untuk mengekplorasi masalah. Terkadang waktu yang dialokasikan tidak cukup dalam menyajikan masalah, memecahkannya, mendiskusikan pendekatan dan penyelesaian,, dan merangkum dari apa yang telah dipelajari siswa. Karena itu, guru harus memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk mengekplorasi masalah. Berdiskusi secara aktif antar sesama siswa dan antara siswa dengan guru merupakan interaksi yang sangat penting dalam pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended. Contoh permasalahn pembelajaran dengan pendekatan open-ended: Perhatikan bentuk-bentuk contoh hewan yang sudah di awetkan yang terdapat dalam kotak di atasdan gambar disampingnya tentang pernapasan hewan, pilih salah satu atau lebih contoh hewan serta tuliskan karakteristik tersebut.

Konteks pedagogi Permasalahan ini berkaitan langsung dengan topik pernapasan hewan. Tujuan pembelajarannya adalah membantu siswa mengintegrasikan apa yang telah ia pelajari mengenai pernapasan hewan dan prosesnya, misalnya memilih hewan yang mana yang mempunyai alat pernapasan yang unik dan bagaimana prosesnya. Soal terbuka seperti ini disajikan dengan maksud guru dapat mengemukakan permasalahan dalam format sederhana sehingga dapat direspon siswa dengan cepat.

Dalam pembelajaran biasa, seringkali siswa disuruh menyebutkan berbagai macam pernapasan hewan dan prosesnya. Topik ini diberikan secara individual dalam keseluruhan proses pembelajaran. Meskipun pendekatan langkah-demi-langkah ini mungkin diperlukan pada tahap formasi konsep, namum pemahaman bagian-bagian seperti ini tidak akan menjamin pemahaman konsep secara menyeluruh. Pemahaman yang terintegrasi dari suatu konsep hanya akan dicapai jika siswa memiliki perspektif yang diperolehnya dari hubungan keterkaitan antar komponen-komponen yang berelasi.

Anda mungkin juga menyukai