Indonesia terletak pada garis khatulistiwa dengan iklim tropis lembab yang membuat negara ini sangat kaya dengan berbagai keragaman, baik sumber daya alam, suku bangsa, adat dan budaya
Perubahan iklim global menimbulkan fenomena cuaca ekstrim seperti hujan lebat, banjir, longsor, angin puting beliung, kekeringan, dan bencana lainnya
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat; yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia ; sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis
Alam:
gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor
Bencana
Non-alam:
gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit
Sosial:
konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror
Equator
Developed by: Team for Revision of Indonesian Seismic Hazard Map 2010 (ITB, PU, LIPI, BG, BMKG). Supported by: Department of Public Works, Ministry of Research and Technology, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR), and software from USGS. July 2010
Bencana
10
11
GEMPA TIDAK PERNAH MEMBUNUH MANUSIA --YANG MEMBUNUH ADALAH BANGUNAN GEDUNG YANG TIDAK TAHAN GEMPA
12
Persyaratan Keandalan
Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 tentang Bangunan Gedung
Tergantung pada kondisi geologis, geografis, sosial, budaya, dan ekonomi setempat
1
14
teknis
Tata Bangunan
Peruntukan dan Intensitas BG Arsitektur BG Pengendalian Dampak Lingkungan
Keandalan BG
Keselamatan Kesehatan Kenyamanan
Kemudahan
Persyaratan administratif dan teknis untuk bangunan gedung adat, semi permanen, darurat, dan bangunan gedung yang dibangun pada daerah lokasi bencana ditetapkan oleh PemDa sesuai dengan kondisi sosial dan budaya setempat. Persyaratan administrasi dan teknis untuk bangunan gedung fungsi khusus, juga harus memenuhi persyaratan administratif dan teknis khusus yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
PENDATAAN / PENDAFTARAN
RTBL
IMB
SLF
SLFn
KT
RTB
AMDAL
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PEMANFAATAN
PEMBONGKARAN
PELESTARIAN
PENYEDIA JASA
KETERANGAN : M KT KI RTB TABG SLF SLFn Masyarakat Kajian Teknis Kajian Identifikasi Rencana Teknis Pembongkaran Tim Ahli Bangunan Gedung Sertifikat Laik Fungsi Perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi Alur proses utama Alur proses penunjang
Opsional
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum memiliki peran pengaturan, pembinaan dan pengawasan terkait penyelenggaraan Bangunan Gedung. Pengaturan
UU No. 28 Tahun 2002 PP No. 36 Tahun 2005 Permen-Permen Terkait Bangunan Gedung
Pembinaan
Sosialisasi Penyebarluasan informasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Pengawasan
IMB SLF
17
o o
o o o o
Undang-Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 24 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Sertifikat laik Fungsi Bangunan Gedung Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung
18
I .
A M A N A H
P E N Y U S U N A N
P E R D A
B G
Permen PU Permen PU Permen PU No 29/PRT/ No 30/PRT/ No 45/PRT/ M/2006 M/2006 M/2007 tentang tentang tentang Pedoman Pedoman Pedoman Persyaratan Teknis Teknis Teknis Fasilitas Pembangun Bangunan dan an Gedung Aksebilitas Bangunan pada Gedung Bangunan Negara Gedung dan Lingkungan
Permen PU Permen PU No 25/PRT/ No 26/PRT/ M/2007 M/2007 tentang tentang Pedoman Pedoman Sertifikat Tim Ahli Laik Fungsi Bangunan bangunan Gedung Gedung
Permen PU Permen PU No 24/PRT/ No 25/PRT/ M/2008 M/2008 tentang tentang Pedoman Pedoman PemeliharTeknis aan dan Penyusuna Perawatan n Rencana Bangunan Induk Gedung Sistim Proteksi Kebakaran
Permen PU No 26/PRT/ M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
Permen PU Dan No 20/PRT/ Seterusnya M/2009 (beberapa tentang Permen Pedoman dalam proses Teknis penyusunan ) Manajemen Proteksi Kebakaran Di Perkotaan
SK Gubernur/Bupati/Walikota
Hal 19
20
Mengingat Wilayah Indonesia yang memiliki potensi kebencanaan yang nyata, maka dalam proses penyelenggaraan Bangunan Gedung, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan pemanfaatan harus memenuhi persyaratan teknis dan administratif.
21