Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Mingguan dengan judul RANGKAIAN ENCODER Laporan ini merupakan tugas wajib setelah melakukan pratikum pada mata kuliah Pratikum Digital. Atas selesainya laporan ini maka tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Praktek Digital ini yaitu Ibu Yultrisna ST,MT dan bapak Yulantonisfia ST,MT selaku Dosen Pembimbing. Yang mana telah membantu memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam merampungkan laporan ini, yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu. Penulis menyadari bahwa Laporan ini jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati menerima saran dan kritikan dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Halaman Pengesahan
Judul Pratikum Group Nama No Bp Nama Partner : RANGKAIAN ENCODER : VIII : ELFANI RAHMI : 1001082012 : WELLA ASBENIA PUTRI YUHARMAFITRI Kelas Dosen Pembimbing : Tk 1 B2 : 1. Yulantonisfia ST,MT 2. Yultrisna ST, MT
Keterangan Nilai
: :
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Halaman Pengesahan Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN.5 I.I. Tujuan Percobaan5 I.2. Landasan Teori.7 BAB II PERCOBAAN..,8 2.1. Alat dan Bahan....8 2.2. Rangkaian Percobaan......9 2.3. Langkah kerja......9 2.4. Hasil Percobaan...9 BAB III ANALISA10 3.1. Analisa Data .....11 3.2. Tugas / Latihan..12 BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan15 4.2. Saran..18 Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Tujuan Percobaan.
1. Membuatrangkaiandesimalkebiner encoder (Decimal to Binary Encoder). 2. Membuattabelkebenaranuntuk encoder. 3. Mengujitabelkebenarandenganmenggunakannilaiakhirdari digit bilanganbiner. 4. Menjelaskanaturandasardaribilangandesimal yang dikonversikankedalambilanganbiner. 5. Mengubahnilaitabelkebenarankedalambentukpersamaangelombangsinyal.
Tabel kebenaran desimal dan angka biner : Desimal D 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 C 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 Biner B 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 A 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 PSEUDOTETRAD Valency
Tetapi dalam rangkaian ini nilai 0 tidak terhitung dan tidak ditunjukan dengan sebuah simbol. Sebagai contoh sebuah nilai kalkulator nilai 0 dibutuhkan, sehingga setiap sebuah tombol di tekan untuk bilangan 0-9 maka sebuah impuls akan terbentuk yang akan mengaktifkan memori. Memori ini menyimpan nilai dari tombol yang telah ditekan. Dengan cara ini penggunaan 0 dan untuk bilangan desimal yang kompleks akan memungkinkan.
BAB II PERCOBAAN
2.1 ALAT DAN BAHAN.
1. Proto-Board 2. Power Supply DC 3. IC TTL 7425 4. IC TTL 7427 5. IC TTL 7404 6. LED Indikator 7. Resistor 220 1buah 1buah 3buah 1buah 2 buah 8buah 8buah
D 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
A 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
Pembuktian :
C = 4+5+6+7+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0
B = 2+3+6+7+10+11+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0
D = 8+9+10+11+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0
C = 4+5+6+7+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0
B = 2+3+6+7+10+11+14+15 = 1+0+0+0+0+0+0+0 =1
B = 2+3+6+7+10+11+14+15 = 0+1+0+0+0+0+0+0 =1
C = 4+5+6+7+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0
C = 4+5+6+7+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0
D = 8+9+10+11+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0
D = 8+9+10+11+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0
C = 4+5+6+7+12+13+14+15 = 1+0+0+0+0+0+0+0 =1
D = 8+9+10+11+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0
C = 4+5+6+7+12+13+14+15 = 0+1+0+0+0+0+0+0 =1
D = 8+9+10+11+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0
B = 2+3+6+7+10+11+14+15 = 0+0+1+0+0+0+0+0 =1 B = 2+3+6+7+10+11+14+15 = 0+0+0+1+0+0+0+0 =1 C = 4+5+6+7+12+13+14+15 = 0+0+1+0+0+0+0+0 =1 C = 4+5+6+7+12+13+14+15 = 0+0+0+1+0+0+0+0 =1 D = 8+9+10+11+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0 D = 8+9+10+11+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0
C = 4+5+6+7+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0
B = 2+3+6+7+10+11+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0
D = 8+9+10+11+12+13+14+15 = 0+1+0+0+0+0+0+0 =1
B = 2+3+6+7+10+11+14+15 = 0+0+0+0+1+0+0+0 =1 B = 2+3+6+7+10+11+14+15 = 0+0+0+0+0+1+0+0 =1 C = 4+5+6+7+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0 C = 4+5+6+7+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0 D = 8+9+10+11+12+13+14+15 = 0+0+1+0+0+0+0+0 =1 D = 8+9+10+11+12+13+14+15 = 0+0+0+1+0+0+0+0 =1
B = 2+3+6+7+10+11+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0
C = 4+5+6+7+12+13+14+15 = 0+0+0+0+1+0+0+0 =1
D = 8+9+10+11+12+13+14+15 = 0+0+0+0+1+0+0+0 =1
C = 4+5+6+7+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+1+0+0 =1
B = 2+3+6+7+10+11+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+0 =0
D = 8+9+10+11+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+1+0+0 =1
B = 2+3+6+7+10+11+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+1 =1
C = 4+5+6+7+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+1 =1
D = 8+9+10+11+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+0+1+0 =1
D = 8+9+10+11+12+13+14+15 = 0+0+0+0+0+0+0+1 =1
2.
3.
Buatkan aturan aturan untuk mengubah bilangan biner ke desimal Penyelesaian : Dengan menggunakan metode pangkat, kita akan bisa menkonversikan bilangan biner ke desimal,yakni dengan cara : Pangkat terendah dimulai dari arah kiri , yakni 24 , 23, 22, 21, 20 .Contoh : bilangan biner 1111 apabila dijadikan desimal maka akan menjadi : 15
13
Elfani rahmi
BAB IV PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Encoder adalah suatu rangkaian dengan banyak masukan yang membangkitkan suatu alamat unik pada keluarannya. Apabila lebih dari satu masukan dapat aktif pada saat yang sama, harus ditentukan prioritas dan unit semacam itu disebut Encoder Prioritas. Dalam sistem bilangan biner, menggunakan 4 input, angka desimal untuk 15 dapat digambarkan. bilangan biner, persamaan untuk 10 sampai 15 dapat ditunjukan sebagai Pseudotetrad, atau berupa simbol. Encoder adalah sebuah komponen yang dapat mengubah informasi yang ada pada inputnya kedalam sinyal output.
IV.2 SARAN.
1. Sebelum melakukan praktek dimulai dengan berdoa. 2. Sebelum melakukan praktek, periksalah semua alat dengan lengkap. 3. Lakukan praktek dengan serius dan teliti. 4. Ketika mengalami kendala tanyakan kepada dosen pembimbing. 5. Usahakan praktek berjalan dengan lancar dan benar.
14
Elfani rahmi
DAFTAR PUSTAKA.
JOBSHEET PRATIKUM LABOR DIGITAL. nor : lecturer.eepis-its.edu/~prima/.../Bab2_gerbang%20logika%20dasar.pdf monki11digital.wordpress.com/2011/03/08/gerbang-logika/ - Tembolok Tokheim, Roger L, 1955, Elektronika Digital, Erlangga, Jakarta.
15
Elfani rahmi