Anda di halaman 1dari 14

PRAFORMULASI PEMBUATAN TABLET AMINOFILIN DENGAN METODE GRANULASI BASAH

I.

Tujuan 1. Mampu menyusun dan mengkaji praformulasi bahan aktif (Aminofilin) yang akan digunakan dalam pembuatan sediaan tablet dan mampu menentukan metoda pembuatan dan pemilihan bahan tambahan berdasarkan kajian praformulasi bahan aktif yaitu Aminofilin. 2. Mampu melakukan pembuatan sediaan tablet Aminofilin dengan metode granulasi basah dan melakukan uji evaluasi mencetak tablet.

II.

Spesifikasi Produk 1. Nama produk 2. Kandungan zat aktif 3. Bentuk sediaan 4. Kekuatan sediaan 5. Bahan pengemas primer : Dubenofilin : Aminofilin : Tablet : 225 mg / 350 mg : Strip

III.

Formulasi Acuan Aminophylline Tablets (100 mg).1 Daftar Bahan (mg/tablets) 100.00 196.00 2.00 3.00 QS Item 1 2 3 4 5 Nama Bahan Aminophylline Starch Talc Magnesium stearate Water, purified Jumlah/1000 tablet (g) 100.00 196.00 2.00 3.00 QS

IV.

Formulasi Modivikasi

Akan dibuat tablet Aminofilin dengan zat aktif sebanyak 100 mg dan bobot satu tablet dibuat 250mg. Daftar Bahan (mg/tab lets) 225 72,5 35 1 2 3 Item Nama Bahan Aminofilin Sukrosa Amilum kering 17,5 4 Larutan PVP 0,69 6,21 5 6 Mg Stearat Talk 0,25-5%(2) 1-10%(2) 1% 2% 0,69 6,21 0,5-5%(2) 5% 17,5 225mg QS 3-25%(2) 225mg QS 15% % Lazim % Pakai Jumlah/1000 tablet (g) 225 72,5 35

V.

Alasan dan Fungsi Bahan 1. Zat Aktif : Aminofilin

Alasan penggunaan karena aminofilin berfungsi untuk indikasi obstruksi saluran nafas reversible dan asma akut berat(4). Aminofilin digunakan dosis besar, kurang kompartibel dan sifat alir zat aktif kurang baik sehingga dapat digunakan metode granulasi basah(4). 2. Bahan Pengisi : Sukrosa

Alasan penggunaan karena bobot zat aktif dalam 1x dosis sedikit untuk dibentuk dan dibuat bulk dan tidak mencukupi bobot total tablet. Bobot yang diinginkan untuk 1 tablet adalah 250 mg sehingga ditambahkan sukrosa sebagai pengisi(6). 3. Bahan Pengikat : larutan PVP

Alasan penggunaan karena dalam formulasi granulasi basah larutan PVP dapat meningkatkan gaya kohesifitas serbuk, diperlukan untuk membentuk granul(6). 4. Bahan Penghancur : Amilum kering

Alasan penggunaan karena sediaan tablet sukar untuk segera hancur ketika kontak dengan cairan lambung. Sedangkan sediaan tablet yang mudah pecah menjadi granul ketika berkontak dengan cairan pada saluran cerna, sehingga terjadi pelepasan zat aktif sehingga ditambah amilum kering sebagai penghancur(6). 5. Bahan Pelincir Lubrikant Alasan penggunaan : Mg Stearat karena kemungkinan tablet sulit

dikeluarkan dari ruang die dan terjadi gesekan antara punch dan die yang dapat menyebabkan bentuk tablet yang tidak rata. Sedangkan yang diinginkan tablet mudah dikeluarkan dari ruang die dalam bentuk tablet utuh. Maka ditambahkan mg stearat sebagai lubrikan membantu memperbaiki fluidity dan compactibilitas zat aktifnya(6) Antiadheren dan glidant : Talk Alasan penggunaan karena massa cetak kemungkinan lengket pada permukaan punch dan die karena pengeringan yang kurang sempurna. Sedangkan yang diinginkan massa cetak tidak lengket pada permukaan punch dan die sehingga dihasilkan tablet yang sempurna, tidak mudah terjadi sticking. Maka ditambahkan talk sebagai antiadheren membantu memperbaiki fluidity dan compactibilitas zat aktifnya(6)

VI.

Sifat senyawa obat dan bahan tambahan 1. Aminofilin Nama lain Rumus molekul Struktur molekul : Theophylline-ethylenediamine : C16H24N10O4 :

Indikasi

Non

selektif

phosphodiesterase

inhibitor,

pengobatan obstruksi nafas reversibel. Pemerian : Serbuk putih atau kekuning-kuningan, beberapa berbenntuk granul Kelarutan : Sangat larut dalam air, praktis tidak larut dalam etanol. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik. (4)

2. Amilum kering Nama Lain Rumus Molekul Struktur molekul : Pati : ( C6H10O6 )n :

Pemerian

: Bentuk serbuk sangat halus, warna putih, tidak berbau, tidak berasa

Kadar pH Kelarutan

: 5 - 20% sebagai penghancur : 5,5 - 6,5 : - Praktis tidak larut dalam air dingin - Praktis tidak larut dalam etanol ( 95 % ) P.

Penggunaan

: Pengisi-Pengikat

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan mkering. (2)

3. Sukrosa Nama Lain : Beet sugar,cane sugar, refined sugar, saccharose, saccharum, sugar. Pemerian : Bentuk kristal tidak berwarna, massa kristal atau balok, atau serbuk kristal putih, tidak berbau dan rasa manis. Rumus Molekul Struktur molekul : C12H22O11 :

Berat molekul Kadar Titik leleh Kelarutan

: 342,30 : q.s untuk pengisi tablet : 160-186o C : - Larut dalam 400 bagian etanol Larut dalam 170 bagian etanol 95% Larut dalam 400 bagian propan 2-ol

- Larut dalam 0,5 bagian air, dan 0,2 bagian air mendidih - Praktis tidak larut dalam kloroform P Penggunaan : Confectionery base, coating agent, granulation aid, suspending agent, sweetening agent, tablet binder,

tablet and capsule diluent, tablet filler, therapeutic agent, viscosity-increasing agent. Inkompaktibilitas : Dapat kontaminan oleh metal berat,

inkompaktibilitas dengan bahan akfit seperti asam askorbat Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik(2).

3.

PVP (Polyvinyl pyrrolidone) : Povidone : (C6H9NO)n :

Nama lain Rumus molekul Struktur molekul

Pemerian

: Halus, berwarna putih atau putih krem, tidak berbau atau hampir tidak berbau, serbuk higroskopis.

Kelarutan

: sangat larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton, metanol dan air, praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon, dan mineral oil.

Fungsi

: Disintegrant, meningkatkan dissolution, agent suspending, tablet binder :37 : 150o C Kompaktibel dalam larutan dengan garam

PH Titik leleh

Inkompaktibilitas :

inorganik, resin alami dan sintetik dan zat kimia lainnya. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik(2).

4.

Talk

Nama Lain Pemerian

: Talcum : Bentuk serbuk hablur, sangat halus licin, mudah melekat pada kulit, bebas dari butiran, warna putih atau putih kelabu, tidak berbau, tidak berasa

Rumus Molekul Kadar pH Kelarutan Penggunaan

: Mg6(Si2O5)4(OH)4 : 1 5 % sebagai antiadheren dan glidant : 6,5 - 10 : Tidak larut dalam hampir semua pelarut. : Antiadheren dan Glidant : Dalam wadah tertutup baik. (3)

Inkompaktibilitas : Senyawa ammonium kuartener Penyimpanan

5.

Mg Stearat : Magnesii Stearas : Bentuk serbuk halus, licin dan mudah melekat pada kulit, warna putih, bau lemah khas

Nama Lain Pemerian

Rumus Molekul Berat molekul Kadar Kelarutan

: C36H70MgO4 : 591,27 : 0,25 5% sebagai lubrikant : Praktis tidak larut dalam air, praktis tidak larut dalam etanol ( 95 % ) P., praktis tidak larut dalam eter P

Penggunaan

: lubrikan : Dalam wadah tertutup baik. (2)

Inkompaktibilitas : Asam kuat, alkalis dan garam besi Penyimpanan

VII.

Perhitungan Dibuat tablet aminofilin 225 mg dalam 350 mg Fase dalam Aminofillin Amilum kering (10% x 350 g) = 225 mg = 35 mg

Pemakaian disentegran pada fase dalam ( x 35 mg = 17,5 mg)

PVP( 5% x 350 mg) Sukrosa (350-(225+35+17,5) Pelincir (2% x 350 mg) Mg stearat Talkum x 7 mg = 0,7 mg x 7 mg = 6,3 mg

= 17,5 mg = 72,5 mg = 7 mg

Misal : Diperoleh bobot granul setelah dioven sebesar 345 mg, kandungan lembab 1% Fase Luar Mg Stearat Talk Amilum kering x 100% x 100% 5 % x 345 = 0,2 % x 345 = 0,69 mg = 1,8 % x 345 = 6,21 mg = 17,5 mg

VIII.

Penimbangan Dibuat 100 tablet Aminofilin = 225 mg x 100 = 22500 mg = 22,5 g

Amilumkering = 35 mg x 100 = 3500 mg = 3,5 g PVP Mg stearat Talkum Sukrosa = 17,5 mg x 100 = 1750 mg = 1,75 g = 0,69 mg x 100 = 69 mg = 0,069 g = 6,21 mg x 100 = 621 mg = 0,621 g = 72,5 mg x 100 = 7250 mg = 7,25 g

Dalam skala laboratorium 1000 tablet Aminofilin = 225 mg x 1000 = 225000 mg = 225 g

Amilumkering = 35 mg x 1000 = 35000 mg = 35 g PVP Mg stearat Talkum Sukrosa = 17,5 mg x 1000 = 17500 mg = 17,5 g = 0,69 mg x 1000 = 690 mg = 0,69 g = 6,21 mg x 100 = 6210 mg = 6,21 g = 72,5 mg x 100 = 72500 mg = 72,5 g

IX.

Cara Kerja Pembuatan larutan PVP

Timbang PVP, dilarutkan dengan air

Aduk larutan homogen, ditambah pewarna bila perlu Granulasi hingga tabletasi Aminofilin, amilum kering, sukrosa dicampur homogen, tambah larutan PVP

Masa basah diayak mesh 10 atau 12 Granul dikeringkan dalam oven 60oC, kandungan lembab < 3%

Granul diayak mesh 14 atau 16

Granul ditimbang, dievaluasi, bila memenuhi syarat dicampur talk, amilum kering aduk homogen, tambah mg stearat

Siap dicetak dan evaluasi

X.

Evaluasi mencetak tablet 1. Waktu alir dan sudut istirahat 100 g dimasukan dalam corong pada alat Siapkan wadah dibawah corong Buka tutup corong, catat waktu meluncur granul melewati corong Kecepatan alir dibagi bobot granul (100 g) dan waktu (g/detik) Sudut istirahat (tg = )

2. Index pemampatan Granul dimasukan dalam gelas ukur dan volumnya dicatat (Vo) Dilakukan pengetuka alat, catat vol ketukan (V1) %T = (Vo- V1)/ Vo x 100 % 3. Rasio Hausner Rasio Hausner = 4. Carrs Index (Cl) Cl = x 100%

5. Penentuan kadar air granul Ditimbang granul 5 g, letakan pada piring dibawah lampu sinari terus sampai berat konstan Hitung kadar air granul Berat mula-mula (a), setelah sinar (b) Kadar air = (a-b)/a x 100% 6. Organoleptis Tablet diamati secara visual (rupa, rasa, bau) 7. Keseragaman ukuran Diambil 20 tablet acak, ukur diameter dan tebal tablet dengan jangka sorong 8. Keseragaman bobot Diambil 20 tablet acak, timbang, hitung bobot rata-rata dan penyimpangan bobot rata-ratanya.

9. Kekerasan Alat hardness tester, diambil 20 tablet acak, kekerasan diukur luas permukaan tablet dengan beban (kg)

10

10. Friabilitas Alat fibrator. Diambil 20 atau 40 tablet acak, dbersihkan satu-satu, ditimbang, diamasukan semua tablet dalam alat, putar sebanyak 100 putaran, bersihkan lagi, timbang.

11. Keseragaman kandungan Diambil 20 tablet acak, dihitung kadar 10 tablet satu persatu dengan metode sesuai

12. Waktu hancur Masukan tablet dalam alat, waktu hancur dicatat saat tablet pertama kali hancur hingga tidak ada bagian yang tertinggal di kasa

13. Uji disolusi Alat metode paddle. Masukan satu tablet pada masing-masing tabung disolusi, jalankan alat, pengambilan sampel 5 ml pada selang waktu tertentu.

XI.

Daftar Pustaka (1) Rowe, R.C, Sheskey, P.J and Owen, S.C, 2009, Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations Compressed Solid Products, Six Edition, Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association, USA (2) Rowe, R.C, Sheskey, P.J and Owen, S.C, 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th Edition, Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association, USA (3) Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Replubik Indonesia, Jakarta (4) British Pharmacopoeia Commission Office, 2009, British

Pharmacopoeia Volume I & I, The Department of Health, Social, Services and Public Safety, London

11

(5) Lachman, Leon, 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi Ketiga, UI press, Jakarta (6) Anonim, 2001, Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat Yang Baik, Badan POM, Jakarta

Yogyakarta, 21 Maret 2012 Mengetahui Asisten Praktikan

(Lucky Daniar)

(Dwi Purnamasari)

12

XII.

Lampiran Kemasan dan etiket

13

APOTEK DWI PHARMA Jl. Kaliurang km. 7 YK, TELP 0274-5374883 APOTEKER: Dwi Purnamasari S. Farm., Apt SIP: KP 01.03.1.3.1991 SIA: 509/6345/DKS/2012 NO. 221 Ny. Timi (40 tahun) Dubenofilin Diminum 1 x sehari 1 tablet Jl. Kaliurang km 4 Sleman TGL 28/03/12

Brosur

Dubenofilin
Aminofilin Komposisi: 225 mg Aminofilin per tablet (350 mg)

obstruksi saluran nafas reversible dan asma akut berat


Indikasi : Kontraindikasi : hati-hati penggunaan pada pasien dengan penyakit jantung, hipertensi, tungkak lambung, epilepsi, lamjut usia, gangguan hati, kehamilan, dan menyusui Dosis Lazim Dewasa : Terapi : 1 P = 225 mg Cara penggunaan : Oral, 1 kali sehari 1 tablet Efek samping : denyut nadi meningkat, berdebardebar, mual, muntah, gangguan saluran cerna, sakit kepala, gangguan tidur, gangguan irama jantung, kejang, mungkin muncul reaksi alergi terhadap etolen diamin seperti kemerahan, gatal, dermatitis Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar HARUS DENGAN RESEP DOKTER Reg. No. DKL 0533702110 A1 No. Batch : 3004092 Exp. Date : 30 April 2014

PT. Dwi Pharma Jogja- Indonesia

14

Anda mungkin juga menyukai