Tujuan utama adalah mengembalikan perfusi dan oksigenasi terutama di otak, jantung, dan ginjal. Tanpa memandang etiologi syok, oksigenasi dan perfusi jaringan dapat diperbaiki dengan memperhatikan 4 variabel ini : 1. Ventilasi dan oksigenasi Memperbaiki jalan napas, ventilasi buatan, dan oksigenasi 100% Akses vena dan pemberian cairan diberikan bersamaan dengan oksigen 100%
2. Curah jantung dan volum darah di sirkulasi. Resusitasi cairan dan pemberian obat vasoaktif merupakan 2 metode utama untuk meningkatkan curah jantung dan mengembalikan perfusi organ vital. a. Resusitasi cairan Pada syok hipovolemik apapun penyebabnya, resusitasi cairan dimulai dengan cairan kristaloid (RL atau garam fisiologis) sebanyak 20 mL/kg secepatnya. Bila tidak terlihat perbaikan (frekuensi jantung masih tinggi, perfusi jelek, kesadaran belum membaik) dan dicurigai masih terjadi hipovolemia diberikan lagi cairan yang sama sebanyak 20 mL/kg dan pasien dievaluasi kembali. Syok kardiogenik dan obstruktif harus dipertimbangkan bila tidak ada perbaikan setelah resusitasi cairan. Sebagian besar pasien dengan syok hipovolemik akan menunjukkan perbaikan terhadap pemberian cairan 40 mL/kg. Pada syok septik, resusitasi cairan berguna untuk mengembalikan volume intravaskuler tetapi juga mempertahankannya di ruang intravaskular. Jenis cairan masih kontroversial, cairan kristaloid dapat menyebabkan edema paru akibat penurunan tekanan onkotik intravaskular dan memperberat kebocoran kapiler. Sedangkan cairan koloid, walaupun dapat mempertahankan tekanan onkotik pada akhirnya dapat merembes ke ruang interstisial akibat hilangnya integritas vaskular. Resusitasi pada syok septik memerlukan kombinasi cairan kristaloid dan koloid untuk mengembalikan perfusi yang adekuat. Pada syok destributif, pemberian cairan kristaloid yang cepat telah terbukti menyelamatkan jiwa pasien.
b. Obat vasoaktif Ada beberapa obat yang dapat digunakan sebagai penunjang dalam penanganan syok bila resusitasi cairan belum cukup untuk menstabilkan sistem kardiovaskular. Obat inotropik meningkatkan kontraktillitas miokard dan obat kronotopik meningkatkan frekuensi jantung. Obat vasoaktif yang paling banyak digunakan adalah golongan amin simpatomimetik yaitu golongan katekolamin, epinefrin, norepinerin, dopamin endogen, dobutamin, dan isoproterenol sintetis. Obat ini bekerja merangsang adenil siklase yang menyebabkan terjadinya sintesis AMP siklik, aktifasi kinase protein, fosforilasi protein intrasel, dan peningkatan kalsium intrasel. Obat tersebut bekerja memperbaiki tekanan darah dengan konsekuensi pebingkatan resistensi vaskuler dan penurunan aliran darah. Obat vasoaktif ini diberikan bila pemberian cairan dan oksigenasi alveolar telah maksimal. Beberapa obat vasoaktif yang dapat diberikan berikut dosisnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Epinefrin
0,05-1,0 g/kg/menit
Norepinefrin 0,05-1,0 g/kg/menit Amrinon 0,75-4,0 mg/kg/kali 5-20 g/kg/menit Milrinon 50-70 g/kg/kali
Efek klinis Memperbaiki kontraktilitas miokard Berguna pada gagal jantung dengan syok Dosis rendah (4-5 g/kg/menit) : memperbaiki aliran darah ke ginjal Dosis tinggi : efek Memperbaiki kontraktilitas miokard bila dosis ditingkatkan Dosis rendah : efek Dosis tinggi : efek Berguna bila dikombinasikan dengan dpamin dosis rendah Efek sangat kuat Hipotensi refrakter Kombinasi dengan katekolamin Memperbaiki fungsi miokard Kombinasi dengan katekolamin
Sebagian besar anak dengan syok tidak memerlukan transfusi darah, tetapi kapasitas angkut oksigen di ruang intravaskular harus cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen jaringan Transfusi darah dipertimbangkan bila tidak ada perbaikan setelah pemberian cairan isotonik sebanyak 60 mL/kg Transfusi darah harus diberikan berdasarkan penilaian klinis dan tidak berdasarkan kadar hemoglobin Pada anak syok dengan anemia kronis (anemia defisiensi) darah harus diberikan dengan hati-hati. Pemberian tidak boleh melebihi 5-10mL/kg dalam 4 jam untuk mencegah gagal jantung kongestif, kecuali bila proses kehilangan darah masih berlangsung
4. Kelainan yang mendasari Pasien dengan syok septik memerlukan antibiotik segera Pasien dengan syok hipovolemik dievaluasi terhadap kehilangan cairan melalui saluran cerna atau perdarahan Syok kardiogenik mungkin memerlukan terapi farmakologis untuk menurunkan afterload atau intervensi bedah untuk mengatasi obstruksi Syok anafilktik memerlukan epinefrin, eliminasi penyebab dan antihistamin
Urin
Intubasi EKG
Urin
<1ml/kg/jam
Anuria 20ml/kg/jam m
20ml/kg/jam
Perbaikan CVP Nilai status jantung Ro Thorax ekokardiografi CVP > 10 mlHg CVP < 10 mlHg
Reevaluasi