Anda di halaman 1dari 2

Terapi yang sering di gunakan utuk malaria Malaria tersiana dan kuartana : biasanya di tanggulangi dengan klorokuin yang

kerjanya cepat selama 2-4hri jika resisten di tanganin dengan meflokuin singgel dos 500mg,atau kinin maksimal 3x600mg selama 4-7hri dan terapi harus di susul oleh primakuin 15mg/hr selama 14hr bila terdapat mual dan muntah berikan kinin secara intra vena Malaria tropika tak parah : klorokuin,jika resisten klorokuin diberikan kinin+doksisiklin ( hari pertama 200mg lalu 1x100mg selama 6hri atau meflokuin ( 2dosis dari masing masing 15 dan 10 mg/kg dengan interval 4-6jam) Malaria tropika parah : harus di mulai kinin parenteral kemudian di susul pemberian obat oral seperti di atas Untuk kehamilan dan laktasi : klorokuin,proguanil,kinin. Pada triwulan pewrtama tidak bolehh di berikan meflokuin dan sedian kombinasi pirimethamin+sulfadoksin Asma brongkial Adalah suatu penyakit alergi yang dicirikan peradangan steril kronis yang disertai serangan sesak napas akut secara berkala,mudah sengal2 dan batuk dengan bunyi khas ( whezing) Terapi : Tujuan pertama mencegah reaksi antigen anti bodi ( alergi ) serta serangan asma dan menurunkan hiperreaktifitas brongki dengan jalan menghilangkan paktor pemicu 1.serangan asma akut : brongkospasmolitikum /inhalasi ,misalanya : sabutamol atau terbutalin dengan efek cepat ( sesudah 3-5menit) bila perlu di bantu dengan suppositorial aminofilin. jika sesudah 15 menit belum menghasilkan efek, inhalasi di ulang sekali lagi ,jika juga tidak memberikan efek di beri obat secara IV sepert: aminofilin dan atau sabutamol.pada serangan hebat sering kali ditambahkan hidrokortison/preknison(iv) sebagai tindakan ahir dapat di injeksikan adrenalin yang dapat di ulang 2x dalam waktu 1jam.(dapat pula pada kasus status asmatikus ) 2.terapi pemeliharaan Prinsip : bahwa asma adalah penyakit peradangan, maka obat anti radang perlu di berikan sedini mungkin. a.asma riungan ( serangan di bawah 1xsebulan) di obati dengan: sabutamol atau tarbutalin 1-2 inhalasi/minggu) b.asma sedang ( serangan 1-4x sebulan) diboti dengan obat yang menekan peradangan di saluran mapas yaitu : kortikosteroid inhalasi seperti : beklometason, fllutikason, budesonida dalam dosis rendah ( 200-800mcg/hari) . bila perlu obat ini di kombinasikan dengan sabutamol atau tarbutalin sampai 3-4 inhalasi/ hari atau dengan obat pencegah kromoglikat dan nedokromil/inhalasi c. asma agak serius ( serangan diatas 1-2x seminggu) di obati dengan kotikosteroid dengan dosis lebih tinggi ( 800-1200mcg/hari) dan di kombinasikan dengan sabutamol atau tarbutalin atau anti kolinergik( ipratropium) sebagai bronkdilator untuk mengurangi obstuksi bronkus

c.asma serius ( serangan lebih dari 3x seminggu) walaupun sudah diberikan kortikosteroid dosis tinggi tapi pada malam hari masi timbul sesak napas jadi utuk terapi dapat di berikan beta 2mimetikum kerja panjang sebagai inhalasi( salmeterol, formeterol) bila perlu di kombinasikan dengan teofilin dalam bentuk slow-release

Anda mungkin juga menyukai