Anda di halaman 1dari 8

Ma alah Tentang Koloid Oleh:

Kelas:

XII(12)

Tahun Pelajaran 2010-2011 Sumber: www.dennifa.files.wordpress.com/2008/06/sistem- oloid-by-lita.pdf www.psb-psma.org/forum/bahan-ajar/ imia/ oloid www.meiivis.blogspot.com/2009_06_01_archive.html A. KOLOID Sistem oloid adalah suatu bentu campuran yang eadaannya terleta anta ra larutan dan suspensi (campuran asar). Sistem oloid ini mempunyai sifat-sifa t has yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi. Keadaan oloid bu an ciri dari zat tertentu arena semua zat, bai padat, cair, maupun gas, dapat dibuat dalam eadaan oloid. Sistem oloid sangat ber aitan erat dengan hidup dan ehidupan ita sehari-hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem oloid, bahan ma anan seperti susu, eju, nasi, dan roti adalah sistem oloid. Cat, berbagai jenis obat, bahan osmet i , tanah pertanian juga merupa an sistem oloid. Karena sistem oloid sangat be rpengaruh bagi ehidupan sehari-hari, ita harus mempelajarinya lebih mendalam a gar ita dapat mengguna annya dengan benar dan dapat bermanfaat untu diri ita.

Koloid adalah suatu sistem campuran metastabil (seolah-olah stabil, tapi a an memisah setelah wa tu tertentu). Koloid berbeda dengan larutan; larutan bers ifat stabil. Di dalam larutan oloid secara umum, ada 2 zat sebagai beri ut : - Zat terdispersi, ya ni zat yang terlarut di dalam larutan oloid - Zat pendispersi, ya ni zat pelarut di dalam larutan oloid Berdasar an fase terdispersi maupun fase pendispersi suatu oloid dibagi sebagai beri ut : Fase Terdispersi Pendispersi Nama oloid Contoh Gas Gas Bu an oloid, arena gas bercampur secara homogen Gas Cair Busa Buih, sabun, omba , rim oco Gas Padat Busa padat Batu apung, asur busa Cair Gas Aerosol cair Obat semprot, abut, hair spray di udara Cair Cair Emulsi Air santan, air susu, mayones Cair Padat Gel Mentega, agar-agar Padat Gas Aerosol padat Debu, gas nalpot, asap Padat Cair Sol Cat, tinta Padat Padat Sol Padat Tanah, aca, lumpur

B. Sifat Koloid a. Efe Tyndall Efe Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan ol oid, peristiwa di mana jalannya sinar dalam oloid dapat terlihat arena parti e l oloid dapat menghambur an sinar e segala jurusan. Efe Tyndall merupa an satu bentu sifat opti yang dimili i oleh sistem oloid. Pada tahun 1869, Tyndall menemu an bahwa apabila suatu be r as cahaya dilewat an pada sistem oloid ma a ber as cahaya tadi a an tampa . Tetapi apabila ber as cahaya yang sama dilewat an pada dilewat an pada lar utan sejati, ber as cahaya tadi tida a an tampa . Sing at ata efe Tyndall merupa an efe penghamburan cahaya oleh sistem oloid. Contoh: sinar matahari yang dihambur an parti el oloid di ang asa, hingga langi t berwarna biru pada siang hari dan jingga pada sore hari ; debu dalam ruangan a an terlihat ji a ada sinar masu melalui celah. Gera Brown adalah gera parti el oloid dalam medium pe ndispersi secara terus menerus, arena adanya tumbu an antara parti el zat terdi spersi dan zat pendispersi. Karena gera a tif yang terus menerus ini, parti el oloid tida memisah ji a didiam an. Sistem oloid juga mempunyai sifat ineti selain sifat optic yang telah dijelas an diatas. Sifat ineti ini dapat terjadi arena disebab an oleh gera an termal dan gravitasi. Dua hal ini menyebab an sistem oloi d dapat bergera zig-zag. Gera an ini pertama ditemu an oleh seorang ahli biol ogi yang bernama Robert Brown yang mela u an pengamatan pada serbu sari dengan mengguna an mi ros op, sehingga dinama an gera Brown. c. Adsorbsi Koloid Adsorbsi Koloid adalah penyerapan zat atau ion pada perm u aan oloid. Sifat adsorbsi diguna an dalam proses: 1. Pemutihan gula tebu. 2. Norit. 3. Penjernihan air. Contoh: oloid antara obat diare dan cairan dalam usus yang a an menyerap uman penyebab diare. Koloid Fe(OH)3 a an mengadsorbsi ion H+ sehi ngga menjadi bermuatan +. Adanya muatan senama ma a oloid Fe(OH), a an t ola -menola sesamanya sehingga parti el-parti el oloid tida a an saling menggerombol. Koloid As2S3 a an mengadsorbsi ion OH- dalam larutan sehingga a an ber muatan dan tola -menola dengan sesamanya, ma a oloid As2S3 tida a an menggerombol. Beberapa sistem oloid mempunyai sifat dapat mela u an penyerap an (adsorbsi) terhadap parti el atau ion atau senyawa lain. Penyerapan pada permu aan disebut adsorbsi, sedang an penyerapan sampai pada lapisan dalam dis ebut absorbsi. Daya penyerapan ini menyebab an beberapa sistem oloid mempun yai muatan tertentu sesuai muatan yang diserap. d. Muatan Koloid dan Ele troforesis Muatan Koloid ditentu an oleh muatan ion yang terserap p ermu aan oloid. Ele troforesis adalah gera an parti el oloid arena pengaruh m edan listri . Karena parti el oloid mempunyai muatan ma a dapat bergera dalam medan listri . Ji a e dalam oloid dimasu an arus searah melalui ele troda, ma a oloid bermuatan positif a an bergera menuju ele troda negatif dan sesamp ai di ele troda negatif a an terjadi penetralan muatan dan oloid a an menggump al ( oagulasi). Contoh: cerobong pabri yang dipasangi lempeng logam yang bermua

b. Gera

Brown

e. Koagulasi Koloid Koagulasi oloid adalah penggumpalan oloid arena ele t rolit yang muatannya berlawanan. Contoh: otoran pada air yang digumpal an oleh tawas sehingga air menjadi jernih. Fa tor-fa tor yang menyebab an oagulasi: Perubahan suhu. Pengadu an. Penambahan ion dengan muatan besar (contoh: tawas). Pencampuran oloid positif dan oloid negatif. Koloid a an mengalami oagulasi dengan cara: 1. Me ani Cara me ani dila u an dengan pemanasan, pendinginan atau pen gadu an cepat. 2. Kimia Dengan penambahan ele trolit (asam, basa, atau garam). Contoh: susu + sirup masam menggumpal lumpur + tawas menggumpal Dengan mencampur an 2 macam oloid dengan muatan yang berlawanan. Cont oh: Fe(OH)3 yang bermuatan positif a an menggumpal ji a dicampur As2S3 y ang bermuatan negatif. Koagulasi atau pengendapan/penggumpalan yang disebab an oleh gaya gra vitasi a an terjadi ji a sistem oloid dalam eadaan tida bermuatan. Ada b eberapa hal yang dapat menyebab an oloid bersifat netral, yaitu: 1. Mengguna an Prinsip Ele troforesis. Proses ele troforesis adalah pergera an p arti el-parti el oloid yang bermuatan e ele trode dengan muatan yang berlawana n. Keti a parti el ini mencapai ele trode, ma a sistem oloid a an ehilangan mu atannya dan bersifat netral. 2. Penambahan oloid lain dengan muatan yang berlawanan. Keti a oloid bermuatan positif dicampur an dengan oloid bermuatan negatif, ma a muatan tersebut a an saling menghilang an dan bersifat netral. 3. Penambahan Ele trolit. Ji a suatu ele trolit ditambah an pada sistem oloid, ma a parti el oloid yang bermuatan negatif a an mengadsorpsi oloid dengan muat an positif ( ation) dari ele trolit. Begitu juga sebali nya, parti el positif a an mengadsorpsi parti el negatif (anion) dari ele trolit. Dari adsorpsi diatas, ma a terjadi oagulasi. 4. Pendidihan. Kenai an suhu sistem oloid menyebab an tumbu an antar parti el-p arti el sol dengan mole ul-mole ul air bertambah banya . Hal ini melepas an ele trolit yang teradsorpsi pada permu aan oloid. A ibatnya parti el tida bermuata n. f. Koloid Liofil dan Koloid Liofob 1. Koloid Liofil Koloid Liofil adalah oloid yang mengadsorbsi cairan, sehingga terbentu selubung di se eliling oloid. Contoh: agar-agar. 2. Koloid Liofob Koloid Liofob adalah olid yang tida mengadsorbsi cairan. Agar muatan oloid stabil, cairan pendispersi harus bebas dari ele trolit denga n cara dialisis, ya ni pemurnian medium pendispersi dari ele trolit. g. Emulasi Emulasi adalah olid cairan dalam medium cair. Agar larutan olid stabil, e dalam oloid biasanya ditambah an emulsifier, yaitu zat pe nyetabil agar oloid stabil. Contoh: susu merupa an emulsi lema di dalam air dengan asein sebagai emulsifier.

tan

listri dengan tujuan untu

menggumpal an debunya.

h. Kestabilan Koloid a. Banya oloid yang harus dipertahan an dalam bentu oloid untu penggunaannya. Contoh: es rim, tinta, cat. Untu itu diguna an oloid lain ya ng dapat membentu lapisan di se eliling oloid tersebut. Koloid lain ini disebut oloid pelindung. Contoh: gelatin pada sol Fe(OH)3. b. Untu oloid yang berupa emulsi dapat diguna an emulgator yaitu za t yang dapat tertari pada edua cairan yang membentu emulsi Contoh: s abun deterjen sebagai emulgator dari emulsi minya dan air. i. Pemurnian Koloid Untu memurni an oloid yaitu menghilang an ion-ion yang mengganggu estabilan oloid, dapat dila u an cara dialisis. Koloid yang a an dimurni an dimasu an e antong yang terbuat dari sel aput semipermeabel yaitu selaput yang hanya dapat dilewati parti el ion saja dan tida dapat dilewati mole ul oloid. Contoh: ertas p er amen, selopan atau olodion. Kantong oloid dimasu an e dalam bejana yang berisi air mengalir, ma a ionion dalam oloid a an eluar dari antong dan eluar dari bejana dan oloid terti nggal dalam antong. Proses dialisis a an di percepat ji a di dalam bejana diberi an arus listri yang disebut ele tro dialisis .

Proses pemisahan otoran hasil metabolisme dari darah oleh ginjal termasu proses dialisis. Ma a apabila seseorang menderita gagal gi njal, orang tersebut harus menjalani cuci darah dengan mesin dialisator di ruma h sa it. Koloid juga dapat dimurni an dengan penyaring ultra. C. Pembuatan Sistem Koloid a. Cara Kondensasi Pembuatan sistem oloid dengan cara ondensasi dila u an dengan cara penggumpalan parti el yang sangat ecil. Penggumpalan par ti el ini dapat dila u an dengan cara sebagai beri ut: 1. Rea si Pengendapan Pembuatan sistem oloid dengan cara ini dila u an dengan mencampur an larutan ele trolit sehingga menghasil an endapan. Contoh: AgNO3 + NaCl AgCl(s) + NaNO3

3. Rea si Redo s Pembuatan oloid dapat terbentu dari hasil rea si redo s. Contoh: pada larutan emas Rea si: AuCl3 + HCOH Au + HCl + HCOOH Emas formaldehid

b.Cara Dispersi Pembuatan sistem oloid dengan cara dispersi dila u an dengan m emper ecil parti el suspensi yang terlalu besar menjadi parti el oloid, pemecahan parti el-parti el asar menjadi oloid. 1. Cara Me ani

5. Rea si Pergantian Pelarut Contoh: pembuatan gel alsium asetat dengan cara hol 96% e dalam larutan alsium asetat jenuh.

menambah an al o

4. Rea si Pergeseran Contoh: pembuatan sol As2S3 dengan cara mengalir an gas H2S laruatn H3AsO3 encer pada suhu tertentu. Rea si: 2 H3AsO3 + 3 H2S 6 H2O + As2S3

2. Rea si Hidrolisis Rea si hidrolisis adalah rea si suatu zat dengan air. Sistem apat dibuat dengan merea si an suatu zat dengan air. Contoh: AlCl3 +H2O Al(OH)3(s) + HCl

oloid d

e dalam

U uran parti el suspensi diper ecil dengan cara penggilingan zat padat, dengan menghalus an butiran besar emudian diadu dalam medium pen dispersi. Contoh: Gumpalan tawas digiling, dicampur an e dalam air a an me mbentu oloid dengan otoran air. Membuat tinta dengan menghalus an arbon pa da penggiling oloid emudian didispersi an dalam air. Membuat sol bele rang dengan menghalus an belerang bersama gula (1:1) pada penggiling oloid, emudian dilarut an dalam air, gula a an larut dan belerang menjadi sol. 2. Cara Peptisasi Pembuatan oloid dengan cara peptisasi adalah pembuatan oloid d engan menambah an ion sejenis, sehingga parti el endapan a an dipecah. Co ntoh: sol Fe(OH)3 dengan menambah an FeCl3. sol NiS dengan menambah an H2 S. Karet dipeptisasi oleh bensin, agar-agar dipeptisasi oleh air, endapan Al(OH)3 dipeptisasi oleh AlCl3. 3. Cara Busur Bredia/Bredig Pembuatan oloid dengan cara busur Bredia/Bredig dila u an dengan m encelup an 2 awat logam (ele troda) yang dialiri listri e dalam air, se hingga awat logam a an membentu parti el oloid berupa debu di dalam air . 4. Cara Ultrasoni Yaitu penghancuran butiran besar dengan ultrasoni (fre uensi > 20.000Hz ) Campuran heterogen. Campuran homogen disebut larutan, contoh: larutan gula dalam air. Campuran heterogen dapat dibeda an menjadi 2 macam, yaitu: Sistem oloid te rmasu dalam bentu campuran. Campuran terbagi menjadi 2, yaitu: 1. Suspensi, contoh: pasir dalam air. 2. Koloid, contoh: susu dengan air. D. Komponen Penyusun Koloid 1. Fase ontinyu : medium pendispersi jumlahnya lebih banya . 2. Fase dis ontinyu : medium terdispersi jumlahnya labih banya . E. Bentu Parti el Koloid 1. Bulatan : misalnya virus, sili a. 2. Batang : misalnya virus. 3. Piringan : misalnya globulin dalam darah. 4. Serat : misalnya selulosa.

F. Penggunaan Sistem Koloid 1. Obat-obatan : salep, rim, minya i an. 2. Ma anan : es rim, jelly dan agar-agar. 3. Kosmeti : hair cream, s in spray, body lotion. 4. Industri : tinta, cat. G. Beberapa Macam Koloid 1. Aerosol Adalah sistem oloid di mana parti el padat atau cair terdispersi dalam gas. Contoh: Aerosol padat: debu, asap. Aerosol cair: abut, awan. Bahan pending in dan pendorong yang sering diguna an adalah Kloro Fluoro Karbon (CFC). 2. Emulsi Adalah sistem oloid di mana zat terdispersi dan pendispersi adalah zat cair yang tida dapat bercampur. Misalnya: Emulsi minya dalam air: santan, susu , late s, minya i an. Emulsi air dalam minya : mentega, minya rambut, minya b

umi. Untu membentu emulsi diguna an zat pengemulsi atau emulgator yaitu zat yang da pat tertari oleh edua zat cair tersebut. Contoh: sabun untu mengemulsi an minya dan air. asein sebagai emulgator pada susu. 3. Sol Adalah suatu sistem oloid di mana parti el padat terdispersi dalam zat cair. No. Hidrofob Hidrofil a. Tida menari mole ul air tetapi mengadsorbsi ion Menari mole ul air hingga menyelubungi parti el terdispersi b. Tida reversible, apabila mengalami oagulasi su ar menjadi sol lagi Reversibel, bila mengalami oagulasi a an dapat membentu sol lagi ji a ditambah lagi medium pendispersinya c. Biasanya terdiri atas zat anorgani Biasanya terdiri atas zat organi

Efe Tyndall jelas Efe Tyndall urang jelas Contoh: sol logam, sol belerang, sol Fe(OH)3, sol As2S3, sol sulfida sol anji, sol protein, sol sabun, sol gelatin

4. Gel/Jel Adalah oloid liofil setengah a u. Contoh: agar-agar, lem anji, selai, jelly untu menata rambut. 5. Buih Adalah sistem oloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. Contoh: s abun, detergen, protein. Zat-zat yang dapat memecah/mencegah buih yaitu eter, is oamil al ohol. H.SABUN/DETERGEN Adalah zat yang mole ulnya terdiri atas hidrofob dan se aligus gugus hid rofil. I. PENJERNIHAN 1. Air 2. Air 3. Air AIR SUNGAI sungai mengandung lumpur ditambah tawas air jernih. jernih ditambah aporit air jernih bebas uman. jernih bebas uman disaring air bersih.

Umumnya dibuat dengan cara

ondensasi

Umumnya dibuat dengan cara dispe

d. e. f. olit g. rsi h. i. Contoh:

Ke entalannya rendah Ke entalannya tinggi Gera Brown terlihat jelas Gera Brown tida jelas Mudah di oagulasi an oleh ele trolit Su ar di oagulasi an oleh ele tr

Soal-soal Tentang Koloid: 1. Di antara zat beri ut yang termasu aerosol ialah.... a. Kaca berwarna b. Cat c. Busa sabun d. Mutiara e. Kabut

4. Diberi an rea si pembuatan oloid sebagai beri ut.... (1) FeCl3(aq) + 3H2O(1) Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq) (2) 2H2(g) + SO2(g) 3S(s) + 2H2O(1) (3) 2AuCl3(aq) + 3SnCl2(aq) 3SnCl4(aq) + 2Au(s) (4) As2O3(aq) + 3H2S(g) As2S3(s) + 3H2O(1) (5) AgNO3(aq) + HCl(aq) AgCl(s) + HNO3(aq) Dari rea si di atas yang merupa an rea si hidrolisis adalah..... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

5. Contoh oloid di bawah ini yang merupa an sistem oloid padat dalam gas adala h.... a. Kabut b. Embun c. Asap d. Buih e. Batu apung 6. Pemberian tawas dalam proses air minum dima sud an untu ....

3. Sistem oloid yang dibuat dengan mendispersi an zat padat ebut.... a. Aerosol b. Emulsi c. Buih d. Sol e. Agar-agar

2. ng a. b. c.

Di bawah ini terdapat berbagai contoh tergolong sol liofil? Kabut Uap NH4Cl Busa sabun d. Susu e. Agar-agar

oloid, mana ah dari contoh tersebut ya

e dalam cairan dis

7. Di antara beberapa percobaan pembuatan oloid beri ut: 1. Larutan alsium asetat + al ohol 2. Belerang + gula + air 3. Susu + air 4. Minya + air 5. Agar-agar yang dimasa Yang menunju an proses pembuatan gel adalah.... a. 1 dan 5 b. 1 dan 3 c. 2 dan 5 d. 3 dan 4 e. 2 dan 4

9. Sebut an dua fasa pada sistem oloid? 10. Apa ah perbedaan sifat fasa terdispersi dan pendispersi, beri an pula contoh nya? 11. Pembuatan oloid dengan cara ondensasi dapat dila u an melalui dua cara, se but an dan jelas an! 12. Jelas an cara dispersi busur Bredig pada pembuatan sol-sol logam? 13. Mengapa parti el oloid lebih sulit berdifusi bila dibanding an dengan larut an sejati? 14. Beri an contoh oloid pelindung dalam ehidupan sehari-hari!

8. AS2S3 adalah oloid bermuatan negatif. Larutan yang paling bai untu gulasi an oloid ini adalah.... a. Kalium fosfat b. Magnesium sulfat c. Barium nitrat d. Besi hidro sida e. Margarin

a. b. c. d. e.

Mengendap an parti el-parti el oloid agar air menjadi jernih Membunuh uman yang berbahaya Menghilang an bahan-bahan yang menyebab an pencemaran air Menghilang an bau ta sedap Memberi an rasa segar pada air

meng oa

Anda mungkin juga menyukai