amadhan bagi umat Islam bukan sekedar salah satu nama bulan di kalendar Hijriyah, tapi dia mempunyai makna tersendiri yang istimewa. Ramadhan bagi seorang muslim adalah rihlah dari kehidupan materialistis kepada kehidupan ruhiyah, dari kehidupan yang penuh berbagai masalah keduniaan menuju kehidupan yang penuh dengan aktivitas tazkiyatus nafs (penyucian jiwa) dan riyadhatur (pelatihan) ruhiyah. Kehidupan yang penuh dengan amal taqarrub kepada Allah, mulai dari tilawah Al-Qur'an, sholat tarawih berjamaah, menahan syahwat dengan shiyam, sujud dalam qiyamul lail, beritikaf di sepuluh malam terakhir, dan lain-lain. Semua ini dalam rangka mengingatkan kembali akan tujuan asas hidup kita di dunia dan merealisasikan inti ajaran dan hikmah puasa Ramadhan, (yaitu) agar menjadi orang yang bertaqwa. (QS. Al-Baqarah: 183) Ramadhan juga merupakan bulan latihan bagi peningkatan kualitas pribadi seorang muslim. Hal itu terlihat pada esensi puasa (yakni) agar manusia selalu dapat meningkatkan nilainya dihadapan Allah SWT dengan bertaqwa, disamping melaksanakan amaliyahamaliyah positif yang ada pada bulan Ramadhan. Amaliyah terpenting selama bulan Ramadhan tentu saja adalah shiyam (puasa), sebagaimana termaktub dalam firman Allah pada surat AlBaqarah: 183-187. Dan diantara amaliyah shiyam Ramadhan yang diajarkan oleh Rasulullah ialah:
1 Berwawasan yang benar tentang puasa dengan mengetahui dan menjaga rambu-rambunya. "Barangsiapa berpuasa
Ramadhan kemudian mengetahui rambu-rambunya dan memperhatikan apa yang semestinya diperhatikan, maka hal itu akan menjadi pelebur dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya." (HR. Ibnu Hibban dan Al Baihaqi). shiyam, walaupun 2 Tidak meninggalkan yang dibenarkan olehsehari, dengan sengaja tanpa alasan syari'at Islam. Rasulullah SAW bersabda bahwa: "Barangsiapa tidak puasa pada bulan Ramadhan sekalipun sehari tanpa alasan rukhshoh atau sakit, hal itu (merupakan dosa besar) yang tidak bisa ditebus bahkan seandainya ia berpuasa selama hidup." (HR. Tirmidzi). mengurangi atau bahkan Rasulullah SAW pernah bersabda: "Bukanlah (hakikat) shiyam itu sekedar meninggalkan makan dan minum, melainkan meninggalkan pekerti sia-sia (tak bernilai) dan kata-kata bohong." (HR Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah). Rasulullah juga pernah bersabda bahwa: "Barangsiapa yang selama berpuasa tidak juga meninggalkan kata-kata bohong bahkan mempraktekkannya, maka tidak ada nilainya bagi Allah apa yang ia sangkakan sebagai puasa, yaitu sekedar meninggalkan makan dan minum. (HR. Bukhari dan Muslim). yang dapat 3 Menjauhi hal-halnilai shiyam. menggugurkan
4 Bersungguh-sungguh melakukan shiyam dengan menepati aturan-aturannya. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa
berpuasa Ramadhan dengan sepenuh Iman dan kesungguhan, maka akan diampunkanlah dosa-dosa yang pernah dilakukan. (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Daud). berkah (al ghoda' al 5 Bersahur, makanan yangpernah bersabda bahwa: mubarok). Dalam hal ini Rasulullah Makanan sahur semuanya bernilai berkah, maka jangan anda tinggalkan, sekalipun hanya dengan seteguk air. Allah dan para Malaikat mengucapkan salam kepada orang-orang yang makan sahur." (HR. Ahmad). Dan disunnahkan mengakhirkan waktu makan sahur.
Sesungguhnya puasa adalah amanat, maka hendaklah kamu menjaga amanah itu.
Pernahkah Anda melihat seekor ulat bulu? Bagi kebanyakan orang, binatang melata ini tampak menjijikkan, bahkan menakutkan. Namun masa hidup ulat ternyata tidak lama karena ia akan masuk ke dalam kepompong. Lalu beberapa hari setelah itu, ia pun keluar dan menjelma menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Siapa yang tidak menyukai bentuk dan penampilan kupukupu dengan sayapnya yang beraneka hiasan alami. Demikian pula bila kita masuk ke dalam kepompong Ramadhan. Jikalau segala aktivitas kita cocok dengan ketentuan-ketentuan metamorfosa dari Allah, niscaya akan mendapat hasil yang mencengangkan. Yakni menjadi manusia yang berderajat muttaqin, yang memiliki akhlak yang indah dan mempesona.
Betapa banyak orang yang berpuasa tetapi hanya memperoleh lapar dan dahaga. Untuk itu, agar puasa kita berbuah taqwa, maka harus juga menjaga hal-hal berikut:
Menjaga mata dari pandangan yang tercela dan dimakruhkan serta menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan hati menjadi bimbang dan lalai mengingat Allah. Mencegah pendengaran dari hal-hal yang makruh dan hal-hal yang haram diucapkan. Menjaga lisan dari perkataan yang sia-sia, berdusta, ghibah, mencari-cari kesalahan orang lain, berkata keji dan sejenisnya. Sesungguhnya diam atau dzikir kepada Allah itu jauh lebih baik. Mencegah semua anggota badan lainnya dari perbuatan maksiat dan dosa. Tidak memperbanyak makanan sewaktu berbuka, begitu juga sewaktu sahur. Senantiasa berdoa agar ibadahnya diterima Allah dan muhasabah (meneliti) amal perbuatannya di sepanjang hari agar dapat menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat mengurangi pahala atau menolak ibadah untuk keesokan harinya.
1 Motivasi yang kuat untuk berpuasa menyebabakan fisik kita siap untuk menghadapi sesuatu yang diakibatkan oleh puasa tersebut. Diketahui bahwa kadar asam lambung orang yang niat berpuasa lebih rendah dari orang yang kelaparan. Hal ini karena niat (motivasi) puasa menyebabakan penekanan pusat lapar di otak sehingga kita siap menahan lapar sampai waktu berbuka.
Makan sahur penting bagi kita untuk memperoleh cadangan energi dalam melakukan aktivitas keseharian. Bila tidak makan sahur seseorang mudah menjadi Hipoglikemia dimana kadar gula dalam darah akan menurun. Hal ini menyebabkan tubuh cepat menjadi lesu, loyo dan mengantuk bahkan mudah marah.
Makanan dan minuman yang terlalu banyak mengandung gula akan memacu tubuh memproduksi insulin untuk segera menetralkan kadar gula dalam darah. Akibatnya rasa lapar akan cepat timbul dan badan pun menjadi cepat lemas dan lesu. Perbanyak makanan yang mengandung protein tinggi karena protein akan diolah lebih lambat dibanding jenis makanan lain.
Segeralah berbuka dengan makanan yang manis (korma), sebab makanan yang manis lebih baik untuk usus yang kosong dan lebih cepat diubah menjadi energi. Makan dan minumlah secukupnya agar beban lambung tidak terlalu berat setelah berjamjam kosong. Makan yang terlalu banyak saat berbuka akan menyebabkan sebagian besar darah terdistribusikan ke alat pencernaan, akibatnya aliran darah ke otak menjadi lebih sedikit, tubuh menjadi lemas, mengantuk dan malas berpikir. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihlebihan. (QS. Al-Araf: 31)
Salah satu penyebab cepat lelah ketika puasa adalah kebiasaan yang salah ramai-ramai berolahraga sehabis sahur. Waku yang paling tepat untuk berolahraga di bulan Ramadhan adalah beberapa jam (1-2 jam) sebelum atau sesudah berbuka puasa. Tidak dianjurkan melakukan olahraga yang terlalu berat selama berpuasa.
Sesungguhnya di surga terdapat sebuah pintu yang bernama ar-Royyan. Orang-orang yang berpuasa akan memasukinya pada hari kiamat. Tidak ada seorangpun yang memasukinya selain mereka.
Ketika puasa semua kegiatan makan dan minum berhenti total sehingga produksi kelenjar liur mulut berkurang dan mulut cepat asam dan berbau. Karena itu dianjurkan untuk segera menggosok gigi sehabis makan sahur agar sisa-sisa makanan tidak membusuk di rongga mulut.
KJRI Penang
FORKOMMI
PPI-USM