Anda di halaman 1dari 2

Ramadhan momentum pembuktian ketakwaan Marhaban Yaa Ramdahan kalimat inilah yang akan terucap pada sebagian kaum

muslim di dunia saat bulan yang sangat dirindukan datang. Kedatangannya di sambut antusias oleh seluruh kaum muslim tidak terkecuali kaum muslim di Indonesia keagungan bulan ramadhan mendorong kaum muslim untuk mengisi hari-hari di bulan ramadhan dengan melakukan amal shaleh seperti shaum, qiyamullail, tadarus al-quran, bersedekah, mendatangi kajian-kajian dan amal shaleh lainnya. Selain itu juga ubtuk menjga kesucian bulan ramadahn ini tempat-tempat maksiat di tutup. Tayangan-tayangan televise yang biasanya menampilkan acara-acara yang berbau pornografi dan pornoaksi kini menayangkan acaraacara religi. Melakukan amalan-amalan shaleh di bulan ramadhan merupakan aktifitas untuk mendekatkan diri pada Allah SWT yang diharapkan dapat semakin meningkatkan ketakwaan kita yaitu mempersiapkan kita untuk bisa selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Oleh karena itu seharusnya kaum muslim menjadi orang-orang yang takwa tidak hanya pada saat bulan ramadhan saja tetapi juga di bulan-bulan selanjutnya, juga tidak hanya pada tataran individu kaum muslimin tetapi juga menyangkut seluruh aspek kehidupan. Sayangnya kaum muslim hanya bertaqorrub dengan

menunaikan kewajiban-kewajiban individualnya saja plus beberapa perkara sunnah. Adapun kewajibankewajiban kolektifnya(fadhu kifaayah) mereka tinggalkan buktinya kaum muslim yang tidak peduli terhadap diterapkannya syariat islam lebih banyak dibandingkan kaum muslim yang peduli dan berjuang untuk menegakkannya. Padahal dengan menjalankan semua kewajiban dan meninggalkan keharaman seorang muslim baru bisa dikatakan bertakwa sebagai buah dari puasa yang dilakukannya selama Bulan Ramadhan. Salah satu keharaman yang harus ditinggalkan kaum muslim adalah berhukum dengan hukumhukum kufur. Apalagi Allah SWT dengan tegas menyatakan dalam Al-Quran surat al-maidah(5) : 44, 45, 47 bahwa siapapun yang berhukum selain dari hokum Allah SWT bisa berstatus kafir, zalim atau fasik. Oleh kareta itu, agar kita tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang kafir, zalim atau fasik maka kita harus segera berjuang untuk menegakkan syariah Islam. Dan menjadikan ramadhan ini sebagai momentum untuk mengubur sistem kapitalis-sekuler dan menggantinya dengan sistem Islam secara total keseluruh aspek kehidupan sebagai wujud ketakwaan kita terhadap Allah SWT. Wallahu alam bi ash-shawab.

Anda mungkin juga menyukai